Anda di halaman 1dari 36

Bahaya Keselamatan Kerja Listrik

Pada Peralatan Kesehatan


Acuan instalasi listrik Medis
• SNI 04-0225-2000 (PUIL 2000)

• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NO:2306/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS
PRASARANA INSTALASI ELEKTRIKAL RUMAH SAKIT

• IEC 60364-7-710 Requirements for special installations or


locations- Medical Locations
PENGERTIAN
• Instalasi listrik adalah instalasi mulai dari pembangkit tenaga sampai titik penggunaan
akhir.

• Peralatan listrik adalah setiap alat pemakai listrik.

• Perlengkapan listrik adalah komponen-komponen yang diperlukan pada jaringan


instalasi.
PP NO. 3 TAHUN 2005 jo PP No.26 Tahun 2006
Tentang Perubahan PP No. 10 Tahun 1989
PASAL 22

• Instalasi ketenaga listrikan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia


bidang ketenagalistrikan.

• Setiap instalasi ketenaga listrikan sebelum dioperasikan wajib memiliki sertifikat


laik operasi.

Ketentuan mengenai perencanaan, pemasangan, pengamanan, pemeriksaan,


dan pengujian serta uji laik operasi instalasi ketenaga-listrikan diatur dengan
Peraturan Menteri No. 0045 Tahun 2005 tentang Instalasi Ketenagalistrikan,
dan Peraturan Menteri No. 0046 Tahun 2006 tentang Perubahan Permen 0045
Tahun 2005
BEBAN LISTRIK
• Beban listrik adalah sesuatu yang harus "dipikul" oleh pembangkit listrik.
Dalam aplikasi sehari-hari dapat digambarkan bahwa beban listrik adalah
peralatan yang mengunakan daya listrik agar bisa berfungsi.

• total beban listrik adalah total semua daya yang dikonsumsi oleh peralatan
listrik tersebut yang aktif,

• total daya adalah jumlah semua daya aktif dan reaktif yang dipakai oleh
peralatan yang menggunakan energi listrik

• Dalam perhitungan arus dan tegangan, beban listrik (load) digambarkan


sebagai impedansi listrik.
JENIS BEBAN LISTRIK
Jaringan pada listrik AC memiliki tiga jenis beban listrik yang harus
ditopang oleh pembangkit listrik.
Ketiga beban tersebut yaitu :
1. Beban resistif,
2. Beban induktif, dan
3. Beban kapasitif.
BEBAN RESISTIF
• Beban resistif dihasilkan oleh alat-alat listrik yang bersifat murni
tahanan (resistor) seperti pada elemen pemanas dan lampu pijar.
BEBAN INDUKTIF
• Beban induktif diciptakan oleh lilitan kawat (kumparan) yang terdapat di
berbagai alat-alat listrik seperti motor, trafo, dan relay. Kumparan
dibutuhkan oleh alat-alat listrik tersebut untuk menciptakan medan
magnet sebagai komponen kerjanya. Pembangkitan medan magnet pada
kumparan inilah yang menjadi beban induktif pada rangkaian arus listrik
AC.
BEBAN KAPASITIF
• Beban kapasitif merupakan kebalikan dari beban induktif. Jika beban
induktif menghalangi terjadinya perubahan nilai arus listrik AC, maka
beban kapasitif bersifat menghalangi terjadinya perubahan nilai
tegangan listrik. Sifat ini menunjukkan bahwa kapasitor bersifat
seakan-akan menyimpan tegangan listrik sesaat
Persyaratan Energi Listrik di RS

• Kapasitas sesuai dengan kebutuhan


• Kualitas arus, tegangan dan frekuensi baik.
• Kehandalan sistim jaringan tinggi.
• Keamanan dan Keselamatan pemanfaatannya terjamin.
• Kriteria hemat energi
PENGAMANAN BEBAN

• Lokasi medik
• Kebutuhan maksimum dan keragaman
• pembumian sistem
• Suplai
• Pembagian instalasi
• Kompatibilitas
Lokasi medik

• Lokasi yang dimaksudkan untuk keperluan diagnosis, perawatan


(termasuk perawatan kosmetik), pemantauan dan perawatan pasien.
• Untuk memastikan proteksi pada pasien terhadap kemungkinan bahaya
listrik, tindakan proteksi tambahan perlu diterapkan dalam lokasi medik.
Jenis dan uraian bahaya ini dapat bervariasi menurut perawatan yang
dilaksanakan. Cara dalam penggunaan ruangan memerlukan beberapa
pembagian dalam area yang berbeda untuk membedakan prosedur
medik.
INSTALASI LISTRIK UNTUK FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RS
SESUAI PUIL 2000

Klasifikasi :
Kelompok 1
dalam Ruangan ini terputusnya aliran listrik karena Gangguan tidak
berbahaya baik bagi Penderita maupun bagi Tenaga Kerja ,Pemeriksaan dan
pengobatan pada umumnya dapat dihentikan atau diulangi
Kelompok 1 E
Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang terputus dari dalam tempo
kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus
(CDPK)
Kelompok 2 E
Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita,
bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus
(CDPK)
Contohnya :
Group 1 : Ruang pelayanan, dimana tidak terdapat alat-alat perawatan medis
(elektromedik).

Group 1E : Ruang perawatan medik, dimana terdapat alat-alat perawatan


medis (elektromedik).
Pemeriksaan dan pengobatan dapat diulangi atau terhenti tanpa
membahayakan penderita.

Group 2E : Ruang perawatan medik, dimana terdapat alat-alat perawata


medis (elektromedik).
Pemeriksaan dan pengobatan tidak dapat diulangi atau terhenti,
selama pasien masih memerlukan dari alat tersebut untuk
memantau, menguji atau pengobatan.
PENGAMANAN TERHADAP BAHAYA LISTRIK

1. Bahaya Sentuh Langsung

2. Bahaya Sentuh Tidak Langsung

3. Bahaya Over Load

4. Bahaya Hubung Singkat

5. Bahaya Over voltage

6. Bahaya radiasi Medan Electromagnetic


Konsep pengamanan listrik di ruang perawatan medik
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh Waktu Maksimum
(Volt) Yang Diijinkan (Detik)
≤ 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
380 0.03
PENGARUH ARUS LISTRIK

Arus listrik yang melalui tubuh manusia dapat menimbulkan reaksi bermacam-macam
tergantung dari BESAR dan LAMANYA arus tersebut mengalir.

Berdasarkan International Electrotechnical Commission (IEC) Publikasi 479-1:1994,


Pengaruh arus listrik yang melalui tubuh manusia secara rinci digambarkan sbb. :

10.000 C1 C2 C3 AC-4.1
5.000 AC-4.2
2.000 AC-4.3
1.000

500 AC-1 AC-2 AC-3 AC-4


200

100

50

20

10 0,1 0,5 1 2 5 10 20 50 100 200 500 1000 2000 5000

Daerah AC-1 : 0 sampai 0,5 mA, tidak menimbulkan reaksi apa-apa.


Daerah AC-2 : Biasanya tanpa pengaruh fisiologis yang membahaya kan
Daerah AC-3 : Biasanya diharapkan tanpa kerusakan organik. Kemungkinan kontraksi otot seperti kejang
& sulit bernapas untuk durasi aliran arus > 2 detik.
Daeah AC-4 : Bertambah sesuai besarnya arus & waktu, efek pato-fisiologis yang berbahaya sepertinya
berhentinya jantung, pernapasan & beberapa luka bakar mungkin terjadi.
Daerah AC-4.1 : Probabilitas fibrilasi ventrikular meningkat sampai kira-kira 5%.
Daerah AC-4.2 : Probabilitas fibrilasi ventrikular meningkat sampai kira-kira > 5%
Daerah AC-4.3 : Probabilitas fibrilasi ventrikular meningkat sampai kira-kira 50%
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal bertegangan.

Sentuhan tidak langsung


adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi.
JENIS PERISTIWA KECELAKAAN DARI KEJUT LISTRIK
• Kejut listrik dari sentuhan langsung
Kejut listrik dari sentuhan tidak langsung
Contoh Bahaya - dengan edaran arus kejut listrik dari tangan ke tangan
1. Pasien menghuni di tempat tidur untuk pengobatan kateterisasi dengan sambungan ke alat monitor
tekanan darah.

2. Disini pasien mempunyai ruang perlengkapan


dengan sebuah Bedhead monitor tanpa dibumikan

3. Pasien bersentuhan dengan bedhead monitor


dibagian BKT yang mempunyai sifat metal
penghantar dengan keadaan gangguan hubungan
singkat kedalam bagian penghantar aktif.

4. Pasien menjadi penghantar arus bocor dari


bedhead monitor ke alat monitor tekanan darah
dan ke bumi.

5. Bahaya terjadi pada saat kejut listrik mengalir


melalui pasien ke bumi.
PENYEBAB SENTUH LANGSUNG
• Kelalaian Manusia
• Cara Pemasangan yang tidak baik
• Gangguan Eksternal

PENYEBAB SENTUH TAK LANGSUNG


• Kegagalan isolasi peralatan
• Index proteksi peralatan yang tidak baik/tidak sesuai dengan lokasi
• Gangguan akibat cuaca / lingkungan
• Pemasangan instalasi yang tidak baik
DAMPAK SENTUH TIDAK LANGSUNG

• Membahayakan manusia
• Membahayakan peralatan itu sendiri
• Membahayakan peralatan-peralatan lain
• Mengganggu kinerja peralatan-peralatan proteksi lainnya
PENGAMANAN SENTUH LANGSUNG (PUIL 2000)

• Proteksi bagian aktif dengan isolasi


• Proteksi dengan penghalang
• Proteksi dengan Rintangan
• Proteksi Penempatan diluar Jangkauan
• Proteksi dengan cara pengamanan Sisa (GPAS) atau ELCB
• Proteksi isolasi lantai kerja
PENGAMANAN SENTUH LANGSUNG (PUIL 2000)
PENGAMANAN SENTUH TIDAK LANGSUNG
• Proteksi dengan pemutusan sistim secara otomatis / ELCB
• Proteksi dengan perlengkapan kelas II atau dengan isolasi ganda
• Proteksi dengan ikatan penyama potensial
• Proteksi dengan separasi listrik (Insulasion Transformer)
• Proteksi dengan Grounding
Proteksi dari kejut listrik dalam keadaan gangguan
(sentuhan tidak langsung)

Gedung/Ruang 1 & 1E Ruang Medik 2E


PROTEKSI BAHAYA “JARAK AMAN”
• Jarak aman atau diluar jangkauan

Tegangan (KV) Jarak (cm)


1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
BAHAYA OVER LOAD
• Adalah bahaya yang diakibatkan kelebihan beban pada penghantar dan
sumber pembangkit tenaga listrik.

PENYEBAB BAHAYA OVER LOAD


• Penambahan beban terus menerus pada penghantar tanpa memperhatikan
KHA penghantar dan kemampuan sumber
• Friksi yang tinggi pada beban-beban motor

DAMPAK OVERLOAD
• Temperatur peralatan tinggi
• Penghantar terbakar
• Terjadinya pemadaman pada sistem
KEMAMPUAN HANTAR ARUS
• KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan
ukuran penampangnya

SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I nominal
 
PENGAMANAN BAHAYA OVER LOAD
• Setting pengaman beban harus baik
• Periodik Maintenance
• Menggunakan MCB, NFB, MCCB dan pengaman lainnya.

PENGAMANAN BAHAYA HUBUNGAN SINGKAT


• Menggunakan peralatan pengaman seperti MCB, MCCB, MFB, Fuse
• Periodik Maintanace
BAHAYA OVER VOLTAGE
• Adalah bahaya yang disebabkan kenaikan tegangan pada sistem secara tiba-
tiba.

PENYEBAB BAHAYA OVER VOLTAGE


1.Terjadinya pemutusan beban yang tinggi secara tiba-tiba pada sistim
(SWICTHING)
2.Induksi dari sambaran petir yang terjadi pada sistim.
3.Terjadinya kenaikan tegangan sistim secara tiba-tiba dari sumber PLN
4.Beban tiga phasa yang tidak seimbang
5.Sambungan 2 titik pembumian TIDAK BAIK
DAMPAK BAHAYA OVER VOLTAGE
1. Temperatur peralatan listrik naik dan peralatan dapat terbakar.
2. Terjadi hubung singkat pada peralatan listrik.
3. Insulation resistance peralatan menjadi turun.
PENGAMANAN BAHAYA OVER VOLTAGE

1. Memasang over voltage relay pada peralatan.

2. Hindari pemutusan beban yang tinggi pada sistim dengan


pemeliharaan periodik.

3. Beban tiga phasa harus seimbang.

4. Lakukan pemeliharaan periodik pada sistim pembumian


dan isolasi kabel.

Anda mungkin juga menyukai