Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SURVEY BENDUNG SAMPALANGAN

‘’Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air’’

Dosen Pengampu

Dr. Ir.I Gusti Agung Putu Eryani,MT

Disusun oleh

1. Agustiano L. N Dhena 1761121134


2. Beatriks Diana Lorenza Mole 1861121121
3. Evania Virgo Prima Bere 1861121128
4. Maria Patricia Nio Lalu 1861121135
5. Wilibwrtus Epan 1861121148

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS WARMADEWA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Dalam laporan ini kami membahas tentang

Bendung Samplangan. Laporan ini dibuat untuk memperdalam pengetahuan tentang bangunan air

khususnya Bendung dan sekaligus sebagai tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam

mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air.

Kami menyadari sungguh bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab

itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan laporan ini.

Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat.

Denpasar, 2 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................

1.3 Tujuan ........................................................................................

1.4 Manfaat ......................................................................................

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................ 3 1


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bendung atau pelimpah adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali,
bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini
dapat digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum,
pembangkit listrik atau untuk pengendali banjir.

Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung sementara,
bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri dari pintu yang dapat
digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air sungai, sedangkan bendung tidak tetap adalah
bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian
yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.

Begitu pula dengan Bendung Samplangan yang berada di Desa Samplangan, Kecamatan
Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali. Bendung Samplangan merupakan suatu bangunan yang
terbuat dari pasangan batu kali, beronjong, atau beton dengan lebar bangunan 12 m dan tinggi 5
m yang dibangun secara melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini dapat
digunakan untuk pengaturan air dari suatu tempat ke tempat yang lain. Banyak perihal yang
perlu di perhatikan karena suatu pengaturan pengairan tidak hanya melihat suatu air yang sudah
mencapai tempat lain, namun banyak hal yang perlu di perhatikan agar dapat mengatur air
dengan baik dan maksimal. Hal tersebut seperti bagaimana kualitas air, bagaimana air tersebut
dapat rusak, bagaimana air dapat bertahan, bagaimana pengelolaan air agar efesien dan
bagaimana air tersebut tidak merugikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut

1. Apa saja bagian – bagian pendistribusi air pada bendung?


2. Bagaimana perencanaan pada bendung?
3. Bagaimana pemannfaatan bendung?
4. Bagaimana pengelolaan terhadap bendung?
5. Bagaiman pemantauan atau monitoring terhadap bendung?
6. Apa permasalahan yang sering tejadi?
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Adpun tujuan dari survey yang dilakukan adalah

1. Mengetahui bagian – bagian pendistribusian air pada bendung

2. Mengetahui perencanaan bendung untuk kedepannya

3. Mengetahui manfaat daripada bendung

4. Mengetahui cara pengelolaannya

5. Untuk mengetahui pengaturan air dari suatu tempat ke tempat yang lain.

6. Mengetahui kualitas dan kuantitas air.

7. Mengetahui daya rusak air.

8. Untuk mengetahui upaya konservasi dan pendayagunaan air

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang didapat dari survey antara lain

• Mahasiswa dapat mengetahui tentang kualitas, kuantitas dan daya rusak air.

• Mahasiswa dapat mengetahui cara konservasi terhadap air.

• Mahasiswa mampu mengetahui cara mengatasi daya rusak air.

• Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah yang terjadi pada suatu pengaturan air

1.5 TEMPAT DAN PELAKSANAAN

Tempat Bendung Samplangan di Desa Samplangan, Kec.Payangan, Kab. Gianyar,


Bali.

Hari, tanggal Minggu, 29 September 2019


Gambar 1.2. Lokasi Survey
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bendung

Menurut standar tata cara perencanaan umum bendung, yang diartikan dengan
bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang sungai
atau sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk
mendapatkan tinggi terjun. Sehingga air dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke
tempat yang membutuhkannya. Sedangkan bangunan air adalah setiap pekerjaan sipil
yang dibangun dibadan sungai untuk berbagai keperluan.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 03-2401-1991 tentang pedoman


perencanaan hidrologi dan hidraulik untuk bangunan di sungai adalah bangunanini dapat
didesain dan dibangunan sebagai bangunan tetap, bendung gerak, atau kombinasinya, dan
harus dapat berfungsi untuk mengendalikan aliran dan angkutan muatan di sungai
sedemikian sehingga dengan menaikkan muka airnya, air dapat dimanfaatkan secara
efisien sesuai dengan kebutuhannya.

Definisi bendung menurut analisa upah dan bahan BOW (Burgerlijke Openbare
Werken), bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya) yang dibangun
melintang sungai untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara
gravitasi ke tempat yang membutuhkannya. Fungsi utama dari bendung adalah untuk
meninggikan elevasi muka air darisungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan
dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure), dan untuk
mengendalikan aliran, angkutan sedimen dan geometri sungai sehingga air dapat
dimanfaatkan secara aman, efisien, dan optimal, (Mawardi & Memet, 2010).

2.2 Klasifikasi Bendung

Bendung berdasarkan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Bendung penyadap, digunakan sebagai penyadap aliran sungai untuk berbagai


keperluan seperti untuk irigasi, air baku, dan sebagainya.
b. Bendung pembagi banjir, dibangun di percabangan sungai untuk mengatur muka
air sungai, sehingga terjadi pemisahan antara debit banjir dan debit rendah sesuai
dengan kapasitasnya.
c. Bendung penahan pasang,dibangun di bagian sungai yang dipengaruhi pasang
surut air laut antara lain untuk mencegah masuknya air asin.
Berdasarkan tipe strukturnya bendung dapat dibedakan atas :

a. Bendung tetap
b. Bendung gerak
c. Bendung kombinasi
d. Bendung kembang kempis
e. Bendung bottom intake

Ditinjau dari segi sifatnya, bendung dapat pula dibedakan

a. Bendung permanen seperti bendung pasangan batu, beton, dan kombinasi beton
dan pasangan batu.
b. Bendung semi permanen seperti bendung bronjong, cerucuk kayu, dan
sebagainya.
c. Bendung darurat, yang dibuat oleh masyarakat pedesaan seperti bendung
tumpukan batu, dan sebagainya.

2.3 Tata letak bendung dan Bagian-bagian Bendung

Bendung tetap yang terbuat dari pasangan batu untuk keperluan irigasi terdiri atas
berbagai komponen yang mempunyai fungsi masing-masing. Komponen utama bendung
itu yakni :

 Tubuh bendung

Antara lain dari ambang tetap dan mercu bendung dengan bangunan peredam
energinya.

 Bangunan Pengambilan (Inteke)

Antara lain terdiri dari lantai/ambang dasar,pintu, dinding banjir, pilar


penempatan pintu, saringan sampah, jembatan pelayan, rumah pintu dan
perlengkapan lainya.

 Bangunan pembilas
Dengan undersluice, pilar penempatan pintu, pintu bilas, jembatan
pelayan, rumah pintu, saringan batu, dan perlengkapan lainya.
 Bangunan Pengelak
Bangunan pengelak adalah bagian dari bangunan utama yang benar-benar
dibangun di dalam air. Bangunan ini diperlukan untuk memungkinkan
dibelokkannya air sungai ke jaringan irigasi, dengan jalan menaikkan muka air
sungai atau dengan memperlebar pengambilan di dasar sungai seperti pada tipe
bendung saringan bawah bottom rack weir. Bila bangunan tersebut juga
akandipakai untuk mengatur elevasi air di sungai, maka ada dua tipe yang dapat
digunakan adalah bendung pelimpah (weir) dan bendung gerka (barrage).
 Bangunan Penguras
Untuk mencegah masuknya bahan sedimen kasar ke dalarn jaringan
saluran irigasi, bandung perlu dilengkapi dengn bangunan penguras yang terletak
pada tubuh bendung tepat di hilir bangunan pengarnbilan. Jika pada kedua sisi
dari sungai dibuat bangunan pengambilan maka bangunan penguras juga dibuat
pada kedua sisinya.
1. Penguras bawah
Bangunan penguras bawah atau yang dikenal undersluice adalah
plat beton mendatar di depan dan setinggi ambang pengambilan,
diantara pintu pengambilan, pintu penguras dan pilar.
2. Pintu Penguras
Pintu penguras dibangun sebagai terusan dari tubuh bendung di
dekat dan di sebelah hilir arnbang pengarnbilan. Tingginya pintu
penguras sarna dengan tinggi bendung sehingga dapat dilimpasi
air banjir diatasnya.
 Kantong Lumpur

Bangunan kantong lumpur merupakan pembesaran potongan melintang


saluran sampai panjang tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran dan memberi
kesempatan pada sedimen untuk mengendap. Bangunan ini terletak pada bagian
awal dari saluran primer persis di belakang bangunan pengambilan.

 Bangunan Pelindung
1 Bangunan krib, matras batu, pasangan batu kosong danlatau dindng
pengarah guna melindungi bangunan terhadap kerusakan akibat
penggerusan dan sedimentasi.
2 Bangunan tanggul banjir untuk melindungi lahan yang berdekatan
terhadap genangan akibat banjir.
3 Bangunan saringan bongkah untuk meindungi pengambilanlpembilas
bawah agar bongkah tidak menyumbat bangunan selama terjadi banjil.
4 Bangunana tanggul penutup untuk menutup bagian sungai lama atau, bila
bangunan pengelak dibuat di kopur, untuk mengelakkan sungai melalui
bangunan tersebut h. Bangunan perlengkapan lain Yang harus ada pada
bendung antara lain yaitu tembok pangkal, sayap bendung, lantai udik dan
dinding tirai, pengarah arus tanggul banjir, dan tanggul penutup atau tanpa
tanggul, penangkap sedimen atau tanpa penangkap sedimen, tangga,
penduga muka air, dan sebagainya.

Pengaturan penempatan bagian-bagian bendung tersebut, sedemikian rupa


sehingga dapat memenuhi fungsinya. Yang paling penting dalam penempatan
bagian- bagian bendung ini yaitu bangunan intake dan pembilas selalu terletak
berdampingan dan menjadi satu kesatuan. Bangunan tubuh bendung ditempatkan
tegak lurus aliran sungai dan pilar pembilas.
BAB III

METODE PENELITIAN

2.1 METODE SURVEY PRIMER

Metode survey primer adalah metode yang kami gunakan untuk melakukan
penelitian, antara lain

1. Melakukan observasi langsung ke tempatnya


Dalam hal ini kami melakukan pengamatan secara langsung ke Bendung
Samplangan.

Gambar 2.1. Lokasi survey

2. Wawancara /interview
Melakukan wawancara/interview secara langsung dengan penjaganya.

Gambar 2.2. wawancara/interview


Gambar 2.3. foto bersama penjaga
BAB III

HASIL SURVEY

3.1 BENDUNG SAMPLANGAN

Bendung Samplangan dibangun pada tahun 1989, bendungan ini ini terletak di
daerah Samlangan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali. Sumber air pada
bendung ini berasal dari, sungai sang - sang dari desa selatih dengan luas arealnya 119
hektar. Kontruksi bendung dibuat permanen dengan dilengkapi 1 buah intake disebelah
kanan bendung.

Fungsi utama dari bendung samplangan adalah untuk meninggikan elevasi muka
air dari sungai yang di bendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat
bangunan pengambilan. Pada dasarnya, bendung ini digunakan sebagai pengairan lahan
persawahan.

3.2 SITUASI ATAU KONDISI BENDUNG SAMPLANGAN

Bendung samplangan merupakan bangunan air yang dibuat di sungai berupa


bendung tetap dengan lebar saluran pembawanya adalah 4,37 meter dengan tingginya 0,7
meter, sedangkan untuk saluran bagi satu lebarnya adalah 0,95 meter dan untuk saluran
bagi kedua lebarnya adalah 2,44 meter.

Seperti yang telah didefenisikan sebelumnya, bendung adalah suatu bangunan


yang dibangun melintang sungai untuk meninggikan taraf muka air sungai dan atau
membendung aliran sungai sehingga aliran sungai bisa disadap dan dialirkan secara
grafitasi ke daerah yang membutuhkanya.

 Kualitas Air Bendungan Samplangan


menurut peruntukannya air yang ada di bendung samplangan termasuk
dalam golongan D yaitu air yang dapat di gunakan untuk keperluan pertanian
(peraturan pemerintahan nomor 20 tahun 1990)
 Debit dan Percepatan Air

3. BANGUNAN PENDISTRIBUSI AIR


3.2.1 Bagian – Bagian Pendistribusi Air

 Tubuh bendung

merupakan struktur utama yang berfungsi untuk membendung laju aliran sungai
dan menaikan tinggi muka air dari elevasi awal pada bendungan samplengan bagian
ini terbuat dari pasang batu kali serta tubuh bendung di buat melintang pada aliran
sungai. Pada konstruksinya bendung semplangan dengan lebar 9 meter dan tinggi 5
meter.

 Pintu Pengambil (intake)

Pintu pengambil berfungsi untuk mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan
mencegah masuknya benda benda padat dan kasar ke saluran. Pada bendung
samplengan tempat pengambil terdapat satu buah yaitu terdapat di belah kanan tubuh
bendung. Pintu intake ini memiliki lebar 1 meter dan tingggi 1 meter dengan
kedalaman intake 6 meter. Dalam penggunaannya pintu ini di buka sesuai dengan
kebutuhan. Pada musim tanam pintu ini akan di buka setinggi 40 cm.

Gambar 3.1. Pintu pengambil (intake)

 Kolam Olakan

Pada sebuah konstruksi bendung di bangun pada aliran sungai baik pada palung
maupun sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi loncatan air. Untuk
meredam kecepatan air yang tinggi agar mencegah gerusan setempat.
Gambar 3.2. Kolam Olakan

 Saluran Pembawa Air.

Pada bendungan samplangan memiliki saluran pembawa air dengan tinggi


saluran 1 meter dan lebar 3 meter untuk mengalirkan air untuk kebutuhan pertanian
dan di bagi menjadi tiga pembagian yakni:

1. Saluran pembagi pertama untuk mengairi lahan persawahan di daerah plausan,


telaga , uma jero, uma seken dengan total luas persawahan 38 hektar.
2. Saluran pembagi kedua untuk mengairi lahan persawahan tempe giluk dengan
total luas persawahan 17 hektar.
3. Saluran pembagi ketiga untuk mengairi lahan persawahan uma kelud dan Korean
dengan total luas persawahan 50 hektar.

Gambar 3.3. Saluran pembawa air

3.3 INVENTARIS DATA

Dalam menginventaris data kami menggunakan beberapa alat bantu untuk


memperlancar kegiatan kami, diantaranya adalah sebagai berikut

a. Botol Aqua
Gambar 3.1. Alat bantu

Kegunaan dari botol tersebut adalah untuk membantu mengamati


kualitas air dari suatu bendungan. Metode pengambilan sampel ini
meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan contoh kualitas air dengan
botol untuk keperluan perneriksaan kualitas air yang mencakup
pemeriksaan sifat fisik, kimia, mikrobiologi, biologi dan lain-lain.

b. Sandal Jepit

Kegunaan dari sandal jepit dalam penelitian adalah untuk


menghitung kecepatan air yang mengalir.

Gambar 3.2. Alat bantu

c. Meteran
Kegunaan dari meteran adalah untuk mengukur panjang, lebar, dan
tinggi saluran.

Gambar 3.3. Alat bantu

3.4 PERENCANAAN BENDUNG SAMPLANGAN

Perencanaan pembangunan bendung samplangan yang direncanakan pada tahun


1989 dengan luas 119 hektar adalah suatu bangunan yang terbuat dari pasangan batu kali,
beronjong, atau beton dengan lebar bangunan 12 meter dan tinggi 5 meter yang dibangun
secara melintang pada sebuah sungai, dengan kedalaman air mencapai 1,5 meter.

Bendung samplangan ini direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar serta


warga setempat untuk membantu mengalirkan air ke sawah-sawah atau sebagai sarana
irigasi khususnya di daerah atau subak Samplangan.

Pemerintah Kabupaten Gianyar juga telah merencanakan perbaikan setiap tahun,


apabila terjadi kerusakan. Tetapi sejauh ini Bendungan Samplangan masih terlihat baik
karena adanya perawatan dari warga sekitar seperti, melaksanakan kegiatan gotong-
royong untuk membersihkan areal bendungan mulai dari sampah dan sebagainya.

3.5 PEMANFAATAN BENDUNG SAMPLANGAN

Bendung Samplangan yang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar


dan warga Samplangan ini dimaksudkan untuk

1. Membantu mengalirkan air ke sawah-sawah di daerah atau subak Samplangan


atau sebagai sarana irigasi, umtuk melancarkan kegiatan persawahan.
2. Selain sebagai sarana irigasi, air pada bendungan tersebut juga dimanfaatkan
para warga untuk mencuci pakayan, dan memandikan hewan peliharaan.
3.6 PENGELOLAAN BENDUNG SAMPLANGAN

Pemerintah Kabupaten Gianyar telah memberikan kesempatan untuk melakukan


perbaikan terhadap bendungan samplangan setiap tahunnya jika mengalami masalah
kerusakan, baik kerusakan berat maupun kerusakan ringan dengan mengadakan proyek –
proyek kecil. Pengelolaan tersebut bertujuan agar bendungan tersebut dapat melancarkan
kegitan irigasi persawahan.

3.7 PEMANTAUAN /MONITORING

Kegiatan pemantauan/monitoring

• Melakukan pemeriksaan visual kondisi bendungan dan membuat catatan sesuai


dengan format yang ada

• Melakukan pemeriksaan kondisi bagian-bagian bendungan (bangunan


terowongan, banguan intake dan saluran pembawa air dll).

• Membuat usulan perbaikan/penggantian peralatan dan atau bagian bendungan

• Menyimpan semua data laporan.

• Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi rencana operasi bendungan kepada


dinas terkait.

3.8 PERMASALAHAN YANG TERJADI

Masalah – masalah yang terjadi

1. Ketika musim hujan akan terjadi banjir atau kelebihan debit air.

2. Pada musim hujan banyak sedimen yang tertampung di bendungan sehingga aliran air
dapat terganggu.

3. Kurangnya personil untuk menjaga.

3.9

Anda mungkin juga menyukai