Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PELAKSANAAN DAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN

DI SEKOLAH

A. Pelaksanaan dan Ulasan Pendidikan


Proses belajar mengajar di MTs Madani Alauddin Pao-pao dilakukan secara
terjadwal. Dalam sepekan kegiatan belajar ini berlangsung 6 hari, yakni setiap hari senin
hingga sabtu.
Bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam ditangani oleh 1 orang guru dengan 6
kelas atau dikatakan terdiri dari 1 sekolah MTs (Madrasah Tsanawiyah) karena setiap
sekolah terdiri atas 3 kelas yaitu 1, 2, dan 3 kemudian terbagi lagi 1A, 1B, 2A, 2B, 3A
dan 3B. bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam memperoleh 2 jam mata pelajaran atau
satu kali pertemuan setiap minggu, jika dikaitkan dengan mahasiswa PPL di sekolah ini,
secara langsung mereka mengaplikasikan kegiatan mengajar sesuai dengan ketentuan
yang telah disepakati antara guru pamong dengan mahasiswa yang bersangkutan.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam yang ditempatkan pada lokasi ini sebanyak
11 orang, 7 orang di Madrasah Tsanawiyah dan 4 orang di Madrasah Aliyah.
Mahasiswa-mahasiswa yang ditempatkan pada sekolah ini berusaha menjalankan
tugas sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh guru pamong dan sesuai kesepakatan
antara mahasiswa-mahasiswa dengan guru pamong dan dosen pembimbing.
Adapun untuk nama-nama mahasiswa yang menjalankan tugas mengajar Sejarah
Kebudayaan Islam pada Madrasah Tsanawiyah sebagai berikut:

No Nama Nim Kelas


1 Ibrahim 20100109022 VII B
2 Ilham 20100109023 IX A
3 Imam al Gazali 20100109024 VII A
4 Jumrianah 20100109027 IX B
5 Ma’sum 20100109028 IX B
6 Mardiyah 20100109030 VIII B
7 Marhaya 20100109031 VIII A

Tabel di atas berdasarkan keputusan guru pamong dan disepakati oleh peserta
PPL. Tujuannya agar peserta PPL siap mengajar sesuai waktu dan kelas berapa yang
diperolehnya. Sehingga, menjadi calon tenaga pengajar yang siap pakai.
Selain kegiatan mengajar, praktek juga melatih untuk melakukan kegiatan
pendidikan lainnya, seperti:

1. Membuat analisa hasil belajar siswa setelah ulangan harian maupun ujian mid
semester.
2. Melaksanakan administrasi sekolah, yakni membuat absensi siswa sebagai upaya
memotivasi siswa untuk aktif mengikuti pelajaran dan juga melakukan pendekatan
kepada siswa yang sering mengganggu ketertiban pembelajaran.

B. Permasalahan dan Ulasan Sesuai Bidang Studi


Bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bidang studi yang materinya
harus sesuai dengan fakta di masa lampau, oleh karena itu, harus kontinyu dalam
mangajarkan kepada siswa karena pembelajaran konsep-konsep pada materi memiliki
sitematika tersendiri dan jenjang satu konsep yang saling menunjang satu sama lain.
Kami sebagai mahasiswa PPL di MTs Madani Alauddin Pao-pao senantiasa pula
berhadapan dengan berbagai masalah baik menyangkut materi maupun teknik
pelaksanaan namun semua permasalahan itu dapat teratasi dengan konsultasi dan arahan
guru pamong di sekolah atau dosen pembimbing. Adapun permasalahan berkaitan dengan
kegiatan mahasiswa diantaranya:
1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Penyusunan perangkat pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) menjadi kewajiban setiap mahasiswa PPL sebelum melangsungkan proses
belajar mengajar (PBM) walaupun demikian penyususnan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini tetap dalam pengawasan dan bimbingan dari guru pamong dan
dosen pembimbing, sehingga RPP yang digunakan sebagai pedoman PBM yang
dibuat oleh mahasiswa PPL tak perlu diragukan lagi. Rencana pelaksanaan
pembelajaran disusun sesuai dengan KTSP 2008. Dalam RPP ini memuat Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Uraian, Materi Pokok, Metode,
Skenario Pembelajaran, kegiatan akhir, Sumber Belajar, alat dan bahan.
2. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM)
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar akan berlangsung dengan baik, apabila
factor pendukungnya dapat terpenuhi, diantaranya adalah penampilan yang luwes,
strategi belajar yang mapan, dan metode mengajar yang sesuai dengan materi
pelajaran serta penguasaan keterampilan mengajar.
Untuk mendapatkan kesan penampilan luwes, tidak menolak dan tidak menjadi
bahan perhatian orang lain, dalam semua kegiatan khususnya dalam pakaian yang
sopan dan rapi. Dalam semua kegiatan khususnya dalam pelaksanaan PBM. Semua
factor pendukung dalam kelancaran PBM menjadi tuntutan dan keharusan bagi
Mahasiswa PPL untuk mengetahui, memahami, menguasai dan menerapkan di dalam
ruang kelas.
3. Partisipasi dan Adaptasi Lingkungan
Untuk lebih meningkatkan keakraban antara mahasiswa PPL, guru pegawai, dan
siswa. Maka dalam beberapa kegiatan sekolah mahasiswa PPL ikut serta dalam
kegiatan, seperti ikut Upacara Bendera setiap hari senin dan lain-lainnya.

4. Bimbingan Guru Pamong, Dosen Pembimbing, dan Supervisor PPL


Pembimbingan terhadap mahasiswa PPL dilakukan oleh guru pamong, Dosen
Pembimbing dan sepervisol PPL dilakukan pada awal pelaksanaan PPL (sebelum
observasi sekolah), mahasiswa PPL diberikan bimbingan seputar kegiatan PPL
hingga penyusunan laporan, selanjutnya pembimbingan dilakukan oleh guru pamong
dan dosen pembimbing.
Masalah-masalah kecil mungkin terjadi di MTs. Madani Alauddin Pao-pao Gowa,
namun berkat kecakapan orang tua siswa, kepala sekolah, dan pegawai sekolah
dengan mudah dapat mengatasi permasalahan jika ada yang terjadi. Adanya
hubungan dan komunikasi yang baik antara siswa dan guru bidang studi Sejarah
Kebudayaan Islam, sehingga sampai saat ini belum ada masalah yang dapat
menghambat proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai