Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)


CAMPURAN SEMEN DAN PASIR
1. PENGUJIAN GESER (LEKATAN)
1.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan cara- cara pengujian lekatan adukan
terhadap geser sehingga mahasiwa mampu melaksanakan
pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa data hasil pengujian lekatan adukan terhadap
geser.
1.2 ALAT dan BAHAN
Alat : 1. Mistar 4. Talum
2. Gergaji 5. Mesin test tekan
3. Cetakan
Bahan : 1.Pasir 3.Batu bata
2.Portland Cement 4.Air
1.3 LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Potong 3(tiga) buah batu bata menjadi 2 bagian yang sama.
3. Buat 1(satu) adukan spesi dengan campuran 1 PC : 3 PS, dengan
F.A.S. 50 : 50
4. Ambil 3(tiga) buah potongan batu bata dan susun sedemikian
rupa hingga membentuk huruf Y,sehingga dengan 3(tiga) buah
batu bata dapat dibuat menjadi 2 buah benda uji.
5. Biarkan benda buji selam kurang lebih 7 hari.
6. Setelah benda uji mengeras lakukan pengujian dengan memberi
beban pada benda uji secara perlahan, dengan kecepatan
pembebanan 2kg/cm/detik. Dengan posisi benda uji seperti huruf
“Y” terbalik.
7. Catat hasil pengujian dan lakukan pengolahan data.
1.4 DATA HASIL PENGUJIAN
 Data Percobaan
Test No. Benda 1 Benda 2 Benda 3
Dimensi lekatan:
Panjang (L) mm 60,5 73 73
Lebar (b) mm 92,5 89,75 86,75
Tebal (r) mm 12,75 18 11,75
Luas penampang (A) mm2 557,3 655 637
Tegangan terbaca (σa ) kg/cm2 200 300 200
Luas penampang alat (Aa) mm2 967,61 967,61 967,61

 Analisa Data
Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban geser (V)
dapat dihitung :

σa1 = 200 PSI = 200 x 070307 = 14,06 kg/cm2 = 1,37 N/mm2


σa2 = 300 PSI = 300 x 070307 = 21,09 kg/cm2 = 2,06 N/mm2
σa3 = 200 PSI = 200 x 070307 = 14,06 kg/cm2 = 1,37 N/mm2
Besar Beban Geser (V):
V1 = σa1 x Aa = 1,37 x 967,61 = 1325,6 kg
V2 = σa2 x Aa = 2,06 x 967,61 = 20406,8 kg
V3 = σa3 x Aa = 1,37 x 967,61 = 1325,6 kg
Kuat Geser (σgeser):
P1 1325,6
σgeser I = = = 0,001 N/mm2
2xA 2 x 60,25 x 92,5
P2 20406,8
σgeser II = = = 1,557 N/mm2
2xA 2 x 73 x 89,75
P1 1325,6
σgeser III = = = 0,103 N/mm2
2xA 2 x 73,5 x 86,75
0,001 + 1,557 +0,103
σrata-rata = = 0,553 N/mm2
3
1.5 KESIMPULAN
 Dari hasil percobaan diketahui bahwa ppasangan batu bata dengan
campuran spesi 1 : 3 dengan F.A.S 50:50 memiliki kuat geser 0,553
N/mm2

1.6 GAMBAR
2. KUAT TEKAN
2.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk pada mahasiswa mengenai cara menguji kuat
tekan adukan spesi sehingga mahasiswa mamp melaksanakan
pengujian sendiri.
TIK: Mahasiswa dengan alat dan beton yang tersedia mampu menguji
kuat tekan adukan dan dapat membandingkan dengan standart yang
direncanakan.
2.2 ALAT dan BAHAN
Alat: 1. Cetak
2. Ayakan pasir
3. Cetakan spesi
4. Kuas
5. Mesin test tekan
Bahan: 1. Pasir
2. Semen
3. Air
4. Minyak pelumas
2.3 LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Buat kubus spesi dengan ukuran (5x5x5) cm dengan perbandingan
faktor air semen (F.A.S) campuran 1:3.
3. Olesi cetakan dengan minyak dengan minyak pelumas sebelum adukan
dimasukkan dalam cetakan.
4. Kemudian masukkan adukan dalam cetakan.
5. Setelah adukan berumur 24 jam keluarkan benda uji dari cetakannya.
6. Rendam selama 7(tujuh) hari, lalu 1 hari sebelum pemgujian ambil dan
keringkan.
7. Letakkan benda uji pada mesin test tekan spesi untuk pengujian kuat
tekan, lakukan penekanan dengan kecepatan beban 2kg/cm/detik.
2.4 DATA HASIL PENGUJIAN
 Data Percobaan
Tabel 2.2 Data Pengujian Kuat Tekan Spesi
Benda Uji I II III
Panjang (L) (mm) 45,75 44,25 47,25
Lebar (b) (mm) 47,72 47,25 48,5
Tebal (ɩ) (mm) 47,75 49 47,75
Luas Penampang (A) 2180 2090 2290
(mm2)
Tegangan Terbaca (σa) 154,6 119,5 98,4
(kg/cm2)
Luas Penampang Alat (Aa) 967,61 967,61 967,61
(mm2)

 Analisa Data
Besar Beban (P) = σa × Aa
1. Spesi 1 = 2200 PSI = 154,6 kg/cm2 = 15,77 N/mm2
P1 = 15,77 × 967,61 = 15259,2 N
2. Spesi II = 1700 PSI = 119,5 kg/cm2 = 12,19 N/mm2
P2 = 12,19 × 967,61 = 11795,16 N
3. Spesi III = 1400 PSI = 98,4 kg/cm2 = 10,64 N/mm2
P3 = 10,64 × 967,61 = 9715,6 N

15259,2 + 11795,16 + 9715,6


Prt = = 12256,65 N
3

Kuat Tekan Spesi (σt)


P1 15259,2
1. σt1 = = = 6,98 N/mm2
A 45,75 x 47,72
P2 11795,16
2. σt2 = = = 5,64 N/mm2
A 45,75 x 47,25
P3 9715,6
3. σt = = = 4,23 N/mm2
A 47,25 x 48,5
6,98+ 5,64 + 4,23
σt Rata-rata =
3

= 5,61 N/mm2

2.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, diketahui bahwa kubus spesi dengan campuran 1 : 3
memiliki kuat tekan sebesar 5,61 N/mm2.

2.6 GAMBAR
3. PENYERAPAN AIR
3.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk pada mahasiswa mengenai cara menguji
penyerapan air adukan spesi sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK: Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada spesi.
3.2 ALAT dan BAHAN
Alat: 1. Timbangan
2. Kipas Angin
3. Oven dengan pengaturan suhu
Bahan: 1. Pasir
2. Semen
3. Air
4. Minyak pelumas
3.3 LANGKAH KERJA
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Timbang tiga buah kubus spesi untuk mengetahui berat awal (A),
kemudian rendam sampai jenuh air kurang lebih selama ± 3 jam.
3) Ambil kubus yang telah drendam kemudian di lap permukaannya
untuk mencapai kering permukaan dan timbang untuk mengetahui
berat jenuh (B).
4) Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan, masukan
dalam oven dengan temperatur 110℃ selama 24 jam.
5) Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang
beratnya untuk mendapatkan berat batu bata kering (C).
6) Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan penyerapan
air pada kubus spesi.
2.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian penyerapan air kubus spesi :
 Data percobaan :

I II III

Berat kubus spesi awal (A) 0,26 kg 0,257 kg 0,26 kg

Berat kubus spesi jenuh air (B) 0,277 kg 0,277 kg 0,277 kg

Berat kubus spesi kering oven (C) 0,255 kg 0,253 kg 0,254 kg

 Analisa data :
1) Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = 𝑥 100%
𝐴
0,277−0,26
Berat air serap Benda I = 𝑥 100% = 0,065 %
0,26
0,277−0,257
Berat air serap Benda II = 𝑥 100% = 0,077%
0,257
0,277−0,26
Berat air serap Benda III = 𝑥 100% = 0,065%
0,26

𝐷
Volume serap air (F) = 𝑥𝐴
100
0,065
Volume serap air Benda I = 𝑥 0,26 = 0,169 mL
100
0,077
Volume serap air Benda II = 𝑥 0,257 = 0,197 mL
100
0,065
Volume serap air Benda III = 𝑥 0,26 = 0,169 mL
100

2) Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi kering oven


𝐵 −𝐶
Berat air jenuh (E) = 𝑥 100%
𝐴
0,277−0,255
Berat air jenuh Benda I = 𝑥 100% =0,084%
0,26
0,277−0,253
Berat air jenuh Benda II = 𝑥 100% = 0,093%
0,257
0,277−0,254
Berat air jenuh Benda III = 𝑥 100% = 0,088%
0,26
𝐸
Volume air jenuh (G) = 𝑥𝐴
100
0,084
Volume air jenuh Benda I = 𝑥 0,26 = 0,218 mL
100
0,093
Volume air jenuh Benda II = 𝑥 0,257 = 0,239 mL
100
0,088
Volume air jenuh Benda III = 𝑥 0,26 = 0,228 mL
100

3) Penyerapan air kubus spesi rata-rata


𝐹+𝐺
Rata-rata =
2
0,169+0,218
Rata-rata Benda I = = 0,193 mL
2
0,197+0,239
Rata-rata Benda II = = 0,218 mL
2
0,169+0,228
Rata-rata Benda III = = 0,198 mL
2

0,193+0,218+0,198
∑ 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 0,203mL
3

2.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, diketahui bahwa kubus spesi dengan campuran 1 : 3
memiliki penyerapan air sebesar 0,203 mL.

2.6 GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai