Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PT.PLN (PERSERO) RAYON SENTANI

HARI/ TANGGAL
NO KEGIATAN KERJA PRAKTEK
KERJA PRAKTEK

1 RABU, 2 -08-2017 Masuk KP

1. Pemasangan meteran pemutusan dan


2 KAMIS, 3-08-2017 pembongkaran meteran / JL.Pos VII Sentani
2.

1. Pelayanan Admistrasi / PLN Rayon


3 JUMAT, 4-08-2017 Sentani
2.
1. Pembongkaran Meteran / Jl. Pos VII
4 SENIN, 7-08-2017 Sentani
2. .
1. Penggantian Trafo 50 Kva dengan 100
5 SELASA, 8-08-2017 Kva
2.
1. Pembongkaran Meteran / Jl.Depan TVRI
6 RABU, 9-08-2017 Haway
2.
1. Pembongkaran Meteran / Jl.Pos VII, Smp
7 KAMIS, 10-08-2017 YPK Marthen Luther
2.
1. Pemasangan atau mengganti isolator pada
8 JUMAT, 11-08-2017
trafo yang rusak / Jl. Doyo Lama
2.
1. Pemasangan meteran, pemutusan dan

pembongkaran meteran / Jl. harapan


9 SENIN, 14-08-2017
sentani
2.
1. Pergantian meteran yang rusak ganti pulsa
10 SELASA, 15-08-2017 / Jl. Harapan Jaya
2.
1. Stay di Kantor
11 RABU,16-08-2017
2.
1. Stay di Kantor
12 JUMAT,18-08-2017
2.
1. Pemantauan jaringan’listrik Distrbusi /Jl.
13 SENIN, 21-08-2017 Auri
2.
1. Penggantian Trafo /Jl. Telaga Ria
14 SELASA,22-08-2017
2.
1. Pembongkaran Meteran / Jl. Pos VII
15 RABU, 23-08-2017 sentani
2.
1. Stay di Kantor
16 KAMIS, 24-08-2017
2.
1. Mendapatkan materi dari manager
17 SENIN, 28-08-2017
2.
1. Pemasangan meteran, pemutusan dan

pembongkaran meteran / Jl. harapan


18 SELASA, 29-08-2017
sentani
2.
1. Pemasangan meteran, pemutusan dan

pembongkaran meteran / Jl. harapan


19 RABU, 30-08-2017
sentani
2.
1. Stay di Kantor
20 KAMIS, 31-08-2017
2.
1. Stay di Kantor
21 JUMAT, 01-09-2017
2.
22 SENIN, 02-09-2017 1. Pencabutan Dari Kantor

4.1 Unit Kerja Praktek

Kerja praktek ini dilaksanakan dari tanggal 02 Agustus 2017 hingga tanggal 05

September 2017 di PT. PLN (Persero) Rayon Sentani pada bidang Teknik Distribusi.

Setiap bagian dari Teknik Distribusi mempunyai tugas kerja masing-masing sesuai target

kinerja. Adapun tugas dari tiap bagian yaitu:

1. Jaringan Distribusi

Tugas kerja dalam bagian ini meliputi sistem kelistrikan mulai dari Gardu Induk

Tegangan Menengah (TM), Gardu Hubung (GH), Kubikel TM/TR, Jaringan Tegangan

Menengah (JTM), Gardu Distribusi dan Jaringan Tegangan Rendah sampai ke Sambungan

Rumah Pelanggan.

2. Transaksi Energi Distribusi

Tugas kerja dalam bagian ini meliputi sistem transaksi energi yang berupa pencatatan
meter, baik meter pelanggan TR, TM atau TT. Bagian ini banyak berhubungan dengan alat
ukur ( Kwh Meter 1 fasa, 3 Fasa, Kvarh Meter dll) dan proteksi (CT, PT, Relay, LBS, CB
dll.)
4.1.2 Pengenalan Single Line PT.PLN Rayon Sentani

Mahasiswa diperkenalkan pada Sistem Kelistrikan Distribusi Pada wilayah Kerja PT.
PLN (Persero) Rayon Sentani

4.1.3 Pemeliharaan Gardu Distribusi

Gardu Distribui merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi

yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk

membagikan / mendistribusikan tenaga listrik pada beban / konsumen, baik

konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah. Transformator

distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan distribusi

tegangan menengah menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan

rendah (step down trafo) ; misalkan tegangan 20 KV menjadi tegangan 380/220 V.

Berikut Single Line Diagram Gardu Distribusi :


LIN
E

FCO
ARRESTER

TRAFO
20 KV / 380 V

PHB TR
NH FUSE & NH
HOLDER

Gambar 3.9 Gardu Distribusi


Perbaikan / pemeliharaan NH Holder dikarenakan NH Holder tersebut telah rusak akibat

korona dan konsleting arus. NH Holder yang diganti ada 2 buah. Begitu pula dengan kabel

pudding TR, diganti karena kabel telah rusak akibat beban lebih pada kabel tersebut.

Gambar 3.10 NH Holder & Kabel Puding TR

4.1.4 Penggantian Kwh meter

melakukan penggantian kwh meter semi elektronik ke kwh meter analog pada

daerah yang mengalami tegangan drop > 160 Volt di Kecamatan Tulung Selapan.

Jenis- Jenis Kwh Meter

Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH Meter dibedakan menjadi :

1. KWH meter Analog

2. KWH meter Digital


Untuk Penjelasannya dapat dilihat dibawah ini :

1. KWH meter Analog

Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter Analog antara lain,

sebagai berikut :

1. kumparan tegangan

2. kumparan arus

3. piringan aluminium

4. magnet tetap

5. gear mekanik yang mencatat jumlah perputaranpiringan aluminium

6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan pengujian beban nol

pada tegangan normal.

7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan dengan bendera(8).Posisi

lidah pengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:

 Pada beban nol,tegangan norminal piringan berhenti pada saat posisi

mereka berdekatan.

 Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat berputar > 1 putaran.
Gambar 3.12 Kwh Meter Analog

2. KWH Meter Digital

KWH Meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari KWH Meter

analog. Adapun kelebihan dari KWH Meter Digital antara lain sebagai berikut :

 Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar, dengan sistem prabayar

menggantikan cara pembayaran umumnya, dengan menggunakan kartu

prabayar elektronik pengganti tagihan bulanan.

 KWH meter denan tampilan digital yang menyala dan berukuran cukup

besar.

 Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya tunggakan pembayaran tagihan

listrik, kemudahan memutus sambungan listrik pelanggan yang melakukan

tunggakan tagihan dengan menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak

maximal 200 meter.


Gambar 3.13 Kwh Meter Elektronik

4.1.5 Fuse Cut Out ( FCO )

Fuse cut out atau biasa disingkat FCO adalah peralatan proteksi yang

bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan

rangkaian listrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang

melewati kapasitas kerjanya. Kerja FCO adalah ketika terjadi gangguan arus

maka fuse pada cut out akan putus, seperti yang ada pada SPLN 64 tabung ini

akan lepas dari pegangan atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada

arus yang mengalir ke sistem.

Adapun cara perlindungannya adalah dengan melelehkan fuse link,

sehingga dapat memisahkan antara bagian yang sehat dan yang terganggu.

Sedangkan fuse link itu sendiri adalah elemen inti dari FCO yang terletak di

dalam fuse holder dan mempunyai titik lebur tertentu. Jika beban jaringan

sesudah FCO menyentuh titik lebur tersebut, maka fuse link akan meleleh dan

akan memisahkan jaringan sebelum FCO dengan jaringan sesudah FCO.


Cut Out biasanya digunakan pada jaringan distribusi 20 kV untuk proteksi

trafo distribusi dari arus lebih akibat hubung singkat,dan juga diletakkan pada

percabangan untuk proteksi jaringan.

Namun ada kelemahan dari pengaman jenis ini, yaitu penggunaannya

terbatas pada penyaluran daya yang kecil, serta tidak dilengkapi dengan alat

peredam busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan hubung singkat.

Anda mungkin juga menyukai