Anda di halaman 1dari 16

ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IDB)

Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Ekonomi Moneter
Dosen Pengampu: Ahmad Budiman., M.S.I

Disusun Oleh:
Kelompok :12

1. Eka Nur Fitri


2. Eli Puspita
3. Febi nurma
4. Meylin Nanda Trisningsari 1741143220
5. Mita Ambarsari 1741143224

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sejarah Berdirinya IDB


The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan
internasional yang didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yang
diterbitkan oleh Conference of Finance Ministers of Muslim Countries yang
diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan tujuan untuk mempromosikan
perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik negara anggota
maupun non anggota yang sejalan dengan syariah Islam. Salah satu tujuannya
yang penting adalah untuk membantu mendorong perdagangan antara negara
muslim. IDB merupakan cabang keuangan dari Organization of The Islamic
Conference (OIC).1
Ide awal pembentukan bank islam internasional guna memayungi sistem
keuangan negara-negara islam di seluruh dunia adalah proposal yang di ajukan
oleh mesir pada sidang menteri luar negeri negara-negara islam (OKI) di Karachi,
Pakistan bulan Desember tahun 1970. Proposal ini berisi tentang studi pendirian
Bank Islam internasional yang di fokuskan untuk perdagangan dan pembangunan
(international Islamic Bank for trade and development) dan pendirian federasi
Bank Islam (federation of Islamic Bank). Proposal ini kemudian di kaji oleh 18
Negara Islam. Isi dari proposal tersebut mengusulkan sistem keuangan yang
selama ini di dasarkan kepada bunga yang harus di ganti dengan sistem kerjasama
dengan sekema bagi hasil, baik bagi untung maupun bagi rugi.
Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut sebagai berikut:
a) Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam.
b) Mengatur institusi pembangunan dan investasi.
c) Merumuskan masalah transfer, kliring serta Settlement antar Bank islam
sebagai langkah awal menuju terbentuknya sistem ekonomi Islam yang
terpadu.

1
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,edisi revisi cet 8, (Jakarta: PT Raja
Grapindo Persada, 2007), hal. 6.
d) Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di Negara-
negara Islam.
e) Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam dalam hal
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yan sejalan dengan kerangka kerja islam.
f) Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat.
g) Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara Islam.
h) Dan di usulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang di sebut
badan investasi dan pembangunan negara- negara islam.
Kelanjutan proposal yang diajukan oleh Mesir ini di agendakan kembali
pada sidang menteri luar negeri Negara-negara Islam (OKI) di Benghazil Libya
bulan Maret 1973. Kemudian pada bulan juli 1973 Negara-negara Islam penghasil
minyak yang di wakili oleh komite ahli bertemu di Jeddah dalam rangka
membicarakan pendirian bank islam internasional. Pada pertemuan ke dua, bulan
Mei 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan rancangan anggaran rumah
tangga.
Akirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau Islamic
Development Bank (IDB) di setujui pada sidang menteri keuangan OKI di Jeddah
tahun 1975. Modal dasar pendirian IDB adalah 2 miliar dinar islam atau setara
dengan 2 miliar special drawing right (SDR). keanggotaan IDB seluruhnya
adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI. Saat ini IDB memiliki jumlah
anggota 43 negara yang bertugas memberikan pinjaman bebas bunga untuk
proyek infrastruktur dan pembiyaan kepada negara anggota berdasarkan
partisipasi modal negara tersebut.
IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko, Malaysia,
dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya. Cabang dari bank
hanya didirikan oleh negara anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan
dari negar-negara Islam datang menghadiri pertemuan tahunan IDB yang
mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya. Dengan masuknya
Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota IDB yang awalnya 22
negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara.
B. Visi dan Misi Islamic Depelopment Bank (IDB)
Demi mencapai tujuannya IDB memiliki visi untuk menjadi leader dalam
mendorong pembangunan sosial ekonomi di negara-negara anggota dan
masyarakat Muslim di negara-negara non-anggota sesuai dengan prinsip syariah.
Disamping itu, IDB juga memiliki misi untuk mengurangi kemiskninan,
mendukung pembangunan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi
Islam, perbankan dan keuangan dan meningkatkan kerjasama antara negara-
negara anggota melalui mitra pembangunan IDB. Didalam misinya IDB memiliki
nilai-nilai inti yang disingkat dengan PRIDE, yaitu :
a) Performance : keunggulan kinerja dalam semua kegiatan yang
berhubungan dengan klien dan mitra.
b) Responsiveness : menanggapi kebutuhan klien dengan fokus dan progresif
dengan pendekatan berdasarkan review kinerja, refleksi terhadap
kemajuan dan tekad untuk memberikan yang terbaik.
c) Integrity : menunjukkan tingkat ketulusan, kejujuran dan keadilan yang
tinggi.
d) Dedication : dedikasi dalam melayani klien dengan baik dan tekad yang
didukung oleh kreativitas dan inisiatif.
e) Empowerment : Pemberdayaan staf dan entitas yang bersangkutan dengan
tanggung jawab, wewenang dan kerjasama tim.2

C. Fungsi dan Tujuan Islamic Depelopment Bank (IDB)


Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek produktif
dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan
mengoperasikan dana khusus untuk tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk
masyarakat Muslim di negara-negara non-anggota IDB dan berwenang untuk
menerima dana dan memobilisasi dana tersebut berdasarkan sumber daya
keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut dengan tanggung jawab
untuk membantu dalam promosi perdagangan luar negeri terutama dalam barang-
barang modal di antara negara anggota yakni memberikan bantuan teknis kepada

2
Halwani, H. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua. ( Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia, 2005), hal. 16.
negara-negara anggota, dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang
terlibat dalam kegiatan pembangunan di negara-negara Muslim untuk
menyesuaikan diri dengan Syariah. Adapun tujuan dari IDB sendiri adalah untuk
mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara-negara anggota
dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun bersama-sama sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah yaitu, Hukum Islam.3

D. Prinsip Operasional Islamic Depelopment Bank (IDB)


IDB memiliki prinsip operasional antara lain :
a) IDB menjadi khalifah (pelopor) pembangunan berdasarkan landasan islam.
b) IDB proaktif.
c) IDB selalu menjaga hubungan dan berusaha meningkatkan kerjasama.
d) IDB menjadikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sebagai target
sebelum menyusunnya menjadi program.
e) IDB berkonsultasi dengan intens kepada setiap stakeholders dalam setiap
program yang diajukan.4

E. Karakteristik Pembiayaan Islamic Depelopment Bank (IDB)


Beberapa karakteristik pembiayaan IDB diantaranya adalah :
a) Memakai sistem syari’ah, sehingga tidak mengenal adanya bunga.
b) Biaya pinjaman hanya dikenakan terhadap dana yang telah
ditarik/digunakan.
c) Tidak terdapat front-end fee dan commitment fee.
d) Terdapat rabat (discount) jika membayar tepat waktu.

F. Kerangka Strategis Islamic Depelopment Bank (IDB)


1. Arah Strategis Islamic Depelopment Bank (IDB)

3
Sadono Sukirno. Makroekonomi teori pengantar. (Jakarta: Raja grafindo persada, 2010),
hal. 37.
4
Jannes Hutagalung. Peran Bank Dunia dan IMF dalam Perekonomian Indonesia Dulu
dan Sekarang. 2005, hal. 8.
Strategi utama dalam operasional IDB adalah mengoptimalkan
pelaksanaan visi IDB dalam kurun tahun sampai dengan 1440 H. Hal ini dengan
mengadopsi sembilan agenda yang merupakan arah strategi utama IDB yaitu :
a. Reformasi IDB,
b. Pemberantasan kemiskinan,
c. Mempromosikan kesehatan,
d. Mendorong pendidikan untuk semua,
e. Mensejahterakan rakyat,
f. Memperkuat persaudaraan Islam,
g. Memperluas industri dan sistem keuangan Islam,
h. Memfasilitasi hubungan antar negara anggota maupun dengan negara
lainnya,
i. Memperbaiki citra Islam.

2. Fokus Kerjasama Islamic Depelopment Bank (IDB)


IDB memfokuskan kerjasamanya pada :
a. Pembangunan manusia,
b. Pembangunan pertanian dan ketahanan pangan,
c. Pembangunan infrastruktur,
d. Kerjasama perdagangan antar negara anggota,
e. Pembangunan sektor swasta,
f. Kajian dan pengembangan di bidang ekonomi, perbankan dan keuangan
Islam.

G. Badan-Badan yang Tergabung dalam Islamic Depelopment Bank


(IDB)
a) Islamic Corporation for Insurance of Investments and Export Credits
(ICIEC)
ICIEC didirikan pada tahun 1415H (1994) dengan tujuan untuk
memperbesar cakupan transaksi perdagangan dan arus investasi di antara negara-
negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). ICIEC menawarkan layanan
untuk eksportir, bank, dan investor diantaranya:
a. Export Credit Insurance
b. Investment Insurance
c. Reinsurance of operations

b) Islamic Research and Training Institute (IRTI)


IRTI didirikan pada tahun 1981 (1401H) untuk membantu bank dalam
menjalankan fungsinya di bidang riset dan pelatihan. IRTI juga bertujuan untuk
melakukan penelitian dan menyediakan pelatihan dan layanan informasi di
negara-negara anggota dan masyarakat muslim di negara-negara non-anggota,
membantu dalam bidang ekonomi, baik dalam hal keuangan maupun kegiatan
perbankannya agar sesuai dengan prinsip syariah serta mampu mempercepat
pembangunan ekonomi dan meningkatkan kerjasama di antara negara anggota
maupun non-anggota.

c) Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD)


ICD ini didirikan pada bulan November 1999 (Rajab 1420H) sebagai
lembaga entitas independen di dalam IDB Group. Misi dari ICD adalah untuk
mengembangkan IDB melalui pengembangan dan promosi dari sektor swasta,
sebagai wahana bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di negara-negara
anggota. Tujuan utama dari ICD adalah untuk mengidentifikasi peluang investasi
di sektor swasta di negara-negara anggota sehingga mempercepat pertumbuhan
ekonomi, untuk menyediakan berbagai produk dan jasa keuangan berbasis syariah
yang kompatibel serta memperluas akses ke pasar modal Islam oleh perusahaan
swasta di negara-negara anggota.

d) International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC)


Para Dewan Gubernur IDB menyetujui pembentukan International Islamic
Trade Finance Corporation (ITFC) dalam pertemuan yang berlangsung pada
bulan Juni 2005 (Jumad Awwal 1426H). Tujuannya adalah untuk
mempromosikan perdagangan di negara-negara anggota Islamic Development
Bank dengan memberikan pembiayaan perdagangan dan terlibat dalam kegiatan-
kegiatan yang memfasilitasi perdagangan intra dan perdagangan internasional.
e) World WAQF Foundation (WWF)
WWF didirikan oleh IDB pada tahun 2001 (1422H) sebagai tanggapan
terhadap kebutuhan untuk menciptakan entitas global untuk Waqf, bekerjasama
dengan organisasi-organisasi Waqf milik pemerintah, LSM dan kaum dermawan
dari sektor swasta. Tujuan WWF adalah sebagai berikut:
a. Mempromosikan dan mengaktivasi Wakaf untuk berkontribusi pada
budaya, sosial dan pembangunan ekonomi negara-negara anggota dan
masyarakat Muslim, dan untuk meringankan penderitaan di kalangan
masyarakat miskin, serta mensponsori dan mendukung organisasi-
organisasi Waqf dengan keahlian dan koordinasi.
b. Mendukung organisasi, proyek, program dan kegiatan dalam bidang
pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya.
c. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan kajian dan penelitian ilmiah di
bidang Waqf.
d. Membantu negara-negara dan organisasi dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan Waqf.

f) International Center for Biosaline Agriculture (ICBA)


ICBA, didirikan pada tahun 1420H (1999), adalah sebuah penilitian non-
profit dalam aspek Internasional dibawah pusat pengembangan untuk bekerja bagi
pembangunan pertanian di daerah kering dan semi-kering yang terkena salinitas
(kadar garam). Pusatnya berada di Dubai yakni melakukan penelitian terapan
untuk pembangunan pertanian di negara-negara anggota dalam menghadapi
kekurangan air, kekeringan, dan kondisi iklim yang buruk.

g) OICNetworks Sdn Bhd


OICnetworks Sdn Bhd (OICnetworks), didirikan pada bulan April 2000
(Muharram 1421H), terutama dalam layanan informasi, E-commerce, Internet
Connectivity, dan Consultancy Services.
h) Saudi Arabian Project for the Utilization of Hajj Meat
Lembaga ini dikelola oleh bank yang bekerja di luar operasi normal
IDB. Namun, pemerintah Arab Saudi tetap menugaskan proyek dalam lembaga
ini kepada IDB, untuk mengimplementasikannya kepada negara-negara anggota
dan masyarakat Muslim di negara-negara non-anggota.5

H. Sumber Dana Islamic Depelopment Bank (IDB)


Jumlah modal awal yang ditempatkan untuk operasional IDB pada tahun
1975 sebesar ID 2.000.000.000, dibagi ke dalam 200.000 lembar saham dengan
harga ID10.000 per lembar. Mengingat perkembangan dan kebutuhan dana untuk
melaksanakan operasional IDB makin meningkat, Sidang Tahunan Khusus di
Jeddah pada tanggal 4 Juli 1992 menyepakati bahwa besarnya modal yang
ditempatkan untuk operasional IDB dinaikkan menjadi ID 6.000.000.000 dalam
bentuk 600.000 lembar saham, dengan harga tetap sebesar ID 10.000 per lembar
saham. Adapun jenis-jenis pendanaanya terdiri dari :
a) Ordinary Capital Resources : sumber pendanaan ini berasal dari komitmen
penyertaan negara-negara anggota yang bersedia memberikan dananya
untuk modal operasional IDB. Sebagaimana disebutkan di muka bahwa
besarnya penyertaan minimal ID 2.500.000, dengan rincian 50% harus
segera dibayar dalam jangka waktu 10 kali/tahun angsuran, sedangkan
50% sisanya dibayar setelah 50% sebelumnya selesai dan menunggu
keputusan/tagihan dari dewan gubernur.
b) Islamic Bank Portfolio (IBP) : merupakan dana sindikasi antara IDB
selaku Mudharib, yaitu lembaga yang dipercaya untuk mengelola dana
pihak lain, dengan mitra usaha, yaitu 20 lembaga keuangan syariah di
negara-negara anggota IDB selaku shohibul mal, yaitu penyandang dana
atau pihak yang mempercayakan dananya untuk dikelola oleh pihak lain.
c) Export Financing Scheme (EFS) : merupakan sumber pendanaan yang
bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan antar negara anggota
IDB. Tidak semua negara anggota dapat memanfaatkan dana ini karena

5
Abimanyu, A. dan A. Megantara. Era Baru Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan
Implementasi, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009), hal 45.
dana ini hanya dapat dimanfaatkan oleh negara anggota EFS yang sampai
saat ini berjumlah 23 negara.
d) Fund of the Islamic for Corporation of the Investment of Export Credit
(ICIEC) : merupakan sumber pendanaan untuk penjaminan kerugian
dalam investasi maupun perdagangan bagi negara anggotanya.
e) Waqf Fund : sumber dana ini berasal dari bunga atas dana IDB yang dalam
aktivitasnya tidak dapat dihindari terdeposit pada bank-bank konvensional,
digunakan untuk grant (hibah) bagi korban bencana alam dan bantuan
program beasiswa.

I. Peranan Islamic Depelopment Bank (IDB)


Sejak berdiri pada tahun 1975, IDB telah banyak berperan dalam berbagai
aspek sebagai lembaga pembiayaan pembangunan yang berdasarkan pada prinsip
syariah. Melalui instrumen ini, IDB membiayai berbagai proyek dalam bidang
pertanian, industri, agro-industri, dan sektor infrastruktur. Adapun bentuk-bentuk
pembiayaan IDB terdiri atas :
a) Pinjaman Pembiayaan (Loan financing)
Sebuah bentuk pemberian ijin biasa dan diberikan pada sebagian negara
anggota yang agak maju. Pinjaman ini diperluas terutama untuk pemerintah atau
lembaga-lembaga publik yang memiliki jaminan pemerintah dan menyediakan
pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek dasar pembangunan infrastruktur
dan pertanian. Sampai akhir 1419 H telah disalurkan sebanyak 341 proyek
pinjaman senilai ID 1485 milyar atau US$ 1895 milyar.
b) Sewa Kontrak (Leasing)
Dengan bentuk ini, IDB pada awalnya menyewa kepemilikan aset.
Setelah pengembalian penuh terjadi, asset dikirimkan pada penyewa. Misalnya
mesin dan peralatan yang diperlukan untuk jalur produksi pabrik dalam hal
pembiayaan, pembangkit listrik tanaman, atau kapal laut, dan lain-lain. Sampai
akhir 1419 H, IDB telah menjalankan 107 operasi dengan nilai ID 1222 milyar
atau US$ 1627 milyar.
c) Penjualan Angsuran (Installment Sale)
Bentuk ini hampir mirip dengan leasing namun memberikan transfer
tengah dari kepemilikan aset kepada penerima wewenang. Kepemilikan
ditransfer dengan mengirimkan pengembalian secara berangsur. Sampai akhir
1419 H, IDB telah menjalankan 109 operasi senilai ID 952 milyar atau US$ 1263
milyar.
d) Pengikutsertaan berkeadilan (Equity Participation)
IDB berpartisipasi dalam modal saham produktif agro-industri dan
proyek-proyek industri yang mampu secara ekonomi dan memiliki financially
viables.
e) Bagi hasil (Profit Sharing)
Bagi Hasil adalah suatu bentuk kemitraan yang melibatkan pengumpulan
dana antara IDB dan pihak lain untuk pembiayaan proyek, masing-masing mitra
memperoleh persentase dari keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha, dimana
rekanan bisnis (mitra) mengumpulkan sumberdaya mereka dalam sebuah usaha
bersama (joint venture) dan dari masing-masing rekanan dilakukan pembagian
keuntungan secara proporsional sesuai dengan kontribusi masing-masing.
f) Istisna’a
Adalah model baru yang dilakukan pada tahun 1996 (1416 H). Tujuan
utamanya adalah untuk mempromosikan perdagangan barang-barang modal
diantara negara-negara anggota. Sampai akhir 1419 H, 4 operasi telah dijalankan
dengan nilai ID 38 milyar atau US$ 53 milyar.
g) Bantuan-bantuan teknis (Technical Assistance)
Diberikan untuk memfasilitasi persiapan proyek dan kapasitas gedung, dan
diberikan dalam bentuk pinjaman, bantuan atau kombinasi keduanya. Sampai
akhir 1419 H, IDB telah menjalankan 278 operasi senilai ID 91 milyar atau US$
114 milyar. Program Kerjasama Teknis IDB dan Islamic Research Institute
(IRTI) juga memberikan beberapa tipe bantuan teknis lain dalam bentuk seminar,
workshops and pertukaran tenaga ahli.
h) Pembiayaan pembangunan sumber daya manusia (HRD and Project
Finance)
Berdasarkan pasal-pasal organisasi, IDB berkomitmen untuk mendukung
komunitas muslim pada negara-negara bukan anggota, dimana mereka hidup
sebagai kaum minoritas yang membutuhkan bantuan dari saudara-saudara sesama
muslim. Sejumlah besar dana telah dikirimkan oleh IDB untuk membantu
komunitas ini dalam bentuk pembangunan sumber daya menusia (HRD) melalui
pemberian beasiswa yang diurusi oleh Scholarship Office, dan juga berhubungan
dengan keadaan darurat, infrastruktur dan keringanan melalui Special Assistance
Office. Sampai tahun 1999, IDB telah memberikan kira-kira US$ 200 milyar pada
yang membutuhkan yang tersebar pada 63 negara melalui 482 proyek dan 5000
beasiswa.
i) Penelitian dan pelatihan (Research and Training)
Dengan cara yang sama, IDB mendirikan sebuah lembaga penelitian dan
pelatihan Islam (Islamic Research and Training Institute/IRTI) untuk mengelola
penelitian pada bidang ekonomi dan perbankan Islam, sekaligus mengadakan
program pelatihan pada negara-negara anggota yang membutuhkan. Lebih dari
100 judul buku telah diterbitkan oleh IRTI dalam berbagai macam bahasa, Inggris,
Arab dan Perancis, yang didistribusikan secara gratis bagi yang membutuhkannya
untuk penelitian dan pelatihan.6

J. Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Islamic Depelopment Bank


(IDB)
Negara Indonesia merupakan salah satu negara pendiri Islamic
Depelopment Bank. Kerjasama yang dilakukan antara pemerintah Indonesia
dengan IDB telah dilakukan sejak tahun 1978/1398 H. Sharing Indonesia terhadap
total modal IDB sebesar 2,32 persen. Porsi ini menempatkan Indonesia dalam 10
besar negara penyetor modal IDB. Saat ini Indonesia menjadi salah satu anggota
Board Executive Director (BED) di IDB.
Indonesia selalu ikut aktif berperan dalam aktivitas IDB, baik dalam hal
memberikan dukungan moral, finansial, maupun yang berkaitan dengan
peningkatan sumber daya manusia. Dukungan moral, antara lain terhadap
masuknya beberapa negara menjadi anggota baru IDB, bantuan pendanaan pada

6
https://id.scribd.com/doc/169318314/lembaga-keuangan-internasional. Diakses pada hari
Rabu, 16 Mei 2017, pukul 16.00 WIB.
negara Palestina, dan negara anggota lain khususnya di kawasan Afrika yang
mengalami bencana alam, serta bantuan pembangunan daerah Mindanau,
Philippina Selatan. Dukungan financial, antara lain kontribusi Indonesia ke dalam
modal IDB (ordinary capital resources), kontribusi Indonesia ke dalam modal
Export Financing Scheme (EFS)-IDB, dan penyertaan Indonesia ke dalam modal
The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit
(ICIIEC).
Dukungan yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia dapat
dilihat dari adanya dukungan terhadap penempatan national agency di Indonesia
yang dibutuhkan oleh IDB sebagai channeling, line atau executing agent IDB di
Indonesia. Tujuan penempatan national agency tersebut adalah untuk
memperlancar operasional IDB dalam hubungan bilateral, korespondensi,
komunikasi, pertukaran data dan informasi, pencairan dana dan pembayaran
kembali.
National agency yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan selaku
Gubernur IDB untuk Indonesia meliputi :
a. Bidang IDB Scholarship Program dan Merit Scholarship Programme,
dilakukan oleh Biro Perencanaan & Hubungan Kerjasama Luar Negeri,
Departemen Keuangan;
b. Bidang penanganan bantuan proyek-proyek, dilakukan oleh Bappenas,
Departemen Keuangan (Direktorat Dana Luar Negeri, dan Direktorat
Pengelolaan Penerusan Pinjaman), dan Bank Indonesia;
c. Bidang pemasaran perdagang-an, dilakukan oleh Badan Pengembangan
Ekspor Nasio-nal, Departemen Perindustrian dan Perdagangan;
d. Bidang kerja sama perdagang-an, Commitee for Commercial and
Economic Corporation (COMCEC), dilakukan oleh Departemen Luar
Negeri;
e. Bidang kerja sama ilmu dan teknologi, Committee for Science and
Technology (COMSTECH) dan International Islamic Forum for Science
Technology and Human Resources Development (IIFTIHAR), dilakukan
oleh Kantor Menristek/BPP Teknologi;
f. Bidang pertukaran informasi melalui OICIS-NET-SITA (Organization of
Islamic Conference Information Systems Network-Societe Internationale
de Telecommunications Aeronutiques), dilakukan oleh Biro Perencanaan
& HKLN dengan code JKTIBCR;
g. Bidang asuransi (ICIIEC), dilakukan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (PT
Jasindo);
h. Bidang penyaluran dana dari IDB, dilakukan oleh Bank Mandiri meliputi
Line of Instalment Sale, Equity, Islamic Trade Financing Orgnization
(ITFO), EFS serta trade financing;
i. Bidang kerja sama antar pengusaha OKI (Organisasi Konperensi Islam),
dilakukan oleh KADIN Komisi Timur Tengah dan OKI;
j. Bidang kerja sama teknik, dilakukan oleh Biro Kerja Sama Teknik Luar
Negeri, Sekretariat Kabinet.
Sebagaimana ditetapkan dalam The Articles of Agreement of Islamic
Development Bank dalam Chapter II Article 5 bahwa setiap negara anggota
diwajibkan menempatkan dananya sebagai penyertaan modal. Untuk itu,
kewajiban Indonesia adalah sebesar ID 124.260.000,00 dengan perincian, sudah
dibayar sebesar ID 63.100.000,00; 30 % dari sisanya sebesar ID 18.342.000,00
diangsur 10 x pembayaran per tahun, sedangkan 70 % dari sisanya, yaitu sebesar
ID 42.812.000,00 bersifat callable, yaitu dapat ditarik sewaktu-waktu.7

K. Kegiatan IDB di beberapa Negara


1. Asia barat dan afrika
Kegiatan-kegiatan IDB sebagai berikut:
a. Desember 2003, IDB membiayai alumunium Bahrain untuk membeli
bahan mentah,pemerintah Bahrain dan IDB melakukan perjanjian
melibatkan pembuatan proyek milik Negara,untuk proyek
pengembangan dan proyek dan proyek infrastruktur.
b. IDB menambahkan bantuan teknis untuk the higher commission for
the development of hail region Saudi Arabia.untuk yaman dalam
bentuk pembiayaan proyek energy dan berbagai proyek pengembangan

7
Kasmir, Bank dan… ibid, hal. 29.
dari IDB.IDB mendirikan endowment fund baru.mereka membantu
pembiayaan beberapa property donasi di yaman.
c. IDB memberikan bantuan kepada irak untuk usaha
rekonstruksinya.bank membantu utang irak dengan menambah jangka
waktu untuk pengembalian pinjaman sebelumnya.
d. IDB bekerjasama dengan arab fund for economic and sosial
development dan the abu dhabi development fund menyediakan
pembiayaan proyek pipa di Yordania.
e. IDB membentuk sebuah dana ketika the cairo summit pada bulan
oktober 2000,untuk mendukung palestina pada saat pergolakan terjadi
pada bulan September.
f. IDB membiayai berbagai proyek pengembangan di sudan.february
2002,mereka meluncurkan evaluasi untuk pembiayaan bank data,yang
akan digunakan untuk tujuan pendidikan.
2. Asia Selatan dan Asia Tenggara
a. Malaysia adalah salah satu dari anggota pendiri IDB yang dipercayai
untuk melakukan studi restrukturisasi dan reorganisasi Islamic
research & training institude (IRTI) IDB, serta ditugaskan untuk
mempersiapkan studi untuk mereorganisasi OIC lewat “MAMPU”.
b. IDB telah membiayai sejumlah proyek di Indonesia, termasuk
meningkatkan sektor agrikultur Negara dan perusahaan kecil dan
menengah dan kemungkinan untuk perusahaan pembuat pesawat
terbang.
c. IDB mendanai 44 proyek di Bangladesh dan telah memfasilitasi 67
transaksi perdagangan.pada bulan juni 2002,IDB mengumumkan
maksudnya untuk membiayai bank Bangladesh untuk pengembangan
infrastruktur.
d. The development bank of brunei (DBB) masuk dalam perjanjian
dengan IDB pada bulan juni 1999,untuk memfasilitasi bisnis
ekspornya.
3. Negara –negara lain
a. IDB memberikan bantuan pada Tajikistan untuk rekonstruksi substansi
sebagai bagian dari proyek untuk mengembalikan system Negara.
b. IDB mengalokasikan untuk pembelian dana pemasangan perlengkapan
gedung kesehatan di Dushanbe dan daerah perdesaan.
c. Kemudian IDB mengalokasikan dana untuk pembangunan arus listrik
the agcabadi-barda dan untuk pusat substassiun di Azerbaijan.
d. Setelah itu IDB telah membuat investasi penting dalam membangun
kembali institusi pendidikan Kosovo.IDB memberikan bantuan untuk
pembiayaan proyek pendidikan bagi pelajar muslim di Bulgaria.8

8
Abimanyu, A. dan A. Megantara. Ibid, hal. 50.

Anda mungkin juga menyukai