Anda di halaman 1dari 17

V-93

BAB V
PANCARAN TUMBUKAN FLUIDA

V.1 Pendahuluan
Setiap fluida yang dipancarkan mempunyai gaya atau kerja mekanis
yang menyebabkan tumbukan. Gaya ini dapat bemanfaat untuk
menggerakkan benda atau peralatan lain yang membutuhkan gaya
penggerak misalnya ,mesin air,dan turbin air.
Salah satu cara untuk menghasilkan gaya atau kerja mekanis tekanan
fluida adalah dengan menggunakan tekanan untuk mengakselerasikan fluida
dengan kecepta tinggi dalam sebuah jet. Jet tersebut diarahkan ke piringan
dari sebuah roda turbin ,yang berotasi oleh karena gaya yang timbul pada
piringan dikarenakan perubahan momentum atau implus yang terjadi ketika
jet menyemburkan air pada piringan.
Pada praktikum ini, gaya yang ditimbulkan oleh jet air ketika
menyembur, baik pada plat yang datar atau pada plat cekung akan diukur
dan dibandingkan dengan tingkat aliran momentum dalam jet.

V.2 Tujuan
 Memahami konsep momentum aliran.
 Menentukan gaya tumbukan fluida pada piringan datar, cekung, dan
setengah bola.
 Menentukan efisiensi tumbukan fluida

V.3 Teori Percobaan


Percobaan pancaran fluida adalah merupakan salah satu cara untuk
menghasilkan usaha serta daya dari suatu fluida yang ada dengan
memanfaatkan tekanan. Akibat tekanan tersebut, fluida atau zatcair akan
memancar dengan kecepatan yang tinggi, dimana gaya tumbukan yang
dihasilkan oleh suatu pancaran fluida (jet impact) dapat diukur dan
dibandingkan dengan besar laju aliran momentum dalam pancaran tersebut.
Percobaan ini didasarkan atas hukum kelembaman Newton:
V-94

“Sebuah benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
dalam kecepatan yang beraturan dalam garis lurus sampai suatu pengaruh
akibat beban luar”.
Derajat perubahan momentum dari suatu benda adalah sebanding
dengan gaya yang bekerja pada benda itu dan arahnya sama dengan arah
gaya yang bekerja. Terhadap setiap gerakan aksi dan reaksi yang bekerja
bersama-sama, maka pancaran fluida yang terjadi simetris dalam arah
sumbu x.
Pada percobaan ini air akan terpancar keluar dari nozzle dan kemudian
menumbuk piringan. Besarnya laju momentum piringan adalah = AV1 cos 
dengan:
A = luas penampang ujung nozzle atau corot  1 . .d 2
4
𝛾 = berat spesifik (beratjenis) fluida =   g
ρ = rapat massa fluida
g = percepatan gravitasi
V0 = kecepatan awal, saat keluar dari nozzle
V1 = kecepatan air pada saat menumbuk piringan
 = sudut dalam piringan.
Setelah air menumbuk piringan, air akan jatuh tidak pada posisi lurus
tetapi terpancar, dimana arah pancaran air dipengaruhi oleh sudut dalam
piringan. Pada percobaan ini dapat diamati efek tumbukan pada tiga model
piringan yaitu: datar, cekung, dan setengah bola. Besarnya gaya yang
ditimbulkan akibat pancaran fluida untuk masing-masing piringan adalah
sebagai berikut:

Q2
 Untuk piringan datar Fy   (5.1)
A
3 .Q 2
 Untuk piringan cekung Fy  (5.2)
2A
2.Q 2
 Untuk piringan setengah bola Fy  (5.3)
A

dengan : ρ = rapat massa air.


Q = debit air yang mengalir
A = luas penampang gujung corot(nozzle).
V-95

V.3.1. Prinsip Perhitungan

1 3

M.g Mb.g
Gambar V.1 Prinsip Perhitungan
Mb = kg
t = detik
Temperatur air = 22oC
ρ air = 997,6 kg/m3
∑MA = 0 Mb.g.3 – M.g.1 = 0

Mb.kg.3 – M.1 = 0

𝑀
𝜌=
𝑉

𝑀
𝑉=
𝜌

𝑉 𝑀
𝑄= =
𝑡 𝜌. 𝑡

𝑘𝑔
𝑄=
997.6 𝑘𝑔⁄𝑚3 × 𝑑𝑡

𝑄= 𝑚3 ⁄𝑑𝑡
V-96

V.3.2. Menentukan Gaya Pengukuran

engsel

Gg

Fp

Gambar V.2 Menentukan Gaya Pengukuran

Keadaan awal sebelum pancaran

MA = 0 −P.x + G.g.L = 0 ……………………….. (5.4)

Sesudah ada pancaran

MA = 0 −P.x – Fp.L + G.g.(L+y) = 0

−P.x – Fp.L + G.g.y + G.g.L = 0 ……… (5.5)

(5.4) = (5.5)
−P.x + G.g.L = −P.x – Fp.L + G.g.y + G.g.L

Fp.L = G.g.y

Fp = G.g.y
L
V-97

V.3.3 Menentukan Gaya Perhitungan

b
β
V1

S Vo

Gambar V.3 Menentukan Gaya Perhitungan

Pada saat air dengan massa M kg menuju piringan dengan


kecepatan Vo, timbul momentum Mo = M.Vo
Pada saat air meninggalkan piringan dengan kecepatan V1 dan
membentuk sudut 𝛽 dari arah semula, maka timbul momentum sebesar
M1= M.V1.cos 𝛽
Perubahan momentum sebanding dengan Impuls :
M.Vo – M.V1.cos 𝛽 = Fh.t
Permukaan piringan dianggap licin sempurna, jadi tidak ada
hambatan yang ditimbukanVo = V1 M.Vo (1−cos 𝛽) = Fh.t
M
Fh = × Vo (1 − cosβ)
t

𝑀
= 𝑊𝐹ℎ = 𝑊. 𝑉𝑜 (1 − 𝑐𝑜𝑠𝛽)
𝑡

Persamaan gerak lurus : Vo = V − g.t


V − Vo
t=
g
1
s = V. t − . g. t 2
2
V − Vo 1 V − Vo 2
= V. ( ) − . g. ( )
g 2 g
1 2 1 2
V 2 − V. Vo 2 . V − V. Vo + 2 . Vo
= −
g g
V-98

V2 −Vo 2
=
2.g

2. g. s = V 2 − Vo 2 𝑉𝑜 2 = 𝑉 2 − 2. 𝑔. 𝑠
𝑄 2 𝑄
𝑉= 𝑉𝑜 = ( )2 − 2. 𝑔. 𝑠
𝐴 𝐴
𝑄
𝑉𝑜 = √( )2 − 2. 𝑔. 𝑠
𝐴

Untuk piringan datar

90°

Gambar V.4 Menentukan Gaya Perhitungan

𝛽 = 90o Fh =

Fh = W.Vo (1 − cos𝛽)

Fh = W.Vo

Untuk piringan cekung

β= 180o

Gambar V.5 Menentukan Gaya Perhitungan

𝛽 = 180o Fh =

Fh = W.Vo (1 − cos𝛽)

Fh = 2.W.Vo

V.4. Peralatan dan Prosedur Percobaan


V-99

V.4.1. Alat-alat yang Digunakan


1. Hydraulic Bench

Gambar V.6 Hydraulic Bench

Berfungsi sebagai alat untuk melakukan pengujian dan tempat untuk


meletakkan jet impact dan kelengkapannya.

2. Peralatan Jet Impact dan kelengkapannya

Gambar V.7 Peralatan Jet Impact

Berfungsi sebagai alat untuk memberi tekanan dan mengeluarkan fluida


atau air yang nantinya akan menumbuk ke permukaan piringan
datar/cekung.

3. Beban

Gambar V.8 Beban


Memberi beban pada saat pengujian.
V-100

4. Piringan datar, cekung

Gambar V.9 Macam-macam Piringan


Berfungsi sebagai alat untuk melihat seberapa besar gaya yang
dipancarkan oleh fluida atau air yang di tumbukan pada permukaan
piringan.

5. Mistar ukur/geser

Gambar V.10 Mistar 30cm

Berfungsi sebagai alat untuk mengukur jarak antara as piringan ke engsel


tuas yang ada di hydraulic bench dan jarak Antara ujung nozzle ke
piringan.

6. Stop Watch

Gambar V.11 Stopwatch

Berfungsi sebagai alat untuk menghitung waktu saat pengujian.


V-101

V.4.2. Prosedur Percobaan

1. Letakkan pesawat Jet Impact diatas hydraulic bench dan levelkan


pesawat tersebut dengan melihat nivo pada pesewat Jet Impact.
2. Meyeimbangkan lengan engsel pada posisi beban titik nol dengan cara
memutar skrup penyetel.
3. Pasanglah corot/nozzle dan salah satu model piringan pada pesawat Jet
Impact.
4. Atur dan levelkan jarum petunjuk posisi(level gauge)sehingga tepat
menunjuk pada garis yang terlihat pada bangku beban(weight pan).
5. Letakkan beban seperti yang telah ditentukan oleh asisten pada bangku
beban. Akibat beban tersebut, bangku beban melesak sedikit kebawah
sehingga tidak level dengan alat/jarum penunjuk posisi.
6. Hidupkan pompa air pada hydraulic bench dan buka kran air perlahan-
lahan sehingga air akan terpancar keluar dari nozzle, menumbuk piringan,
dan bangku beban perlahan-lahan akan terangkat keatas. Atur bukaan
kran sehingga posisi bangku beban segaris (selevel) dengan jarum.
7. Baca dan catat debit aliran serta waktu sebanyak 10 kali dengan harga
debit yang berbeda beda dan beban yang berbeda beda.
8. Ulangi percobaan dengan beban yang bervariasi untuk masing-masing
piringan.
V-102

V.5 Data Percobaan

Tabel V.1 Pengamatan Percobaan Pancaran Tumbukan Fluida

Piringan Cekung Piringan Datar


Pembacaan Waktu Pembacaan Waktu
No W (det) Y W (det) Y
(Kg) Rata- (cm) (Kg) Rata- (cm)
I II I II
rata rata
1 0,05 18,87 19,33 19,1 0,4 0,05 15,76 15,15 15,455 0,4
2 0,09 15,7 15,53 15,35 0,9 0,09 12,11 11,94 12,025 0,7
3 0,13 13,94 14,07 14,005 1,2 0,13 9,90 9,90 9,9 1,1
4 0,17 12,13 12,09 12,11 1,6 0,17 8,89 8,89 8,835 1,3
5 0,21 10,41 10,08 10,245 2,1 0,21 7,92 7,92 8,02 1,5

V.6 Analisa Data

Pada analisa kali ini data yang digunakan adalah data dari hasil percobaan 1.

V.6.1 Piringan Cekung

V.6.1.1 Aliran Massa Air (W)

Dik :m = 0,05 kg

t = 12,66 s
Dit :W =?
Jawab :
𝑘𝑤𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟
W =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
= 0,05/19.1
= 0,002618 (Kg/s)
V-103

V.6.1.2 Luas Penampang (A)

Dik :d = 0,04 m
Dit :A =?
Jawab :
1
A = 4 𝜋 𝑑2
1
= 3,14 × 0,042
4

= 0,0012560 (m2)

V.6.1.3 Debit (Q)

Dik :W = 0,002618 kg/s


ρ = 997,632 kg / m3
Dit :Q =?
Jawab :
𝑤
Q= 

= 0,002618 / 997,632
= 0,000002624 (m3/ det)

V.6.1.4 Kecepatan Pancaran(v)

Dik :Q = 0,000002624 (m3/ det)


A = 0,001256 (m2)
Dit :v =?
Jawab:
𝑄
v =𝐴

= 0,000002624 / 0,001256
= 0,002089 (m/det)
V-104

V.6.1.5 Standar Deviasi

Dik :v = 0,002089 (m/det)


g = 9,81 m/s
Dit :s =?
Jawab:
s = (v.t ) – ½ g t2
= (0,002089 x 19.1) – ½ x 9,81 x (19,1)2=
= -1789.35
V.6.1.6 Kecepatan saat menyentuh piringan (v0)

Dik :v = 0,002089 (m/det)


g = 9,81 m/s
s = -1789.35
Dit : v0 =?
Jawab :
v0 = √𝑣 2 − 2. 𝑔. 𝑠
= √0,002089 ² - 2. 9,81. -1789.35
= 187.3689 (m/det)

V.6.1.7 Gaya pada Piringan Cekung

Dik : W = 0,002618
v0 = 187.3689 m/det
m = 0,05 (kg)
g = 9,81 (m/s)
Jawab:
Fp = m.g
= (0,05) (9,81)
= 0,4905 N

Fh = 2.W.v0
= 2(0,002618) (187.3689)

V.6.1.8 Effisiensi (η) = 0,981 N


V-105

Dik : Fp = 0,4905 N
Fh = 0,981 N
Dit : = ?
Jawab :
Fp
Effisiensi ( ) = 𝑥 100%
Fh

= (0,4905 / 0,981) X 100%

= 50 %

V.6.2 Piringan Datar

V.6.2.1 Aliran Massa Air (W)


Dik :m = 0,05 kg
t = 15,455 s
Dit :W =?
Jawab :
𝑘𝑤𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟
W =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

= 0,05/15,455

= 0,003235 (Kg/s)

V.6.2.2 Luas Penampang (A)


Dik :d = 0,035 m
Dit :A =?
Jawab :
1
A = 𝜋 𝑑2
4

1
=4 3,14 × 0,0352

= 0,00096 (m2)

V.6.2.3 Debit (Q)

Dik :W = 0,003235 (Kg/s)


ρ = 997,632 (kg/m3)
V-106

Dit :Q =?
Jawab :
𝑤
Q =

= 0,003235 / 997,632

= 0,000003243 (m3/ det)

V.6.2.4 Kecepatan Pancaran (v)

Dik : Q = 0,000003242 (m3/ det)


A = 0,00096 (m2)
Dit : v =?
Jawab:
𝑄
v =
𝐴

= 0,000003243 / 0,00096

= 0,003372 (m/det)

V.6.2.5 Standar Deviasi

Dik :v = 0,003372 (m/det)


g = 9,81 (m/s)
Dit :s =?
Jawab :
s = (v. t ) – ½ g t2

= (0,003377 x 15,455) – ½ x 9,81 x(15,455)2


= -1171,59

V.6.2.6 Kecepatan saat menyentuh piringan (V0)


V-107

Dik :v = 0,003372 (m/det)


g = 9,81 (m/s)
s = -1171,59
Dit : V0 =?
Jawab :
V0 = √𝑣 2 − 2. 𝑔. 𝑠
= √(0,003372)² - 2 x 9,81 x (-1171,59)

= 151,613 (m/det)

V.6.2.7 Gaya pada Piringan Datar

Dik :W = 0,003235 (Kg/s)


V0 = 151,613 (m/det
m = 0,05 (kg)
g = 9,81 (m/s)
Dit : Fp, Fh = ?
Jawab:
Fp = m.g
= (0,05)(9,81)
= 0.4905 N
Fh = W.V0
= (0,003235) (151,613)
= 0,490 N
V.6.2.8 Effisiensi (η)

Dik: Fp = 0.4905 N
Fh = 0,490 N

Jawab :
Fp
Effisiensi ( ) = 𝑥 100%
Fh
= (0,490 / 0,490) X 100% = 100
V-108

Dik : Σ Fp = 6,377 N

Σ 2.W.Vo = 12,752 N

(Σ 2. W.Vo)2 = 162,614 N

Σ (2.W.Vo)2 = 38,678 N2

Σ 2.W.Vo.Fp = 19,341 N2

Dit : Nilai a, b, dan persamaan Fp

Jawab :
n.Σ(2.W.v0.Fp)−(Σ2.W.v0)(ΣFp)
a = n.Σ(2.W.v0)2 −(Σ2.W.v0)2

5(19,341)–(12,752 )(6,377)
= 5 (38,678 )−(162,614 )

= 0.5

(ΣFp)Σ(2.W.v0)2 −(Σ2.W.v0) {Σ(2.W.v0.Fp)}


b= n.Σ(2.W.v0)2 −(Σ2.W.v0)2

(6,377 )(38,678) – (12,752) ( 19,341 )


= 5 (38,678) − (162,614)

= 0.0

Jadi, persamaan untuk piringan cekung tersebut menjadi :

Fp = a.Fh + b

= 0,5 Fh + 0.0
V-109

Anda mungkin juga menyukai