Makalah Jenis2 Mutu Beton
Makalah Jenis2 Mutu Beton
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Ayumnah Istiqomah
Mildayanti
Prasasti Eka
Miranda Syam
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Jenis Mutu
beton.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Jenis Mutu beton ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Dalam KBBI, Beton adalah campuran semen, kerikil, dan pasir yg diaduk dengan air
untuk tiang rumah, pilar, dinding, dsb. Dalam pengertian umum beton berarti campuran
bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat semen bercampur
air. Sifat beton berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan
pencampurannya. Untuk mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas,
perlu dipilih bahan yang sesuai dan dicampur secara tepat. Seiring dengan penambahan
umur,beton akan semakin mengeras dan akan mencapai kekuatan rencana (f’c) pada
usia 28 hari.
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat
halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang
membentuk massa padat (SNI-03-2847-2002). Beton juga dapat didefinisikan sebagai
bahan bangunan dan kontruksi yang sifat-sifatnya dapat ditentukan terlebih dahulu
dengan mengadakan perencanaan dan pengawasan yang teliti terhadap bahan-bahan
yang dipilih (Dr. Wuryati Samekto, M.Pd dan Candra Rahmadiyanto, S.T.,2001).
1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta
tegangan hancur tarik yang rendah
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen
lengkung atau tarikan
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak
yang makin lama makin besar
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal
dengan proses hidrasi
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran
sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen
berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
2
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa
dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang
tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus
dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi
akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka
dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik
11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima
gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik.
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative
rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai
50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta
aman terhadap bahaya kebakaran.
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi dengan
massa jenis γc sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54
kN/m3 ( 1000g kg setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2),
mengakibatkan bangunan beton sangat berat
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa
susut dan rangkak.
Beton dengan mutu fc’ 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur
beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm. Mengacu
pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete Institute).
1 MPa = 10 kg/cm2
3
b) Mutu Beton dengan Karakteristik
Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250
kg/cm2 pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm.
Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama. Disini kita tidak bisa langsung
mengatakan 25 MPa sama dengan K-250
Mutu beton berdasarkan karakteristik beton dalam praktek di lapangan dapat dibagi menjadi
tiga bagian yaitu:
Beton non struktural adalah pekerjaan pengecoran beton yang tidak mengandung secara
langsung unsur strukutral antara lain besi sebagai bahan penulangan cor beton. Mutu beton
non struktural atau juga disebut beton kelas I antara lain: K-B0 (Nol) K-100, K125, K-150, K-
175, dan K-200
BETON STRUKTURAL
Beton struktural adalah jenis beton yang mengandung unsur penulangan besi dalam adukan
corannya, beton struktural juga meliputi pekerjaan pembesian dan pekerjaan pengecoran
beton. Sedangkan pekerjaan lainnya yang sering berubungan dengan pekerjaan beton adalah
pekerjaan peynyusunan struktur baja, bekisting beton, finishing beton, pondasi beton,
pasangan bata dan lain sebagainya.
Mutu beton struktural juga disebut beton kelas II yang terdiri dari beberapa kelas antara
lain: K-225, K-250, K-275 dan K-300.
BETON PRATEGANG
Beton prategang adalah perpaduan antara beton dan baja, sedangkan beton merupakan materi
yang memiliki daya kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi kekuatan tariknya rendah.
Disamping itu baja memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi. Dengan kombinasi antara
kekuatan beton dan baja maka akan menghasilkan struktur yang kuat terhadap beban tekan
dan beban tarik. Mutu beton pratekan ini juga disebut kelas III yang terdiri dari beberapa
karakteristik kelas antara lain: K-325, K-350, K-375, K450, dan K-500.
4
2.4 JENIS - JENIS MUTU BETON
Dari sumber-sumber yang kami dapat mengenai peng-kelasan mutu beton ini maka dapat
dikategorikan selain yang disebutkan diatas tersebut, adapun beton jika dilihat dari kelas dan
mutunya adalah sebagai berikut:
1. Klas A ( K 500)
Kegunaan dan peruntukan kelas ini adalah untuk beton untuk precast atau prestressed
2. Klas P ( K450 )
Kelas jenis beton ini kegunannya untuk rigit, jalan klas 1 atau jala negara dan jalanl tol)
3. Klas B ( K350 )
Jenis Beton kelas ini diperuntukan untuk lantai biasanya lantai dasar bangunan pabrik
4. Klas K 300 (Lihat harga ready mix k 300)
Beton untuk kontruksi bangunan ruko / rumah bertingkat 3 lantai s/d 5 lantai
5. Klas K 250
Konstruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal / standar.
6. Klas K 225 (mobil standar) konstruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal.
lihat juga harga ready mix k 225
7. Klas 225 ( MINI MIX / mobil kecil) kontsruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah
tinggal.
8. Klas D ( K 175 ) konsruksi bangunan ringan.
9. Klas E ( K 125 ) konsruksi LC/ lantai dasar
10. Klas BO konsruksi LC/ lantai dasar.
Untuk lebih terperinci berikut ini kami cantumkan tabel mutu beton tanpa campuran fly ash
(NFA), selengkapnya dibawah ini
5
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat
halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang
membentuk massa padat. Bahan penyusun beton, yaitu semen, agregat, air dan bahan
adiktif, dan bahan penyusun lainnya yang telah diuraikan dalam makalah ini.
1.2. Saran
1. Perlu di perhatikan ketika menggunakan beton sebagai bahan struktur, pekerjaan
penulangan beton harus di perhitungkan dengan matang, karena jika tidak kualitas
beton menurun.
2. Seorang perencana struktur hendaklah selalu mangikuti perkembangan peraturan dan
pedoman – pedoman standar dalam perencanaan struktur, sehingga bangunan yang
dihasilkan nantinya selalu memenuh persyaratan yang terbaru yang ada ( up to date )
seperti dalam hal peraturan perencanaan struktur tahan gempa, standar perencanaan
struktur beton, harga matrial terbaru dan sebagainya.
3. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan berpedoman
pada faktor kamudahan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pengalaman tenaga
kerja serta segi ekonomisnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://sastrasipilindonesia.wordpress.com
http://agusimanuddin22.blogspot.com
http://tosimasipil.blogspot.com
http://asrinurdin96.blogspot.com
https://www.academia.edu
http://sang-pemujarahasia.blogspot.com
https://baturisit.blogspot.com
http://strong-indonesia.com
https://mitrareadymix.com/pengertian-ready-mix-dan-mutu-beton/