Bab Ii
Bab Ii
PEMBAHASAN
1
Abdul Majid Khon, (Ulumul Hadis), Jakarta: Amzah, 2012, hal 166
2
http://jonirpm.blogspot.com/2015/11/makalah-hadits-ditinjau-dari-segi.html?m=1
3
Abdul Majid Khon, Ibid, hal 168
4
http://jonirpm.blogspot.com/2015/11/makalah-hadits-ditinjau-dari-segi.html?m=1
5
Abdul Majid Khon, Ibid, hal 168
6
http://jonirpm.blogspot.com/2015/11/makalah-hadits-ditinjau-dari-segi.html?m=1
7
Abdul Majid Khon, Ibid, hal 130
Tidak terjadi kejanggalan (syadz)
Maksudnya ialah periwatan orang terpercaya yang bertentangan
dengan periwayatan orang yang lebih terpercaya.8
Tidak terjadi ‘illat
Adalah suatu sebab tersembunyi yang membuat cacat keabsahan
suatu hadith padahal lahirnya selamat dari cacat tersebut.9
ii. Macam-macam hadith shahih
Shahih lidzatih (shahih dengan sendirinya), karena telah memenuhi 5
kriteria hadith shahih sebagaimana definisi, contoh, dan keterangan
diatas.10
Shahih lighayrih (shahih karena yang lain), semestinya sedikit tidak
memenuhi persyaratan hadith shahih, ia baru sampai tingkat hadith
hasan, karena diantara perawi ada yang kurang sedikit hafalannya
dibandingkan dalam hadith shahih tetapi diperkuat dengan
jalan/sanad lain.11
iii. Kehujjahan hadith shahih
Hadith yang telah memenuhi persyaratan hadith shahih wajib
diamalkan sebagai hujjah atau dalil syara’ sesuai dengan ijma’ para
ulama hadith dan sebagian ulama ushul dan fiqh. Hadith shahih
lighayrih lebih tinggi derajatnya daripada hasan lidzatih, tetapi lebih
rendah daripada shahih lidzatih.12
b. Hadith Hasan
Merupakan hadith yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil,
kurang sedikit kedhabithannya, tidak ada keganjilan (syadz), dan tidak ada
‘illat.
8
Abdul Majid Khon, Ibid, hal 171
9
Ibid, hal 172
10
Ibid, hal 173
11
Ibid, hal 174
12
Ibid
i. Macam-macam Hadith Hasan
Hasan Lidzatih
Merupakan hadith hasan dengan sendirinya, karena telah
memenuhi segala kriteria dan persyaratan yang di tentukan.13
Hasan Lighayrih
Merupakan hadith dha’if yang karena didukung oleh hadith
lain yang shahih dengan matan yang sama, sehingga naik
menjadi hadith hasan lighayrih.14
ii. Kehujjahan hasan
Para ulama bersepakat untuk mengatakan bahwa hadith hasan sama
dengan hadith shahih, sekalipun tingkatannya tidak sama, bahkan ada
sebagian ulama yang memasukkan hadith hasan kedalam kelompok
hadith shahih baik hasan lidzatih maupun hasan lighayrih.
2. Hadith Mardud
Merupakan hadith yang tidak dapat diterima, karena tidak memenuhi beberapa
kriteria persyaratan yang ditetapkan para ulama, baik yang menyangkut sanad
maupun matan.15 Hadith Mardud dinamai juga dengan hadith da’if.16
Hadith Dhaif
a. Pengertian hadith da’if
Merupakan hadith yang tidak memenuhi sebagian atau semua peryaratan
hatih hasan atau shohih, misalnya sanadnya tidak bersambung, perawinya
tidak adil dan tidak dhabith, terjadi keganjilan, baik dalam sana atau matan,
dan terjadinya cacat yang tersembunyi pada sanad dan matan.17
b. Klasifikasi hadith da’if
1. Dhaif muhtamal
13
Abdul Majid Khon, Ibid, hal 180
14
http://jonirpm.blogspot.com/2015/11/makalah-hadits-ditinjau-dari-segi.html?m=1
15
Ibid, hal 167
16
http://jonirpm.blogspot.com/2015/11/makalah-hadits-ditinjau-dari-segi.html?m=1
17
Abdul Majid Khon, Ibid, hal 184
Yaitu yang bisa diterima atau ringan, bukan dhaif yang berat. Hal ini ketika
ada hadith semisal yang membantu tertutupnya kedhaifan hadith tersebut
dan terangkat menjadi hadith hasan lighayrih.
2. Dhaif syadid
Yaitu, dhaif yang sangat berat. Hal ini ketika ada hadith yang semisalnya
tetapi tidak menutup kedhaifan hadith tersebut dan tidak terangkat
derajatnya.18
18
http://jonirpm.blogspot.com/2015/11/makalah-hadits-ditinjau-dari-segi.html?m=1