Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN PENATAAN GOR EWANGGA KABUPATEN KUNINGAN


TAHUN ANGGARAN 2017

I. PENDAHULUAN
A. Umum
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh pelaksana
harus mendapat pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah
disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangusung
operasional efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa pegawasan yang
kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga – tenaga ahli
pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompeksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan kostruksi, dari segi
biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawasan apangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan,
serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang telah disepakati.

B. Maksud Dan Tujuan


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta di interpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas pengawasan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

C. Latar Belakang
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adaah Pengawasan Teknis Penataan Gor Ewangga
Kabupaten Kuningan
2. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan yang dalam hal ini
adalah Dinas Cipta Karya Kabupaten Kuningan.

II. LINGKUP KEGIATAN


A. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah :
1. Berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Teknis Bangunan- Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember
2007.

B. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan tersebut antara lain adalah :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan
dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat – rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
laporan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan menggunakan hasil rapat – rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Pelaksana
Pembangunan.
6. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan pekerjaan, serah Terima
pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.
7. Meneliti gambar – gambar peaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Kontraktor
Pelaksana Pembangunan.
8. Meneliti gambar – gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawings)
sebelum Serah Terima Pertama.
9. Menyusun daftar cacat/kekurangan sebelum Serah Terima Pertama,dan Laporan Akhir
Pekerjaan Pengawasan.
10. Bersama Konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan
gedung.

III. BIAYA
A. Biaya Pengawasan
1. Besarnya biaya pekerjaan pengawasan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tangga 27 Desember 2—7 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
a. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel
B2,tabel E2.
b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing, sesuai dengan ketentuan
billing rate yang berlaku.
c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b diatas adalah dipisahkan antara
bangunan standar dan non standar dan harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir
yang menyebut angka dan huruf.
d. Besarnya biaya Konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti
e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan
yang dibuat oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
2. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual, meliputi
komponen sebagai berikut :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pajak.
3. Pembayaran biaya Konsultan Pengawas adalah dibayarkan sekaligus setelah pekerjaan
selesai.

B. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pengawasan Teknis Penataan Gor Ewangga
Kabupaten Kuningan dibebankan pada DPA Dinas Cipta Karya Kabupaten Kuningan Tahun
Anggaran 2017. Besar pagu anggaran yang sediakan adalah sebesar Rp. 80.000.000,- (Delapan
Puluh Juta Rupiah)

C. Nama Dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Kegiatan : Penataan Gor Ewangga Kabupaten Kuningan
Nama Pekerjaan : Pengawasan Penataan Gor Ewangga Kabupaten
Kuningan
Nama Pejabat Pembuat Komitmen :-
Satuan Kerja : Dinas Cipta Karya Kabupaten Kuningan

IV. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan
diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari Pemberi
Tugas, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas
b. Laporan Harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga kerja;
- Bahan – bahan yang datang, diterima atau ditolak;
- Alat – alat;
- Pekerjaan – pekerjaan yang diselenggarakan;
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan Mingguan
Memuat laporan singkat yang menunjukkan tingkat kemajuan pekerjaan fisik dari masalah –
masalah yang timbul serta pemecahannya.
d. Laporan Bulanan
Laporan ini memuat laporan keterlambatan yang disebabkan oleh hambatan teknis dan kesulitan
administrasi kontrak termasuk variasi kontrak dan Contract Change of Order.
e. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran;
f. Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang;
g. Gambar – gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan manual Peralatan –
peralatan yang dibuat oleh Pelaksana
h. Laporan Rapat di lapangan (site meeting)
i. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana
j. Laporan Final/Akhir Pelaksanaan Pekerjaan

V. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini harus
memperhatikan persyaratan – persyaratan sebagai berikut :
A. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai
dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.

B. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut kualitas , dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai
standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.

C. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi
sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja
kegiatan.

D. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

E. Persyaratan Teknis Lainnya


Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan – ketentuan
seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan ketentuan – ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

VI. PROSES PEKERJAAN


A. Umum
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh Pengelola Kegiatan
agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Pemberi Tugas.

B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap
bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan yang secara garis besar
adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan Net Work
Planning yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi
dan inspeksi kegiatan – kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis yang dilakukan
dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau
di tempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tapat dan cepat, agar
batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
e. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya
dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan
kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada Pemberi Tugas.

3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan
Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah
dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling
lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

4. Laporan
Konsultan harus membuat laporan yang baik untuk kegiatan pekerjaan maupun hasil
pekerjaan yang harus disusun dengan baik.
Laporan ini meliputi :

 Laporan Mingguan : Laporan ini dikirim setiap Hari Sabtu yang merupakan
resume laporan Harian Kontraktor dan memuat laporan
keterlambatan yang disebabkan oleh hambatan teknis
dan non teknis. Laporan ini digandakan pula sebanyak 5
(lima) eksemplar, format kertas A4.

 Laporan Bulanan : Laporan ini dikirim setiap bulan yang merupakan


resume laporan mingguan dan memuat laporan
keterlambatan yang disebabkan oleh hambatan teknis
dan kesulitan administrasi kontrak termasuk variasi
kontrak dan Contract Change of Order. Laporan ini
digandakan pula sebanyak 5 (lima) eksemplar,format
kertas A4.
 Laporan Akhir/Final : Laporan ini yang merupakan laporan akhir Dari seluruh
kegiatan yang berisi seluruh muatan dari awal pekerjaan
hingga akhir pekerjaan setelah dilakukan meliputi
metode pelaksanaan fisik, pelaksanaan pengawasan
teknis, saran – saran untuk pemeliharaan dan masalah
yang ditemui dan pemecahannya. Laporan ini
digandakan pula sebanyak 5 (lima) eksemplar,format
kertas A4.

5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir – formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
VII. MASUKAN
A. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultahn Pengawas harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui
Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagian akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan Pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen Pelaksanaan yaitu :
i. Gambar – gambar pelaksanaan,
ii. Rencana kerja dan syarat – syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
iv. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b. Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Pemborong (setelah disetujui).
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengawasan.
d. Peraturan – peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan
teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dll.
e. Informasi lainnya.

B. Tenaga
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga yang
memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Pekerjaan maupun tingkat
kekomplekan pekerjaan. Tenaga – tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini
minimal terdiri dari : (kualifikasi masing – masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan
kebutuhan/kompleksitas pekerjaan).
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk masing – masing kegiatan pengawasan sekurang –
kurangnya terdiri dari :

POSISI KUALIFIKASI JUMLAH (OB)


No POSISI KUALIFIKASI JUMLAH KUANTITAS
(Orang) (OB)
A TENAGA AHLI
1 SITE ENGINEER Tenaga Ahli Muda 1 0,7
2 QUALITY / QUANTITY Tenaga Ahli Muda 1 0,5
B TENAGA PENDUKUNG
1 PENGAWAS LAPANGAN Tenaga Pendukung 2 5,0
2 STAFF ADMINISTRASI Tenaga Pendukung 1 4,0

A. TENAGA AHLI
1. Site Engineer
Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, Dari Universitas Negeri / Swasta
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di Bidang Pengawasan bangunan Gedung/Struktur
Bangunan Gedung dan memiliki Sertifikasi Keahlian SKA (Ahli Bangunan Gedung – Muda)
Pengalaman sekurang – kurangnya 2 (Dua) tahun. Sebagai Site Engineer tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
Uraian Tugas sebagai berikut :
Site engineer bertanggung jawab penuh kepada PPK. Tugas dan tanggung jawabnya mencakup
kepada :
a. Mengikuti petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan.
b. Membuat pernyataan penerimaan (acceptance) atau penolakan (rejection) atas material dan
produk pekerjaan.
c. Melakukan pengawasan dan memberi pengarahan kepada kontraktor didalam pengambilan data
lapangan serta kaitannya dengan rekayasa lapangan.
d. Mengadakan penyesuaian di lapangan terhadap desain asli yang ada kontrak fisik.
e. Melakukan pemantapan atas prestasi kontraktor pelaksana.
f. Melaporkan jika terjadi keterlambatan pekerjaan lebih dari 15% ke PPK.
g. Menyusun laporan dan kemajuan fisik dan financial, menyusun justifikasi teknis termasuk
gambar dan perhitungan sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
h. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran.
i. Mengecek dan menandatangani dokumen – dokumen tentang pengendalian mutu dan volume
pekerjaan.

2. Quality/Quantity
Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil / Teknik Arsitektur, dari Universitas
Negeri/Swasta berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Pengawasan bangunan
Gedung dan memiliki Sertifikasi Keahlian SKA (Ahli Bangunan Gedung – Muda) Pengalaman
sekurang – kurangnya 2 (Dua) tahun. Sebagai Quality/Quantity, Chief Inspector tugas utamanya
adalah bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer.
Uraian Tugas sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Site Engineer.
b. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian mutu paling lambat
14 bulan berikutnya. Himpunan data harus mencakup semua tes laboratorium dan lapangan
secara jelas dan terperinci.
c. Melakukan semua anallisa tes, termasuk usulan komposisi campuran (job mix formula) dan
justifikasi teknik atas persetujuan dan penolakan usul tersebut.
d. Memerintahkan kontraktor untuk membongkar dan memperbaiki kemballi pekerjaan yang
kualitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
e. Menolak material dan peralatan kontraktor yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang
berlaku.
f. Memeriksa hasil pekerjaan dari kontraktor apakah sesuai mutu dan kualitas yang di tentukan.
g. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang
telah ditentukan.
h. Menolak pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak sesuai dengan ketentuan.
i. Memberikan laporan tertulis pada pelaksanaan kegiatan atas hal-hal yang menyangkut masalah
pengendalian kuantitas.

B. Tenaga Pendukung
1. Pengawas Lapangan/Inspector
Pengawas Lapangan/Inspector ; 2 (tiga) Berijazah Sarjana Muda (D3 atau D4), lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, serta berpegalaman di bidangnya sekurang –
kurangnya 5 (lima) tahun, berijazah SMK, Negeri/Swasta serta berpengalaman di bidangnya 7
(tujuh) tahun.
Uraian Tugas :
a. Membantu chief inspector mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas
pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
b. Bertanggung jawab kepada chief inspector untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor.
c. Memeriksa gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana serta memeriksa dan memberi
ijin pelaksanaan pekerjaan.
d. Mengawasi dan memberi pengarahan pada kontraktor pelaksana agar sesuai prosedur
berdasarkan spesifikasi teknis.
e. Membuat laporan haria mengenai aktifitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan terdiri dari
cuaca, material yang datang, peralatan di lapangan , kuantitas pekerjaan yang telah diselesaikan
dengan kejadian – kejadian khusus lainnya.
f. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan.

2. Tenaga Administrasi
Tenaga administrasi ; 1 (satu) berijazah Sarjana Muda (D3 atau D4), lulusan Universitas/Perguruan
tinggi Negeri atau Swasta, serta berpengalaman di bidangnya sekurang – kurangnya 5 (lima) tahun
berijazah SMK, Negeri/Swasta serta berpengalaman dibidangnya 7 (tujuh) tahun.
Uraian Tugas :
a. Membantu Site Engineer dalam Pembuatan Laporan
b. Membuat dan mencatat surat masuk/surat keluar
c. Berkoordinasi dengan personil lainnya yang berhubungan dengan Administrasi.

VIII. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Pekerjaan ini dilaksanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak
penandatanganan kontrak.

IX. HAL – HAL LAIN


1. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
2. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.
3. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pegetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.

Kuningan,.......................2017
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

...................................
NIP. ..........................

Anda mungkin juga menyukai