Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR BISNIS

“MANAJEMEN PRODUKSI”

YANG DIBIMBING OLEH :


ANITA SUMELVIA DEWI, S.I.Kom., MM.

KELOMPOK 5
DIAN MAWARDI 19130210128P
DEBY APRILIA WULANDARI 19130210063

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


FAKULTAS EKONOMI - PRODI MANAJEMEN
2019
Jl. Sersan Suharmaji No. 38, Manisrenggo, Kec. Kota Kediri Jawa
Timur 64128
No telp (0354) 683243
e-mail : uniska_kediri@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada Tim Penulis. Sehingga dapat menyelesaikan makalah yang bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata Kuliah Pengantar Bisnis dengan judul
“Manajemen Produksi”.

Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada Anita Sumelvia Dewi,


S.I.Kom, MM. selaku dosen mata kuliah pengantar bisnis yang telah membimbing
penulis dalam pembuatan makalah ini. Serta ucapan terima kasih kepada segala
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu pengetahuan tentang
ekonomi terutama di dalam materi manajemen produksi. Kritik dan saran sangat
kami harapkan kepada pembaca dalam pengembangan makalah dimasa yang akan
datang.

Kediri, 10 November 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…........................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN…...................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1 Pengertian Manajemen Produksi...............................................................5
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Produksi.........................................................6
2.3 Fungsi dan Tujuan Manajemen produksi...................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................10
3.1 Kesimpulan...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti diketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan


keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu
maka manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan didalam
usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa
tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu
manajemen produksi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi,
atau operasi.

Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukan


perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai
tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan
jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi
utama perusahaan.

Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliiki maksud dan tujuan. Adapun
maksud penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
Sedangkan tujuannya, penulis berharap agar makalah ini bisa memberikan sedikit
ilmu pengetahuan mengenai Manajemen Produksi kepada para pembaca.

1.2 Rumusan masalah


2. Pengertian manajemen produksi
3. Ruang lingkup manajemen produksi
4. Fungsi dan tujuan manajemen produksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Produksi


Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur , sedangkan
menurut Parker Follet manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui
orang lain”, menurut Peter Drucker manajemen lebih menekankan bagaimaan
seorang direktur memiliki sifat kepemimpinan yang bisa mendesain
pengorganisasian dalam mengambil keputusan atau pencapaian tujuan.
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentrasformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), sedangkan
produksi dalam istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang
membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan
skills (organizational, managerial and technical skills).
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen
yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Pengertian Manajemen Produksi menurut beberapa ahli diantaranya :
1. Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai
dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer
dan Render, 2011:4).
2. Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif
bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan
seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk
mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan (Irham Fahmi, 2012:3).
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen
produksi memiliki hubungan erat dengan proses produksi yang memiliki tujuan
untuk menambah nilai guna barang maupun jasa yang dihasilkan. Untuk
menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik yang sesuai dengan
standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan
proses produksinya.

2.2 Ruang Lingkup Manajemen produksi


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang
manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen produksi dapat diterapkan di
berbagai jenis organisasi atau perusahaan seperti industri manufaktur,
perkebunan, pertanian, UKM maupun di bidang jasa.

Manajemen produksi juga diperlukan dalam pengaturan bangunan atau


ruangan, mesin maupun peralatan, proses dalam produksi, pengaturan tenaga
kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya. Kegiatan produksi ini dapat
dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu organisasi manufaktur dan
organisasi jasa.
Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di
mulai dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya
produksi.
Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi, Kegiatan produksi harus dapat
menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan
efisien serta dengan kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan, Setelah dilakukan
seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan
jenis proses yang akan digunakan serta peralatanya.
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi, Dalam pemilihan
lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan
dari bahan baku serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
4. Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses, Rancangan
tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja,
optimalisasi waktu pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan yang
terjadi karena pergerakan dalam proses, keadaan proses produksi, tipe
produksi, bentuk mesin yang digunakan, persyaratan penerangan dan tenaga
listrik, serta kemungkinan ekspansi. Lay-out mempunyai beberapa pola
antara lain :
a. Lay-out Fungsional ( job layout / layout proses) : pengelompokan
berdasarkan jenis.
b. Lay-out Produk (layout garis) : penempatan secara berurutan.
c. Lay-out Kelompok : penempatan sesuai kelompok.
Karakteristik dari industri modern sekarang ialah adanya mekanisasni, usaha
besar-besaran, ban berjalan,conveyor belt, lopende band, normalisasi, tipisasi,
standardisasi, spesialisasi, otomasi (automation).
5. Rancangan tugas, Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human
engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas, Dalam strategi
produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan
produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima
bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga kerja, dan mutu.
7. Macam-Macam Proses Produksi
a. Proses ekstraktif : metode pengambilan material seperti pertambangan
garam, batu bara, tembaga, seng dan sebagainya.
b. Proses Analisis : mencakup pemecahan material menjadi beberapa
produk
c. Proses Sintesis : menghimpun bersama berbagai material menjadi satu
hasil produksi
d. Proses Fabricating : bahan baku dirubah menjadi bentuk yang berbeda.
8. Pengawasan Produksi
a. Planning ( perencanaan )
b. Routing ( pengawasan )
c. Scheduling ( menjaga kelancaran)
d. Dispatching ( penyelesaian menyeluruh)
9. Pelaksanaan Pengawasan
a. Papan rencana dan diagram kemajuan
b. Studi gerak ( mengurangi pemborosan gerak )
c. Studi waktu
d. Standar ( pengawasan mutu )
e. Inspeksi ( mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan standar )

Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau


kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini


tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas
meliputi penentuan desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau
lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang
diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas
organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job specification.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations).
Keputusan oprasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis,
dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (Shift) dari
personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke
subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau
penyelesaian produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi.
Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan
tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya
meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan
keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan
sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode
penyelesaian atau pengerjaan produk.

3 Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi


Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban
dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran
(output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi
perusahaan (Sofjan Assauri, 2004:22).

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi menurut Sofjan Assauri


(2004 : 22) adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan
untuk pengolahan masukan (input).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
3. Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau
periode tertentu.
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan
(input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Tujuan Manajemen Produksi


1. Perencanaan produksi , Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang
sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus
dihadapi dalam perencanaan produksi
2. Pengendalian produksi Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi
biaya seoptimal mungkin.
3. Pengawasan produksi Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan rencana.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur, sedangkan
menurut Parker Follet manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui
orang lain”. Manajemen produksi memiliki hubungan erat dengan proses
produksi yang memiliki tujuan untuk menambah nilai guna barang maupun jasa
yang dihasilkan. Untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik
yang sesuai dengan standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk
lebih meningkatkan proses produksinya.
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan
atau kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations).
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi.
Tujuan dan fungsi manajemen produksi :
Tujuan Manajemen Produksi
1. Perencanaan produksi, bertujuan agar dilakukanya persiapan yang
sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus
dihadapi dalam perencanaan produksi
2. Pengendalian produksi, bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi
biaya seoptimal mungkin.
3. Pengawasan produksi Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan rencana.
Fungsi manajemen produksi
1. Proses pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan
4. Pengendalian atau pengawasan
DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. H. Alma,Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung : penerbit Alfabeta

http://baharuddinrofid.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-produksi.html

https://teresiasitumorang42.wordpress.com/2014/11/15/pengertian-ciri-fungsi-
dan-tujuan-dari-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai