Optik Geometri Mikroskop Dan Teleskop
Optik Geometri Mikroskop Dan Teleskop
Diselesaikan oleh :
Romy Syams Chayast 191710101071
2fob (fob <sob<fob). Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif selanjutnya
dipandang sebagai benda okuler dan terletak antara titik optik lensa okuler O dan
fokus okuler fok
fok fob
Perhatikan diagram pembiasan cahaya pada mikroskop sebagai berikut.
Ob
Ok
Fob 2Fob
F O Fok
2Fob Fo O
2F
maya,
terbalik,
diperbesar,
Perbesaran lensa obyektif adalah perbesaran linier lensa positif yang besarnya
dinyatakan sebagai
h' ob s' ob
M ob
h ob s ob
dengan
M tot M ob .M ok
Sedangkan untuk jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler mikroskop
adalah d yang besarnya sebagai berikut.
Bayangan hasil pembiasan lensa obyektif terletak di antara titik fokus lensa
PP
d s'ob s ok dan M total = S ob ' x 1
S ob f ok
Bayangan hasil pembiasan lensa obyektif tepat terletak di titik fokus lensa
S ob ' PP
d s' ob f ok dan M total = x
S ob f ok
2. Teropong atau Teleskop
Teleskop atau alat untuk mengamati benda-benda yang jauh biasanya terdiri dari :
Sebuah lensa (+), sebagai lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata.
Sebuah lensa (+), sebagai lensa obyektif, yaitu lensa yang menghadap obyek
Ciri teleskop jarak fokus obyektif jarak fokus okuler.
fob f0k
a) Teropong Bintang
Teropong bintang mempergunakan dua lensa cembung / positif yaitu :
- lensa obyektif
- lensa okuler
Benda yang diamati terletak jauh tak terhingga, sehingga bayangan jatuh
pada fokus obyektif.
Titik fokus obyektif berimpit dengan titik fokus okuler. Jarak fokus obyektif
lebih besar dari jarak fokus okuler.
Mata tak berakomodasi
Bintang, sebagai benda terletak jauh tak terhingga s0b= ~ bayangan dari
lensa obyektif di fob. Titik fokus okuler berimpit dengan fokus obyektif. Bayangan
dari obyektif sebagi benda pada lensa okuler.
Jadi sok = fob dan sob = fob dan sok = fok serta s1ok= ~
Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.
f ob
M=
f ok
Sifat bayangan akhir pada teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi adalah:
maya,
terbalik,
diperbesar,
di tak terhingga
Mata berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga bayangan lensa obyektif
terletak pada titik fokus obyektif sehingga s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai
benda lensa okuler . Jadi benda lensa okuler di ruang I lensa okuler. s0k = di ruang
f ob
M=
sok
d = f0b + s0k
Ob Ok
Sifat bayangan akhir pada teropong bintang untuk mata berakomodasi adalah:
maya,
terbalik,
diperbesar,
di ruang IV okuler
b) Teropong Bumi
Prinsip dari teropong ini sama dengan teropong bintang, perbedaannya
terletak pada bayangan terakhirnya (yaitu tegak). Untuk itu harus dipasang lensa
pembalik.
Oleh karena itu, teropong ini terdiri dari 3 buah lensa yaitu :
- lensa obyektif:terdiri dari lensa positif
- lensa cembung:berfungsi sebagai lensa pembalik (terletak antara lensa obyektif
dan lensa okuler)
- lensa okuler:terdiri dari lensa positif dan berfungsi sebagai lup
Untuk mata tidak berakomodasi
Benda terletak di jauh tak terhingga jadi s0b = ~ , bayangan dari lensa
obyektif s10b = f0b jatuh di titik fokus lensa obyektif dan berimpit dengan titik pusat
kelengkungan lensa pembalik. Lensa pembalik berfungsi membalikkan sifat
bayangan, menjadi tegak dengan perbesaran 1, sehingga Mp =1.
Titik fokus okuler berimpit dengan titik pusat kelengkungan lensa pembalik.
Bayangan dari lensa pembalik tepat di titik fokus okuler.
S0k= f0k
Bayangan akhir dari lensa okuler jatuh di jauh tak terhingga
s10b= ~
Keadaan seperti tersebut diatas dinamakan pengamatan dengan mata tidak
berakomodasi.
Perhatikan diagram berikut ini.
maya,
tegak,
diperbesar,
di tak terhingga
Berlaku rumus :
M M ob M p M ok
s 1 ob 2 f p s 1 ok
s ob 2 f p s ok
f ob ~
~ f ok
f ob
M
f ok
Panjang teropong :
d sob
1
s p s1p sok
d f ob 2 f p f ok
d f ob 4 f p f ok
Berlaku :
f ob
M , d f ob 4 f p Sok
Sok
Sifat bayangan akhir pada teropong bumi untuk mata berakomodasi adalah:
maya,
tegak,
diperbesar,
di ruang IV lensa okuler
Untuk menghindari panjang teropong bumi yang berlebihan diciptakan teropong
prisma atau sering disebut keker.
Gambar 08 : Pembiasan
cahaya pada teropong
prisma/keker
c) Teropong Panggung
Teropong panggung (Teropong Belanda = Teropong Tonil = Teropong
Galilei) mempunyai lensa cembung/ positif (obyektif) dan lensa cekung/ negatif
(okuler), lensa cekung digunakan agar bayangan yang terbentuk tegak. Teropong
panggung dibuat sebagai pembaharuan dari teropong bumi (karena teropong bumi
terlalu panjang).
soby f ob
M
sok f ok f ok
d f ob f ok
dengan fok dimasukkan bertanda – (negatif) karena lensa cekung
Mata berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga bayangan lensa obyektif
terletak pada fokus s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai benda lensa okuler . Jadi
s 'ok PP s 'ob PP
Perbesarannya M
PP sok sok
M ok
sok
Perbedaan Antara Teleskop dan Mikroskop
1. Ukuran Objek
Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang besar (planet, bintang,
galaksi)
Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang kecil
(mikroorganisme, sel, organel)
2. Jarak ke Objek
Teleskop terletak jauh dari objek.
Mikroskop ditempatkan dekat dengan objek.
3. Titik Fokus
Panjang fokus membedakan antara keduanya dengan cara yang cukup
mudah. Amazing-space.stsci.edu mendefinisikan titik fokus sebagai “jarak antara
pusat lensa cembung atau cermin cekung dan titik fokus lensa atau cermin – titik di
mana sinar cahaya paralel bertemu, atau menyatu.” Sebuah teleskop memiliki lensa
obyektif menghasilkan panjang fokus panjang, sementara mikroskop memiliki
lensa obyektif menghasilkan panjang fokus pendek.
Karena teleskop melihat objek benda yang jauh, planet atau benda
astronomi lainnya – lensa obyektifnya menghasilkan versi yang lebih kecil dari
gambar yang sebenarnya. Di sisi lain, mikroskop melihat objek yang sangat kecil,
dan lensa obyektifnya menghasilkan versi yang lebih besar dari gambar yang
sebenarnya. Titik fokus kedua alat memungkinkan hal ini.
4. Diameter Lensa
Teleskop dan mikroskop juga secara substansial berbeda dalam diameter
lensa mereka. Lensa dengan diameter yang lebih besar dapat menyerap banyak
cahaya, menerangi objek yang sedang dilihat. Karena objek yang dilihat dalam
teleskop jauh, tidak ada cara bagi pengguna untuk menerangi objek, sehingga
teleskop membutuhkan diameter lensa yang lebih besar untuk mengumpulkan
cahaya sebanyak mungkin dari sumbernya. Kebanyakan mikroskop standar
menggunakan sumber cahaya buatan, menerangi objek.