Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Kehamilan

Kehamilan adalah suatu peristiwa bertemunya sel telur dan sel sperma hasil dari

pertemuan itu akan bernidasi di dalam rahim selama beberapa waktu dan tumbung-

kembang menjadi bayi (Manuaba, 1999).

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid

terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode ante

partum. Periode antepartum dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing terdiri dari

13 minggu atau 3 bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari

ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan lebih kurang

280 hari atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir. Pembuahan terjadi ketika ovulasi

lebih kurang 14 hari setelah HPHT (Varney, 2007).

B. Tanda dan Gejala Kehamilan

1. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti) Kehamilan

Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat dikenali dari

pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.

Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala presumptif kehamilan yang

meliputi:Amenorea, mual dan muntah, ngidam, singkope, sering miksi, konstipasi

(Cunningham, dkk, 2006).

Universitas Sumatera Utara


a. Amenorea (berhentinya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukkan folikel de graaf

dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat

dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan

digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan persalinan. Tetapi,

amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitary,

perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional

seperti ketakutan akan kehamilan.

b. Mual (nausea) dan Muntah (emesis)

Pengaruh esterogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang

berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari

yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis,

tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang

disebut dengan hiperemesis gravidarum.

c. Ngidam (mengingini makanan tertentu)

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian

disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan

dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Syncope (pingsan)

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia

susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingasan. Hal ini sering

terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang

setelah 16 minggu.

Universitas Sumatera Utara


e. Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal

metabolism (basal metabolism rate-BMR) pada kehamilan, yang akan

meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme

hasil konsepsi.

f. Payudara tegang

Esterogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,

sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara.

Bersama somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran

payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama

kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.

g. Sering miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan

sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat

desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya

keluhan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.

Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga

panggul dan menekan kembali kandung kemih.

h. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot menurun)

sehingga kesulitn untuk BAB.

Universitas Sumatera Utara


i. Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat

pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

j. Epulis

Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama

k. Varises atau penampakkan pembuluh darah vena

Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah

terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar

genetalian eksterna, kaki dan betis serta payudara. Penampakkan pembuluh

darah ini dapat hilang setelah persalinan.

2. Tanda dan Gejala Kemungkinan (Probability) Kehamilan

Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahn fisiologis yang dapat diketahui

oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.

Tanda kemungkinan hamil menurut Hani, ddk (2010) terdiri dari:

1. Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus hal ini terjadi pada bulan ke empat

kehamilan.

2. Tanda Hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.

3. Tanda Goodel

Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung

hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.

Universitas Sumatera Utara


4. Tanda Chadwicks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk

juga porsio dan serviks.

5. Tanda Piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum

berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut

berkembang lebih dulu.

6. Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di

dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadit, tidak nyeri biasanya

timbul pada kehamilam delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari

pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. kontraksi ini akan terus

meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatanya sampai mendekati

persalinan.

7. Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam

cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada

pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja

tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.

8. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (planotest) Positif

ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic Gonadotropin (hCG)

yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama Pemeriksaan kehamilan.

Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieskresi

pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi

Universitas Sumatera Utara


dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari

60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.

3. Tanda Pasti (Positive) Kehamilan

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin, yang

dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.

Tanda pasti kehamilan menurut Hani, dkk (2010) terdiri atas hal-hal berikut ini:

1. Gerakan Janin dalam Rahim

Gerakan janin ini harus dapt diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin

baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

2. Denyut Jantung Janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal

electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru dapat

didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.

3. Bagian-bagian Janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong)serta bagian

kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan

lebih tua (trimester akhir). Bagin janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi

menggunakan USG.

4. Kerangka Janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

Universitas Sumatera Utara


C. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Selama Kehamilan

1. Sistem Reproduksi

a. Uterus

1). Ukuran.

Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama dibawa pengaruh esterogen

dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar,

sebesar telur bebek, pada kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada 16 minggu

sebesar kepala bayi/tinju orang dewasa, dan semakin membesar sesuai dengan usia

kehamilan (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 39).

2). Berat.

Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1. 000 gram pada akhir

bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 60).

3). Posisi rahim dalam kehamilan.

Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan

kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga

perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil, rahim

biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Sulistyawati, 2009

hlm. 61).

4). Vaskularisasi.

Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak

cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah (Sulistyawati, 2009

hlm. 61).

Universitas Sumatera Utara


5). Serviks uteri

Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak , kondisi ini yang disebut dengan

tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan

muskus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi

livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).

b. Ovarium

Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai

terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan

progesteron.

c. Vagina dan vulva

Oleh karena pengaruh esterogen dan progesteron, terjadi hipervaskularisasi pada

vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan,

kondisi ini disebut dengan Tanda Chadwick.

2. Sistem Kardiovaskuler

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau

biasa disebut sebagau curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%.

Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya

pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka

denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit

menjadi 80-90 kali/menit).

Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya

perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan dapat

lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima

seperlima dari seluruh darah ibu.

Universitas Sumatera Utara


3. Sistem Urinaria

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang

volumenya meningkat (samapi 30-50%), yang puncaknya pada usia kehamilan 16-24

minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang

akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal ketika

berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat

kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mencoba untuk

berbaring/tidur.

4. Sistem Gastrointestinal

Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah,

sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di

dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.

Wanita hamil sering mengalami rasa panas (heartburn) dan sendawa, yang

kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena

relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung

mengalir kembali ke kerongkongan.

5. Sistem Metabolisme

Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukkan tulangnya dan ini

terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat

diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70%

dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa

darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan

akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan lapar”

yang memungkinkan berbahaya pada janin

Universitas Sumatera Utara


Kebutuhan zat besi ibu hamil kurang lebih 1. 000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk

meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transpotasi ke fetus ketika

kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang

keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3, 5 mg/hari.

6. Sistem Muskuloskletal

Esterogen dan progesteron memberikan efek relaksasi otot dan ligamentum pelvis

pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan

kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.

Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua disebabkan oleh

meningkatnya pergerakkan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu

berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot

abdomen.

Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih dari normal dan . menyebabkan

lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Selain sikap tubuh yang

lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika hamil, yang kelihatan

seperti akan jatuh dan tertatih-tatih.

7. Kulit

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut

elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. Bila

terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidraamnion dan gemeli, dapat terjadi

diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan

disebut linea nigra. adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat.

Universitas Sumatera Utara


8. Payudara

Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak mengalami

perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati

oleh ibu adalah sebagai berikut :

1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat.

2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.

3. Bayangan vena-vena lebih membiru.

4. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu.

5. Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.

9. Sistem Pernafasan

Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan

pembentukkan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda

dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan

lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak

membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak

tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti).

10. Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan

Pertambahn berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh

karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika terjadi kelambatan dalam penambahan berat

badan ibu, ini dapt mengindikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan

gangguan pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-uterin Growth Retardation-IUGR).

Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari 1

kg/bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 68).

Universitas Sumatera Utara


D. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan

Perubahan Psikologis selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan

psikologis diantaranya adalah:

1. Perubahan psikologis pada kehamilan trimester I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuain. Penyesuain

terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian wanita merasa sedih

tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami

kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan. Beberapa wanita

yang telah merencanakan kehamilan atau berusaha keras untuk hamil, merasa

senang sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari tanda

bukti kehamilan pada setiap tubuhnya (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 63).

Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi. Ada beberapa wanita

mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum merupakan waktu

terjadinnya penurunan libido. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh

keletihan, nausea, depresi, payudara membesar dan nyeri, kecemasan,

kekhawatiran dan masalah lain yang merupakan hal normal terjadi pada trimester

pertama (Varney, 2007 dalam Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 64).

2. Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II

Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II dapat dibagi menjadi dua fase

Prequickening (Sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu)dan

postqiuckening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang

dapat dilihat pada penjelasan berikut:

Universitas Sumatera Utara


a). Fase Prequickening

Selama akhir trimester pertama dan masa prequickening pada trimester kedua,

ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalamnya dengan

ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisis dan mengevaluasi kembali

segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi basis/dasar

bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan mamberikan anak yang akan

dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah

diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap negatif, maka ia akan

menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan

rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut

normal karena ia sedang mengembangkan identitas keIbunya.

Proses yang terjadi dalam masa pengevalusian kembali ini adalah perubahan

identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang

(persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas

bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih

sayang kepada anak yang akan dilahirkannya (Rukiyah, dkk, 2009 hlm 68).

b) Fase Postquickening

Trimester kedua sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika

wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyaman yang normal

dialami saat hamil dan Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu

membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya.

Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin

bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin

(Rukiyah, ddk, 2010 hlm. 69).

Universitas Sumatera Utara


Pada saat ini sebagian wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan

seksual mereka dibanding pada trimester pertama. Trimester kedua relatif

terbatas dan segala ketidaknyaman fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi

masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak, kecemasan, kekhawatiran dan

masalah sebelum mereda. Pada masa ini, telah mengalami perubahan dan

seorang menuntut kasih sayang dan pasangnya, serta mempengaruhi peningkatan

libido dan kepuasan seksual (Varney, 2007 dalam Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 70).

3. Perubahan psikologis pada trimester III

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.

Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai makhluk

yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kelahiran sang bayi. Perasaan was-

was mengingat bayi dapat lahir kapanpun, membuatnya berjaga jaga dan

memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.

Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang mengingatkan

keberadaanya bayi. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan

kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir normal. Pada trimester

ketiga ibu akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat

menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan

memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya

(Vareney, 2007 dalam Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 70).

E. Diagnosa Banding Kehamilan.

Pembesaran perut wanita tidak selamanya merupakan suatu kehamilan sehingga perlu

dilakukan diagnosa banding, di antaranya sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


a. Pseudosis (hamil palsu atau kehamilan spuria)

Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi

kehamilan negatif. Uterus berukuran bias. Wanita tersebut mengaku dirinya hamil,

tetapi sebenarnya tidak hamil. Dijumpai tanda dan dugaan hamil, tetapi dengan

pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.

b. Kistoma ovarii

Mungkin ada amenorea atau datang bulan terus berlangsung. Perut penderita makin

besar, tetapi tidak disertai tanda hamil dan uterusnya sebesar biasa. Lamanya

pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan. Pemeriksaan tes biologis

kehamilan dengan hasil negatif.

c. Mioma uteri

Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin besar, uterusnya makin besar,

terkadang tidak merata. Akan tetapi, tanda-tanda kehamilan seperti tanda Braxton

Hicks dan reaksi kehamilan negatif.

d. Vesika urinaria dengan retensin urine

Uterus memiliki ukuran seperti pada umumnya tanda-tanda kehamilan, dan reaksi

kehamilan negatif.

e. Hematometra

Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil. Perut terasa sakit setiap

bulan. Terjadi tumpukan darah dalam rahim. Tanda pemeriksaan hamil tidak

menunjukkan hasil positif (Hani, ddk, 2010 hlm. 78).

Universitas Sumatera Utara


F. Pengetahuan dan Sikap

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang, Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata

pengetahuan dan sikap yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

penelitian yang tidak didasari oleh pengetahuan. penelitian Rogers (1974)

mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi pengetahuan dan sikap baru

didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:

a. Awareness (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek

sudah mulai timbul.

c. Evalution (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

e. Adaption, di mana subjek telah berpengetahuan dan sikap baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni:

Universitas Sumatera Utara


1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai meningat suatu materi yang telah dipelajari sebelunya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima. Oleh sebab itu, ”tahu” ini adalah merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (comperehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintrepretasi materi tersebut secara

benar.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi

tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (evalution)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Universitas Sumatera Utara


Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden (Notoadmojo, 2007 hlm. 139-141).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Mubarak, 2007, hlm.30) ada tujuh faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Pendidikan, pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada

orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula

mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan

yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan

nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

b. Pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung

c. Umur, dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek

psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat

kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-

ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.

Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan

dewasa.

Universitas Sumatera Utara


d. Minat, sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.

Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada

akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

e. Pengalaman, adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang

kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman

terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan

yang membekasa dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

f. Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya

untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan

g. Informasi, kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat

seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

2. Sikap (Attitude)

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu

stimulus atau objek. Menurut Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu

mempunyai 3 komponen pokok, yaitu:

a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu obkjek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.

c. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).

Seperi halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan,

yakni:

Universitas Sumatera Utara


1. Menerima (Receiving)

Menerima, diartikan bahwa orang mau memperhatikan stimulus yang

diberikan (objek).

2. Merespons (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaiakan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena suatu usaha

untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas

pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang

lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

Pengukuran sikap dilakukan dengan secara langsung dan tidak langsung. Secara

langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden

terhadap suatu objek. dan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan

pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden

(Notoadmojo, 2007 hlm. 142-144).

2. Pengukuran Sikap Model Likert

Skala ini di gunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap gejala-gejala atau

masalah yang ada di masyarakat atau yang dialaminya (Hidayat, 2010, hlm. 102)

Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam

kategori skala likert adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


Setuju : 1

Ragu-ragu : 2

Tidak setuju : 3

G. Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Masa Kehamilan

Pandangan baru yang perlu diperkenalkan dan lebih disosialisasikan kembali

untuk memberdayakan kaum suami berdasarkan pengertian bahwa suami memainkan

peranan yang sangat penting terutama dalm pengambilan keputusan berkenaan dengan

kesehatan reproduksi pasangnya, suami sangat berkepentingan terhadap kespro

pasangannya. Saling pengertian serta kesetimbangan peranan antara kedua pasangan

dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan sikap yang kondusif terhadap

peningkatan kespro. Pasangan yang selalu berkomunikasi tentang rencana keluarga

maupun kesehatan reproduksi antara satu dengan lainnya akan mendapatkan keputusan

yang lebih baik dan efektif, begitu pentingnya partisipasi suami dalam asuhan mulai dari

kehamilan sampai masa nifas, namun keadaan masih merupakan bagian kecil dalam

masyarakat Indonesia. Dari hasil penelitian diketahui partisipasi suami dalam kespro

masih sangat rendah (BKKBN, 2000, dalam Ernawati, 2009 hlm12).

Perlunya peningkatan partisipasi suami dalam asuhan mulai dari kehamilan sampai

masa nifas karena suami merupakan pasangan atau partner dalam proses reproduksi,

sehingga beralasan apabila suami istri berbagi tanggung jawab dan peranan secara

seimbang untuk mencapai kesehatan reproduksi dan kehamilan, suami juga bertanggung

jawab secara sosial, moral, dan ekonomi dalam membangun keluarga. Suami secara

nyata terlibat dalam fertilisasi dan mereka mempunyai peran yang penting dalam

Universitas Sumatera Utara


mengambil keputusan. Partisipasi dan tanggung jawab suami baik secara langsung

maupun tidak langsung (BKKBN, 2001, dalam Ernawati, 2009 13).

Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi

anaknya antara lain:

a. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis

kepada istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada

kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu.

b. Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi

kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.

c. Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalam memberikan informasi

mengenai kehamilan.

d. Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan

kehamilan istrinya (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 98).

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai