Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

MATERI PRAKTEK : PENGENALAN ALAT

TANGGAL :

KELOMPOK : KELOMPOK 16

NAMA : ANGELINE SEPTANIA BRIA SERAN

Laporan Praktek : ILMU UKUR TANAH

a) Waterpass

Waterpass merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk menentukan beda tinggi . Alat ini
biasanya digunakan untuk mengukur perbedaan ketinggian antara satu titik acuan ke titik acuan yang
lainnya. Alat ini berfungsi menentukan ketinggian suatu titik terhadap bidang acuan. Titik acuan yang
digunakan salah satunya seperti muka air laut rata-rata atau Mean Sea Level (MSL). Tapi titik acuan yang
kita gunakan tidak harus selalu MSL, kita bisa menggunakan suatu titik (biasanya berbentuk patok
beton) yang telah diketahui ketinggian (elevasi) dan koordinatnya (X, Y, Z), titik tersebut dinamakan
Bench Mark (BM).

Syarat-syarat Waterpass:

 Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.


 Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
 Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.
fungsi bagian-bagian Waterpass :

1. Nivo Kotak merupakan bagian waterpass yang dipakai untuk mengetahui tingkat
kedataran pesawat.
2. Cermin membantu mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo kotak.
3. Visier juga membantu proses pembidikan suatu objek secara kasar sehingga berlangsung
lebih cepat.
4. Lensa Pembacaan Sudut Horisontal memiliki peranan untuk memperjelas bacaan sudut
horisontal dengan membesarkannya.
5. Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang dibidik.
6. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang dibidik.
7. Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif dari pancaran
sinar matahari langsung.
8. Sekrup A, B, C ialah komponen waterpass yang bertugas untuk mengatur tingkat
kedataran suatu pesawat pada sumbu I vertikal.
9. Sekrup Pengatur Fokus Teropong berperan untuk mengatur derajat kejelasan objek
yang dibidik.
10. Sekrup Pengatur Sudut berguna untuk mengatur landasan sudut datar.
11. Sekrup Okuler Pengamat Ketajaman Diafragma berfungsi untuk mengatur tingkat
ketajaman benang diafragma atau benang silang.
12. Sekrup Penggerak Halus Aldehide Horisontal berperan untuk menggerakan pesawat
arah horisontal supaya kedudukan benang tepat pada objek yang dibidik.
13. Klem Aldehide Horisontal merupakan bagian yang bertugas untuk mengunci perputaran
pesawat arah horisontal.
14. Teropong berguna untuk memperjelas objek yang dibidik.
15. Plat Dasar memiliki fungsi sebagai landasan dudukan pesawat.

Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :

2BT = BA + BB
Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass
BA = Bacaan benang atas waterpass
BB= Bacaan benang bawah waterpass
Bila hal diatas tidak terpenuhi, maka kemungkinan salah pembacaan atau pembagian
skala pada rambu ukur tersebut tidak benar.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ada dua macam pengukuran waterpass
yangdilaksanakan, yaitu :
1. Pengukuran Waterpass Memanjang
2. Pengukuran Waterpass Melintang
Rumus-rumus yang digunakan dalam pengukuran waterpass adalah
a. Pengukuran Waterpas Memanjang
Beda tinggi antara titik A dan B adalah :
ΔhP1P2 = BTP1 – BTP2
Adapun : ΔhP1P2 = beda tinggi antara titik P1 dan P2
BTP1 = bacaan benang tengah di titik P1
BTP2 = bacaan benang tengah di titik P2

Jarak antara A dengan P1 adalah :


do = 100 × (BAP1 – BBP1)
Adapun : dAP = jarak antara titik A dan P
BAA = bacaan benang atas di titik A
BBA = bacaan benang bawah di titik A
Dalam pengukuran waterpass memanjang, pesawat diletakkan di tengah-tengah titik yang
akan diukur. Hal ini untuk meniadakan kesalahan akibat tidak sejajarnyakedudukan sumbu
teropong dengan garis arah nivo.

b. Pengukuran Waterpass Melintang

Beda tinggi antara titik 1 dan 2 adalah :


Δh12 = BT1 – BT2
Adapun : Δh12 = beda tinggi antara titik 1 dan titik 2
BT1 = bacaan benang tengah di titik 1
BT2 = bacaan benang tengah di titik 2
Beda tinggi antara titik 1 dan titik P adalah :
Δh1P = BT1 – TP
Adapun : Δh1P = beda tinggi antara titik 1 dan titik P
BT1 = bacaan benang tengah di titik 1
TP = tinggi pesawat
Berikut adalah kesalahan–kesalahan yang biasa dilakukan di lapangan :
1. Pembacaan yang salah terhadap rambu ukur. Hal ini dapat di sebabkan karena mata si
pengamat kabur, angka rambu ukur yang hilang akibat sering tergores, rambu ukur kurang
tegak dan sebagainya.
2. Penempatan pesawat atau rambu ukur yang salah.
3. Pencatatan hasil pengamatan yang salah.
4. Menyentuh kaki tiga (tripod) sehingga kedudukan pesawat / nivo berubah.

STATIF
Statif berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat theodolit maupun waterpass
Cara Penggunaan Statif atau Tripod sebagai Berikut:
Buka tali pengikat statif atau tripod dan pasangkan sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya
terbuka (untuk berdiri dengan baik). Pemasangan atau penyetelan statif atau tripod harus sesuai
dengan tinggi orang yang membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi atupun terlalu rendah.
THEODOLIT
Fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada pesawat theodolit adalah sebagai berikut :

1. Teropong, berfungsi untuk membidik obyek pengukuran pada pengukuran poligon maupun
situasi (mebidik rambu/jalon).
2. Visier, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat bidikan obyek.
3. Klem teropong, berfungsi untuk mengunci teropong terhadap sumbu II (terkunci pada arah
vertikal).
4. Alat pelindung lingkaran vertikal, berfungsi untuk melindungi skala vertikal.
5. Sekrup pengatur fokus teropong, berfungsi untuk memperjelas obyek yang dibidik.
6. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang pada lensa (benang
atas, benang tengah, benang bawah).
7. Lensa okuler (Pengamat), berfungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati bacaan
benang (pada rambu ukur).
8. Dudukan lampu, berfungsi untuk menempatkan lampu apabila sinar matahari kurang
terang (cuaca gelap).
9. Sekrup penggerak halus vertikal, berfungsi menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu)
secara halus.
10. Reflektor, berfungsi untuk memantulkan cahaya menuju mikroskop bacaan sudut vertikal dan
horisontal (pada theodolith digital bagian ini tidak ada).
11. Klem aldehide horisontal, berfungsi untuk mengunci perputaran teropong arah horisontal.
12. Ring piringan horisontal, merupakan skala sudut datar sehingga dapat dibaca bacaan sudut datar,
dapat juga digunakan untuk menempatkan posisi sudut 00˚00’00”.
13. Klem sumbu repetisi, berfungsi untuk mengunci ring piringan horisontal sehingga ring piringan
horisontal tidak mengikuti perputaran teropong arah horisontal (jika ingin langsung didapat sudut
azimuth, maka ring ini dikunci setelah pesawat diarahkan ke utara kompas, kemudian klem
aldehide horisontal dibuka).
14. Nivo kotak, berfungsi untuk mengetahui posisi pesawat benar-benar datar (sumbu I vertikal).
15. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak maupun nivo tabung agar sumbu I vertikal.
16. Plat dasar theodolith, berfungsi untuk tempat landasan pesawat theodolith sehingga posisinya
stabil.
17. Teropong obyektif, berfungsi untuk menangkap obyek yang dibidik sehingga bisa dibaca pada
lensa okuler.
18. Mikrometer, berfungsi sebagai skup penunjuk skala pembacaan sudut horisontal dan vertikal
pada bacaan menit dan detik (00’00”), setelah teropong diklem atau dikunci dan arah pesawat
sudah tepat pada obyek.
19. Sekrup pengatur ketajaman sudut, berfungsi untuk memperjelas pembagian skala lingkaran tegak
dan datar. Pada theodolith digital bagian ini tidak ada, karena bacaan sudut terdapat pada layar
yang letaknya pada sisi luar pesawat.
20. Mikroskop bacaan lingkaran vertikal dan horisontal, berfungsi untuk membaca skala sudut tegak
dan datar (pada theodolit digital bagian ini tidak ada).
21. Centering optik, berfungsi untuk mengecek kedudukan pesawat agar berada tepat di atas patok.
22. Dudukan kompas, berfungsi untuk menempatkan kompas.
23. Sekrup pengatur fokus centering optik, berfungsi untuk mengatur centering optik sehingga

STATIF
Statif berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat theodolit maupun waterpass
Cara Penggunaan Statif atau Tripod sebagai Berikut:
Buka tali pengikat statif atau tripod dan pasangkan sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya
terbuka (untuk berdiri dengan baik). Pemasangan atau penyetelan statif atau tripod harus
sesuai dengan tinggi orang yang membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi atupun terlalu
rendah.

Pengertian dan Fungsi Theodolit


Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan
sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar
saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).

Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei.
Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan
kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi.

Theodolit

1. Tripod

Terbuat dari kayu atau aluminium. Terdiri dari sebuah kepala kaki tiga ,tempat alat diletakkan . 3
buah kepala kaki tiga terbuat dari kayu atau logam yang bersendi pada kepala kaki tiga.
fungsinya sebagai dasar atau penampang yang menyangga alat survey dan menjaga agar tetap
stabil terpancah ditanah.
2. Rol meter

Terbuat dari steel tape ,memiliki panjang 3m dan berat 0,5 kg. memiliki fungsi untuk mengukur
panjang.

3. Pita Ukur
Terbuat dari kain ( metalic cloth) atau baja,satuan terkecilnya mm/ cm memiliki fungsi
mengukur panjang

4.Pen ukur
Terbuat dari baja,memiliki ujung runcing menyerupai patok dan bagian atasnya berbentuk
lingkaran. memiliki panjang 50 cm dengan diameter lingkaran 8cm. Fungsinya untuk sudut baiki
sudut horisontal ataupun vertical dan dapat pula lereng.
5. Unting - Unting
Terbuat dari kuningan ,berbentuk seperti buar pir apointed/kerucut dengan bagian atas diikat
dengan pita kasur. Fungsinya untuk memproyeksi suatu titik secara vertikal ke bawah.

6. Rambu Ukur

Terbuat dari kayu atau aluminium memiliki panjang 3-4 meter dapat dipendekkan atau
dipanjangkan.Sebagai penunjuk skala yang setiap stripnya menunjukkan 1 cm biasanya selang
seling berbntuk huruf E. fungsinya sebagai pelengkap alat ukur optik seperti water pas sewaktu
melakukan pengukuran jrak atau beda tinggi.

7. Jalon
Terbuat dari tonggak kayu atau besi,memiliki diameter 1,5 - 3 centimeter, dan pangjang 1,5 - 3m.
Fungsi sebagai pelurusan dalam pengukuran.

8. Sepatu Rambu
Terbuat dari besi,berbentuk segitiga,memiliki tiga kaki yang runcing. fungsinya untuk menjaga
rambu ukur agar tetap dalam keadaan datar dan tidak berubah posisinya.

9.Patok
Terbuat dari kayu dengan ujung runcing. berfungsi sebagai penanda titik pengukuran.

10. Pen koreksi


Terbuat dari besi sebesar jeruji sepeda,panjang 10-15 cm.fungsinya untuk memutar skrup koreksi
nivo.

11. Kompas
fungsinya sebagai penunjuk arah.

Anda mungkin juga menyukai