Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Oleh:

RETI ANJANI
NIM. 1710201103

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI

TAHUN AJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat taufiq dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah “Filsafat Pendidikan Islam”.

Shalawat serta salam tak lupa saya curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya serta sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Islam
tanpa mengenal lelah.

Kemudian dari pada itu, saya mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya


kepada :

1. Dosen Pembimbing mata kuliah “Filsafat Pendidikan Islam” yang


telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang turut andil dalam proses pembuatan makalah
ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan
kepada saya.

Saya mengharapkan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi orang
yang membacanya terutama saya sebagai penulis sendiri. Saya menyadari masih
banyak kekurangan yang ada pada makalah ini. Oleh karena itu, sangat
mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman khusunya
pada Dosen Bidang Studi ini. Demi kesempurnaan dalam membuat makalah pada
waktu mendatang. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih.

(Penyusun)

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata
Pengantar……………………………………………………………………ii

Daftar
Isi……………………………………………………………………………….iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………...……………………………………….…..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….…2
C. Tujuan………………………………………………………….…..2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi metode Pendidikan dalam perspektif
Filsafat Pendidikan Islam…………………………………………..4
B. Macam-macam metode pendidikan…………………………….......5
C. Faktor penggunaan metode pendidikan………………………… ....8
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….....11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Pendidikan akan dapat dilaksanakan secara mantap, jelas
arah tujuannya, relevan isi kurikulumnya, serta efektif dan efisien metode
atau cara-cara pelaksanaanya hanya apabila dilaksanakan dengan mengacu
pada suatu landasan yang kokoh. Sebab itu, sebelum melaksanakan
pendidikan, para pendidik perlu terlebih dahulu memperkokoh landasan
pendidikannya. Mengingat hakikat pendidikan adalah humanisasi, yaitu
upaya memanusiakan manusia, maka para pendidik perlu mamahami
hakikat manusia sebagai salah satu landasannya. Konsep hakikat manusia
yang dianut pendidik akan berimplikasi terhadap konsep dan praktek
pendidikannya.1
Para ahli menyebut proses belajar itu dengan proses belajar-
mengajar karea memang proses itu merupakan gabungan kegiatan anak
belajar dan guru mengajar yang tidak terpisahkan. Mutu proses itu akan
banyak ditentukan oleh kemampuan guru (pendidik)-nya. Proses belajar
mengajar adalah kegiatan dalam mencapai tujuan. Proses ini sering disebut
sebagai metode mencapai tujuan. Mutu proses banyak sekali bergantung
pada kemampuan guru dalam menguasai dan mengaplikasikan teori-teori
keilmuan, yaitu teori psikologi, khususnya psikologi pendidikan,
metodologi mengajar, metode mengajar, penggunaan alat pengajaran, dan
sebagainya. Literatur dalam bidang ini berkembang pesat di Barat.
Kecenderungannya adalah guru akan semakin banyak diganti mesin.
Penggantian guru oleh mesin agaknya patut diwaspadai secara bijaksana
oleh para ahli pendidikan Islam.2
Oleh sebab itu, pemilihan metode pendidikan harus secara tepat
dan cermat dan harus disesuaikan dengan berbagai keadaan dan factor
yang terjadi sekarang ini, sehingga hasilnya dapat memuaskan.

1
Rasyidin Waini dkk, Filsafat Pendidikan, (Bandung : UPI PRESS, 2006), hal. 1
2
Tafsir Ahmad, Ilmu Pendidikan Islami, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 84

2
Sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, dalam
menyampaikan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para
sahabatnya, sehingga dapat diterima dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi metode Pendidikan dalam perspektif Filsafat Pendidikan Islam?
2. Macam-macam metode Pendidikan dalam perspektif Filsafat Pendidikan
Islam?
3. Faktor penggunaan metode Pendidikan dalam perspektif Filsafat
Pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi metode Pendidikan dalam perspektif Filsafat
Pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui macam-macam metode Pendidikan dalam perspektif
Filsafat Pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui factor penggunaan metode Pendidikan dalam perspektif
Filsafat Pendidikan Islam

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Metode Pendidikan

Metode berasal dari bahasa Arab yang dikenal dengan istilah


‘Thariqah’, yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan
untuk melakuakan suatu pekerjaan.3 Sedangkan dalam bahasa Yunani
terbagi menjadi dua suku kata, yaitu meta dan hodos.Meta berarti melalui
dan Hodos berarti jalan atau cara. Jadi, metode adalah artinya suatu jalan
yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.4

Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi


yang beragam tentang metode, terlebih jika metode itu sudah disandingkan
dengan kata pendidikan atau pengajaran diantaranya :

1. Winarno Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang


didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan5.

2. Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan


tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau
instruktur.
3. Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam hubungan dengan peserta didik pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar
merupakan alat untuk menciptakan proses pembelajaran6.
4. Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar, bermakna
segala kegiatan yang terarah, yang dikerjakan oleh guru dalam rangka
kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri

3
Al Aziz Abdul Shalih, at tarbiyah wa thuriq al tadris, kairo, maarif, 119 H, hal. 196 dalam Ramayulis, Metodologi Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2008), hal. 2-3
4
Kurniawan Syamsul, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta : Penerbit Ombak,2016), hal. 152
5
Surakhmad, Pengantar interaksi Belajar Mengajar, (Bandung : Tarsito, 1998), hal. 9
6
Ramayulis dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya, (Jakarta : Kalam
Mulia,2009), hal. 209

4
perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan
menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang
diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka7.
Sedangkan pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat
manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan
pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitas hidupnya.
Pendidikan dibutuhkan manusia untuk menyiapkan
masa depan. Metode pendidikan merupakan salah satu aspek pembahasan
yang digunakan sebagai alat untuk menyajikan bahan pelajaran, yang dapat
menunjang keberhasilan suatu ilmu pengetahuan yang disampaikan.
B. Macam-macam Metode Pendidikan
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu metode dengan cara memberikan
penjelasan kepada siswanya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan pada
waktu dan tempat yang tertentu. Metode ini juga masih sering digunakan
oleh sejumlah guru atau instruktur. Metode ini terilhami dari kisah Nabi
Musa A.S ketika menyampaikan permohonan kepada Allah SWT. Allah
SWT berfirman Q.S Thaha :
Artinya : “Berkatalah Musa : Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku
dadaku, dan mudahkanlah untukku urusannku, dan lepaskanlah
kekakuan lidahku supaya mengerti perkataanku.” (Q.S Thaha : 25-
28)
Ayat ini menjelaskan dalam proses pembelajaran penyampaian
materi melalui metode ceramah harus jelas, logis dan berbobot, sehingga
peserta didik cepat memahami.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu metode dengan cara memberikan
suatu permasalahan kepada peserta didik untuk dipecahkan dan masing-
masing memberikan argumentasinya untuk memperkuat dan

7
Mohammad Omar , Falsafah Pendidikan Islam,( Jakarta : Bulan Bintang, 1979), hal.553

5
mempertahankan pendapat yang dikemukakan. Allah SWT berfirman
dalam Q.S. An-Nahl :
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”. (Q.S An-
Nahl : 125)

Ayat ini menjelaskan bahwa keberadaan diskusi itu perlu tapi harus
dengan cara yang baik dan sopan sehingga tidak terjadi keributan pada saat
berlangsungnya proses tersebut.

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara


memperlihatkan atau memperagakan suatu kegiatan dengan menggunakan
alat atau media pembelajaran, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik
bagaimana proses tersebut berjalan. Metode ini juga sangat tepat untuk
mengetahui sampai dimana kemampuan peserta didik.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Balad :


Artinya : “Dan kami telah menunjukan kepadanya dua jalan
kebajikan dan kejahatan”. (Q.S Al-Balad : 10 )
Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak sangat
sulit karena penuh dengan tanggungjawab dan bagaimana membawa
mereka pada kebaikan dalam berbagai bidang kehidupan.
4. Metode Penugasan
Suatu metode yang menyajikan bahan pelajaran dimana seorang
guru memberikan sejumlah tugas untuk dikerjakan oleh muridnya,
kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungjawabkan hasil dari yang
mereka kerjakan.

6
5. Metode Sosiodrama
Suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau
sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan menggunakan
naskah yang telah disiapkan terlebih dahulu.
6. Metode Latihan (Drill)
Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan
latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan
terentu dapat menjadi atau dikuasi oleh anak.
7. Metode Proyek
Metode mengajar dengan cara memberikan bermacam-macam
permasalahan dan anak didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut
dan memecahkannya secara bersama-sama dengan mengikuti langkah-
langkah secara ilmiah, logis, dan sistemastis. Metode ini disebut juga
dengan metode pengajaran unit. Tujuan metode ini adalah untuk melatih
anak didik agar berfikir ilmiah, logis, dan sistematis.
8. Metode Karyawisata
Metode ini adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki
nilai pengetahuan untuk mempelajari dan menelilti sesuatu.
9. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
tetapi ada pula dari siswa kepada guru.
10. Metode Experimen
Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu
terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik
dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentu.
Metode pemahaman dan penalaran.

7
11. Metode Kisah atau Cerita
Metode yang mengajarkan dengan cara menyampaikan suatu materi
pelajaran yang berupa kisah atau cerita untuk diambil pesan-pesan yang baik
dan yang terkandung di dalamnya.
12. Metode Tutorial.
Metode yang mengajarkan dengan cara memberikan bantuan tutor,
setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa itu diminta untuk
mempelajari bahan ajar tersebut.
13. Metode Perumpamaan
Sebuah metode yang penyajiannya dengan cara menggambarkan
sesuatu dengan sesuatu yang lain atau yang serupa sehingga mudah
dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.
14. Metode Suri Tauladan
Metode yang mengajarkan dengan cara memberikan contoh yang
baik dalam bentuk perbuatan, ucapan dan tingkah laku kepada peserta didik
sehingga menumbuhkan hasrat peserta didik untuk meniru dan
mengikutinya.
15. Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi
Metode yang mengajarkan dengan cara memberikan peringatan
kepada seorang atas sekelompok anak yang melakukan suatu kesalahan dan
memberikan motivasi yang baik agar memiliki keinginan untuk
memperbaiki kesalahannya dan mempunyai keinginan untuk mempelajari
sesuatu.
16. Metode Praktek
Metode mendidik dengan cara memeberikan suatu alat atau media
pembelajaran yang lain untuk memudahkan dalam mempraktekan suatu
materi yang akan dipelajari.
17. Metode Pemberian Ampunan dan Bimbingan
Metode mendidik dengan cara memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperbaiki tingkah lakunya yang buruk dan

8
memberikan bimbingan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri
peserta didik.
18. Metode Tulisan
Metode yang mengajarkan dengan cara penyajian huruf atau
simbol apapun yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang
sebelumnya tidak diketahui oleh peserta didik.
C. Faktor Penggunaan Metode Pendidikan
Sebuah metode akan menjadi efektif apabila digunakan dengan
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai berikut:
1. Faktor tujuan dan Bahan Pelajaran
Sebagaimana diketahui bahwa setiap proses pendidikan atau
pengajaran menargetkan tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat
kognitif, afektif, atau psikomotorik. Perbedaan tujuan ini menghendaki
adanya perbedaan metode yang digunakan. Demikian pula, bahan
pelajaran yang akan diajarkanpun harus menjadi bahan pertimbangan
dalam memilih metode. Islam
memberikan panduan dan arahan tentang cara menggunakan metode
dengan memperhatikan tujuan dan bahan pelajaran, yaitu berpadunya
metode dan cara-cara dari segi tujuan dan alat, dengan jiwa ajaran dan
akhlak islam yang mulia. Pendidik muslim, baik sebagai bapak, guru,
labia atau da’i, mengambil tujuan-tujuan metode, prinsip dan alat-alatnya
dari akhlak islam. Misalnya guru memulai pelajarannya dengan
menyebut nama Allah dan memuji kepada-Nya, serta bersholawat yang
mulia. Kemudian ditutupnya seperti sewaktu membukanya.8
2. Faktor Peserta Didik
Omar Mohammad al-Toumiy al-Syaibani mengatakan:
“maka diantara kewajiban guru muslim adalah bahwa ia memahami
sepenuhnya kekuatan dan ciri-ciri bio-psikologis, yang bermakna
sekumpulan kekuatan dan ciri-ciri jasmaniah dan psikologis yang

8 Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group) hal.199-200

9
mempengaruhi tingkah laku pelajar pada proses belajarnya. Seorang
guru muslim wajib memelihara dan mempertimbangkan berbagai ciri-
ciri peserta didik tersebut dalam kegiatan pengajarannya untuk menjamin
kejayaan dalam pekerjaannya.
3. Faktor Lingkungan
Perbedaan lingkungan harus pula menjadi pertimbangan
dalam menetapkan metode pengajaran. Lingkungan dirumah, sekolah,
masyarakat, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya berbeda-beda.
Hal ini menghendaki adanya perbedaan dalam menggunakan metode
pengajaran.
4. Faktor Alat dan Sumber Belajar
Alat belajar dengan berbagai macamnya dan juga bahan
belajar yang tersedia dengan berbagai macamnya, harus jadi
pertimbangan dalam menetapkan metode pengajaran. Hal ini perlu
dilakukan, karena setiap metode menghendaki alat dan sumber yang
berbeda-beda. Alat dan sumber belajar untuk metode ceramah misalnya,
berbeda dengan alat dan sumber belajar untuk metode simulasi,
eksperimen, dan sebagainya.
5. Faktor Kesiapan Guru
Penggunaan setiap metode menuntut wawasan,
keterampilan dan pengalaman guru yang akan menerapkannya.
Penggunaan metode ceramah misalnya jauh lebih mudah daripada
penggunaan metode diskusi dengan berbagai macamnya. Seorang guru
yang tidak memiliki wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan metode tersebut, karena tidak akan berjalan sebagaimana
yang diharapkan9.

9 Ibid, hal. 200-202

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi Metode Pendidikan
Metode berasal dari bahasa Arab yaitu ‘Thariqah’ yang berarti langkah-
langkah strategis ang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan.
Dalam bahasa Yunani terbagi menjadi dua suku kata yaitu, meta yang
artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi, metode
adalah jalan untuk mencapai suatu tujuan.
Pendidikan adalah sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
dalam segala aspek kehidupan.
Metode Pendidikan merupakan salah satu aspek pembahasan ang
digunakan sebagai alat untuk menyajikan bahan pelajaran, yang dapat
menunjang keberhasilan suatu ilmu pengetahuan yang disampaikan atau
yang diajarkan.
2. Macam-macam Metode Pendidikan
1) Metode Ceramah
2) Metode Diskusi
3) Metode Demonstrasi
4) Metode Penugasan
5) Metode Sosiodrama
6) Metode Latihan (Drill)
7) Metode Proyek
8) Metode Karyawisata
9) Metode Tanya Jawab
10) Metode Eksperimen
11) Metode Kisah atau Cerita
12) Metode Tutorial
13) Metode Perumpamaan
14) Metode Suri Tauladan

11
15) Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi
16) Metode Praktek
17) Metode Pemberi Ampunan dan Bimbingan
18) Metode Tulisan
3. Faktor Penggunaan Metode Pendidikan
1) Faktor Tujuan dan Bahan Pelajaran
2) Faktor Peserta Didik
3) Faktor Lingkungan
4) Faktor Alat dan Sumber Belajar
5) Faktor Kesiapan Guru

12
DAFTAR PUSTAKA

Rasyidin, Waini. Dkk. 2006. Filsafat Pendidikan. Bandung. UPI PRESS

Tafsir, Ahmad. 2012. Ilmu Pendidikan Islami. Bandung. Remaja Rosdakarya

Al Aziz, Abdul, Shalih. 2008. At Tarbiyah Wa Thuriq Al Tadris, Kairo. Maarif.


dalam Ramayulis, 2008. Metodologi Pndidikan Agama Islam. Jakarta. Kalam
Mulia.

Kurniawan, Syamsul. 2016.Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Surakhmad. 1998. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung. Tarsito.

Ramayulis dan Samsu, Nizar, 2009. Filsafat Pendidikan Islam Telaah Sistem
Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya. Jakarta. Kalam Mulia.

Mohammad, Omar. 1979. Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta. Bulan Bintang.

Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta. Kencana


Prenada Media Group

13

Anda mungkin juga menyukai