KEPUASAN PELANGGAN
FAKULTAS EKONOMI
2014
NAMA KELOMPOK :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk tugas mata kuliah “Manajemen
Pemasaran” dengan judul “Kepuasan Pelanggan”. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Raya Sulistyowati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah
membantu dan membimbing kami dalam penulisan makalah ini. Serta kami ucapkan terima
kasih juga kepada segenap pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya
makalah ini. Kami juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun
bahasa dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
Manajemen
Pelanggan
Puncak
Pel Pel
Manajemen Orang - Orang Garis
Menengah Depan
3.2 Saran
Studi kasus:
Pernyataan tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan lembaga riset Convergys
Corporation terhadap pelanggan berusia 18 sampai 54 tahun di sektor perbankan dan
telekomunikasi di wilayah Surabaya dan Jakarta. Penelitian dilakukan kepada responden
yang memiliki pengalaman layanan selama 6 bulan terakhir dengan bank dan telekomunikasi.
Dalam siaran pers yang diterima KompasTekno, Senin (29/10/2012), Convergys mencatat, 3
dari 5 pelanggan (61%) cukup puas dengan interaksi customer service saat ini. Sementara itu,
lebih dari satu dari sepuluh (11%) pelanggan merasa tidak puas.
Ketidakpuasan meningkat dua kali lipat (23%) ketika pelanggan menghubungi perusahaan
dengan keluhan yang mereka bawa. Beberapa alasan ketidakpuasan itu seperti waktu
penyelesaian keluhan yang terlalu lama, banyaknya langkah untuk menyelesaikan masalah,
dan kurangnya karyawan untuk menindaklanjuti penyelesaian masalah.
Tidak hanya pelanggan yang sangat tidak puas dengan pengalaman mereka saat ini, tapi juga
tiga dari sepuluh pelanggan mengatakan butuh beberapa upaya untuk berinteraksi dengan
perusahaan. Pelanggan menggambarkan ketika sebuah perusahaan bermasalah dengan
pelanggannya, agen yang terkait dengan perusahaan itu sulit dihubungi, tidak mampu
mengatasi masalah pada kontak awal dan kurangnya pengetahuan karyawan.
Hampir setengah (48%) dari pelanggan yang disurvei mengatakan, mereka pernah mengalami
pelayanan yang buruk terhadap perusahaan bank dan telekomunikasi. Pengalaman buruk
yang dialami lebih banyak dirasakan pada pelanggan telekomunikasi (60%) dibandingkan
pelanggan di sektor perbankan (36%). Dan hampir setengah dari jumlah pelanggan (55%)
menceritakan kembali pengalaman buruk ini kepada kerabatnya. Sebagai dampak dari cerita
negatif ini, satu dari enam pelanggan menghentikan menggunakan produk perusahaan
tersebut.
Protes di media social
Penelitian Convergys yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, menunjukkan generasi
muda suka berbagi cerita di linimasa situs web jejaring sosial tentang pelayanan buruk yang
didapatkan, terlebih jika mereka tidak puas dengan interaksi di customer service. Tak hanya
di AS dan Inggris saja, hal semacam ini juga terjadi di Indonesia.
Menurut Convergys, komentar negatif yang dilontarkan di jejaring sosial tak hanya
menimbulkan kerugian bagi perusahaan dengan hilangnya kepercayaan, tapi juga
menimbulkan dampak negatif bagi orang lain yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA