Anda di halaman 1dari 4

2.

cara memperoleh metabolit sekunder

Jalur Pembentukan Metabolit Sekunder Senyawa metabolit sekunder diproduksi melalui jalur di luar
biosinthesa karbohidrat dan protein. Ada tiga jalur utama untuk pembentukan metabolit sekunder, yaitu
1) jalur Asam Malonat asetat, 2) Asam Mevalonat asetat dan 3) Asam Shikimat. a. Jalur Asam
Malonat Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan melalui jalur asam malonat diantaranya: asam
lemak (laurat, miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenic), gliserida, poliasetilen, fosfolipida, dan
glikolipida. Tanaman yang menghasilkan senyawa ini antara lain: Jarak pagar, kelapa sawit, kelapa,
jagung, kacang tanah, zaitun, bunga matahari, kedelai, wijen, kapas, coklat, dan alpukat. b. Jalur Asam
Mevalonat Senyawa metabolit sekunder dari jalur ini diantaranya adalah Essential oil,
Squalent, Monoterpenoid, Menthol, Korosinoid, Streoid, Terpenoid, Sapogenin, Geraniol, ABA, dan
GA3. c. Jalur Asam Sikhimat Metabolit sekunder yang disintesis melalui jalur asam shikimat
diantaranya adalah Asam Sinamat, Fenol, Asam benzoic, Lignin, Koumarin, Tanin, Asam amino benzoic
dan Quinon.

3. 3 peranan terpenoid

Manfaat Terpenoid

1. sebagai pengatur pertumbuhan (seskuiterpenoid absisin dan diterpenoid


giberellin)
2. sebagai antiseptic, ekspektoran, spasmolitik, anestetik dan sedative, sebagai
bahan pemberi aroma makan dan parfum (monoterpenoid)
3. sebagai tumbuhan obat untuk penyakit diabetes,gangguan menstruasi,
patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria (triterpenoid).

4. Proses terbentuknya terpenoid

Biosintesis terpenoid
5. Kemampuan menguap terpen bera pa golongan ?

6.cara memperoleh minyak atsiri

1) Cara pemerasan:
Cara termudah dan masih dapat dikatakan primitif. Cara ini hanya dapat dipakai untuk minyak
atsiri yang mempunyai kadar tinggi dan minyak atsiri yang tidak tahan pemanasan. Contoh: min
yak jeruk

2) Cara penyulingan ( destilasasi )


a. Cara langsung ( menggunakan api langsung )
-
Bahan yang akan diolah dimasukkan ke dalam sebuah bejana di atas pelat yang berlubang dan
bejana berisi uap air. Uap air yang naik melalui lubang dan melalui sebuah pendingin kemudian
minyak yang keluar dengan uap air ditampung.
Cara ini hanya dapat digunakan untuk jumlah bahan bakal yang sedikit, karena jumlah air yang a
kan mrnjadi uap dan membawa serta minyak terbatas jumlahnya.

b. Cara tidak langsung ( destilasasi uap )


-
Bahan yang akan diolah dimasukkan ke dalam sebuah bejana dan ditambah dengan air. Alirkan
ke dalamnya uap air yang berasal dari bejana lain.
Cara ini dapat digunakan untuk bahan bakal dalam jumlah yang besar terutama bahan bakal yan
g mempunyai kadar minyak atsiri rendah.

Dari kedua cara diatas pada bejana penampungan akan terdapat dua lapisan, yaitu air dan mi
nyak atsiri. Letak minyak atsiri dan air tergantung pada berat jenisnya. Jika Bj minyak atsiri > Bj ai
r maka minyak atsiri berada dibawah dan sebaliknya. Bila lapisan minyak atsiri dan air sukar dipis
ahkan dapat ditambahkan NaCl jenuh untuk menarik airnya

c. Cara enfleurage
-
Biasanya untuk minyak atsiri yang berasal dari daun bunga untuk kosmetik. Daun bunga disebar
kan diatas keping gelas yang lebih dulu dilapisi dengan lemak atau gemuk. Dibiarkan beberapa
lama, tergantung dari jenis daun yang diolah. Contoh; bunga melati 24jam, kemudian daun bun
ga diikat diganti dengan yang segar sampai beberapa kali. Sampai lemak itu benar-
benar jenuh dengan minyak atsiri. Biasanya lemak itu dapat digunakan 30 kali.
-
Kemudian lapisan lemak dikerok, dilarutkan dalam alcohol absolute, minyak atsiri akan larut se
dangkan lemaknya tidak akan larut. Sehingga lemak dapat terpisah dengan minyak atsiri. Minya
k atsiri yang ada dalam alcohol disuling secara vacuum.
Cara ini dapat digunakan untuk bahan bakal dengan kandungan minyak atsiri yang rendah dan t
idak tahan pemanasan.

7.penggolongan minyak atsiri berdasarkan komponennya

Golongan Minyak atsiri

Komponen minyak atsiri adalah senyawa yang bersifat kimia, fisika serta mempunyai bau dan
aroma yang khas, demikian pula peranannya sangat besar sebagai obat. Komponen penyusun
minyak atsiri dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut :

1. Minyak atsiri hidrokarbon


Minyak atsiri kelompok ini komponen penyusunnya sebagian besar terdiri dari senyawa-senyawa
hidrokarbon, misalnya minyak terpentin diperoleh dari tanaman-tanaman golongan pinus (famili
Pinaceae). Komponen terpentin sebagian besar berupa asam-asam resin (hingga 90%), ester-ester
dari asam-asam lemak, dan senyawa inert yang netral disebut resena. Terpentin larut dalam
alkohol, eter, kloroform, dan asam asetat glasial dan bersifat optis aktif. Kegunaannya dalam farmasi
adalah sebagai obat luar, melebarkan pembuluh darah kapiler, dan merangsang keluarnya keringat.
Terpentin jarang digunakan sebagai obat dalam.(Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam
(Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

2.Minyak atsiri alkohol


Minyak pipermin dihasilkan oleh daun tanaman poko atau Mentha piperita

Linn. Daun poko segar mengandung minyak atsiri sekitar 1%, juga mengandung resin dan tanin.
Sementara daun yang telah dikeringkan mengandung 2% minyak permen. Sebagai penyusun
utamanya adalah mentol. Pada bidang farmasi digunakan sebagai anti gatal, bahan pewangi dan
pelega hidung tersumbat. Sementara pada industri digunakan sebagai pewangi pasta
gigi. (Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta,
2004:106-27 )

3. Minyak atsiri fenol


Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri fenol. Minyak ini diperoleh dari tanaman cengkeh yang
memiliki nama latin yaitu Eugenia caryophyllata atau

Syzigium caryophyllum (famili Myrtaceae). Bagian yang dimanfaatkan bunga dan daun. Namun
demikian bunga lebih utama dimanfaatkan karena mengandung minyak atsiri sampai 20%. Minyak
cengkeh tersusun eugenol yaitu sampai 95% dari jumlah minyak atsiri keseluruhan. Selain eugenol,
juga mengandung aseton-eugenol, beberapa senyawa dari kelompok seskuiterpen, serta bahan-
bahan yang tidak mudah menguap seperti tanin, lilin, dan bahan serupa damar. Kegunaan minyak
cengkeh antara lain obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah. (Gunawan D, Mulyani S. Ilmu
obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

4. Minyak atsiri eter fenol


Minyak adas merupakan minyak atsiri eter fenol. Minyak adas berasal dari hasil penyulingan buah
Pimpinella anisum atau dari Foeniculum vulgare (famili Apiaceae atau Umbelliferae). Minyak yang
dihasilkan, terutama tersusun oleh komponen-komponen terpenoid seperti anetol, sineol, pinena
dan felandrena. Miyak adas digunakan dalam pelengkap sediaan obat batuk, sebagai korigen odoris
untuk menutup bau tidak enak pada sediaan farmasi dan bahan farfum. (Gunawan D, Mulyani S. Ilmu
obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

5. Minyak atsiri oksida


Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri oksida. Diperoleh dari isolasi daun Melaleuca
leucadendon L (famili Myrtaceae). Komponen penyusun minyak atsiri kayu putih paling utama
adalah sineol (85%).(Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya
: Jakarta, 2004:106-27 )

6. Minyak atsiri ester


Minyak gondopuro merupakan atsiri ester. Minyak atsiri ini diperoleh dari isolasi daun dan batang
Gaultheria procumbens L (famili Erycaceae). Komponen penyusun minyak ini adalah metil salisilat
yang merupakan bentuk ester. Minyak ini digunakan sebagai korigen odoris, bahan farfum, dalam
industri permen, dan minuman tidak beralkohol.

8.

Anda mungkin juga menyukai