Disusun Oleh :
1. Intan Marliana Safitri : 1403039
GANGGUAN OKSIGENASI
I. DEFINISI
Oksigen adalah proses penambahan oksigen ke dalam system (kimia atau
fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Oksigen dibutuhkan untuk
mempertahankan kehidupan.
(Pery Potter,2005, hal 1551)
Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel hidup.
Oksigenasi adalah menghirup udara atau gas yang mengandung oksigen dan
dikeluarkan tubuh dalam bentuk karbon dioksida (CO2) sebagai hasil dari proses
oksidasi yang terjadi di dalam tubuh
2. Faktor Perkembangan
a. Bayi Prematur
Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi surfaktan yang masih sedikit karena
kemampuan paru dalam mensintesis surfaktan baru berkembang pada
trimester akhir.
b. Bayi dan anak-anak
Pada usia ini berisiko mengalami infeksi saluran nafas atas sebagai hasil
pemaparan yang sering pada anak-anak lain dan pemaparan asap dari
rokok orang lain.
c. Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pada usia ini berisiko mengalami infeksi saluran nafas akut akibat
kebiasaan buruk seperti merokok.
d. Dewasa Muda dan Dewasa Pertengahan
Kondisi stres,kebiasaan merokok,diet yang tidak sehat,kurang olahraga
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.
e. Lansia
Proses penuan yang mengakibatkan perubashan pada fungsi normal
pernapasan, Seperti penurunan elastisitas paru, pelebaran alveolus, kifosis
tulang belakang yang menghambat ekspansi paru.
3. Faktor Perilaku
a. Nutrisi
Kondisi berat badan berlebih ( obesitas ) dapat menghambat ekspansi
paru, sedangkan malnutrisi berat mengakibatkan pelisutan otot pernapasan
yang akan mengurangi kerja otot pernapasan.
b. Olahraga
Latihan fisik akan meningkatkan aktifitas metabolic.
c. Merokok
Merokok dapat memperburuk penyakit arteri koroner dan pembuluh darah
perifer.
4. Faktor Lingkungan
a. Suhu
Faktor suhu ( panas & dingin ) dapat berpengaruh terhadap afinitas /
ketuaan ikatan Hb & oksigen
b. Kegiatan
Pada dataran tinggi akan terjadi penurunan pada tekanan udara sehingga
tekanan oksigen juga ikut turun, Akibatnya orang akan mengalami
peningkatan frekuensi pernapasan dan denyut jantung.
c. Polusi
Asap dan debu sering kali menyebabkan sakit kepala, pusing dan berbagai
gangguan pernafasan lain.
Wartonah, Tarwoto. 2006
III. KLASIFIKASI
1. Sistem pernapasan atas
Sistem pernafasaan atas terdiri atas hidung, faring, dan laring.
a. Hidung
Pada hidung udara yang masuk akan mengalami penyaringan,
humidifikasi, dan penghangatan.
b. Faring
Faring merupakan saluran yang terbagi dua untuk udara dan makanan.
Faring terdiri atas nasofaring dan orofaring yang kaya akan jaringan
limfoid yang berfungsi menangkap dan dan menghancurkan kuman
pathogen yang masuk bersama udara.
c. Laring
Laring merupakan struktur yang merupai tulang rawan yang bisa disebut
jakun. Selain berperan sebagai penghasil suara, laring juga berfungsi
mempertahankan kepatenan dan melindungi jalan nafas bawah dari air dan
makanan yang masuk.
IV. PATOFISIOLOGI
a. Pernafasan Eksternal
Proses ini berlangsung dalam tiga langkah, yaitu:
1. Ventilasi pulmoner
Saat bernafas, udara bergantian masuk-keluar paru melalui proses ventilasi
sehingga terjadi pertukaran gas antara lingkungan luar & alveolus
2. Pertukaran gas alveolar
Difusi oksigen dari alveolus ke pembuluh darah pulmoner.Difusi adalah
pergerakan molekul dari area berkonsentrasi tinggi kearea berkonsentrasi
rendah.
3. Transpor oksigen dan karbondioksida
Pada proses ini oksigen diangkut dari paru menuju jaringan dan
karbondioksida diangkut dari jaringan kembali menuju paru.
b. Pernafasan Internal
Pernafasan Internal adalah proses metabolisme intrasel yang berlangsung
dalam mitokondria. Yaitu menggunakan oksigen dan menghasilkan
karbondioksida selama proses penyerapan energi molekul nutrien. Pada proses
ini darah yang banyak mengandung oksigen dibawa keseluruh tubuh hingga
mencapai kapiler sistemik. Selanjutnya terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara kapiler sistemik dan sel jaringan.
PATHWAY
Masuknya oksigen
Hidung
Trakhea epiputronal
Alveoli
Menembus membrane
Jantung
Arteri
Seluruh tubuh
V. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pemantauan Hemodinamika
Pengobatan bronkodilator
Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian medikasi oleh dokter,
misal: nebulizer, kanula nasal, masker untuk membantu pemberian
oksigen jika diperlukan.
Penggunaan ventilator mekanik
Fisoterapi dada
b. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Pembersihan jalan nafas
Latihan batuk efektif
Pengisafan lender
Jalan nafas buatan
2. Pola Nafas Tidak Efektif
Atur posisi pasien ( semi fowler )
Pemberian oksigeN
Teknik bernafas dan relaksasi
3. Gangguan Pertukaran Gas
Atur posisi pasien ( posisi fowler )
Pemberian oksigen
Pengisapan lender
Intervensi :
- Pantau kondisi umum pasien
- Pantau TTV
- Kaji suara nafas
- Berikan posisi nyaman saat tidur ( semi fowler )
- Anjurkan Pasien untuk minum obat
- Menjelaskan tentang pengobatan dan perawatan penyakitnya
- Ajarkan nafas dalam dan batuk efektif
Kriteria Hasil
- Sesak nafas berkurang
- Tidak ada suara tambahan
- Pasien dapat melakukan nafas dalam dan batuk efektif
- Pasien nyaman saat tidur
- Kondisi umum paien baik
- Tanda-tanda vital normal
Intervensi:
- Pantau kondisi umum pasien
- Pantau TTV
- Pantau berat badan
- Jelaskan pentingnya makanan bagi kesehatan tubuh pasien
- Anjurkan pasien sering makan dengan porsi kecil
- Kolaborasikan dengan ahli gizi mengenai menu makanan yang diberikan
Kriteria Hasil
- Kondisi Pasien baik
- Berat badan kembali normal
- Nafsu makan pasien kembali normal
VIII. EVALUASI