Kep Jiwa Keluarga
Kep Jiwa Keluarga
Segala puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan karunia kepada kami, sehingga
makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami haturkan terima kasih kepada Ibu / Bapak
Dosen pembimbing sehingga makalah ini dapat tersususun. Tak lupa
pula kepada teman-teman yang terus memberikan motivasi sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan hasil maksimal.
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Saran
dan kritik yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi
kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Terima Kasih,
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KELUARGA
A. DEFINISI KELUARGA:
Kumpulan dua orang atau lebih, yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman, 1998).
Suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berkelainan jenis yang hidup bersama, atau seorang
laki-laki atau seoranag permpuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa
anak, baik anak sendiri maupun adopsi, dan tinggal dalam dalam seebuah
rumah tangga. (Sayekti, 1994).
B. PERAN KELUARGA
Peran kelurga menggambarkan seperangkat perilaku antara pribadi, sifat,
segi kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.berbagai peranan yang
terdapat dalam keluarga:
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan
sebahgai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta berbagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu berperan mengurus rumah
tangga,pengasuh dan pedidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat mencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
Anak-anak nya melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik mental dan spiritual.
C. TUGAS KELUARGA
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotannya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Penempatan anggota-anggota keluarga yang lebih luas
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
D. FUNGSI YANG DI JALANKAN OLEH KELUARGA
1. Fungsi pendididkan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak.
2. Fungsi sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesame anggota keluarga sehingga
saling pengertian satu sama lain dalam menumbuh keharmonisan dalam
keluarga
5. Fungsi agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota lain melalui kepala keluarga menanamkan
keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi ekonomi dilihat dari bagaimana kepala kelurag mencari
penghasilan mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi kebutuhan keluarga
7. Fungsi rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenagkan dalam keluarga seperti acara nonton tv bersama, bercerita
pengalaman masing-masing, dll.
8. Fungsi biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan
sebagi generasi selanjutnya
9. Member kasih saying, perhatian, dan rasa nyaman diantara keluraga
serta membina pendewasaan perhatian keluarga.
E. DISFUNGSI KELUARGA
1. tidak memiliki satu atau lebih fungsi keluarga
2. ibu yang terlalu melindungi atau ayah yang tidak di rumah
3. ayah dan ibu yang terlalu sibuk, pasif
4. pasangan yang tidak harmonis
2.2. TERAPI KELUARGA :
DEFINISI :
Suatu cara untuk menata kembali masalah hubungan antar manusia
(Stuart & Sudden).
Merupakan salah satu bentuk psikoterapi kelompok yang berdasarkan
pada kenyataan bahwa manusia adalah mahluk social dan bukan suatu
mahluk yang terisolir.
Pendekatan terapiutik yang melihat masalah individu dalam konteks
lingkungan khususnya keluarga dan menitik.
g. Sibling Position
• Satu kedudukan yang dipegang oleh keluarga akan mempengaruhi
perkembangan keluarga yang dapat diprediksi dari karakteristik profil.
• Anak ke berapa serta kepribadian anggota keluarga tsb akan menentukan
posisi seseorang dalam keluarga.
• Bowen menggunakan teknik ini untuk membantu menggambarkan tingkat
perbedaan kedudukan diantara keluarga serta kemungkinan terjadinya
proses proyeksi keluarga secara langsung.
h. Societal regression
• Teori Bowen meluaskan pandangannya terhadap masyarakat (society)
sebagai sistem sosial seperti layaknya keluarga.
• Konsep societal regression membandingkan antara respon masyarakat
dengan respon individu dan keluarga terhadap:
a) Tekanan akibat krisis emosional.
b) Tekanan yang menimbulkan ketidaknyamanan & kecemasan.
c) Penyebab penyelesaian yang tergesa-gesa, bertambahnya masalah,
serta siklus yang sama yg berulang secara terus menerus.
Tak kalah penting adalah jika kita bukan perawat bersertifikasi kita bisa
melakukan hal paling mendasar untuk menentukan apakah seseorang
tersebut memnag membutuhkan terapi keluarga atau tidak yaitu dengan
pengkajian indikasi dilakukan terapi keluarga pada klien
tersebut/diantaranya yaitu:
Selain Peran perawat yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana
perawat membantu serta mendorong keluarga untuk terlibat dalam
mencegah klien kambuh. Alasan keluarga dilibatkan dalam mencegah
kekambuhan pada klien adalah :
• keluarga merupakan tempat individu pertama memulai hubungan
interpersonal dengan lingkungan.
• Keluarga merupakan suatu sistem yang utuh dan tidak terpisahkan
sehingga jika ada satu yang terganggu yang lain ikut terganggu.
• Keluarga menurut Sullinger(1988) merupakan salah satu penyebab klien
gangguan jiwa menjadi kambuh lagi sehingga diharapkan jika keluarga ikut
berperan dalam mencegah klien kambuh setidaknya membantu klien untuk
dapat mempertahankan derajat kesehatan mentalnya karena keluarga
secara emosional tidak dapat dipisahkan dengan mudah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dalam keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. ( friedman, 1998).
Terapi keluarga adalah suatu cara untuk menata kembali masalah
hubungan antar manusia (Stuart & Sudden).
Tujuan terapi keluarga : Menurunkan konflik kecemasan keluarga.
Meningkatkan kesadaran keluarga thd kebutuhan masing - masing anggota
keluarga. Meningkatkan kemampuan penanganan thd krisis.
Mengembangkan hubungan peran yg sesuai. Membantu keluarga
menghadapi tekanan dari dlm maupun dari luar anggota keluarga.
Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dg tingkat perkembangan
anggota keluarga.
Manfaat terapi keluarga
Bagi klien : Mempercepat proses penyembuhan, memperbaiki hubungan
interpersonal, menurunkan angka kekambuhan.
Keluarga : Memperbaiki fungsi & struktur keluarga, Keluarga mampu
meningkatkan pengertian thd klien shg lebih dpt menerima, toleran &
menghargai klien sbg manusia. keluarga dpt meningkatkan kemampuan
dlm membantu klien dlm proses rehabilitasi
3.2. SARAN
Untuk menjaga agar sebuah keluarga tetap utuh seutuhnya dibutuhkan
sikap saling menghormati dan menghargai antara satu dengan yang lain,
menjaga komunikasi antar anggota keluarga, saling mendukung antar
anggota keluarga dalam hal-hal yang positif. Dan jika semua hal yang
mendukung untuk menjaga keutuhan keluarga sudah dilaksanakan tetapi
masih saja terjadi perpecahan dalam keluarga, maka sebaiknya kita
menganggap hal tersebut sebagai ujian dari Tuhan dan berdoa saja
semoga masalah cepat selesai.
Daftar Pustaka
Atolan Vinsen.2009.Makalah Keperawatan Keluaraga “Terapi
Keluarga”.Kediri : Fastamabo.Sabtu 31 oktober
Fawziah Asmiani.2013.Family Therapy.25 juni