Anda di halaman 1dari 41

Kuliah Anatomi II Semester 3

JANTUNG
Bahrudin
Bagian Anatomi FK UNDIP
16 Oktober 2012, 9.40 – 11:20

JANTUNG: Cakupan Kuliah


1. Sistem circulasi: dewasa dan fetal
2. Pericardium dan Dinding Jantung
3. Ruangan Jantung
4. Vascularisasi dan Innervasi Jantung

1
Cor

Badan
Atrium dextrum Atrium sinitrum
Pulmo
Ventricle dexter Ventricel snister

Sistem sirkulasi

Fungsi jantung: pemompa darah

9.

4.
pulmo dexter 4. pulmo sinister

10.

9.
atrium dextrum (1), ventricel dexter (2), truncus (3) dan arteria (4) pulmonalia,
venae pulmonalia (5), atrium sinistrum (6), ventricel sinister (7), aorta (8), ke
seluruh tubuh (9), vena cava superior dan inferior (10)

2
Catatan klinis
• Siklus jantung
– Sistolik: fase dimana ventricel memompa darah
– Diastolik: fase pengisian ventricel

• Gagal jantung (heart failure)


– adalah kegagalan fungsi pompa jantung
– Bila melibatkan fungsi pulmo, terjadi kegagalan
fungsi sistem kardiorespirasi (cardiorespiratory
arrest)

Sistem Circulasi Fetal


• Apa perbedaan sistem circulasi fetal dan
sirculasi dewasa?

3
Sistem Circulasi Fetal

Cor
Foramen ovale
Atrium dexter
Atrium sinister
Badan
Pulmo
Ventricel decter Ventricel sinister

Ductus aorticus
Vena umbilicalis
Arteri umbilicalis

Placenta

4
truncus pulmonalis aorta
v. cava superior ductus arteriosus

foramen ovale
valva v. cava inferior
(Eustachii) aorta
v. cava inferior

v. porta
v. umbilicalis
aa. umbilicales
a. iliaca externa

5
Circulasi Fetal
left atrium
upper part of body
foramen ovale
left ventricle

inferior caval vein* right atrium*


aorta*

umbilical vein ductus arteriosus


right ventricle
lower part of body
Placenta pulmonary trunk – artery

external iliac arteries

umbilical arteries

legs internal iliac arteries


*tempat pencampuran darah

Keunikan Circulasi Fetal


• Apa perbedaan sistem circulasi fetal dari
sirculasi dewasa?
1. Pulmo berfungsi
2. Darah kaya oksigen berasal dari placenta,
mengalir melalui vena umbilikalis
3. Ada 2 “jalan pintas” pada circulasi fetal
• antara atrium dextrum et sinistrum: foramen ovale
• Antara ateri pulmonalis dan aorta : ductus arteriosus
4. Darah yang beredar
• kaya oksigen (arterial)
• miskin oksigen = kaya CO2 (venosa)
• Campuran arterial dan venosa

6
Kelainan kongenital jantung dan pembuluh
darah besar
Atrium dextrum

AD

AD

VS
VS
VD
Perputaran normal Dextrocardia VD
B
ASD
VSD

Kelainan kongenital jantung dan pembuluh


darah besar
n. laryngeus
recurrens sinistra ductus arteriosus paten

overriding aorta

stenosis ventricular
pulmonal septal defect

A B
hipertrofi
ventriculus dexter
Patent ductus arteriosus (A)
coarctasio aortae (B)

Tetralogi Fallot

7
Letak jantung

thoracic inlet
pleura mediastinalis

superior T4

media

ant. post.

mediastimum thoracic outlet


media

T12
pericardium diafragma

Letak & ukuran jantung


• Posisi cor miring dengan dua per tiga bagian berada di
sebelah kiri linea mediana
• terletak di dalam mediastinum media, di sebelah
ventral ditutupi oleh sternum dan cartilago costa III–VI
• berbentuk kerucut (conus) dengan ukuran sebesar
kepal/tinju pemiliknya
– panjang: 12 cm
– lebar: 8–9 cm dan diameter anteroposterior: 6 cm
– berat jantung
• laki-laki: 340–380 gram
• perempuan: 230–280 gram

8
Pericardium

pericardium parietalis

cairan serosa di
dalam cavitas
pericardiaca

pericardium visceralis

Pericardium
• Pericardium: “peri”=sekeliling & “cardia”=jantung
• merupakan kantung serofibrosa, berbentuk conus, berisi
jantung dan pembuluh darah besar
• Lapisan pericardium:
– Pericardium fibrosa
– Pericardium serosa
• Lamina parietalis
• Lamina visceralis (=epicardium)
• Keudanya dipisahkan oleh cavitas pericardiaca
yang berisi cairan serosa
• terletak di dalam mediastinum media, di belakang corpus
sterni dan cartilago costae II–VI, di depan vertebra
thoracalis V–VIII

9
Pericardium fibrosa

• ke atas, melanjut sebagai


– lapisan luar pembuluh darah besar (aorta, v. cava superior,
aa. pulmonales, vv. pulmonales)
– fascia pretrachealis
• ke bawah, melekat pada
– centrum tendineum dan pars muscularis kiri diaphragma
• perlekatan pada dataran posterior sternum
– lig. pericardiacosternalis superior et inferior  memelihara
jantung tetap diposisinya

Pericardium serosa

• kantung tertutup yang berhubungan dengan


pericardium fibrosa
• didesak (invaginasi) jantung sehingga terbentuk pars
parietalis dan pars visceralis
• Pars visceralis (= epicardium)
– membungkus jantung dan pembuluh darah besar
– mengadakan reflexi (pelipatan balik) menjadi pars
parietalis yang berbatasan dengan pericardium
fibrosa

10
Pericardium serosa

• Bagian yang menutupi pembuluh darah seolah-olah


tersusun dalam 2 tabung yaitu
– Tabung 1: aorta dan trunchus pulmonalis
– Tabung 2: v. cava superior et inferior & vv. pulmonales

– sinus obliqus pericardii: berbentuk sinus huruf U terbalik, di


belakang atrium sinistra disebut
– sinus transversus pericardii: terletak di antara
• aorta & trunchus pulmonalis (di depan), dan
• atrium (di belakang)

v. cava superior arcus aorta

truncus pulmonalis
sinus transversus sinus transversus

A aa. pulmonalis sinistra


VCS TP
sinus obliqus
ST
a. pulmonalis dextra

v. cava inferior
SO
.

VCI
v. cava superior sinus transversus

aa. pulmonales
vv.. pulmonalis sinistra
sinistra
vv. pulmonales dextra
pulmonalis dextra sinus obliqus

v. cava inferior

diafragma

11
Catatan klinis
• sinus transversus
– sangat penting bagi dokter bedah jantung: sebagai
akses untuk meligasi arteria dan venae untuk
menghentikan sirkulasi darah ke dalam jantung

v. cava superior

sinus transversus sinus transversus

Catatan klinis
• pericardial effusion (=efusi perikardial)
– akumulasi cairan di dalam cavitas pericardiaca
• darah akibat trauma
• eksudat peradangan
– dapat menekan jantung (tamponade jantung) dan
mengganggu

normal Efusi pericardial  tamponade

12
Catatan klinis
• pericardial effusion (=efusi
perikardial)
– Aspirasi emergensi

Jarum suntik dapat tusukkan


ke arah atas, lateral dan
posterior dari sisi kiri
angulus xiphisternalis untuk
mengosongkan cavitas
pericardiaca

Anatomi superficial jantung


Anterior view
Posterior view

Fa
cie
ss
Margo sinistra
or dis
Margo dextra ter
no
(margo obtusus)
a s is c
(margo acutus) co B
sta
lis

Apex cordis
Facies diaphragmatica

13
Anatomi superficial jantung

Anterior view Posterior view

s
onariu
c or
cu s
Sul

Sulcus interventricularis
Sulcus interventricularis posterior
anterior

Anatomi superficial jantung


• Apex cordis
– spatium intercostale V kiri, 8–9 cm dari linea mediana, atau
– 4 cm di sebelah bawah dan 2 cm di sebelah medial papilla
mammae sinistra
• Basis cordis
– Dataran, menghadap kearah kanan, atas dan belakang dari
jantung
– Tersusun oleh: atrium dextrum, atrium sinistrum, dan bagian
proximal pembuluh darah besar
• Sulcus coronarius: melingkari jantung di antara venticel dan
atrium
• Sulcus interventricularis
– anterior (sulcus longitudinalis anterior)
– posterior (sulcus longitudinalis posterior)
– Keduanya bertemu di apex cordis: incisura apicis cordis

14
Anatomi superficial jantung

n. phenicus, vasa
pericardiacophrenicus

auricula dextra

ventricel sinister
ventricel dexter

pericardium

diafragma

Dinding jantung
• Tersusun atas 3 lapisan (dari superficial ke profundal):
– Epicardium (=pericardium serosa lamina visceralis)
– Myocardium
– Endocardium

cavum jaringan fibrosa


miocardium
pericardii jar. ikat areolaris pericardium
(jaringan
otot jantung) parietalis
mesothelium
arteri
pericardium
vena

cavum jaringan ikat


pericardii

mesothelium epicardium
jaringan ikat (pericardium
n g
tampak depan antu visceralis)
in g j areolaris
dind
jaringan ikat
areolaris endocardium
endothelium

15
Susunan otot jantung
• Fibra atrium
– Fibra superficial
– Fibra profunda
• spiral
• melingkar
• Fibra ventricel
– Lapisan superficial

– Lapisan profunda

16
Catatan klinis

Cardiomyopahty:
Suatu kondisi dimana ventricel jantung menjadi besar, tebal,
dan/atau kaku, sehingga mengakibatkan penurunan kemampuan
pompa jantung

Ruangan Jantung
• atrium dextrum et sinistrum
• ventriculus dexter et sinister

Anterior view Posterior view

17
Atrium dextrum
• lebih besar daripada yang kiri
• tebal dindingnya ±2 mm
• Volumenya ±57 cc
• Terdiri atas 2 bagian
– atrium propia (sinus venarum cavarum)
• ruang diantara 2 vena cava dan ostium atrioventricularis
– auricula dextra
• kantung di antara v. cava superior dan ventricel dexter
• seperti daun telinga anjing
• Batas antara auricula dengan atrium dari luar
ditandai oleh sulcus terminalis

Atrium dextrum
auricula dextra
nodus SA
crista terminalis
VCS

segitiga Koch
sinus coronarius
anulus valvula
tricuspidalis
fossa ovalis

tendo Torado

VCI
pectinati halus
valvula VCI
(Eustachii) valvula sinus coronarius
(Thebesii)

18
Permukaan dalam atrium dextrum
• Posterior
– berdinding halus, disebut sinus venarum
– bangunan penting: fossa ovalis, nodus sinoatrial,
nodus atrioventriculer, ostium v. cava superior et
inverior, dan ostium sinus coronarius
• Anterior
– terdapat garis-garis paralel horizontal dibentuk oleh
bundel otot, menyerupai gigi sisir rambut, dinamakan
musculus pentinati (pectin=sisir)
• septum interatrioum

19
Sinus coronarius
• Bermuara pada atrium dextrum di ostium sinus
coronarius, di antara VCI & foramen atrioventricularis
dextra
• mengembalikan darah miskin oksigen dari subtansia otot
jantung
• Mempunyai katup, disebut valvula sinus coronarius =
valvula Thebesii (Adam C. Thebesius, dokter, Jerman, 1686–1732)
– satu valvula berbentuk semi lunaris atau cribroformis
/ganda
– menutup pada waktu atrium dextrum berkontraksi,
mencegah aliran balik darah dari atrium ke dalam sinus
coronarius

Tendo Todaro
(Francesco Todaro, ahli anatomi Italia, 1839–1918)

• menghubungkan katub VCI dengan trigonum fibrosum


dextrum (bagian dari skeleton jantung)
• memisahkan fossa ovalis di sebelah atas dan sinus
coronarius di bawah
• berguna untuk memperkirakan lokasi nodus
atrioventricularis (AV) yang terdapat pada segitiga
Koch (Walter Koch, alhi bedah Jerman, tidak diketahui–1880)
• Batas segitiga Koch:
– Posterior: ostium sinus coronarius
– Anterior: annulus katub atrioventricularis dexter
– Superior: tendo Todaro

20
• Ostia venae Thebesii (foramina venarum
minimarum)
– merupakan muara dari vv. cordis minimae = vv.
Thebesii
– Terletak pada dinding lateral dan septum bagian
halus atrium dexter

• Crista terminalis
– memisahkan daerah pectinati dan bagian halus
atrium
– menimbulkan cekungan pada sisi luar atrium
dexter, disebut sulcus terminalis

Lokasi nodus sinoatrial


tepi VCS
tepi VCS
tepi superior
tepi superior
superiorauriculadextra
auricula
auriculadextra
dextra

Perpotongan tiga garis


berikut menandai
posisi nodus SA
• sulcus terminalis
• tepi lateral vena
cava superior
• tepi superior
auricula dextra

sulcus terminalis
sulcus terminalis

21
• Ostium v. cava superior
– tidak mempunyai valvula
• Ostium v. cava inferior
– lebih besar dari yang superior, dan menghadap ke
atas belakang
– mempunyai valvula v. cava inferior = valvula
eustachii.
• pada foetus: valvula ini prominent (menonjol),
untuk mengarahkan darah dari v. cava inferior
menuju foramen ovale terus ke atrium kiri

• Lantai atrium dextrum: septum atrioventricularis


– terdiri dari komponen musculus dan membran yang
menyelimuti annulus valva tricuspidalis

Septum interatriorum
• membentuk dinding dorsal dari atrium dextrum
• Terdapat bangunan fossa ovalis
– bangunan rudimentair dari foramen ovale
– merupakan cekungan berbentuk lonjong (oval)
– di bagian tepinya terdapat penonjolan, disebut limbus
fossa ovalis
– foramen ovale persistent (interatrial septal defect)
• Terjadi bila bagian atas dari limbus bersatu
dengan septum
• terdapat hubungan antara atrium kanan dan kiri
• frekuensi: 20–25 % dari seluruh jantung

22
m. papillaris Ventriculus dexter
septalis
valvula semilunaris
pulmonalis

chordae conus arteriosus


tendineae (infundibulum)

m. papillaris
posterior

m. papillaris moderator
anterior band

trabeculae
carnae pandangan depan

Ventriculus dexter
• Menempati sebagian besar dari facies ventralis
(sternocosstalis) jantung
• Batas
– kanan: sulcus coronarius
– kiri: sulcus longitudinalis anterior
– atas: conus arteriosus dengan trunchus pulmonalis
– bawah: membentuk margo acutus
• Dindingnya
– ketebalan: 1/3 dari yang kiri
– tebal di bagian basis dan semakin tipis kearah apex
• Volume ventricel kanan = kiri, kurang lebih 85 ml

23
• Dinding dalam ventricel dexter
– dicirikan oleh trabeculae carneae (=balok-balok daging) kasar
dan jumlahnya banyak
– analog dengan m. pectinati pada atrium dextrum
– Daerah aliran keluar (outflow tract) ventriculus dexter disebut
conus arteriosus atau infundibulum (=cerobong)
• Sebagian darinya menjadi bagian dari septum
interventricularis, disebut septum infundibularis,
memisahkan outflow tract ventriculus dexter dan sinister
– di jumpai 2 lubang
• ostium atrioventriculare dextrum
• ostium trunci pulmonalis

24
Ostium atrioventriculare dextrum
• Pintu dari atrium dextrum ke ventriculus dexter
• Terdapat valva atrioventricularis dextra = valva tricuspidalis
(tricuspid = tiga daun katup)
– Fungsi: mencegah aliran balik darah ke dalam atrium dextrum
– terdiri dari
• annulus (=cincin)
• tiga cuspis (daun katup)
• tiga m. papillaris
• tiga set cordae tendineae (=tali tendo)
• diperkuat oleh annulus fibrosus dari skeleton jantung

Valva cordis

(anterior) pulmonalis

tricuspidalis aortae

mitralis

(posterior)
systole dyastole

25
Valva tricuspidalis
• memiliki 3 cuspis
– cuspis anterior (ventralis/infundibulum)  paling besar
– posterior (dorsalis/marginalis)  paling kecil
– medialis (septalis)
• Cuspis
– tersusun dari jaringan ikat ikat fibrosa yang kuat
– bagian central tebal, tepinya tipis dan trasluscent
– berbentuk segitiga dengan basis melekat pada cinci fibrosa
dan apexnya menuju ke arah rongga ventriculus
– Total luas permukaannya ±2X luas orificium, sehingga terjadi
overlaps saat valva menutup
– Commissura: pertemuan antara dua cuspis
• Commissura anteroseptal
• Commissura anteroposterior
• Commissura posteroseptal

26
Chorda tendineae
• berfungsi untuk mencegah tekanan balik dan regurgitasi
darah ke dalam atrium selama fase systole
• berbentuk tali tersusun dari jaringan fibrosa yang kuat
dan halus, panjang dan ketebalan berbeda
• Membentang dari apex dan bagian tepi facies
ventricularis dari cuspis ke m. papillaris
• Jumlahnya kurang lebih 20 buah

Musculus papillaris di ventriculus dexter


• merupakan otot yang berbentuk conus
• pada puncaknya melekat chordae tendineae
• M. papillaris anterior
– terletak pada apex ventricel dexter
– m. papillaris terbesar di ventriculus dexter
– memiliki satu atau dua kepala
– sebagian serabutnya ikut membentuk moderator band
• M. papillaris posterior
– Kecil, terletak dinding posterolateral
• M. papillaris septalis
– lebih sering terdiri dari kumpulan otot-otot kecil dan menempel
pada cuspis anterior dan septalis
– chordae tendineae daerah ini mungkin terbentang langsung antara
miocardium dan cuspis tanpa adanya m. papillaris
• berkontraksi & menarik ke bawah chodae tendineae yang menempel
pada daun katup  mencegah prolaps daun katup ke dalam atrium
saat terjadi kontraksi ventricel

27
Trabeculae carneae di ventriculus dexter
• Merupakan kumpulan otot yang irregulair yang
memebentuk peremukaan dalam ventriculus
• ada 3 macam
– semacam rigi terletak sepanjang dinding ventriculus
– yang menyilangi rongga ventriculus dalam jarak pendek
– m. papilaris.
• Moderator band = trabeculae septomarginalis
– terletak pada apex ventriculus dexter
– serabutnya menyilang ruang ventriculus, dari basis m.
papilaris anterior ke septum yang berlawanan
– isi: cabang-cabang serabut conductorium
atrioventricularis, berfungsi untuk mencegah over
distention dari ventriculus

Ostium trunci pulmonalis


• lubang bulat terdapat pada puncak conus anteriosus
• terdapat valva semilunaris pulmonalis
– Fungsi: mencegah aliran darah balik ke dalam ventricel dexter saat
dyastole
– terdiri dari 3 valvula semilunaris
• menempel pada annulus
• diberi nama sesuai dengan orientasinya dalam tubuh: valvula
anterior, sinistra (septalis), dan dextra
• beraksi seperti parasut cekung ke bawah menghadap truncus
pulmonalis
• sinus valsava: ruangan berbentuk cekungan dari setiap valvula
• comissura: tempat perlekatan cuspis
• Nodulus = corpus Arantii atau Morgagni: pertemuan dari ketiga tepi
bebas valvula di tengah-tengah valva
• Lunula: tepi bebas valvula
• Bagian valvula yang bersinggungan pada saat valva menutup ialah
pada bagian nodulus dan lunulanya (bukan pada tepi bebas valvula)

28
Atrium sinistrum
• menerima darah kaya oksigen dari pulmo melalui dua pasang
venae pulmonales dexter et sinister
• ukuranya sedikit lebih kecil dibanding yang kanan
• tebal dinding kurang lebih 3 mm
• Membentuk basis dan facies dorsosuperior jantung
• Di sebelah dorsal, batas antara atrium kanan dan kiri tidak jelas.
Sedang di sebelah ventral batas ini dilewati oleh aorta dan
truncus pulmonalis.
• Atrium sinistra terdiri 2 bagian, yaitu atrium propium dan
auricula

• Atrium propium (cavum principalis)


– terdapat muara 4 v. pulmonalis yang tidak mempunyai
katup
– Pada septum interatriorumnya terdapat valvula
foraminis ovalis sisa dari septum primum embrional
– Atrium propium adalah derivat dari vena pulmonalis
fetal
• Auricula sinistra
– berbentuk panjang sempit dan lebih melengkung
dibanding yang kanan
– Permukaan dalamnya terdapat rigi musculair yang
disebut mm. pectinati
– Auricula adalah derivat dari atrium primitif embrional

29
auricula sinistra

miocardium

valvula foramen ovale


atrium sinistrum,
berdinding halus

venae pulmonales
m. papillaris anterior

chordae tendineae

m. papillaris posterior
trabeculae carnae

Valva mitralis

Pope, dari website Vatican

Valva mitralis=bicuspidalis=atrioventricularis sinistra


Disebut ”mitralis” karena menyerupai mitre (topi pendeta)

30
Ventriculus sinister
• Membentuk permukaan jantung
– sebagian kecil facies sternocostalis
– hampir seluruh facies lateralis sinistra
– separuh facies diaphragmatica
• Puncaknya membentuk apex cordis
• Dindingnya 3x lebih tebal dari yang kiri
• Permukaan dalamnya
– terdapat banyak trabeculae carneae tetapi cenderung lebih
rapi
– di jumpai 2 lubang: ostium atrioventriculare sinistrum &
ostium aortae

Ostium atrioventriculare sinistrum


• valva atrioventricularis sinistra = valva bicuspidalis =
valva mitralis
– annulus
– dua valvula
• cuspis anterior = cuspis ventralis = cuspis aortae
• cuspis posterior = cuspis dorsalis
– dua m. papillaris: anterior & posterior
– dua set cordae tendineae
• Trabeculae carneae
– Dibandingkan dengan yang di ventricel kanan, berjumlah lebih
banyak dan tebal terutama di daerah apex dan dinding dorsal
jantung
• Comissura: anterolateral dan posteromedial

31
Ostium aortae
• valva aortae
• valsavae
• vestibulum aortae
• sinus aorticus = sinus valsavae

Pemberian nama valvula pada valva aortae

Berdasarkan letak anatomis Bedasarkan keluarnya a. coronaria


Valvula semilunaris dextra Valvula coronaria dextra
Valvula semilunaris sinistra Valvula coronaria sinistra
Valvula semilunaris posterior Valvula non coronaria

Septum interventricularis
• cembungan ke arah kanan
• Tepi dari septum berhubungan dengan sulcus
interventricularis anterior et posterior
• Pembagian
– septum interventricularis pars muscularis
• tebal dan terdiri dari jaringan musculair
– septum interventricularis pars membranacea
• berhubungan dengan septum interatriorum
• dindingnya tipis terdiri atas jaringan ikat fibrosa
• kelanjutan dari corpus fibrosus centralis dari
sceleton jantung
• menyokong cuspis dextra et posterior valva
semilunaris aortae
• septum yang terakhir menutup saat embryo, bila
masih belum menutup disebut septum
interventricularis patent  VSD

32
Skeleton jantung
• merupakan jaringan ikat padat fibrosa yang melintang
pada basis cordis berbentuk cincin melingkari ostium
atrioventricularis dan ostium aortae dan pulmonalis dan
masuk ke dalam septum pars membranacea
• Fungsinya:
– perlekatan myocardium atria and ventriculus (origo dan
insertionya)
– perlekatan pangkal keempat valva cordis
• memberikan stabilitas pembukaan atrioventricularis selama
kontraksi atrium dan ventriculus, serta menyokong valva
semilunares menahan tekanan tinggi yang dihasilkan selama
dan setelah kontraksi ventricel
– memisahkan konduksitas myocardium ventriculus dari
atria

Skeleton jantung

valvula semilunares

a, septum
interventricularis
valva triculpidalis
membranacea
b, annulus
valva biculpidalis c, trigonum fibrosum
(mitralis)
sinistrum
d, trigonum fibrosum
dextrum

33
Catatan klinis
• atrial septal defect (ASD)
• ventricular septal defect (VSD)

• Insufisiensi katup & regurgitasi


– mitral prolaps  mitral regurgitation (MR)
• mitral stenosis (MS)

• pulmonal hypertension
• arterial thrombosis
• arterial air embolism

Vascularasasi jantung a. coronaria sinistra


r. nodi sinuatrialis

r. circumflexus
a. coronaria dextra

r. atrialis
aa. marginales
sinister

r. interventricularis
posterior

r. marginalis dexter

r. interventricularis
anterior

34
Vascularasasi jantung
• Arteri coronaria cordis
– Arteri coronaria dextra
– Arteri coronaria sinistra
• Pembuluh darah balik jantung
– cabang-cabang venae cordis yang bermuara membentuk
sinus coronarius
• v. cordis magna = v. coronarius sinistra
• v. cordis media
• v. cordis parva = v. cornarius dextra
• v. ventriculi sinistri posterior
• v. obliqua atrii sinistri Mashalli.
– vv. cordiaca anteriores (ventriculares dexter anteriores)
– vv. cordiaca minimi (Thebesii)

Arteri coronaria dextra


• Cabang
– r. coni arteriosi
– r. nodi sinuatrialis (50–73% arteri ini dicabangkan dari a.
coronaria dextra)
– r. marginalis dexter
– r. interventricularis posterior (r. descendensis posterior)
• 85–90% jantung manusia, rr. septales posterior (rr.
interventriculares septalis) yang dicabangkan dari
arteri ini menyuplai sepertiga posterior septum
interventriculare
– r. nodi atrioventricularis (pada 50–60% jantung manusia)
– rr. atrioventriculares

35
a. coronaria sinistra

r. circumflexus

r. marginalis
sinister
rr. lalerales
a. coronaria dextra

a. interventricularis
anterior
a. marginalis a. interventricularis
dexter posterior

Pendarahan septum interventriculare


a. coronaria sinistra

a. coronaria dextra r. nodi


atrioventricularis

r. interventricularis
posterior
r. interventricularis
anterior

36
Arteri coronaria sinistra
(=left main coronary artery)
• Cabang
– r. interventricularis anterior (r. descendensis anterior)
• rr. perforantes septales anterior (rr. interventriculares
septalis)  menyuplai darah 2/3 anterior septum
interventriculare (pada ±90% jantung manusia)
• paling sering tersumbat
– Dapat menyebabkan right/left bundle branch block
– r. circumflexus
• rr. marginales sinister
• Pada 40-50% jantung manusia, r. circumflexus
menyuplai darah untuk nodus SA.
– rr. laterales atau rr. diagonales

Pembuluh darah balik pada jantung

anterior posterior
v. obliqua atrii
sinistri (Marshalli)

sinus coronarius

v. ventriculi
sinistri
posterior
v. cordis
magna
v. cordis
parva
vv. cordis
anteriores
v. cordis
media

37
Pembuluh darah balik jantung
• cabang-cabang venae cordis yang bermuara
membentuk sinus coronarius
• v. cordis magna = v. coronarius sinistra
• v. cordis media
• v. cordis parva = v. cornarius dextra
• v. ventriculi sinistri posterior
• v. obliqua atrii sinistri Mashalli.
• vv. cordiaca anteriores (ventriculares dexter anteriores)
• vv. cordiaca minimi (Thebesii)

Systema conductorium cordis

nodus SA
nodus AV

fasciculus AV
(bundle His)
septum interventricularis

m. papillaris
crus dextrum

fibra purkinje crus sinistrum

38
Innervasi cordis
• Symphatis
• segmen cervicalis I-VIII & segmen thoracalis I-V
• neuron ke jantung diyakini ber-synapse hanya di dua tempat , yaitu
pertengahan ganglion cervicalis dan ganglion cervicothoracalis,
membentuk bangunan yang disebut truncus symphaticus
• Kemudian serabut-serabut keluar dari ganglia tersebut dan berjalan
menuju jantung
• Parasymphatis: r. cardiacus nervus vagus
• Membentuk plexus-plexus cardiacus
• Plexus cardiacus dorsalis:di posterior arcus aorte
• Plexus cardiacus ventralis: di anterior aortae
• Plexus coronarius berjalan bersama a. coronaria
• Syaraf-syaraf dari plexus cardiacus memanjang ke atria dan ventricel,
nodus SA, nodus AV, aa.coronaria, dan pembuluh darah-pembuluh
darah besar

Innervasi cordis
n. vagus
truncus
rr. cardiaci symphaticus
cervicali

n.recurren
laryngis

rr. cardiaci
cervicothoracici trachea

aortae dan plexus


rr. cardiaci
thoracici
a. pulmonalia dextra a. pulmonalia sinistra
dan plexus dan plexus

vena cava superior


plexus atrialis dexter plexus atrialis sinister
plexus coronarius dexter plexus coronarius sinister

39
Catatan klinis
• Atherosclerosis
• angina pectoris
• infark myocardium
• gagal jantung
• PTCA (percutaneus coronary angiography), peniupan (ballooning),
pemasangan cincin (stent) coroner, atau operasi coronary angiography
by pass grafting (CABG)
• Takikardia, bradikardia
• Aritmia: ventricular, supraventricular
• asessory pathway
• Atrial flutter, atrial fibrillation
• Supraventricular extrasystole
• bundle branch block
• Elektrokardiografi (EKG)
• nyeri alih (referred pain)

40
Nyeri alih = Referred pain

Diaphragma,
Pericardium, Cor
Cor
Tractus Digestivus
Hepar, Vesica vellea
Ren, Ureter
Organ-organ pelvis

http://health.usf.edu/nocms/medicine/anatomylab/surface/abdomen/referred.html

41

Anda mungkin juga menyukai