Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan
Salah satu tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana perencanaan promosi kesehatan di Puskesmas X baerdasarkan siklus
perencanaan promosi kesehatan.
Tempat : Puskesmas X
1. Analisis situasi
Analisis situasi merupakan langkah terpenting dalam mengawali
proses perencanaan. Langkah ini untuk mengkaji dan merumuskan masalah
program dan masalah kesehatan masyarakat sebagai landasan penyusunan
perencanaan sebuah intervensi. Analisis situasi berhbungan dengan informasi
yang mencerminkan masalah-masalah yang ada di lapangan. Oleh karena itu,
diperlukan langkah analisis situasi untuk mengetahui permasalahan kesehatan
pada masyarakat. Analisis situasi sebagai langkah awal dalam perencanaan
harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang
masalah kesehatan.
Jadi, berdasarkan wawancara yang dilakukan, analisis situasi yang
dilakukan oleh Puskesmas, petugas puskesmas melakukan SMD (Survei
Mawas Diri). Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan, dan pengakajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader
dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau
perawat di Desa. Tujuan survei Mawas Diri ini salah satunya adalah
pengumpulan data, masalah keseshatan, lingkungan dan perilaku. Jadi, ada
belangko yang dibagikan pada kader dan masyarakat. Kemudian mereka
melihat apa-apa masalah yang ada dan apa penyebab serta apa saja mereka
butuhkan tentang pelayanan kesehatan.
2. Menetapkan prioritas masalah
Dalam menetapkan prioritas masalah, diperlukan sebuah metode
pemecahan masalah.Penentuan prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara
kualitatif dan kuantitatif berdasarkan data serta perhitungan kemudahan dan
kemampuan untuk dapat diselesaikan, keinginan masyarakat untuk mengatasi
masalah, berdasarkan situasi lingkungan sosial, politik dan budaya yang ada
dimasyarakat.
Sebagai tindak lanjut dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) selanjutnya
dilakukan Musyawarah Masyarakat Desa atau disingkat MMD. MMD adalah
pertemuan ini merupakan pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh
masyarakatnya dan para petugas untuk membahas hasil dari survei mawas
diri.
Untuk saat ini, masalah jamban dan yag kedua yaitu masalah rokok
merupakan prioritas masalah kesehatan di wilayah X
3. Melakukan identifikasi penyebab masalah
Dalam Kegiatan Musyawara Masyarakat Desa (MMD) juga
merupakan kegiatan untuk mengetahui penyebab masalah yang diambil dari
hasil Survei Mawas Diri (MSD). Berdasarkan diskusi yang dilakukan,
penyebab masalah penggunaan jamban disebabkan pertama karena mereka
berdomisili di pesisir pantai sehingga mereka tidak tahu cara membuatnya.
Pernah ada bantuan jamban bagi masyarakat yang tinggal dipesisir
pantai,tetapi pondasi tempat penampungan septic tenknya tidak kuat.
Sewaktu air laut naik, sedikit demi sedikit penampungan naik hingga tempat
penampungannya roboh. Masyarakat yang kebanyakan tidak memiliki
jamban yaitu masyarakat yang tinggal dibagian pesisir mulai dari Desa SR, L,
BI, M, BJ, dan BK ada yang daratan juga yaitu Desa A.
4. Menentukan prioritas penyebab masalah
Prioritas penyebab masalah yang dilakukan di Puskesmas X yaitu
banyak masyarakat yang tidak memiliki jamban karena mereka berdomisili di
pesisir pantai serta faktor ekonomi yang rendah.
5. Menentukan solusi
Dalam langkah ini, dilakukan penentuan beberapa alternatif solusi dari
masalah-masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ini juga dilakukan
dengan cara pendapat sebagai kelanjutan penentuan masalah sebelumnya.
Penentuan solusi ini dilakukan saat Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
6. Menentukan prioritas solusi
Prioritas solusi merupakan kelanjutan dari solusi sebelumnya,
dimungkinkan terdapat solusi yang dijadikan prioritas penyelesaian. Dimana,
semua alternatif solusi tadi dibahas dan dikaji, dilihat keterkaitan satu sama
lain. Dengan cara ini jumlah alternatf dapat dikurangi.
7. Menentukan tujuan promosi kesehatan
Tujuan jangka panjang adalah status kesehatan yang optimal, tujuan
jangka menengah adalah perilaku sehat, dan tujuan jangka pendek adalah
terciptanya pengertian, sikap, dan norma. Tujuan Puskesmas dalam hal ini
yaitu agar masyarakat tau, mau serta mampu menjaga mapun meningkatkan
derajat kesehatan mereka.
8. Menentukan sasaran promosi kesehatan
Sasaran promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan tidak selalu
sama. Oleh karena itu, kita harus menetapkan sasaran langsung dan tidak
lansung. Didalam promosi kesehatan yang dimaksud sasaran adalah
kelompok sasaran, yaitu individu, kelompok, maupun keduanya. Dalam
masalah jamban, sasaran puskesmas yaitu kelompok, tetapi terkadang untuk
mengumpulkan masyarakat susah. Jadi sasarannya individu, serta kepala desa
masyarakat setempat.
9. Menentukan jenis kegiatan promosi kesehatan
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas dalam masalah jamban
ini yaitu melakukan penyuluhan dan Petugas juga menyarankan agar
masyarakat melakukan arisan jamban. Ada juga desa yang akan
menganggarkan pembuatan jamban dari dana desa. Jadi masing-masing desa
beda.
10. Menentukan metode promosi kesehatan
Menentukan metode dalam promosi kesehatan harus dipertimbangkan
tentang yang akan dicapai. Bila mencakup aspek pengetahuan maka dapat
dilakukan dengan cara penyuluhan langsung. Dalam hal ini, metode yang
digunakan Puskesmas X yaitu penyuluhan.
11. Menentukan media promosi kesehatan
Media promosi kesehatan adalalh semua sarana untuk menampilkan
pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran
dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan sasaran yan diharapkan dapat perubah
perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan. Media yang digunakan dalam
penyuluhan yaitu brosur.
12. Menentukan pelaksanaan kegiatan
Pelaksana atau biasa disebut dengan implementasi adalah suatu
tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang disusun secara matang
dan terperinci. Kegiatan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh petugas
puskesmas dalam satu kali pertemuan itu, menggabungkan beberapa kegiatan,
ini dikarenakan sulit untuk mengumpulkan masyarakat.
13. Menentukan alokasi dana kegiatan
Alokasi dana kegiatan yaitu bersumber dari dana desa.
14. Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan
Merupakan penjabaan dari waktu, tempat dan pelaksanaan yang
biasanya disajkan dalam bentuk gantchart.
15. Menentukan kegiatan monitoring
Monitoring atau pemantauan merupakan upaya supervisi dan review
kegiatan yang dilaksanankan secara sistematis oleh pengelola program untuk
melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam hal ini, tahap monitoring, dilakukan pertiga bulan petugas kesehatan
kunjungan pertiga bulan untuk memantau, ada tidak perubahan
16. Menentukan kegiatan evaluasi
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajen
termasuk manajemen promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan
evaluasi, tidak lain karena orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan
telah berjalan sesuai dengan kebutuhan dan apakah kegiatan yang dilakukan
memberi hasil dan dampak seperti yang dharapkan.
Dalam tahap evaluasi, programernya melaporkan ke promkes "ini
program saya" kemudian promosi kesehatan yang tindak lanjuti apa
masalahnya, dalam tahap evaluasi ini akhir tahun baru dilihat apa masalah
yang dihadapi.
Menurut saya, perencanaan promosi kesehatan di Puskesmas X belum
diterapkan dengan baik, karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan,
prosesnya tidak sesuai dengan tahapan-tahapan dari siklus perencanaan
promosi kesehatan. Pihak promosi kesehatannyapun hanya sekedar turun
melakukan penyuluhan, kemudian melakukan melakukan monitoring 3 bulan
sekali, itupun hanya untuk beberapa desa saja, kemudian setelah dilakukan
monitoring apakah langkah yang dilakukan oleh petugas, tidak dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA