berubah ke era komputerisasi atau digitalisasi citra medis. Salah satu penggunaan modalitas muktahir
di bidang radiodiagnostik adalah CT-scan yang sudah banyak digunakan pada rumah sakit bahkan
sudah menjadi syarat minimal untuk rumah sakit tipe B, kualitas citra CT-scan yang dihasilkan pun
berbeda tergantung dengan tingkat kecanggihan modalitas yang ada. Dan secara umum kualitas citra
CT-scan dipengaruhi oleh spatial resolusi, kontras, noise dan artifak [1]. Artifak adalah suatu
bentuk/struktur yang terdapat pada citra CT-scan tetapi tidak terdapat pada objek aslinya, artifak
dapat disebabkan karena pasien dan faktor lainnya.
Hasil gambar dari CT Scan untuk organ dalam, tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah terlihat
lebih jelas dan lebih detail serta menyediakan informasi yang lebih rinci mengenai cedera kepala,
stroke, tumor otak dan penyakit otak lainnya dibandingkan radiografi sinar-X biasa.
Di Amerika Serikat, sebuah organisasi yang didanai pemerintah federal yang dikenal sebagai the
Pediatric Emergency Care Applied Research Network memainkan peran utama dalam
mengembangkan protokol penetapan indikasi dan penggunaan CT Scan pada anak. Penggunaan CT
Scan sering digunakan untuk alat diagnosis pada permasalahan kesehatan anak. Pada umumnya
indikasi klinis pemeriksaan CT Scan sangat ketat kecuali kasus trauma kepala atau anak yang jatuh
dengan trauma kepala. Sebenarnya tidak semua anak jatuh atau terbentur kepala harus dilakukan CT
Scan kepala. Saat ini sebagian besar orang tua bahkan dokter telah melakukan pemeriksaan
berlebihan pada anak dengan trauma kepala pada anak. Orangtua seringkali mudah panik saat anak
jatuh dari tempat tidur atau jatuh terbentur terkena kepala. Padahal pada umumnya trauma kepala
yang ringan tidak perlu pemeriksaan penunjjang seperti CT Scan atau rontgen kepala.
Pemeriksaan CT Scan kepala sangat dianjurkan bila dijumpai: kelainan neurologis fokal, fraktur atau
retak tulang kepala, adanya kejang, status mental menurun atau hilangnya kesadaran yang lama.
Dalam beberapa kasus lainnya, CT scan mutlak diperlukan - misalnya, untuk mendiagnosis trauma
kepala berat atau luka, untuk sakit perut akut, atau untuk mendiagnosis kanker yang ada. Dampak CT
Scan Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi karena mereka
memiliki harapan hidup lebih lama dan karena sel-sel mereka membelah lebih cepat, membuat DNA
mereka lebih rentan terhadap kerusakan.
Namun meskipun CT Scan sudah menggunakan komputer dalam pencitraannya dan jauh lebih canggih
daripada radiodiagnostik konvensional, namun ternyata masih saja tampak gambaran yang tidak
diinginkan yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan objek yang diperiksa sehingga menjadi
hal yang sangat serius karena sangat mengganggu pendiagnosaan. Bahkan pada level tertentu
membuat hasil gambaran tidak dapat didiagnosa sama sekali. Gambaran yang tidak diinginkan dan
sangat mengganggu karena tidak ada hubungannya dengan penyakit dari obyek yang diperiksa disebut
dengan artefak.
Secara umum, artefak adalah kesalahan dalam citra (adanya sesuatu dalam citra) yang
tidak ada hubungannya dengan objek yang diperiksa. Dalam CT Scan artefak didefinisikan
sebagai pertentangan / perbedaan antara rekonstruksi CT Number dalam citra dengan
koefisien atenuasi yang sesungguhnya dari objek yang diperiksa. (Seeram, 2001).
Dalam computed tomography (CT), istilah artefak diterapkan pada setiap perbedaan
sistematis antara angka-angka CT pada gambar direkonstruksi dan koefisien serap linier (µ)
objek. Gambar CT Scan yang inheren lebih rentan terhadap artefak daripada radiograf
konvensional karena gambar direkonstruksi dari sesuatu di urutan satu juta pengukuran
detektor independen. Teknik rekonstruksi mengasumsikan bahwa semua pengukuran ini
konsisten, sehingga setiap kesalahan pengukuran biasanya akan mencerminkan dirinya
sebagai kesalahan dalam gambar direkonstruksi
Artefak pada pemeriksaan CT Scan terbagi menjadi beberapa macam, berdasarkan
bentuk gambarannya, artefak dibedakan menjadi :
Selanjutnya akan kita bahas beberapa jenis artefak yang ada menurut penyebab
terjadinya.