BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), sebagai lembaga
pendidikan tinggi kedinasan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri
memiliki misi mengembangkan kurikulum berbasis pengajaran, pelatihan,
dan pengasuhan serta melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Pelatihan praktek lapangan sebagai salah satu bentuk pengabdian
kepada masyarakat merupakan pengamalan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara melembaga kepada masyarakat yang diselenggarakan
dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi praja di tengah
masyarakat atau di luar kampus dan dalam rangka mensukseskan
penyelenggaraan program pemerintah dan pemerintahan daerah.
Secara umum latar belakang penyelenggaraan Praktek Lapangan adalah:
a. Keterbatasan praja dalam menggali pengetahuan dan keterampilan
praktis yang tersaji di kampus, sehingga perlu melengkapinya dengan
kegiatan lapangan.
b. Perlunya keserasian antara perkembangan ilmu (teori) di kampus
dengan kondisi empirik di lapangan( Transfer of knowledge).
c. Memberikan kemampuan kepada praja untuk melakukan,
memperagakan, mengikuti aktivitas managerial pemerintahan di
lapangan.
d. Meningkatkan kemampuan kepada praja untuk melakukan pengabdian
intelektual kepada masyarakat.
Praktek Lapangan II ini merupakan kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan di lapangan, untuk memberikan pengetahuan tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yaitu aktivitas administrasi.

Karakteristik umum kegiatan administrasi adalah:

a. Adanya kegiatan pencatatan.
 b. Adanya aturan yang mendasari kegiatan.
c. Berkaitan dengan aktivitas birokrasi atau organisasi.
d. Berkaitan dengan aktivitas pelayanan publik.

B. Identifikasi dan rumusan masalah pemerintahan Kecamatan Bayang

Utara
Pada awal Pembentukan kecamatan bayang utara berdasarkan
peraturan daerah kabupaten pesisir selatan nomor 03 tahun 2004 tentang
pembentukan Kecamatan bayang utara jumlah nagarinya yaitu 4 (empat)
nagari namun saat ini setelah pemekaran jumlah nagari menjadi 6 (enam)
nagari dengan jumlah penduduk tercatat 7.312 jiwa, jika diklasifikan
menurut undang-undang nomor 23 tahun 2014 maka kecamatan bayang
utara tergolong kecamatan dengan klasifikasi B, sebagimana ilmu yang
telah diperoleh selama pendidikan di kampus termasuk mengidentifikasi
teori-teori sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegiatan pemerintahan
ternyata terdapat masalah yaitu ketidaksesuaian antara kenyataan di
lapangan dengan apa yang diharapkan, berbagai permasalahan tersebut
muncul disebabkan oleh beberapa faktor diantarnya ialah masih ada
kewenangan camat yang dilimpahkan oleh bupati pesisir selatan yang
belum dilaksanakan, kondisi geografis yang berbukit-bukit dan jarak antar
nagari yang cukup jauh maka permasalahan yang timbul tidak dapat di
elakan, hal ini mempengaruhi tingkat partisipasi masyrakat seperti
rendahnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan PATEN, karena
memang jauhnya jarak kantor wali nagari dengan kantor kecamatan
begitupun medan yang dilalui, tidak adanya alat komunikasi dalam hal ini
beberapa nagari belum ada jaringan komunikasi telepon seluler, seringnya
pemadaman listrik, rendahnya sumber daya manusia dinilai dari tingkat
pendidikan, tidak adanya pihak swasta penyedia jasa maupun niaga
sehingga harus ke kecamatan tetangga untuk memenuhinya, disamping itu
penguasaan tugas pokok dan fungsi personalia, dan banyak lagi masalah-
masalah yang terjadi di kecamatan bayang utara, hal ini merupakan
tanggung jawab semua pihak baik dari pemerintah maupun dari masyarkat
sendiri untuk mencari jalan keluar (problem solving) dari persoalan-
persoalan tersebut.

c. Maksud Dan Tujuan

Pelaksanaan Praktek Lapangan II Madya Praja ini memiliki
beberapa maksud dan tujuan yang diharapkan dapat terlaksana dan
tercapai, sebagai sarana peningkatan pengalaman dan kualitas Madya Praja
dalam dunia lapangan. Adapun yang menjadi maksud dan tujuan PL II
Madya Praja ini adalah:
a. Agar setiap Madya Praja IPDN mengenal, mengetahui, mempelajari
dan mampu melaksanakan aktifitas kegiatan Bidang Pemerintahan,
Bidang Pembangunan dan Bidang Kemasyarakatan di kecamatan
sesuai dengan rencana dan program pelatihan yang telah diberikan.
b. Agar Madya Praja memiliki penguasaan, kemampuan dan
keterampilan teknis fungsional Bidang Pemerintahan, Bidang
Pembangunan dan Bidang Kemasyarakatan, melalui kegiatan praktek
berdasarkan pemahaman ilmu-ilmu yang diperoleh serta pendalaman
latihan.
c. Agar Madya Praja mengetahui kondisi objektif pelaksanaan kegiatan
Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan di Nagari sebagai
masukan guna dapat diterapkan, dipraktekkan dan dikembangkan
dalam pelaksanaan tugas di masa mendatang.

 Target Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Praktek Lapangan II target yang akan di capai
dalam kegiatan Praktek Lapangan II Madya Praja ini adalah:
a. Praja dapat mempelajari dan memahami fungsi pemerintahan
kecamatan.
b. Praja dapat mempelajari dan memahami susunan organisasi
pemerintahan dan kelembagaan di kecamatan.
c. Praja dapat menguraikan pelaksanan tugas tiap-tiap unit organisasi
pemerintahan kecamatan.
 d. Praja dapat mempelajari dan memahami jenis, fungsi dan kegunaan
buku-buku administrasi kecamatan.
e. Praja dapat membantu pengisian buku-buku administrasi
kecamatan.
 Kelompok Kerja Praktek Lapangan
Kelompok kerja Praktek Lapangan II Madya Praja Kampus
Sumatera Barat yang dilaksanakan di Kabupaten pesisir selatan kecamatan
bayang utara, berjumlah 7 orang terdiri dari 1 orang pegawai dan 6 orang
praja :
a. Pembimbing Lapangan : Suhadi, S.Sos
b. Ketua Kelompok : Aldiwan Haira Putra
c. Sekretaris : Ratna Sari
d. Bendahara : Dolly Konjol
e. Koor.Program Umum : Arie Pratama
f. Koor.Program Khusus : Hendra Sinaga
g. Koor.Program Daerah : Hamdi Yudhistira

Struktur organisasi kelompok kerja Praktek Lapangan II Kecamatan

bayang utara :

SUHADI, S.Sos
PEMBIMBING LAPANGAN

Asril, SH
MP. ALDIWAN HAIRA P.
PEMBIMBING TEKNIS
KETUA KELOMPOK

MWP. DOLLY KONJOL MWP. RATNA SARI

BENDAHARA SEKRETARIS

MP.ARIE
` PRATAMA MP.HENDRA SINAGA MP.HAMDI YUDHISTIRA
KOOR. PROG. UMUM KOOR. PROG. KHUSUS KOOR. PROG. DAERAH