Anda di halaman 1dari 10

PENGHALUSAN DAN PENYEDERHANAAN DIAGRAM

A. PENGERTIAN
Dalam menganalisis tapak, diperlukannya media - media yang berperan sebagai
penyebaran informasi dari perancang kepada klien. Media-media tersebut dapat berupa
gambar-gambar sketsa, tabel, diagram, grafik, dan lain sebagainya. Pada paper ini, akan
dibahas lebih lanjut mengenai diagram-diagram yang merupakan kesatuan dari proses
analisis tapak. Diagram-diagram yang ada pada analisis tapak tidak dapat dibuat hanya
dalam satu proses saja. Terdapat proses yang bernama penghalusan dan penyederhanaan.

Gambar A.1 Penghalusan dan penyerdehanaan


Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

Penghalusan adalah membuat bentuk - bentuk diagrama menjadi komunikatif,


juga dapat berarti hanya untuk memperoleh gambar-gambar grafis yang lebih baik.
Dalam kasus ini, proses penghalusan mencoba meningkatkan kualitas – kualitas gambar
untuk meninggikan kemampuan visual penyajian. Penyerderhanaan berhubungan dengan
proses mengeliminasi informasi – informasi grafis yang tidak ada hubungannya dari
suatu diagram. Penyederhanaan berkenaan dengan aspek – aspek yang merupakan sebuah
komponan terpadu dari penghalusan. Ketika menyederhakan sebuah diagram, kita
mengurangi beberapa elemen, wujud, atau hubungan – hubungan yang mengacaukan
pemindahan makna antara diagram dan fakta tapak. Grafik yang tidak berhubungan ini
tidak memberikan kontribusi yang signifikan bagi komunikasi fakta tapak, seringkali
membawakan pesan yang kurang hati – hati dan dapat menimbulkan gangguan visual.
B. TUJUAN
Proses penghalusan dan penyederhanaan ini sangat berguna untuk mempermudah
pekerjaan dan membuat sketsa-sketsa pengumpulan fakta awal dalam menganalisis tapak.
Diagram – diagram yang diperhalus dan disederhanakan bertujuan untuk
mengembangkan kecapakan mendiagram menjadi bentuk-bentuk yang efektif dan
sederhana. Dalam arti lain, penghalusan dan penyederhanaan dapat disebut perbaikan
yang pada hakekatnya ditujukan untuk memperkuat pemindahan makna dan informasi
antara apa yang diucapkan diagram secara visual dan apa yang diucapkan fakta tapak.
Proses-proses ini juga membantu bahwa kita memiliki diagram yang mempunyai
kemungkinan besar menyampaikan informasi yang diinginkan dan kurang
kemungkinannya untuk disalah tafsirkan.

C. TAHAPAN – TAHAPAN PENGHALUSAN DAN PENYEDERHANAAN


Dalam proses penghalusan dan penyederhanaan, tidak dapat dilakukan hanya
dengan satu proses atau tahapan saja.

Gambar C.1 tahapan dalam penghalusan dan penyerdehanaan.


Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

Berikut aspek – aspek khas dari diagram yang dapat menjadi target untuk
menghalusan dan penyederhanaan.
1. Ketetapan bentuk – bentuk dari segi penempatan pada gambar – gambar acuan

Gambar C.2 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

2. Bentuk – bentuk diagramatik

Gambar C.3 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White
3. Lintasan pekerjaan jalur

Gambar C.4 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White
4. Kualitas pekerjaan jalur

Gambar C.5 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White
5. Ketebalan garis

Gambar C.6 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

6. Variasi pada ketebalan garis

Gambar C.7 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White
7. Pilihan nada atau warna

Gambar C.8 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

8. Banyaknya nada atau warna

Gambar C.9 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White
9. Ukuran diagram

Gambar C.10 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

10. Penempatan nada atau warna

Gambar C.11 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White
11. Hubunga diantara diagram – diagram

Gambar C.12 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

12. Hubungan antara diagram dengan gambar acuan

Gambar C.13 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

13. Hubungan antara diagram dengan perbatasan

Gambar C.14 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White
14. Hubungan nada ke garis

Gambar C.15 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

15. Tanda panah

Gambar C.16 kiri (diagram awal) dan kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

16. Contoh – contoh penyerdehanaan diagram

Gambar C. 17 kolom kiri (diagram awal) dan kolom kanan (diagram yang disempurnakan)
Sumber : Analisis Tapak, Edward T. White

Waktu yang tepat dalam menggunaan kegiatan ini adalah pada saat menganalisa
tapak dan saat proses revisi sebelum ditunjukan kepada pengamat.

Anda mungkin juga menyukai