PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan keperawatan dengan
gangguanjiwatidakhanyadifokuskanpadaaspekpsikologis,fisik,dansosialtetapijugakognitif. Ada
beberapa terapi modalitas yang dapat diterapkan salah satunya adalah terapi Aktivitas Kelompok
StimulasiPersepsi
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-
sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist
ataupetugaskesehatanjiwayangtelahterlatih(PedomanRehabilitasiPasienMentalRumahSakit Jiwa
Pengertian yang lain menurut Budi Anna Keliat dan Akemat (2015) TAK stimulasi
persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
B. RumusanMasalah
2. Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi ?
C. Tujuan
2. Agar mahasiswa mengerti dan memahami Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas
kelompok persepsihalusinasi
3. Agar mahasiwa mengerti dan memahami proses keperawatan terapi aktivitas kelompok
persepsihalusinasi
D. Manfaat
Agar dapat mengetahui pentingnya memahami tentang terapi aktivitas kelompok persepsi
PEMBAHASAN
1. PengertianHalusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien
dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihaan, pengecapan,
perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011)
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi
sensoriyangtidaksesuaidenganrelitas/kenyataanseperrtimelihat bayanganatausuara-suara
yang sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indra,
dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang disebabkan oleh psikotik,
2. Tujuan
Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan untuk
Tujuan khusus:
Kontrak :
Sesi 1 :
Sesi 2 :
c. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepada terapis
Sesi 3 :
b. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepada terapis
c. Waktu TAK 15 menit
Sesi 4 :
b. Jika akan meninggalkan kelompok, peserta harus meminta izin kepada terapis
Sesi 5 :
4. Metode
b. Whiteboard
c. Spidol
d. Formulir/jadwalkegiatan
e. Contohobat
6. SettingTempat
Keterangan Gambar
L :Leader
CL : CoLeader
F :Fasilitator
O :Observer
P :Pasien
7. PembagianTugas
a. PeranLeader
1. Memimpin jalannyakegiatan
7. Menyimpulkankegiatan
(Lilik,2011)
b. PeranCo-Leader
1. Membantu tugasleader
c. PeranObserver
1. Mengobservasi jalannyaacara
1. Memfasilitasi jalannyakegiatan
8. KriteriaPasien
b. Pasien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi sudah dapat berinteraksi dengan
oranglain
A. Tujuan
1. Pasien mengenalhalusinasi
B. Setting
2. Pasien dudukmelingkar
C. Alat
1. SoundSystem
2. PapanTulis
3. Spidol
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
E. Langkah-langkahKegiatan
1. Persiapan
persepsi;halusinasi
3. Kerja
1. Isihalusinasi
2. Waktuterjadinya
3. Frekuensihalusinasi
dari klien yang ada di sebelah kiri terapis, seterusnya bergiliran searah jarumjam.
pertanyaan.
4. Terminasi
a) Evaluasi
b) Rencana tindaklanjut
berikutnya
F. Evaluasi danDokumentasi
2 Menyebutkan waktu
halusinasi
3 Menyebutkan frekuensi
halusinasi
halusinasi timbul
KET :
Petunjuk dilakukan = 1
tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINA
A. Tujuan
1. Pasien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan mangatasi halusinansi.
B. Setting
2. Pasien dudukmelingkar
C. Alat
1. SoundSystem
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Stimulasi
E. Langkah-langkahKegiatan
1. Persiapan
a.mempersiapkanalat
2. Orientasi
a.Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b.Evaluasi/validasi:
3. Kerja
a. Terapis meminta massing masing klien secara berurutan searah dengan jarum jam
menceritakan apa yang dilakukan jika mangalami halusinasi dan apakah itu bisa
mengatasihalusinasinya.
halusinasimuncul
dari peserta disebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua peserta
mendapatkangiliran
f. Terapismemberikanpujiandanmegajaksemuaklienbertepuktangansaat setiapklien
4. Terminasi
a. Evaluasi
b. Rencana tindaklanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang sudah dipelajari
jika halusinasimuncul
F. Evaluasi danDokumentasi
mengatasihalusinasi
2 Menyebutkan efektifitas
cara
3 Menyebutkan cara
menghardik
4 Memperagakan menghardik
halusinasi
KET :
Petunjuk dilakukan = 1
tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
2. Pensil
3. Spidol
4. Whiteboard
D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
E. Langkah – langkahkegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi / validasi:
mencegah terjadinyahalusinasi
menggambarkannya dipapantulis
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah bisa menyusun
jadwal
1 Menyebutkan pentingnya
aktivitas mencegah
halusinasi
harian
KET :
Petunjuk dilakukan = 1
tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
A. Tujuan
B. Setting
1. Klien dudukmelingkar
C. Alat
2. Spidol whiteboard
3. Whiteboard
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanyajawab
3. Simulasi
E. Langkah – langkahkegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi / validasi:
a. Evaluasi
b. Tindaklanjut
F. Evaluasi dandokumentasi
1 Menyebutkan pentingnya
teratur
obat
6 Menyebutkan caraminum
obat
obat
KET :
Petunjuk dilakukan = 1
tidak dilakukan = 0
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
A. Tujuan
B. Setting
2. Klien dudukmelingkar
C. Alat
1. Spidol
2. Whiteboard
D. Metode
1. Diskusikelompok
2. Simulasi
E. Langkah-langkahkegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
4. Terminasi
a. Evalusi;
b. Tindaklanjut
1 Menyebutkan pentingnya
bercakap-cakap ketika
halusinasi muncul
cakap
percakapan
KET :
Petunjuk dilakukan = 1
tidak dilakukan = 0