Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Intergasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial
akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas
teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan istilah pembauran atau
asimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan dengan integrasi
kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial. Sementara pembauran dapat berarti
penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits)
mereka yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan
yang selaras (harmonis). Caranya adalah melalui difusi (penyebaran), dimana unsur kebudayaan
baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur
kebudayaan tradisional tertentu. Cara penanggulangan masalah konflik adalah melalui
modifikasi dan koordinasi dari unsur - unsur kebudayaan baru dan lama. Inilah yang disebut
sebagai Integrasi Sosial (Theodorson & Theodorson, 1979 dalam Danandjaja, 1999).
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Agar penulis tidak menyimpang jauh dari materi yang dibahas, maka penulis ingin
menyusun makalah ini secara sistematis. Dalam hal ini penulis ingin membahas mengenai

1
integrasi nasional. Agar masyarakat khusunya pelajar maupun mahasiswa dapat mengetahui
betapa pentingnya integrasi nasional bagi bangsa indonesia.

1.2 Rumusan Masalah .

1.2.1 Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ideologi.


1.2.2 Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional di bidang politik.
1.2.3 Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi.
1.2.4 Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya.
1.2.5 Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional di bidang
perbedaan dan keamanan nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Secara umum , Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar, yakni integrasi
dan nasional. Integrasi berasal dari kata Latin yakni integrate yang berarti memberi
tempat dalam suatu keseluruhan. Kata Nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang
berarti bangsa. Jadi , Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara, sehingga tercipta keserasian dan
Keselarasan secara nasional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , integrasi berarti
pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari beraneka ragam suku
bangsa dan adat istiadat yang berbeda-beda . Hal ini adalah Karunia Tuhan yang wajib
kita syukuri . Kemajemukan tersebut dapat menjadi kekuatan dan juga kelemahan apabila
persatuan dan kesatuan bangsa goyah . Selain berguna bagi internal Negara , persatuan
dan kesatuan juga diperlukan dalam menghadapi ancaman dari luar . Oleh karena itu ,
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) menjadi hal yang penting bagi
kelangsungan hidup NKRI .
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya meliputi
aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara
lain:

1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan


daerah berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan
bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem
ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat
individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan
barat di selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan
continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.

Dengan demikian, maka posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus
ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia.

3
Ancaman memiliki hakikat yang majemuk , berbentuk fisik atau nonfisik ,
konvensional atau nonkonvesional , global atau local , segera atau mendatang , potensial
atau actual , militer atau nonmiliter , langsung atau tidak langsung , dari luar negeri atau
luar negeri , serta dengan kekerasan senjata atau tanpa kekerasan senjata .
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Inteljen Negara , Ancaman adalah setiap upaya , pekerjaan , kegiatan , dan tindakan , baik
dari dalam negeri maupun luar negeri , yang dinilai dan/atau dibuktikan dapa
membahayakan keselamatan bangsa , keamanan , kedaulatan , keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia , dan kepentingan nasional di berbagai aspek , baik
ideology , politik , ekonomi , social budaya , maupun pertahanan dan keamanan .

2.1 Ancaman terhadap integrasi nasional dibidang


IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS

2.1.1 ANCAMAN DI BIDANG IDEOLOGI

Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani , terdiri dari dua kata , yaitu idea dan logi.
Idea berarti melihat (idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti
pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang
berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep
bersistem yang dijadikan asas , pendapat(kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk
kelangsungan hidup.
Ideologi merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dimiliki oleh Bangsa
Indonesia. Pentingnya Ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Fungsi Ideologi ialah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka.
Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita, Ideologi mempersatukan orang dari
berbagai agama , untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan
social, sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai
perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi.
Ideologi merupakan acuan bagi suatu Negara dalam menjalankan pemerintahannya .
hal ini bisa saja terancam , karena banyaknya paham – paham yang berusaha untuk
menguasai suatu Negara . Ancaman ini dapat berasal dari luar negeri , misalnya
masuknya paham komunisme dan liberalisme. Kedua paham ini harus diwaspadai karena
dapat merusak sendi – sendi kehidupan bangsa .
Ancaman di bidang ideologi akan berakibat , antara lain sebagai berikut ;

4
A. Melemahnya pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa yaitu Pancasila ,
sehingga mengakibatkan perilaku masyarakat tidak mencerminkan atau tidak sesuai
dengan nilai – nilai Pancasila .
B. Timbulnya gerakan separatis karena perbedaan ideologi .
C. Rusaknya etika dan Moral Bangsa .
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara
sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila.

2.1.2 ANCAMAN DI BIDANG POLITIK


Politik berasal dari bahasa Yunani (politicos) yang berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara. Politik merupakan instrument utama untuk
menggerakkan pemerintahan sehingga sangat rentan akan terjadinya konflik dan ancaman
. Hal ini membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim
pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara .
Dalam bidang politik , berbagai ancaman actual yang mungkin akan timbul yaitu
terjadinya pertikaian antarkelompok masyarakat akibat terjadinya berbagai perbedaan
pendapat dalam memaknai amandemen UUD 1945 , tuntutan otonomi khusus dan
kebebasan pers yang tidak diimbangi dengan tanggung jawab moral , sehingga akan
berpotensi terhadap disentegrasi suatu bangsa . Disintegrasi merupakan suatu peristiwa
yang terjadi pada suatu negara yaitu berupa perpecahan di dalam negara tersebut.
Disintegrasi ada yang berkaitan dengan ideologi, kepentingan, dan juga pemerintahan.
Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik adalah setiap usaha dan
kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang
membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas namakan politik.
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari
luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan
bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-
pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.
Ancaman di bidang politik dapat dilihat dari gerakan separatis . Gerakan Separatis atau
Separatisme adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Indonesia

5
yang ingin memisahkan dari Negara Indonesia . Kelompok Separatis telah melakukan
berbagai aksi di beberapa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia . Aksi – aksi
dalam bentuk tindakan kejahatan dan kekerasan itu telah menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan masyarakat

.
2.1.3 ANCAMAN DIBIDANG EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan
Internasional.ancaman ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Ancaman Internal, dapat berupa inflasi, pengangguran, infranstruktur yang tidak
memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.
2. Ancaman Eksternal, dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing
rendah, ketidak siapan menghadapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan pada pihak
asing.
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan
bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang
mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya. Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi,
batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional
dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu
pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke
dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan
ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi
ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
1. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal
ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama
yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
2. Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing,
seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya
di Indonesia, yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan

6
pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah
secara ekonomi oleh negara investor.
3. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan
bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi
yang kelah dan yang menang. Pihak yang menangakan dengan leluasa
memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton
yang senantiasa tertindas.
4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin
berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja
dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran
dan kemiskinan susah dikendalikan.
5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.
Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin
lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau
malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk
kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi
pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin
bertambah buruk .

2.1.4 ANCAMAN DI BIDANG SOSIAL


Ancaman di bidang sosial didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan . Menurut Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008
(BPPI 2008), isu-isu tersebut lama-kelamaan dapat menjadi kuman penyakit yang
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme. Watak
kekerasan dikhawatirkan berkembang seperti api dalam sekam di kalangan masyarakat.
Ini dapat menjadi pendorong konflik antarmasyarakat atau konflik vertikal antara
pemerintah pusat dan daerah .
Menurut BPPI 2008, konflik horizontal yang berdimensi suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA) pada dasarnya timbul akibat watak kekerasan. Watak kekerasan
itu pula yang mendorong tindakan kejahatan termasuk perusakan lingkungan dan bencana
buatan manusia. Faktor-faktor tersebut berproses secara meluas serta menghasilkan Efek
domino sehingga dapat melemahkan kualitas bangsa Indonesia.

7
2.1.5 ANCAMAN DIBIDANG BUDAYA
Menurut BPPI 2008 , ancaman di bidang budaya timbul bersamaan dengan
dinamika yang terjadi dalam globalisasi . Hal ini ditandai masuknya nila-nilai budaya
dari luar negeri yang sulit dibendung dan mempengaruhi nilai-nilai di Indonesia .
Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi “ kampung global “ dengan
interaksi antarmasyarakat berlangsung dalam waktu yang nyata ( real time ) . Akibatnya
yang terjadi tidak hanya transfer informasi , tetapi juga nilai-nilai luar serta merta dan
dapat sulit dikontrol .
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari
luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu
nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk
mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.Seperti mabuk-mabukan,
pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya 181 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. misalnya sikap selalu
menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model
pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan
dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki
memakai anting-anting dan sebagainya .
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

8
2.1.6 ANCAMAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai
suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan". Dalam
kajian tradisional, keamanan lebih sering ditafsirkan dalam konteks ancaman fisik
(militer) yang berasal dari luar.
Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahan
dan keamanan bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ATHG yang datang dari luar dan dalam, yang langsung dan tidak langsung
membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD l945.
Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan dapat dilihat dari ancaman militer .
Ancaman militer menurut BPPI 2008 adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
kedaulatan Negara , keutuhan wilayah Negara , dan keselamatan segenap bangsa . BPPI
2008 juga menyatakan bahwa ancaman militer dapat berupa agresi , pelanggaran wilayah
, pemberontakan bersenjata , sabotase , spionasi , aksi terror bersenjata , ancaman
keamanan laut dan udara , serta konflik komunal .

2.2 Strategi Dalam Mengatasi Berbagai Ancaman IPOLEKSOSNUD


HAMKAMNAS

2.2.1 Strategi dalam Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi

Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,


hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila
sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms.
Bakry (2009:363) dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan ke yakinan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan
untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan
untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilainilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Pancasila sebagai dasar negara, merupakan pandangan hidup bangsa
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, sekaligus merupakan

9
ideologi Bangsa Indonesia karena dapat mengarahkan Bangsa Indonesia dalam
bernegara.

Upaya menghadapi atau menangkal ancaman yang berdimensi Ideologi adalah


dengan kebijakan dan langkah-langkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah
meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila. Konsep penanganannya
ditempatkan dalam kerangka upaya bela negara. Strategi menghadapi ancaman ini
dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut.

Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur


pertahanan nirmiliter, yakni kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian yang
membidangi ideologi.

Kementerian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri


mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrumen pemerintahan dalam negeri mulai
dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi
ideologi, sementara kementerian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik luar
negeri mengerahkan jajarannya yang tersebar di setiap negara untuk penguatan langkah
serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam
ideologi Pancasila.

Unsur pemerintah yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan


nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan” sehingga
masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses


pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut
kepada para siswa dan mahasiswa di semua tingkat dan jenjang pendidikan, salah satunya
melalui proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin


agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk
membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan
serta merusak harmonisasi kehidupan kebangsaan serta membahayakan keamanan
negara.

Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melalui program
pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik
10
berat pelaksanaannya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang
diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan
memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan
dalam rangka revitalisasi Pancasila (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 81-
83).

2.2.2 Strategi dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Politik

Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di


bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala
bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Menurut
Noor Ms Bakry (2009:366), strategi di bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan
politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara
stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu Melaksanakan politik luar negeri
yang bebas aktif.Adapun, langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi
dalam menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan
berikut.

1) Pendekatan ke dalam

Yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang sehat dan
dinamis dalam kerangka negara demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau
kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas
politik dalam negeri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi.
Penataan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam
negeri yang dikemas ke dalam penguatan tiga pilar berikut.

Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,


berwibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan bertanggung jawab yang
berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara, seperti tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan


profesional pada bidangnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama dengan
pemerintah dalam memproses dan melahirkan produk-produk legislasi (berupa peraturan
perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan nasional. Lembaga legislatif yang
melaksanakan fungsi kontrol secara efektif terhadap penyelenggaraan pemerintahan

11
dalam kerangka kepentingan bangsa dan negara bukan atas kepentingan golongan atau
pribadi, serta berdasarkan kaidah dan etika bernegara dalam negara demokrasi.

Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi


masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek politik dan
pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan
perannya dalam pendidikan politik bagi warga negara, terutama konstituennya sehingga
menjadi warga negara yang sadar hukum yang memahami kewajiban dan hak sebagai
warga negara. (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 85)

2) Pendekatan ke luar

Pendekatan keluar diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya


diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri dalam membangun
kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi untuk
mencegah atau mengurangi potensi konflik antarnegara, yang dimulai dari tataran
internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan keluar diwujudkan dengan
cara berikut.

Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan, dan peningkatan


kondisi dalam negeri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan upaya-
upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta
penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu
aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama dengan negara lain
dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak saling
mengintervensi urusan dalam negeri.

Pada lingkup supraregional, politik luar negeri dikembangkan untuk berperan


dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota bersama-sama
dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru, melalui
hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan dalam kerja sama
yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja
politik luar negeri Indonesia harus mampu membangun hubungan dan kerja sama yang
memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap
wilayah kedaulatan Indonesia.

12
Pada lingkup global, politik luar negeri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia
sebagai anggota PBB, Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Forum
Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu mengidentifikasi potensi-
potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam kedaulatan dan kepentingan
nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah pencegahan. Lapis pertahanan
militer dalam menghadapi ancaman politik yang membahayakan kedaulatan, keutuhan
wilayah NKRI, mengembangkan strategi pertahanan militer dalam konteks memperkuat
usaha-usaha diplomasi yang dilakukan unsur pertahanan nir-militer. Implementasi upaya
pertahanan militer dalam konteks menghadapi ancaman berdimensi politik (Buku Putih
Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 86).

2.2.3 Strategi dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi

Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan


perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang mampu
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan
kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi (Noor Ms Bakry, 2009:368).
Kondisi tersebut dapat tercipta apabila negara kita mempunyai strategi yang tepat untuk
menghadapi berbagai macam ancaman di bidang ekonomi.

Dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi, sistem dan upaya pertahanan


negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang ekonomi melalui
penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Sasaran pembangunan
bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan
stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang efektif
sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi. Aspek ekonomi dalam
kerangka pertahanan negara memiliki peran vital. Ekonomi dengan pertumbuhan yang
cukup tinggi akan memungkinkan terselenggaranya pembangunan pertahanan yang
efektif tantangan perekonomian Indonesia ke depan dihadapkan dengan era komunitas
bebas ASEAN 2015, dengan produk-produk asing akan masuk secara bebas dan bersaing
dengan produk dalam negeri. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya
akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

13
Adapun, strategi untuk menghadapi ancaman di bidang ekonomi diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari internal, prioritas kebijakan


dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi memberantas
kemiskinan, pembangunan infrastruktur, penciptaan iklim usaha yang kondusif,
dan pemilihan teknologi tepat guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja.
2. Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia harus
membangun dan menjaga hubungan baik deng an negara-negara uta ma dalam
tatanan ekonomi-politik dunia. Membangun dan menjaga hubungan baik dengan
kekuatan-kekuatan ekonomi dunia sangat penting dalam upaya peningkatan
kemajuan ekonomi dalam negeri.
3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari pertahanan
nir-militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional
yang terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan pokok
masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan terisolasi yang tidak dapat
dijangkau dengan sarana transportasi umum. Program Bakti TNI yang melibatkan
kerja sama dengan unsur pertahanan nir-militer lainnya lebih ditingkatkan pada
perbaikan sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak pada peningkatan
kemampuan ekonomi masyarakat (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008:
88).

2.2.4 Strategi dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari
dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isuisu tersebut menjadi titik pangkal
segala permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Ancaman dari luar berupa
penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri yang sulit dibendung mempengaruhi tata nilai
sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi
desa global tempat interaksi antarmasyarakat terjadi secara langsung. Sebagai akibatnya,
terjadi benturan tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa
semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme, konsumerisme dan hedonisme.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak
positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak
atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

3.2 Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional
dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya
konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun indonesia ini
berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia adalah negara yang
satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.

15
LAMPIRAN

16
17

Anda mungkin juga menyukai