Anda di halaman 1dari 7

PORTFOLIO KASUS EMERGENCY

KEJANG DEMAM

OLEH :
dr. Khevin Pranata

PEMBIMBING :
dr. Komang Ayu Sp.A

PENDAMPING :
dr. Yuliawati Soetio
dr. Sofie Giantari

RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN


KABUPATEN PROBOLINGGO
2016
Nama Peserta: Khevin Pranata
Nama Wahana : RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo
Topik : Kejang Demam
Pendamping : Pembimbing :
dr. Yuliawaty Soetio & dr. Sofie Giantari dr. Komang Ayu Sp.A
Tanggal Presentasi : Oktober 2016 Tempat Presentasi : Ruang Pertemuan
Tempat Presentasi : Ruang Pertemuan
Objektif Presentasi :
□ Keilmuan □ Ketrampilan □ Penyegaran □Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
Bahan Bahasan : □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Cara Menbahas : □ Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ Email □ Pos
Data Pasien : Nama : An. WA No. Registrasi : 291946
Nama Klinik : RSUD Waluyo Jati Kraksaan Telp : - Terdaftar: -
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
An. WA, 15 bulan diantar orangtuanya ke IGD RSU Waluyo Jati Kraksaan dengan
keluhan kejang 1x disertai demam 15 menit yang lalu.
2. Riwayat Pengobatan : -
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Kejang 1x disertai demam pada saat usia 8 bulan.
4. Riwayat Keluarga : Riwayat kejang di keluarga disangkal.
5. Riwayat Kebiasaan : -
6. Lain – Lain : -
Daftar Pustaka :
1. Deliana, Melda., 2002, Tata Laksana Kejang Demam pada Anak, Sari Pediatri
2002; Vol 4(2): 59 – 6.
2. Fuadi, 2010, Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam Pada Anak. Master
Thesis, Diponegoro University.
3. Budiarto G, 1997, Patofisiologi Epilepsi, Dalam: Penatalaksanaan Kejang Yang
Rasional. Gramik FK Unair, Surabaya.
4. Pusponegoro H.D., Widodo D.P.,Ismael S., 2006, Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam, Badan Penerbit IDAI, Jakarta.
5. Saharso, Darto, 2008. Kejang Demam, Dalam:Pedoman Diagnosis Dan Terapi
SMF Ilmu Kesehatan Anak Edisi III, Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo,
Surabaya.
6. Saharso D, Pusponegoro HD, Mangunatmadja I, dkk, 2009, Kejang Demam,
Dalam:Pedoman Pelayanan Medis, IDAI.
7. Ismael S, Pusponegoro HD, Widodo DP, dkk, 2016, Rekomendasi
Penatalaksanaan Kejang Demam, IDAI.
8. Niedermeyer E., 1983, Diagnosis and treatment of epileptic seizure disorders,
Urban and Schwarzenberg, Baltimore.
9. Kliegman R.M., Behrman R.E., Jenson H.B.,Stanton B.F., 2007, Nelson
Textbook Of Pediatrics 18 Ed, Wb Saunders Co, Philadelphia.
10. RSU Haji, 2013. Buku Ajar Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU
Haji Surabaya,RSU Haji Surabaya, Surabaya.
11. Dewanti, Attila Dewanti., Widjaja, Joanne Angelica., Tjandrajani Anna., Burhany,
Amril A. 2012. Kejang Demam dan Faktor yang Mempengaruhi Rekurensi. Sari
Pediatri 2012;Vol 14(1):57-61.
12. Pocket Book of Hospital Care for Children, 2013, 2 Ed, WHO.
13. Updated Guideline, Paediatric Emergency Triage, Assessment and Treatment,
2016, WHO.
Hasil Pembelajaran :
1. Mendiagnosis awal pasien dengan kejang demam.
2. Memberikan penanganan yang tepat untuk menghentikan kejang.
Catatan:
Subyektif
Tanggal 15 September 2016, An. WA, 15 bulan diantar orangtuanya ke IGD RSUD Waluyo
Jati Kraksaan dengan keluhan utama kejang 1x disertai demam 15 menit yang lalu. Kejang
dengan karakteristik kedua mata anak terbuka dan mengarah ke atas dan kemudian tangan
dan kaki tampak kaku dan menjadi kelojotan sekitar kurang lebih 2 menit dan kemudian
kejang baru berhenti sendiri tanpa adanya pemberian obat anti kejang. Setelah kejang anak
tampak tertidur seperti ketika tidur pada umumnya. Demam pada anak sudah dirasakan
sejak beberapa jam yang lalu sebelum kejang terjadi.
Batuk dan pilek disangkal.
Muntah disangkal, mencret disangkal.
Buang air kecil dan besar dalam batas normal.
RPD: Pasien pernah menderita kejang yang disertai demam 1x pada saat usia 8 bulan
dengan karakteristik kejang yang sama dengan yang sekarang.
RPK: Kejang pada keluarga pasien disangkal.
Obyektif

Pemeriksaan Fisik:
a) Keadaan Umum : pasien tampak lemah, keadaan gizi cukup, kesadaran compos
mentis GCS 4-5-6.
b) Tanda-tanda vital : Suhu 39,50 C; RR 32 x/ menit; nadi 116 x/menit.
c) BB : 9 kg.
d) Keadaan Tubuh
 Kepala : mesosefal (dalam batas normal).
 Kulit : turgor baik, pucat (-), sianosis (-), ikterik (-).
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor, reflek pupil (+/+), ikterik (-/-).
 Hidung : sekret (-/-).
 Telinga : discharge (-/-).
 Mulut : kering (-), sianosis (-).
 Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe (-).
 Thoraks
o Paru-paru
Pemeriksaan Depan Belakang
Kanan Kiri Kanan Kiri
INSPEKSI
Bentuk Simetris + + + +
Pergerakan Simetris + + + +
PALPASI
Pergerakan Simetris + + + +
ICS Simetris + + + +
PERKUSI
Suara Ketok Sonor Sonor Sonor Sonor
Sonor Sonor Sonor Sonor
Sonor Sonor Sonor Sonor
Sonor Sonor Sonor Sonor
AUSKULTASI
Suara Nafas Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Ronkhi - - - -
- - - -
- - - -
- - - -
Wheezing - - - -
- - - -
- - - -
- - - -

o Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : batas atas jantung : ICS II linea parasternalis sinistra.
batas pinggang jantung: ICS II midclavicularis sinistra.
batas kanan bawah jantung : ICS IV linea sternalis
dextra.
batas kiri jantung : ICS V 2 cm medial linea
midclavicularis sinistra.
Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, bising (-), gallop (-).

 Abdomen
Inspeksi : permukaan cembung, dinding perut sejajar dinding dada.
Auskultasi : bising usus (+).
Perkusi : timpani (+).
Palpasi : nyeri tekan (-), defans muskular (-), hepar & lien tidak teraba.

 Sistema Genitalia : ulkus (-), sekret (-), tanda-tanda radang (-).

 Ekstremitas
Akral dingin - - Oedem - -
- - - -

 Pemeriksaan Syaraf:
Pemeriksaan nervus kranialis:
 Tanda rangsang meningen:
Kaku Kuduk -
Brudzinky 1 - / -
Brudzinky 2 - / -
 Nervus 3: Ptosis -/-, Pupil isokor 3mm / 3mm, reflek cahaya +/+
 Nervus 7:
1. Mengangkat alis, bandingkan kanan dengan kiri = simetris
2. Menutup mata sekuatnya= simetris
3. membuka kedua mata = simetris
4. Posisi diam, sudut mulut = simetris
 Nervus 12:
1. Membuka mulut, posisi lidah simetris.
2. Menjulurkan lidah, posisi lidah sde (simetris).
 Motorik
1. Ekstremitas atas 5 / 5
2. Ekstremitas bawah 5 / 5
 Reflek fisiologis
1. Reflek bisep sde / sde
2. Reflek tricep sde / sde
3. Reflek patella sde / sde
4. Reflek achilles sde / sde
 Reflek patologis
1. Hoffman sde / sde
2. Trommer sde / sde
3. Babinski sde / sde
4. Chaddock sde / sde
Pemeriksaan laboratorium tanggal 15 September 2016
Hemoglobin :10,3 g/dl WBC : 10.340/mm3
Hematokrit : 31.1% Plt : 382.000/mm3
GDA: 166
Pemeriksaan penunjang lainnya
Tidak dilakukan pungsi lumbal karena klinis tidak mengarah ke arah meningitis dan
merupakan tindakan yang invasif.
Pemeriksaan EEG tidak dilakukan karena pemeriksaan ini hanya untuk mengevaluasi
apakah pasien ada perubahan dengan pengobatan.
Tidak ada indikasi untuk pemeriksaan CT-Scan ataupun MRI pada pasien ini.
Diagnosis : Kejang Demam Sederhana

Planning:
1. Planning diagnosis:
Pemeriksaan serum elektrolit dan UL, serta monitor keluhan dan perjalanan
penyakit.
2. Planning terapi:
Rawat inap dengan terapi farmakologis sebagi berikut:
1. 02 nasal 2 lpm.
2. Infus D5 ¼ NS 900 cc / 24 jam.
3. Inj. Paracetamol 3 x 90 mg (9 cc).
4. Inj. Diazepam 3 mg (0.6 cc), bila kejang lagi.

3. Planning edukasi:
KIE mengenai penyakit dan cara penanganannya.

FOLLOW UP (September 2016):


Tgl Subyektif Obyektif Diagnosa Planning Planning Terapi
(Assestment) Diagnosis
16 Kejang 1x Vital Sign: Kejang (-) -Infus D5 ¼ NS 900 cc /
pada saat N : 110x/m Demam 24 jam
subuh hari. RR : 24x/m Komplikata + - Injeksi Paracetamol
Suhu : 37.9 °C Faringitis Akut 3x90 mg (9 cc)
Demam (+). -Injeksi Ampicilin
Faring hyperemia 3x300mg
Batuk pilek (+). -Phenytoin 2x25mg (0.5
(+). cc)
Defisit neurologis -Injeksi Diazepam 3mg
(-). (0.6 cc) (k/p)

17 Kejang (-), Vital Sign: Kejang (-) - Pct Syr 3xcth 1 (k/p)
N : 110x/m Demam - Phenytoin 2x25mg
demam (-), RR : 20x/m Komplikata + - Amox Syr 3xcth 1
Suhu : 36.8 °C Faringitis Akut (Semua obat sudah
batuk jarang diganti dalam bentuk
(+), Faring hyperemia oral)
(+). - Bila taa -> bsk KRS.
pilek (-),
Defisit neurologis
Makan minum (-).
baik (+).

Anda mungkin juga menyukai