ANALISA AIR
“Uji Zat Organik pada Air Sumur Banjarmasin dengan Metode
Permanganometri (redoks) dalam suasana asam”
Disusun Oleh :
CARA KERJA
a. Standarisasi
1. Pipet 5 ml H2C2O4 lalu masukkan kedalam Erlenmeyer
2. Tambahkan 5 ml H2SO4 , kemudian homogenkan
3. Setelah itu titrasi dengan KmNO4 hingga berwarna
4. Catat volume titrasinya
b. Kadar
1. Pipet 5 ml sampel lalu masukkan kedalam Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades sebanyak 45 ml
3. Tambahkan 2/3 tetes KmNO4 hingga berwarna pink
4. Tambahkan 2,5 ml H2SO4
5. Panaskan hingga (70ºC-80ºC) sampai menddih selama 1 menit
6. Tambahkan Pipet 5 ml KmNO4, panaskan kembali sampai mendidih
selama 5 menit sampai berwarna ungu
7. Tambahkan 10 ml H2SO4 hingga bening
8. Titrasi dengan KmNO4 hingga berwarna pink
9. Catat volume titrasinya
HASIL
a. Standarisasi
Sebelum di titrasi Sesudah di titrasi
b. Kadar
Sebelum di titrasi Sesudah di titrasi
Kalkulasi :
N . V . KmNO4 = N. VH2C2O4
N.VH2C2O4
N . KmNO4 =
VKmNO4
0,1 N x 5 ml
=
3,4
= 0,147 N
Vtotal (Vsampel+aquadest) 50
D= = = 10
Vsampel yang di pipet 5
= 4.828,48 mg/l
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilakukan tentang uji zat organik pada air sumur
Banjarmasin dengan menggunakan metode permanganometri. Permanganometri
merupakan titrasi reduksi oksidasi dengan menggunakan larutan baku permanganat.
Kalium Permanganat (KMnO4) merupakan zat pengoksidasi yang kuat dan dapat
dipakai tanpa penambahan indikator, karena ia dapat bertindak sebagai indikator
(autoindikator).
Permanganometri sendiri digunakan untuk menentukan kadar suatu zat
organik dalam air sample. Zat organik sendiri menentukan kualitas suatu air. Jika
suatu air memiliki kadar zat organik yang tinggi maka semakin tinggi jumlah
bakteri dalam air tersebut karena zat organik merupakan makanan untuk bakteri.
Air yang mempunyai zat organik yang tinggi juga memiliki tingkat pencemaran
yang tinggi, karena air tersebut memiliki kandungan oksigen yang rendah karena
alga atau tumbuhan dalam air tersebut tidak bisa menghasilkan oksigen melalui
fotosintesis.
Menurut Dep.Kes R.I. maksimal yang diperbolehkan adalah 10 mg/l. Hasil
praktikum yang kami dapatkan adalah sample uji kami mempunyai kadar zat
organik 4.828,48 mg/l. Jadi dapat disimpulkan sample air yang kami uji tidak layak
untuk diminum karena tidak memenuhi standard air minum untuk uji kimia zat
organik menurut Dep.Kes R.I.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa perairan mengandung bahan pencemar
yang begitu tinggi sehingga tidak layak untuk dikonsumsi mengingat kadar
permanganat yang jauh melampaui batas standar baku mutu nasional. Hasil ini juga
membuktikan adanya kandungan zat organik yang sangat tinggi di badan perairan
sehingga menimbulakan perairan tercemar, berbau tak sedap, dan berwarna hitam.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa kadungan oksigen terlarut yang berada dalam
air sangatlah rendah. Sehingga banyak biota air yang mati di dalamnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan di dapatkan hasil yang
tidak normal yaitu 4.828,48 mg/l. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel air tersebut
tidak layak untuk di konsumsi karena tidak memenuhi standar air minum untuk uji
kimia zat organik menurut Permenkes RI. Nilai normal sesuai Permenkes RI yaitu
10 mg/l.
DAFTAR PUSTAKA