Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Pembahasan

A. Berpikir Kritis
Berpikir ialah keadaaan aktivitas yang selalu dilakukan manusia, bahkan
ketika ia sedang tertidur. Bagi otak, berpikir dan menyelesaikan masalah merupakan
pekerjaan paling penting bahkan dengan kemampuan yang tidak terbatas. Berpikir
pun merupakan salah satu daya paling utama serta menjadi ciri khas yang
membedakan manusia dengan hewan.
Menurut Sardiman, berpikir merupakan aktivitas mental untuk dapat
merumuskan pengertian, mensintesis, dan menarik kesimpula. Ngalim Purwanto pun
berpendapat juga bahwa berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang
mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan. Manusia berpikir untuk
menemukan pemahaman / pengertian yang dikehendakinya.
Kemampuan berpikir kritis dapat mendorong seseorang memunculkan ide-ide
atau pemikiran baru mengenai permasalahan tentang dunia. Orang tersebut akan
dilatih bagaimana menyeleksi berbagai pendapat, sehingga dapat membedakan mana
pendapat yang relevan dan tidak relevan, mana pendapat yang benar dan tidak benar.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dapat membantu seseorang membuat
kesimpulan dengan mempertimbangkan data dan fakta yang terjadi.
(UNY.2014)
Berpikir kritis tidak hanya memerlukan kemampuan kognitif, tetapi juga
kebiasaan seseorang untuk bertanya, mempunyai hubungan yang baik, jujur, dan
selalu mau untuk berpikir jernih tentang suatu masalah (Fachione, 1990). Jika
diterapkan pada keperawatan, maka inti dari berpikir kritis menunjukkan proses
pengambialan keputusan yang kompleks. Perawat yang menerapkan pemikiran kritis
dalam bekerja akan focus terhadap penyelesaian masalah dan membuat keputusan,
serta tidak akan membuat keputusan yang terburu-buru atau pun ceroboh.
Bagi seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan akan ada selalu
di tuntut untuk berpikir kritis dalam berbagai situasi. Penerapan berpikir kritis dalam
proses keperawatan dengan kasus nyata akan memberikan gambaran kepada perawat
tentang pemberian asuhan keperawatan yang komperhensif serta bermutu.
Keperawatan juga disebut tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, karena
pada saat menetukan masalah di perlukan argumen yang rasional, supaya masalah
yang di bicarakan atau di tetapkan lebih mendetail.
Selain itu berpikir kritis pun mempunyai manfaat nya bagi perawat dalam
menjalankan aktivitasnya ataupun pekerjaannya sebagai perawat, sebagai berikut :
1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari.
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
3. Mengidentifikasi serta merumuskan masalah keperawatan.
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab
dan tujuan, ataupun tingkat hubungan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang
dilakukan.
6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
7. Melaporkan data serta petunjuk –petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
8. Membuat serta mengecek dasar analisis dan falidasi data keperawatan.
9. Memberikan lasan-alasan yang relavan terhadap keyakinan dan
kesimpulan yang di lakukan.
10. Merumuskan serta menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan.
11. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip serta aktifitas nilai-nilai
keputusan.
12. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat serta kesimpulan asuhan
keperawatan.
(budiono.2016)
DAFTAR PUSTAKA

Budiono. 2016. KONSEP DASAR KEPERAWATAN. Jakarta selatan: Pusdik SDM


kesehatan

Elsevier. 2010. Fundamental Keperawatan edisi 7 Buku 1. Singapore: salemba medika

UNY. 2014. Kajian Tori Kemampuan Berpikir Kritis.


https://eprints.uny.ac.id/23884/4/4.%20BAB%20II.pdf. Diaskes pada tanggal 24
november 2019 pukul 20.00 WIB
Untuk ppt

 Definisi berpikir kritis : Berpikir ialah keadaaan aktivitas yang selalu dilakukan
manusia, bahkan ketika ia sedang tertidur. Bagi otak, berpikir dan menyelesaikan
masalah merupakan pekerjaan paling penting bahkan dengan kemampuan yang tidak
terbatas. Berpikir pun merupakan salah satu daya paling utama serta menjadi ciri khas
yang membedakan manusia dengan hewan.
 Menurut para ahli : Menurut Sardiman, berpikir merupakan aktivitas mental untuk
dapat merumuskan pengertian, mensintesis, dan menarik kesimpula. Ngalim
Purwanto pun berpendapat juga bahwa berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia
yang mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan. Manusia berpikir untuk
menemukan pemahaman / pengertian yang dikehendakinya.
 Berpikir kritis untuk perawat : Jika diterapkan pada keperawatan, maka inti dari
berpikir kritis menunjukkan proses pengambialan keputusan yang kompleks. Perawat
yang menerapkan pemikiran kritis dalam bekerja akan focus terhadap penyelesaian
masalah dan membuat keputusan, serta tidak akan membuat keputusan yang terburu-
buru atau pun ceroboh.
 Manfaat berpikir kritis bagi perawat : Penggunaan proses berpikir kritis dalam
aktifitas keperawatan sehari-hari.
Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
Mengidentifikasi serta merumuskan masalah keperawatan.
Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab
dan tujuan, ataupun tingkat hubungan.
Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang
dilakukan.
Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
Melaporkan data serta petunjuk –petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
Membuat serta mengecek dasar analisis dan falidasi data keperawatan.
Memberikan lasan-alasan yang relavan terhadap keyakinan dan
kesimpulan yang di lakukan.
Merumuskan serta menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan.
Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip serta aktifitas nilai-nilai
keputusan.
Mengevaluasi penampilan kinerja perawat serta kesimpulan asuhan
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai