Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan keperawatan dengan

gangguanjiwatidakhanyadifokuskanpadaaspekpsikologis,fisik,dansosialtetapijugakognitif. Ada

beberapa terapi modalitas yang dapat diterapkan salah satunya adalah terapi Aktivitas Kelompok

StimulasiPersepsi

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-

sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist

ataupetugaskesehatanjiwayangtelahterlatih(PedomanRehabilitasiPasienMentalRumahSakit Jiwa

di Indonesia dalam Yosep,2017).

Pengertian yang lain menurut Budi Anna Keliat dan Akemat (2015) TAK stimulasi

persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan

pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.

B. RumusanMasalah

1. Apa yang dimaksud terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi?

2. Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi ?

3. Bagaimana proses keperawatan terapi aktivitas kelompok persepsihalusinasi

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengerti dan memahani terapi aktivitas kelompok persepsihalusinasi

2. Agar mahasiswa mengerti dan memahami Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas

kelompok persepsihalusinasi
3. Agar mahasiwa mengerti dan memahami proses keperawatan terapi aktivitas kelompok

persepsihalusinasi

D. Manfaat

Agar dapat mengetahui pentingnya memahami tentang terapi aktivitas kelompok persepsi

halusinasiuntuk lebih menambah wawasan.


BAB II

PEMBAHASAN

A.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi

1. PengertianHalusinasi

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien

dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihaan, pengecapan,

perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011)

Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi

sensoriyangtidaksesuaidenganrelitas/kenyataanseperrtimelihat bayanganatausuara-suara

yang sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indra,

dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang disebabkan oleh psikotik,

gangguan fungsional, organic atau histerik. (Wijayaningsih,2015).

2. Tujuan

Tujuan Umum

Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan untuk

menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.

Tujuan khusus:

a.Pasien dapat mengenal halusinasi

b.Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.

c.Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.

d.Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.

e.Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.


3. Waktu danTempat

Hari/tanggal: Senin, 16 Desember 2019

Jam: 13.00 wib

Tempat: RS. Jiwa Menur Surabaya

Kontrak :

Sesi 1 :

1. Terapis menjelaskan tujuankegiatan

2. Terapis menjelaskan aturan main:

a. Masing-masing peserta memperkanalkan diri nama, namapanggilan

b. Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal sampaiakhir

c. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepadaterapis

d. Lama kegiatan 15 menit

Sesi 2 :

1. Terapis menjelaskan tujuankegiatan

2. Terapis menjelaskan aturanmain

a. Lama kegiatan 15 menit

b. Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal danakhir

c. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepada terapis

Sesi 3 :

1. Terapis menjelaskan tujuankegiatan

2. Terapis menjelaskan aturanmain

a. Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal danakhir

b. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepada terapis
c. Waktu TAK 15 menit

Sesi 4 :

1. Terapis menjelaskan tujuankegiatan

2. Terapis menjelaskan aturanmain

a. Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal danakhir

b. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepada terapis

c. Waktu TAK 15 menit

Sesi 5 :

1. Terapis menjelaskan tujuankegiatan

2. Terapis menjelaskan aturanmain

a. Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal danakhir

b. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepadaterapis

c. Waktu TAK 15 menit

4. Metode

Diskusi dalam kelompok

5. Media dan Alat

a. Kertas nama sejumlah pasien dan terapis dalamTAK.

b. Whiteboard

c. Spidol

d. Formulir/jadwalkegiatan

e. Contohobat
6. SettingTempat

Keterangan Gambar
L :Leader
CL : CoLeader
F :Fasilitator
O :Observer
P :Pasien
7. PembagianTugas

a. PeranLeader

1. Memimpin jalannyakegiatan

2. Menyampaikan tujuan dan waktupermainan

3. Menjelaskan cara dan peraturankegiatan

4. Memberi respon yang sesuai dengan perilakuklien

5. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telahdilakukan

6. Memberi reinforcement positif padaklien

7. Menyimpulkankegiatan

(Lilik,2011)

b. PeranCo-Leader

1. Membantu tugasleader

2. Menyampaikan informasi dari fasilitator keleader

3. Mengingatkan leader tentangkegiatan

4. Bersama leader menjadi contohkegiatan

c. PeranObserver

1. Mengobservasi jalannyaacara

2. Mencatat jumlah klien yanghadir

3. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatanberlangsung

4. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakanklien

5. Mencatat penyimpangan acara terapiaktivitas

6. Membuat laporan hasilkegiatan


d. PeranFasilitator

1. Memfasilitasi jalannyakegiatan

2. Memfasilitasi klien yang kurangaktif

3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesanacara

4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luarkelompok

8. KriteriaPasien

a. Pasien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham,ilusi

b. Pasien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi sudah dapat berinteraksi dengan

oranglain

c. Pasien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadapaktivitas

d. Pasien tidak membahayakan diri dan oranglain

e. Pasien yang telah diberitahu oleh terapissebelumnya.

f. Pasien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik,2011)


9. ProsesKeperawatan

TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI

SESI I : Mengenal Halusinasi : Membina hubungan saling percaya

Tanggal : 16 Desember 2019


Jam : 13.00 wib
Waktu TAK : 15 menit

A. Tujuan

1. Pasien mengenalhalusinasi

2. Pasien mengenal waktu terjadinyahalusinasi

3. Pasien mengenal frekuensihalusinasi

4. Pasien mengenal perassan bila mengalamihalusinasi

B. Setting

1. Kelompok berada diruang yangtenang

2. Pasien dudukmelingkar

C. Alat

1. SoundSystem

2. PapanTulis

3. Spidol

D. Metode

1. Diskusi

2. Tanya Jawab

E. Langkah-langkahKegiatan

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahansensori

persepsi;halusinasi

b. Membuat kontrak dengan klienc.Mempersiapkan alat dan tempatpertemuan


2. Orientasi

a. Salam terapeutik: terapis mengucapkansalam

b. Evaluasi validasi : terapis menanyakan perasaan peserta hariini

3. Kerja

a) Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan). Terapis memintaklien

memperkenalkannama dan nama panggilan secara berurutan, dimulai dari klien

yang berada di sebelah kiri terapis, searah jarumjam.

b) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu masing-masing klien

membagi pengalaman tentang halusinasi yang mereka alami denganmenceritakan

1. Isihalusinasi

2. Waktuterjadinya

3. Frekuensihalusinasi

4. Perasaan yang timbul saat mengalamihalusinasi.

c) Meminta klien menceritakan halusinasi yang dialami secara berurutan dimulai

dari klien yang ada di sebelah kiri terapis, seterusnya bergiliran searah jarumjam.

d) Saat seorang klien menceritakan pengalaman hausinasi, setelah ceritaselesai

terapis mempersilakan klien lain untuk bertanya sebanyak-banyaknya 3

pertanyaan.

e) Lakukan kegiatan (b) sampai semua klien selesai mendapatgiliran.

f) Setiap kali klien bisa menceritakan halusinasinya, terapis memberikanpujian.

4. Terminasi

a) Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikutiTAK


2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anggotakelompok

b) Rencana tindaklanjut

1) Terapis menganjurkan kepada peserta jika mengalami halusinasi segera

menghubungi perawat atau teman lain.

c) Kontrak yang akandatang

1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien kegiatan TAKberikutnya

yaitu belajar mengontrolhalusinasi.

2) Terapis membuat kesepakatan dengan klien waktu dan tempatTAK

berikutnya

F. Evaluasi danDokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK

1 Menyebutkan isi halusinasi

2 Menyebutkan waktu

halusinasi

3 Menyebutkan frekuensi

halusinasi

4 Menyebutkan perasaan bila

halusinasi timbul

KET :

Petunjuk dilakukan = 1

tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINA

SISESI II : Mengontrol Halusinasi: menghardik

Tanggal : 16 Desember 2019


Jam : 13.15 wib
Waktu TAK : 15 menit

A. Tujuan

1. Pasien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan mangatasi halusinansi.

2. Pasien dapat memahamidinamikahalusinasi.

3. Pasien dapat memahami cara menghardikhalusinasi

4. Pasien dapat memperagakan cara menghardikhalusinasi.

B. Setting

1. Kelompok berada diruang yangtenang

2. Pasien dudukmelingkar

C. Alat

1. SoundSystem

D. Metode

1. Diskusi

2. Tanya Jawab

3. Stimulasi

E. Langkah-langkahKegiatan

1. Persiapan

a.mempersiapkanalat

b.mempersiapkan tempat pertemuan.

2. Orientasi
a.Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam

b.Evaluasi/validasi:

1) Terapis menanyakan perasaan klien hariini.

2) Terapis menanyakan pengalamanhalusinasi yang telahterjadi

3. Kerja

a. Terapis meminta massing masing klien secara berurutan searah dengan jarum jam

menceritakan apa yang dilakukan jika mangalami halusinasi dan apakah itu bisa

mengatasihalusinasinya.

b. Setiap selasai klien menceritakan pengalamanya,terapis memberikan pujian

danmengajak peserta lain memberikan tepuk tangan.

c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat

halusinasimuncul

d. Terapis memperagakan cara menghardikhalusinasi

e. Terapis meminta masing masing klien memperagakan menghardik halusinasi dimulai

dari peserta disebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua peserta

mendapatkangiliran

f. Terapismemberikanpujiandanmegajaksemuaklienbertepuktangansaat setiapklien

selesai memperagakan menghardikhalusinasi

4. Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikutiTAK

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilankelompok

b. Rencana tindaklanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang sudah dipelajari

jika halusinasimuncul

c. Kontrak yang akandatang

1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya yaitu belajar

mengontrol halusinasi dengan caralain

2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempatTA

F. Evaluasi danDokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK

1 Menyebutkan cara yang

selama ini digunakan

mengatasihalusinasi

2 Menyebutkan efektifitas

cara

3 Menyebutkan cara

mengatasi halusinasi dengan

menghardik

4 Memperagakan menghardik

halusinasi

KET :

Petunjuk dilakukan = 1

tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI

SESI III : Mengontrol Halusinasi:


Menyusun jadwal kegiatan

Tanggal : 18 Desember 2019


Jam : 13.00 wib
Waktu TAK : 15 menit

A. Tujuan

1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktivitas untukmencegah


munculnyahalusinasi

2. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidurmalam

B. Setting

1. Klien duduk melingkar mengelilingimeja

2. Lingkungan tenang dan nyaman

C. Alat

1. Kertas HVS sejumlahpeserta

2. Pensil

3. Spidol

4. Whiteboard

D. Metode

1. Diskusi

2. Latihan

E. Langkah – langkahkegiatan

1. Persiapan

a. Terapis mempersiapkan alat dari tempatTAK


b. Terapis membuat kontrak denganklien

2. Orientasi

a. Salam terapeutik : terapis mengucapkansalam

b. Evaluasi / validasi:

1) Terapis menanyakan keadaan klien hariini

2) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkancara


menghardikhalusinasi
3. Kerja

a. Terapis menjelaskan langkah-langkahkegiatan

b. Terapis membagikan kertas satu lembar dan masing – masing


sebuah pensil untuk masing – masingklien

c. Terapis menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur dalam

mencegah terjadinyahalusinasi

d. Terapis memberi contoh cara menyusun jadwal dengan

menggambarkannya dipapantulis

e. Terapis meminta masing – masing klien menyusun jadwalaktivitas


dari bangun pagi sampai dengan tidurmalam

f. Terapis membimbing masing – masing klien sampai berhasil


menyusunjadwal

g. Terapis memberikan pujian kepada masinng – masing klien setelah


berhasil menyusunjadwal

4. Terminasi

a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah bisa menyusun
jadwal

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilankelompok

b. Tindak lanjut : terapis menganjurkan klien melaksanakanjadwal


aktivitastersebut

c. Kontrak yang akandatang

1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAKberikutnya

2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempatTAK


G. Evaluasi danDokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK

1 Menyebutkan pentingnya

aktivitas mencegah

halusinasi

2 Membuat jadwal kegiatan

harian

KET :

Petunjuk dilakukan = 1

tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI

SESI IV: Mengontrol Halusinasi :


Cara minum obat yang benar

Tanggal : 18 Desember 2019


Jam : 13.00 wib
Waktu TAK : 15 menit

A. Tujuan

1. Klien dapat mengetahui jenis – jenis obat yang harusdiminumnya

2. Klien mengetahui perlunya minum obat secarateratur

3. Klien mengetahui 5 benar minum obat

4. Klien mengetahui efek terapi dan efek sampingobat

5. Klien mengetahui akibat jika putusobat

B. Setting

1. Klien dudukmelingkar

2. Kelompok berada diruang yang tenang dannyaman

C. Alat

1. Contoh obat –obatan

2. Spidol whiteboard

3. Whiteboard

D. Metode

1. Diskusi

2. Tanyajawab

3. Simulasi
E. Langkah – langkahkegiatan

1. Persiapan

a. Terapis mempersiapkan alat dantempat

b. Terapis membuat kontrak denganklien

2. Orientasi

a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam kepadaklien

b. Evaluasi / validasi:

1) Terapis menanyakan perasaan klien hariini

2) Terapis menanyakan apakah jadwal aktivitastelah


dikerjakan (TL TAKsebelumnya).
3. Kerja

a. Terapis membagikan contoh obat, sesuai obat yang


diberikan kepada masing – masingklien

b. Terapis menjelaskan pentingnya minum obat secarateratur,


sesuaianjuran

c. Terapis meminta klien untuk menjelaskan ulang pentingnya


minum obat, secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari
klien yang berada disebelah kiriterapis

d. Terapis mejelaskan akibat jikan tidak minum obat secarateratur

e. Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantianakibat


jika tidak minum obat secarateratur

f. Terapis menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat:


benar obat, benar klien, benar waktu, benar cara, benardosis.

g. Terapis menjelaskan efek terapi dan efek sampingmasing-


masing obat sesuai contoh obat yang yang ada padaklien.

h. Terapi meminta klien menyebutkan jenis obat, dosis masing


masing obat, cara penggunakan , waktu dan efek obat (efek terapi
dan efek samping) sesuai dengan contoh obat yang ada di tangan
klien masing-masing. Secara berurutan secara jarum jam, dimulai
dari sebelah kiriterapi.

i. Terapi memberikan pujian dan mengajar klienbertepuk


tangan setiap kali klien menyebutkan denganbenar.
4. Terminasi

a. Evaluasi

1) Menayakan perasaan klien setelah mengikutiTAK.

2) Memberikan pujian atas keberhasilankelompok.

b. Tindaklanjut

1) Menganjurkan klien untuk meminum obat secarateratur

2) Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien


dapat menghubungi perawat yg saat itubertugas.

c. Kontrak yang akandatang

1) Terapi menyepakati kegiatan TAKberikutnya.

2) Terapi menyepakati tempat dan waktuTAk

F. Evaluasi dandokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK

1 Menyebutkan pentingnya

minum obat secara teratu

2 Menyebutkan akibat jika

tidak minum obat secara

teratur

3 Menyebutkan jenis oba

4 Menyebutkan dosis obat

5 Menyebutkan waktu minum

obat
6 Menyebutkan caraminum

obat yang tepat

7 Menyebutkan efek terapi

obat

8 Menyebutkan efek samping

obat

KET :

Petunjuk dilakukan = 1

tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI

SESI V: Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

Tanggal : 18 Desember 2019


Jam : 13.15 wib
Waktu TAK : 15 menit

A. Tujuan

1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan oranglain

2. Klien menerapkan cara menghubungi orang lainketika


mulai mengalamihalusinasi

B. Setting

1. Tempat TAK di ruangan yang tenang dan nyeman.

2. Klien dudukmelingkar

C. Alat

1. Spidol

2. Whiteboard

D. Metode

1. Diskusikelompok

2. Simulasi

E. Langkah-langkahkegiatan

1. Persiapan

a. Terapis mempersiapkan alat dan tempatTAK

b. Terapis membuat kontrak denganklien

2. Orientasi

a. Salam; terapi mengucapkan salam keklien


b. Evalusi/validasi;

1) Terapis menanyakan kabar klien hariini;

2) Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrolhalusinasi


setelah menerapkan 3 caralainya
3. Kerja

a. Terapi menjelaskan pentingnya berbincang dengan orang lain


untuk mengatasihalusinasi.

b. Terapi meminta kepada klien setiasi yang sering dialami


sehingga mengalami halusinasi. Klien secara bergantianbercerita

c. Terapi memperagakan becakap cakap dangan orang lainjika


ada tanda halusinasimuncul

d. Klien meminta memperagakan hal yang sama secarabergantian.

e. Terapi memberikan pujian kepada kliensetiap


selesaimemperagakan

4. Terminasi

a. Evalusi;

1) Terapi menyakan perasaan klien setelah selesai mengikutiTAK

2) Terapi memberikan pujian atas kebersihankelompok

b. Tindaklanjut

1) Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap


cakap dengan orang lain bila mulai mengalamihalusinasi

2) Mendorong klien untuk memulai bercakap cakap bilaada


klien lain yang mulai mengalamihalusinasi

c. Kontrak yang akandatang;

1) Terapi menyepakati kegiatan TAKberikutnya

2) Terapi menyapakati tempat dan waktu TAKberikutnya.


F. Evaluasi dandokumentasi
No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK

1 Menyebutkan pentingnya

bercakap-cakap ketika

halusinasi muncul

2 Menyebutkan cara bercakap-

cakap

3 Memperagakan saat mulai

percakapan

KET :

Petunjuk dilakukan = 1

tidak dilakukan = 0

Anda mungkin juga menyukai