Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGGANTI UAS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL

Disusun oleh :

Nama : Dhiya Salma Hanifah

NIM : D1519023

Kelas :A

MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I

a. Latar Belakang ........................................................................................................ 3

b. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

c. Tujuan Pembahasan ................................................................................................ 4

d. Manfaat ................................................................................................................... 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional ................................................................................. 5

B. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional ............................................................... 5

C. Faktor-faktor Pembentuk Identitas Nasional .......................................................... 6

D. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional............................................................ 6

E. Ciri-Ciri Identitas Nasional ..................................................................................... 8

F. Penyimpangan Identitas Nasional ........................................................................... 9

G. Penyelesaian Krisis Identitas Nasional ................................................................... 10

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN ....................................................................................................... 12

2. KRITIK & SARAN ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

i. Indonesia yang terdiri dari berbagi suku dan budaya yang beragam

mampu menyatu sesuai dengan semboyan Bangsa yang sangat sakral

yakni “BHINEKA TUNGGAL IKA” (bahasa sansekerta) yang berarti

“Berbeda-beda Tetapi tetap Satu”. Apalagi PANCASILA sebagai

Ideologi Negara yang sangat sempurna, mencakup berbagai aspek

kehidupan bangsa Indonesia, baik sebagai Filsafat Hidup maupun

Filsafat bangsa, yang merupakan suatu bentuk yang utuh, hierarkis,

serta sistematis. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari beberapa

bentuk Identitas Nasional yang dimiliki bangsa ini. Tentunya kedua

contoh tersebut merupakan bentuk identitas nasional yang tidak

terbentuk begitu saja, tetapi dengan jerih payah dan usaha yang sangat

luar biasa dari para pendiri bangsa terdahulu, yang berhasil

menciptakan Identitas Bangsa berdasarkan realitas yang berkembang

pada saat itu. Tetapi, seiring berkembangnya zaman hingga masuknya

era globalisasi, identitas asli bangsa kita seakan tergerus oleh derasnya

arus globalisasi. Yang menjadi masalah para korban tersebut adalah

para penerus bangsa yang merupakan tonggak pendiri bangsa ini.

ii. Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan menyajikan bentuk-

bentuk krisis identitas di kalangan para penerus bangsa, serta cara

3
menyelesaikannya, agar kita menjadi bagian yang mampu menahan

derasnya arus globalisasi tersebut.

b. Rumusan Masalah

Dari topik pembahasan tersebut, terdapat beberapa pertanyaan yang dibahas

dalam makalah ini, diantaranya:

1. Apa pengertian Identitas Nasional?

2. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Identitas ?

3. Apa saja faktor-faktor pembentuk Identitas Nasioanal?

4. Bagaimana unsur-unsur pembentuk Identitas Nasioanl?

5. Apa saja ciri-ciri Identitas Nasional?

6. Bagaimana dampak Globalisasi terhadap Identitas Nasional?

7. Bagaimana bentuk Penyimpangan Identitas Nasional?

8. Bagaimana cara menyelesaikan krisis Identitas penerus bangsa?

c. Tujuan Pembahasan

Makalah ini menyajikan penjelasan tentang Identitas nasioanal, baik itu unsur-

unsur pembentuknya maupun ciri-cirinya. Kemudian pada makalah ini lebih banyak

membahas tentang beberapa contoh bentuk penyimpangan identitas bangsa di

kalangan para penerus bangsa (remaja), sebagai bentuk Krisis Identitas yang

dirasakan dalam realitas sekarang ini, khususnya akibat era globalisasi. Sehingga,

tujuan dari makalah ini nantinya diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang

identitas bangsa kita yang sebenarnya.

d. Manfaat

- Memahami pengertian identitas nasional

4
- Mengetahui sejarah terbentuknya identitas nasional

- Mengetahui bentuk penyimpangan identitas nasional

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Kata Identitas berasal dari kata Identity, yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-

ciri, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya

dengan yang lain. Sedangkan, Nasional berasal dari kata Natio (latin) yang berarti

bangsa atau tanah air. Dengan demikian, Identitas Nasional adalah suatu ciri yang

dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan

bangsa yang lainnya, biasanya ciri - ciri ini yang nantinya menjadikan tanda suatu

negara.

B. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional


Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional, Identitas Nasional itu sendiri

memiliki proses pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami untuk

membentuk serta menyepakati apa yang akan di tetapkan untuk menjadi Identitas

Nasional untuk bangsa Indonesia tercinta. Melalui suatu proses sejarah yang cukup

panjang yaitu sejak zaman kerajaan – kerajaan pada abad ke – IV, ke – V kemudian

dasar – dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad ke – VIII, yaitu

ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di Palembang,

5
kemidian kerajaan Airlangga dan Majapahit di jawa timur serta kerajaan – kerajaan

lainya. Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut

yamin di istilahkan sebagia fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu

secara objektif sebagai dasar Identitas Nasional Indonesia. Oleh karena itu akar – akar

nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga

merupakan unsur – unsur Iddentitas Nasional, yaitu nilai – nilai yang tumbuh dan

berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.

C. Faktor-faktor Pembentuk Identitas Nasional

1. Primordial : Ikatan kekerabatan, daerah asal dan adat istiadat,

2. Sakral : Ikatan kesamaan idiologi (agama),

3. Tokoh : Dipersatukan oleh Sosok pemimpin (Soekarno)

4. Bhineka tunggal Ika : Prinsip bersatu dalam perbedaan (Unity in Diversity)

5. Sejarah : Persepsi yang sama terhadap sejarah kehidupannya.

6. Perkembangan ekonomi : Negara maju, negara berkembang, negara industri,

negara minyak bumi dll

7. Kelembagaan : Lembaga negara, partai politik,lembaga hukum dll,

D. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional

1. Sejarah

Sebelum menjadi negara, bangsa Indonesia pernah mengalami masa

kejayaan yang gemilang, seperti Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang dikenal

sebagai pusat-pusat kerajaan Nusantara yang pengaruhnya menembus batas-batas

teritorial, dimana kebesarannya telah membekas pada semangat perjuangan

6
bangsa Indonesia yang sangat gigih pada era selanjutnya, ketika mengusir para

penajajah. Menurut para ahli, hal itu menjadi salah satu unsur Identitas Bangsa.

2. Kebudayaan

Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas bangsa

meliputi Tiga Unsur, yakni Akal Budi, Peradaban, dan Pengetahuan. Akal

Budi bangsa Indonesia dapat dilihat dari sikap ramah dan santun kepada sesama.

Sedangkan unsur identitas peradabannya tercermin dari keberadaan dasar negara

Pancasila sebagai nilai-nilai bersama bangsa Indonesia yang majemuk. Sebagai

bangsa maritim, keandalan dalam pembuatan Kapal Phinisi merupakan suatu

Identitas tersendiri bagi Indonesia karena tidak dimiliki oleh bangsa Lain.

3. Suku Bangsa

Tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan

merupakan unsur lain yang harus terus dikembangkan dan dibudayakan.

Kemajemukan alamiah ini, dapat dilihat pada keberadaan lebih dari ribuan

kelompok suku , bahasa, budaya, dan kepulauan yang beraneka ragam.

4. Agama

Keanekargaman Agama merupakan bentuk identitas lain dari

kemajemukan alamiah Indonesia. Keragaman ini dijamin oleh konstitusi negara,

tetapi juga merupakan suatu bentuk rahmat Tuhan yang Maha Esa yang harus

tetap dipelihara dan disyukuri. Pengimplementasiannya dapat dilakukan dengan

sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi, hal ini telah

diatur pasal 29 UUD 1945 ayat 1 dan 2, yakni (1) Negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha Esa, dan (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

7
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

agamanya dan kepercayaannya itu.

5. Bahasa

Bahasa Indonesia adalah satu identitas yang penting sekalipun Indonesia

memiliki ribuan bahsa Daerah, tetapi kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

Penghubung (Lingua Franca). Peristiwa Sumpah Pemuda, yang menyatakan

bahasa Indonesia sebagai bahasa Persatuan Bangsa, telah memberikan nilai

tersendiri bagi pembentukan Identitas Nasional Indonesa, selian itu juga

merupakan sumbangan besar bagi pembentukan persatuan dan Nasionalisme

Indonesia.

E. Ciri-Ciri Identitas Nasioanal

Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara

Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

2. Bendera negara yaitu Bendera Merah Putih.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.

4. Lambang Negara yaitu Pancasila.

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila.

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

9. Konsepsi Wawasan Nusantara.

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.

8
F. Penyimpangan Identitas Nasional

Dampak negatif Globalisasi dapat terlihat dalam realitas kehidupan kita setiap

harinya, dimana para penerus bangsa sebagai korbannya. Dari berbagai kasus aspek

sosial budayalah yang menjadi sasaran empuk globalisasi, tetapi sayangnya para

penerus bangsa ini tidak mampu menyaring tembakan arus globalisasi, sehingga

mereka cenderung salah menafsirkan globalisasi tersebut, oleh karena itu dampak

negatif globalisasi seakan virus yang sangat mematikan bagi identitas bangsa kita.

Berikut beberapa contoh krisis identitas tersebut:

1. Tidak Menghormati Orang Tua, dan Tutup Mata untuk Menolong sesama.

2. Mengabaikan orang disekitar apabila sedang bersama, mislnya dalam

pertemuan akibat fokus pada gadget yang ada di tangan.

3. Teror Begal dimana-mana.

4. Cara Berpakaian diluar Norma Kesopanan.

5. Westernisasi

6. Perilaku anak dibawah umur diluar norma (Berpacaran seperi layaknya

sinetron).

7. Komunitas LGBT semakin banyak.

8. Sikap Anti terhadap Tanah Air..

9. Kurangnya rasa toleransi mengenai suku, agama, ras, dan antar golongan.

10. Hilangnya rasa nasionalis pada diri para penerus bangsa.

11. Remaja yang kurang antusias dalam belajar.

12. Lebih membanggakan Negara lain daripada Negara sendiri.

13. Malu berbahasa Indonesia.

9
G. Penyelesaian Krisis Identitas Nasional

Setiap Masalah pasti memiliki jalan keluar walaupun itu sulit tetapi hal ini

hanya berbicara tentang kebiasaan pengiplemntasiannya. Oleh karena kebanyakan

penyimpangan tersebut disebabkan oleh kesalahan menafsirkan Globalisasi, sehingga

dampak negatifnya pun terasa, dan yang menjadi sasarannya adalah Nilai-nilai

Pancasila. Oleh karen itu, sangat dibutuhkan pengimplemntasiannya kembali, yakni

dengan cara REVITALISASI PANCASILA yang berarti Penghidupan kembali

nilai-nilai pancasila sebagai Identitas Nasional.

Untuk merevitalisasi, maka bangsa Indonesia kemudian dituntut untuk tidak

bersikap pasif lagi terhadap arus globalisasi. Bangsa Indonesia harus aktif dalam

menghadapi perubahan sosial dengan menempatkan globalisasi sebagai tantangan.

Upaya – upaya untuk merevitalisasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara antara lain :

- Didalam berbagai kegiatan yang kita lakukan baik dalam Organisasi

Kemahasiswaan, Organisasi Kemasyarakatan, maupun dalam kegiatan

apapun di negara ini, kita hendaklah harus menaaati peraturan tersebut,

bersikap baik & adil, serta mementingkan kepentingan umum.

- Mengembalikan nama baik Pancasila, seperti mengadakan seminar tentang

hakekat Pancasila yang sebenarnya, diskusi mengenai nilai-nilai Pancasila,

dan debat yang membuat kita lebih paham akan pengimplementasian

Pancasila dalam kehidupan.

- Asas setiap organisasi baik oraganisasi kemasyarakatan, organisasi

kemahasiswaan maupun organisasi lainnya harus berasaskan Pancasila,

supaya dalam menjalankan roda keorganisasiannya tidak keluar dari nilai-

nilai Pancasila.

10
- Pemerintah harus bijak dalam mengeluarkan kebijakan-kebijan publik,

sehingga menguntungkan baik untuk rakyat juga untuk negara.

- Hukum harus ditegakan seadil-adilnya, jangan memihak atau membedakan

suatu pihak, harus menjunjung kebenaran.

- Reformasi untuk tiap diri individu, sehingga apa yang dilakukan dalam

kehidupan bermasyarakat tidak keluar jalur dari nilai-nilai Pancasila, dan

tidak melanggar norma yang ada.

- Meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa

dengan cara memberikan tes wawasan kewarganegaraan dalam seleksi

masuk instansi pendidikan di Indonesia.

- Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran, baik di lingkungan

sekolah maupun di lingkungan kampus.

Tetapi, semuua hal tersebut tidak akan berjalan tanpa didukung oleh:

1. Komitmen, adalah suatu janji pada diri sendiri yang di implemnetasikan melalui

tindakan sesorang. Komitmen ini berasal dari dalam hati, dapat diartikan sebagai

janji ataupun tekad. Sehingga perkuat Komitmen bisa dijadikan sebagai benteng

pertahanan arus Globalisasi, dan dianggap mampu menjadi penuntun dalam

mengembalokan Identitas Nasional.

2. Konsistensi, adalah ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak). Dapat diartikan

Komitmen dan Konsistensi saling sejalan seatu sama lain. Sehingga Konsistensi

bentuk pemantapan dari Komitmen.

3. Ketegasan, adalah jalan terakhir dalam penyelesaian penyimpangan krisis

Identitas nasional, biarkan peraturan dan hukum yang bertindak apabila sudah

diluar batas.

11
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara

fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya, yang di

bangun berdasarkan beberapa faktor seperti : primordial, bhinneka tunggal ika,

pancasila, tokoh masyarakat, sejarah, dan lain-lain. Namun, dikarenakan

munculnya era globalisasi yang memicu rakyat menjadi manusia modern membuat

Identitas Nasional masyarakat semakin luntur.

Dampak negatif Globalisasi dapat terlihat dalam realitas kehidupan kita

setiap harinya, dimana para penerus bangsa sebagai korbannya. Dari berbagai

kasus aspek sosial budayalah yang menjadi sasaran empuk globalisasi, tetapi

sayangnya para penerus bangsa ini tidak mampu menyaring tembakan arus

globalisasi, sehingga mereka cenderung salah menafsirkan globalisasi tersebut,

oleh karena itu dampak negatif globalisasi seakan virus yang sangat mematikan

bagi identitas bangsa kita. Oleh karena kebanyakan penyimpangan tersebut

disebabkan oleh kesalahan menafsirkan Globalisasi, sehingga dampak negatifnya

pun terasa, dan yang menjadi sasarannya adalah Nilai-nilai Pancasila. Oleh karen

itu, sangat dibutuhkan pengimplemntasiannya kembali, yakni dengan cara

REVITALISASI PANCASILA yang berarti Penghidupan kembali nilai-nilai

pancasila sebagai Identitas Nasional.

12
2. KRITIK & SARAN

Gempuran deras arus globalisasi membuat sebagian para remaja yang menjadi

korbannya, hal itu dikarenakan psikis dari mereka belum mampu untuk menyaring

dampak-dampak yang ditinggalkan oleh globalisasi. Oleh karena itu, sangat

diharapkan dari penyajian makalah ini mampu mengubah mindset para penerus

bangsa dan sadar akan pentingnya menjunjung tinggi Identitas Nasional Indonesia,

sehingga krisis Identitas yang marak terjadi di era sekarang ini mampu untuk

diminimalisir agar para korban tidak bertambah khusunya dikalangan remaja, dan

mereka mampu untuk menjadi penerus bangsa yang cerdas dan benar-benar

mampu membawa bangsa ini ke perubahan yang lebih baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA:

Herdiwanto, Heri dan Jumanta Handayana. 2010. Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara

(Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: Erlangga.

Rozak, Abdul dan A. Ubaedillah. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic

Education):Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat madani. Jakarta: ICCE

UIN Syarif Hidayatullah.

Suryohadiprojo, Sayidiman. 2014. Mengobarkan Kembali Api Pancasila. Jakarta: Kompas.

Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan (Panduan Kuliah di

Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai