Anda di halaman 1dari 4

1.

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING


(CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa: (1) pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) efektif ditinjau dari
kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan.
(2) pembelajaran langsung efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa
kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan
(3) berdasarkan data N-gain kemampuan komunikasi matematika, pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) lebih efektif dibandingkan pembelajaran langsung ditinjau
dari kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan.

2. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI


PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS ALAM LINGKUNGAN SISWA KELAS
X
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran kontekstual dengan
percobaan sederhana berbasis alam lingkungan memberikan perbedaan yang positif
terhadap hasil belajar siswa, serta mampu meningkatkan motivasi belajar. Hal ini karena
siswa dilibatkan langsung dengan contoh di lingkungan sehari-hari mengenai materi yang
dipelajari melalui percobaan sederhana. Ketuntasan belajar kelas eksperimen dengan
menggunakan implementasi pembelajaran kontekstual dengan percobaan sederhana
berbasis alam lingkungan sebesar 86,11%, sedangkan kelas kontrol hanya sebesar 57,50%.

3. PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN PENDEKATAN


KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN
SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended dan pendekatan kontekstual
efektif pada aspek kemampuan pemecahan masalah dan sikap siswa terhadap matematika,
(2) pendekatan open-ended lebih efektif dibandingkan pendekatan kontekstual pada aspek
kemampuan pemecahan masalah,
(3) pendekatan open-ended tidak lebih efektif dibandingkan pendekatan kontekstual pada
aspek sikap siswa terhadap matematika.

4. EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN HANDS


ON ACITVITY (HoA) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIK
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
pendekatan Kontekstual berbantuan Hands On Activity terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematik. Peserta didik dengan perlakuan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kontekstual berbantuan Hands On Activity, memiliki kemampuan
pemecahan masalah matematika lebih baik dibandingkan dengan peserta didik dengan
perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual maupun model
pembelajaran konvensional/metode ceramah baik secara umum maupaun ditinjau pada
masing-masing kategori kemandirian . matematik peserta didik.

5. PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN


PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka diperoleh kesimpulam sebagai berikut.
(1) Kemampuan pemahaman dan representasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada
kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika
dengan direct instruction.
(2) Peningkatan kemampuan pemahaman dan representasi matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi
daripada peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran direct instruction.

6. EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN


PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS V SD
SE-KECAMATAN BANGUNREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya analisis hasil penelitian serta mengacu pada
perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
(1) Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual pada materi
pokok bangun datar menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik
dibanding dengan menggunakan pendekatan konvensional.
(2) Kemampuan awal siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika pada
materi pokok bangun datar kelas V SD semester I tahun pelajaran 2009/2010.
Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi sama
baiknya dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang, prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, dan
prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang sama
dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.
(3) Tidak terdapat interaksi antara penggunaan pendekatan pembelajaran dan
kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika matematika siswa
pada materi pokok bangun datar. Artinya siswa yang mengikuti pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual mempunyai prestasi
belajar yang lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika
dengan menggunakan pendekatan konvensional baik secara umum maupun kalau
ditinjau dari masing-masing kategori kemampuan awal.

7. PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP


MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Berdasarkan hasil temuan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diambil beberapa
simpulan yang berkaitan dengan pendekatan pembelajaran, pengetahuan awal matematika
(PAM), dan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Simpulan-simpulan
tersebut sebagai berikut.
(1) Terdapat perbedaan signifikan dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa antara yang pembelajarannya menggunakan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning dan menggunakan Pendekatan Konvensional.
(2) Terdapat perbedaan signifikan dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis antara siswa pada level pengetahuan awal matematika tinggi, sedang,
dan rendah.
(3) Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan level pengetahuan
awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis
siswa.
8. PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Studi Eksperimen pada SMP Negeri 1
Tejakula)
Berdasarkan uraian di atas, maka ada dua temuan penting dalam penelitian ini. Pertama,
kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual berbeda secara signifikan dengan kemampuan pemecahan masalah
pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Lebih lanjut
dapat dilihat bahwa, kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan
kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
pendekatan konvensional. Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa, pendekatan
kontekstual berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah. Temuan
penelitian juga menunjukkan bahwa, kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual tetap berbeda secara signifikan
dengan kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
pendekatan konvensional setelah kemampuan penalaran formal dikendalikan. Pengkajian
lebih detail menunjukkan bahwa, penerapan pendekatan kontekstual dalam proses
pembelajaran matematika menyebabkan kemampuan pemecahan yang lebih tinggi,
walaupun dilakukan pengendalian terhadap kemampuan penalaran formal. Dari temuan ini
dapat disimpulkan bahwa, pendekatan kontekstual tetap berpengaruh positif terhadap
kemampuan pemecahan masalah, walaupun dilakukan pengendalian terhadap kemampuan
penalaran formal.

9. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, diperoleh simpulan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran kontekstual secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan
kemampuan representasi matematis siswa SMP dibanding pembelajaran
konvensional (biasa).
2. Kemampuan siswa dalam mengilustrasikan ide-ide matematika pada kelas yang
mendapat pembelajaran kontekstual, secara umum lebih baik walaupun masih
terdapat siswa yang salah.
3. Kemampuan siswa dalam menuliskan model matematika, secara umum lebih
baik pada kelas yang mendapat pembelajaran kontekstual.
4. Pada umumnya respon yang diberikan guru terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan cukup positif, hal ini terlihat dari pendapat guru melalui angket.
Menurut mereka, model pembelajaran sangat mungkin diterapkan pada
pembelajaran secara umum.
5. Pada umumnya respon yang diberikan siswa terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan cukup positif, ini terlihat dari pendapat siswa melalui skala sikap.
Siswa mengemukakan bahwa materi yang disajikan melalui pembelajaran
kontekstual mudah dipahami karena terkait dengan situasi dunia nyata. Dengan
demikian siswa memiliki kesempatan untuk belajar aktif, dan memiliki kesadaran
untuk menggunakan ide-ide yang sudah dimiliki, sehingga mampu
menyelesaikan masalah matematika tidak harus berdasarkan rumus.

10. PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA SEKOLAH
DASAR
Dengan mengimplementasikan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika
Sekolah Dasar untuk Meningkatkan berpikir Kritis sebagai bahan pendalaman materi yang
dipandang cukup strategis dalam meningkatkan kualitas professional guru matematika.

11. The Effect of Contextual Teaching and Learning (CTL) Models on learning outcomes
of Social Sciences of the material of forms the face of the earth on Class VII of Junior
High School
The result of this research is there is a positive effect of Contextual Teaching and Learning
models to outcome learning Social Science of the material of Earth Forms in class VII
students of the Junior High School.

12. Lesson observation and quality in primary education as contextual teaching and
learning processes
13. MATHEMATICAL CRITICAL THINKING ABILITY THROUGH
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH
14. Enhancing argumentative writing skill through contextual teaching and learning
15. IMPROVING MATHEMATICAL PROBLEM-SOLVING ABILITY AND SELF-
CONFIDENCE OF HIGH SCHOOL STUDENTS THROUGH CONTEXTUAL
LEARNING MODEL

Anda mungkin juga menyukai