AMOBILISASI ENZIM PENISILIN ASILASE DARI E. coli B1O4
DENGAN POLIAKRILAMIDA
Firman Sebayang
Departemen Kimia FMIPA USU Medan
Abstrak
Penisilin asilase adalah merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis benzil penisilin menjadi asam
6-amino penisilanat (6-APA) dan asam fenil asetat. Isolasi enzim penisilin asilase menggunakan bakteri. E.coli
B1O4 sebagai sumber enzim intraseluler. E.coli B1O4 ditumbuhkan dalam medium fermentasi menurut
formula morita dan iwata dengan asam fenil asetat 0,2% sebagai induser. Sel dipecah dengan ultrasonikator
o
pada suhu 4 C. Ekstrak enzim dipisahkan dengan sentrifuga dan diikuti dengan pengendapan enzim dengan
menggunakan ammonium sulfat. Aktivitas enzim ditentukan berdasarkan jumlah 6-APA yang dihasilkan dari
hidrolisis substrat benzil penisilin. 6-APA ditentukan berdasarkan metodekornfeld. Kadar protein ditentukan
dengan metodelowry. Aktivitas spesifik ekstrak kasar enzim adalah 0,65 unit/mg protein dan setelah
pemurnian dengan amonium sulfat 20-60% aktivitas spesifik enzim meningkat menjadi 2,85 unit/mg protein
o
pada kondisi optimum pH 7,5 suhu 45 C dengan lama inkubasi 30 menit.
Amobilisasi enzim penisilin asilase dilakukan dengan menggunakan bahan pendukung poliakrilamida.
Aktivitas spesifik enzim amobil adalah 2,70 unit/mg protein pada kondisi pH 7,5 dan suhu 45 oC dengan lama
inkubasi 30 menit. Bila dibandingkan aktivitas spesifik enzim penisilin asilase bebas dengan enzim amobil
terjadi penurunan aktivitas spesifik setelah diamobilisasi, namun demikian enzim penisilin asilase amobil lebih
menguntungkan karena dapat digunakan secara berulang.
1
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
2
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
aselerator. DMAPN dapat diganti dengan fermentasi ditambahkan asam fenil asetat
N,N,N,N-tetrametilendiamin (TEMED). 0,2% sebagai penginduksi. Pasta sel
bakteri dipisahkan dari medium cair
Reaksi polimerisasi gel poliakrilamida ini dengan sentrifuga dingin 2-4 oC pada
dapat dilihat seperti gambar berikut: 5000 rpm selama 30 menit. Pasta sel
dicuci dengan NaCl 0,95%, selanjutnya
pasta sel disuspensikan dengan 5 ml bufer
fosfat 0,01 M pH 7,0.
Pemecahan sel bakteri dilakukan dengan
ultrasonikator pada suhu 2-4 oC. Ekstrak
enzim kasar dipisahkan dari komponen-
komponen sel lainnya dengan sentrifuga
dingin pada 5000 rpm selama 30 menit.
3
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
pemanasan. Untuk mengetahui jumlah 6- benzil penisilin dan 1,2 ml bufer fosfat 0,1
APA yang terbentuk digunakan kurva M pH 7,5. Inkubasi dalam inkubator
standar 6-APA (Lampiran 1). goyang pada suhu 45 oC selama 30 menit.
Jumlah 6-APA yang dihasilkan ditentukan
5. Penentuan Kadar Protein Enzim seperti cara penentuan jumlah 6-APA
Penisilin Asilase dengan menggunakan enzim penisilin
Penentuan kadar protein dilakukan asilase bebas.
dengan metode lowry. Sebanyak 1 ml
larutan enzim direaksikan dengan 5 ml 8. Pengujian Aktivitas Enzim Penisilin
reagen C, kocok dan biarkan selama 10 Asilase Amobil pada Pemakaian
menit pada suhu kamar. Tambahkan 0,5 Berulang.
ml reagen D (folinciocalteu 1 N) kocok dan Penentuan ativitas enzim amobil pada
biarkan 30 menit pada suhu kamar. pemakaian berulang sama halnya dengan
Warna biru yang terbentuk diukur cara penentuan aktivitas enzim amobil,
serapannya pada panjang gelombang 750 hanya saja setelah pemakaian pertama
nm. Untuk mengetahui konsentrasi protein selesai, enzim amobil tersebut dicuci
digunakan kurva standar bovin serum dengan air, selanjutnya digunakan
albumin (Lampiran 2). kembali. Demikian seterusnya sampai
pemakaian berulang 6 kali.
6. Pembuatan Enzim Penisilin Asilase
Amobil C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebanyak 750 mg akrilamid dicampur
dengan 40 mg N,N-metilenbisakrilamida 1. Isolasi Enzim Penisilin Asilase
dalam 100 ml gelas kimia yang berisi 5 ml Pada tahap isolasi enzim dilakukan
bufer fosfat 0,01 M pH 7,0. Diaduk sampai sentrifugasi sel E. coli yang masih
homogen. Tambahkan 1 ml larutan enzim tercampur dengan mediumnya. Pengujian
penisilin asilase hasil isolasi dan diaduk. terhadap sisa medium fermentasi
Tambahkan 0,5 ml larutan N,N,N,N- menunjukkan tidak adanya aktivitas enzim
tetrametilendiamin (TEMED) 5% dan 0,5 penisilin asilase. Hal ini membuktikan
ml larutan kalium persulfat. Setiap kali bahwa enzim penisilin asilase dari E. coli
penambahan bahan selalu diaduk. B104 bersifat intraseluler sehingga untuk
memperoleh enzim harus dilakukan
Dibiarkan membeku dalam kamar pemecahan sel menggunakan
pendingin agar enzim yang diamobilkan ultrasonikator. Ekstrak kasar enzim
tidak rusak akibat pengaruh panas pada dipisahkan dari komponen-komponen sel
proses reaksi polimerisasi. Gel yang telah lainnya dengan sentrifugasi.
dibentuk dipotong-potong dengan ukuran
2 x 2 x 2 mm, kemudian dengan bufer 2. Pemurnian Enzim Penisilin Asilase
fosfat dengan volume tertentu. Gel yang Ekstrak enzim yang diperoleh masih
telah dicuci merupakan enzim penisilin merupakan campuran dari berbagai
asilase amobil. macam enzim sehingga untuk
mendapatkan enzim yang lebih murni
7. Pengujian Aktivitas Enzim Penisilin dilakukan pemurnian dengan fraksinasi
Asilase Amobil. menggunakan amonium sulfat. Aktivitas
Proses yang dilakukan adalah sistem spesifik sebelum dan sesudah pemurnian
batch. Sebanyak 2 gr gel poliakrilamida dapat dilihat pada Tabel 1.
yang mengandung 0,4 ml enzim
ditambahkan sebanyak 0,8 ml substrat
4
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
5
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
6
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
Hal ini disebabkan karena energi molekul substrat dengan sisi aktif enzim
aktivasi yang diperlukan enzim untuk kurang efektif sehingga akan menurunkan
menghidrolisa substrat benzil penisilin aktivitas enzim.
belum cukup sehingga enzim tidak
bekerja secara efektif. Kenaikan 6. Pengujian Aktivitas Enzim Penisilin
temperatur menyebabkan kenaikan Asilase Amobil pada Pemakaian
aktivitas enzim meningkat sampai Berulang
mancapai kondisi optimum. Setelah Dari hasil pengujian aktivitas enzim
tercapai suhu optimum ternyata dengan penisilin asilase amobil pada pemakaian
kenaikan suhu aktivitas enzim berulang untuk enzim yang sama ternyata
menurun. mengalami penurunan seperti terlihat
pada Kurva 3.
Terjadinya penurunan aktivitas Dari kurva dapat dilihat bahwa penurunan
diperkirakan karena enzim mengalami aktivitas ini berhubungan dengan stabilitas
denaturasi akibat panas. Ikatan dan daya katalitik molekul enzim. Daya
hidrogen yang merupakan ikatan yang katalitik dan stabilitas enzim dipengaruhi
lemah pada molekul enzim mungkin oleh faktor lingkungan terutama gugus
terputus sehingga terjadi perubahan fungsi reaktif enzim pada pusat aktif. Bila
struktur tertier dan kuartener dan suatu enzim sering digunakan maka
menurunkan aktivitas enzim. adanya interaksi antara substrat dengan
enzim akan mempengaruhi gugus reaktif
5. Aktivitas Enzim Penisilin Asilase sehingga terjadi perubahan konformasi
Sebelum dan Sesudah struktur enzim, dengan demikian akan
Diamobilisasi mempengaruhi daya katalitik enzim
Aktivitas enzim penisilin asilase tersebut.
sebelum dan sesudah diamobilisasi
dapat dilihat pada Tabel 2. Bila dilihat stabilitas enzim penisilin
asilase amobil pada pemakaian berulang
Tabel 2. Aktivitas Enzim Penisilin Asilase
ternyata pada pemakaian 1 sampai ke-4
Fraksi Enzim Aktivitas Spesifik
(unit/mg Protein)
relatif belum menunjukkan perubahan
Enzim penisilin 2.85 aktivitas enzim yang berarti. Namun
asilase bebas setelah pemakaian yang ke-5 dan ke-6
Enzim penisilin 2.70 terjadi penurunan aktivitas yang tajam. Hal
asilase amobil
ini kemungkinan kerusakan perubahan
konformasi enzim penisilin asilase cukup
Bila dibandingkan aktivitas enzim besar sehingga menyebabkan aktivitas
bebas dengan enzim amobil dengan enzim menurun secara drastis.
bahan pendukung poliakrilamida ternyata
aktivitas enzim penisilin asilase amobil
D. KESIMPULAN
lebih rendah. Hal ini mungkin
disebabkan karena enzim sebagai
1. E. coli B104 dapat memproduksi enzim
molekul protein yang bersifat hidrofilik
penisilin asilase jika bakteri tersebut
sangat mudah dipengaruhi oleh
ditumbuhkan dalam medium fermentasi
keadaan lingkungan. Dengan demikian
menurut formula morita dan iwata yang
diperkirakan struktur molekul enzim
mengandung asam fenil asetat 0,2%
rusak akibat terjadinya perubahan
sebagai penginduksi.
panas pada saat berlangsungnya
2. Aktivitas spesifik ekstrak kasar enzim
reaksi polimerisasi. Selain itu turunnya
aktivitas enzim amobil mungkin adalah 0.65 unit/mg protein, dan
disebabkan karena orientasi antara setelah pemurnian dengan amonium
7
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
8
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
LAMPIRAN
Lampiran 1.
9
Firman Sebayang Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN
Volume 17 (3) 2005
Lampiran 2.
10