DI SUSUN OLEH :
AYU APRY MULIYANTY
1901060251
NIM : Ruangan :
A. Definisi Nifas
Masa nifas adalah suatu periode pertama setelah kelahiran, periode ini
tidak pasti, sebagian besar menganggapnya antara 4 minggu sampai 6 minggu.
walaupun merupakan masa yang relatif tidak kompleks dibandingkan dengan
kehamilan, nifas ditandai oleh banyak perubahan fisiologis. Beberapa dari
perubahan tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang serius (Cunningham
Gary, 2012).
Masa puerpenium (nifas) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir
kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetal baru pulih kembali seperti
sebelumnya ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Sitti saleha, 2009). Masa nifas
/ puerpenium dibagi menjadi 3 periode :
Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan
lahir dan hematoma.
C. Perubahan Fisiologis
1. Involusi Uterus
a. Iskemia miometrium
b. Autolisis
c. Efek oksitosin
Pada servik terbentuk sel-sel otot terbaru, karena adanya kontraksi dan
retraksi, segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa
hari , struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar
dan tampak bercelah. Vagina meregang pada waktu persalinan namun lambat
laun akan mencapai ukuran yang normal. Nampak berubah kembali pada 3
minggu, kembali mendekati ukuran seperti tidak hamil dalam 6-8 minggu,
bentuk ramping lebar dan produksi mukus normal dengan ovulasi
4. Lochea
Lochea ini muncul lebih dari hari ke 10. warnanya lebih pucat,
putih kekuningan, lebih banyak mengandung leukosit, selaput lendir
servik dan serabut jaringan yang mati.
5. Siklus Menstruasi
Setelah persalinan dinding perut menjadi longgar karena tegang begitu lama,
tetapi biasanya pulij kembali dalam waktu 6 minggu.
9. Saluran Kencing
10. Vagina
11. Perineum
12. Laktasi
Keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.
Colostrum adalah cairan kuning yang mengandung banyak protein dan
garam.
a. Hormon Plasenta
HCG (-) pada minggu ke-3 post partum, progesteron plasma tidak
terdeteksi dalam 72 jam post partum normal setelah siklus menstruasi.
b. Hormon pituitari
b. Volume darah
c. Perubahan hematologik
d. Jantung
Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil.
Diastasis rekti 2-4 cm, kembali normal 6-8 minggu post partum.
D. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologi masa nifas menurut Reva- Rubin terbagi menjadi dalam
3 tahap yaitu:
1. Periode Taking In
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan.Dalam masa ini
terjadi interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Hal ini
dapat dikatakan sebagai psikis honey moon yang tidak memerlukan hal-
hal yang romantis, masing-masing saling memperhatikan bayinya dan
menciptakan hubungan yang baru.
2. Periode Taking Hold
Berlangsung pada hari ke – 3 sampai ke- 4 post partum. Ibu berusaha
bertanggung jawab terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai
ketrampilan perawatan bayi. Pada periode ini ibu berkosentrasi pada
pengontrolan fungsi tubuhnya, misalnya buang air kecil atau buang air
besar.
3. Periode Letting Go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu
mengambil tanggung jawab terhadap bayi. Sedangkan stres emosional
pada ibu nifas kadang-kadang dikarenakan kekecewaan yang berkaitan
dengan mudah tersinggung dan terluka sehingga nafsu makan dan pola
tidur terganggu. Manifestasi ini disebut dengan post partum blues dimana
terjadi pada hari ke 3-5 post partum.
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Penatalaksanaan
Pada post partum normal dengan bayi normal tidak ada penatalaksanaan
khusus. Pemberian obat obatan hanya diberikan pada ibu yang melahirkan
dengan penyulit, terutama pada ibu anemia dan resiko infeksi dengan pemberian
anti biotic dan obat-obat roboransia seperti suplemen vitamin, demikian juga
pada bayi obat-obatan biasanya diberikan untuk tindakan profolatif, misalnya vit
K untuk mencegah perdarahan, antibiotik untuk mencegah infeksi.
1. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang
selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan
kiri untuk mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2
diperboleh duduk, hari ke-3 jalan-jalan dan hari 4-5 sudah diperbolehkan
pulang.
2. Diet
Makanan harus bermutu, beergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-
makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-
buahan.
3. Miksi
Hendaknya kencing dilakukan sendiri akan secepatnya. Bila kandung
kemih penuh dan sulit tenang, sebaiknya dilakukan kateterisasi.
4. Defekasi
Buang air besar, harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit
buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berat leras dapat diberikan
laksan peroral atau per rektal
5. Perawatan payudara
- Dimulai sejak wanita hamil supaya paling susu lemas, tidak keras dan
kering sebagai persiapan untuk menyusui bayi
- Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik
untuk kesehatan bayinya.
6. Laktasi
Disamping ASI merupakan makanan utama bayi yang tidak ada
badingannya, menyusun bayi sangat baik untuk menjelmakan rasa kasih
sayang antara ibu dan anak.
Daftar Pustaka
Cardenito, L.J. 2012. Buku Saku Doagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.
Dewi Vivian N.L & Sunarsih, Tri. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta:
Selemba Medika
Doenges, M.E. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal Edisi 3.Jakarta : EGC
Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika