Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini kami membuat sediaaan injeksi bervolume 10ml, Injeksi
adalah sediaan liquid berupa larutan, suspensi, elmusi yang di wajibkan steril dengan
volume produk terbatas dan digunakan melalui mekanisme perobekan jaringan kulit
melalui spuit injektor dengan varian dosis tunggal atau ganda. dengan menggunakan zat
aktif Ascorbicum Acid sebagai antioksidan yang menetralkan racun serta menjadi radikal
bebas didalam darah maupun sel tubuh, zat tambahan NaCl sebagai pengistonitas,
Sodium Metabisulfit Antioksidan, Benzyl Alkohol Sebagai pengawet, Disodium Edetate
sebagai Chelating Agent.

Proses pembuatan injeksi Larutkan acidum askorbikum dengan aqua pro injection
dalam Erlenmeyer, Larutkan NaCl pada Erlenmeyer menggunakan aqua pro injection
secukupnya, tambahkan natrium metabisulfit kedalam larutan, Tambahlan Disodium
Edetate ke dalam larutan Tambahkan benzy alcohol ke dalam larutan Cek ph nya
menggunakan kertas ph meter setelah itu Tambahkan larutan acidum askorbikum,
Kemudian larutan di saring untuk mencegah kemungkinan ikutnya partikel-partikel asing
ke dalam sediaan injeksi. Tutup vial lalu bungkus dengan alumunium foil Lalu sterilkan
dengan posisi terbalik, ditutup kertas perkamen lalu sterilisasi dengan autolaf.
Setelah itu sediaan yang telah kami buat di lakukan uji evaluasi, pada uji
Organoleptis dihasilkan bentuk liquid, tidak berbau dan berwarna bening. Pada uji
homogenitas, sediaan yang dibuat homogen dilihat dengan cara visual.
Pada uji Kejernihan sediaan yang kami buat jernih tidak ada partikel asing, dan
sesuai dengan literature bahwa kejernihan sama dengan air atau pelarut yang digunakan.
Pada Uji kebocoran, botol injeksi dibalikkan sehingga posisi tutup di bawah, jika
terdapat kebocoran, maka dapat berbahaya karena lewat lubang/ celah tersebut dapat
menyebabkan masuknya mikroorganisme. Selain itu, isi dari botol dapat bocor keluar dan
merusak penampilan kemasan, hasil uji tersebut didapatkan bahwa sediaan yang kami
buat tidak bocor.
Pada uji pH, uji pH pada injeksi dilakukan untuk mencegah terjadinya rasa sakit
sewaktu disuntikkan. Didapatkan bahwa sediaan yang dibuat menghasilkan pH 7,2 hasil
tersebut memenuhi syarat.
Pada uji Volume terpindahkan, sediaan di pindahkan ke dalam gelas ukur dan
menghasilkan tetap bervolume 10 mL.
Dari hasil uji evaluasi tersebut, sediaan injeksi yang dibuat memenuhi persyaratan uji
mutu fisik.
Kesimpulan:
 Dari hasil uji evaluasi mutu fisik yang dilakukan, injeksi menunjukkan hasil yang baik
dilihat dari kejernihan, partikulat, tetapi belum daapat di gunakan ke tubuh karena belum
di lakukan uji pirogen.

Anda mungkin juga menyukai