petang. Gema adzan isya’ sudah berkumandang. Sayu-sayu terdengar suara air wudhu
bergemericik. Salam sang imam telah terdengar Setelah menunaikan sholat isya’, para santri
berkumpul di serambi masjid untuk mengaji bersama-sama.
Etrin : Ustadzah saya itu punya teman yang melebihi dari sekedar sahabat. Sampai-
sampai teman saya itu saking perhatiannya sama saya, masalah makan saja
diperhatiin dan itu tidak cuma sekali dua kali tapi setiap hari ustadzah.
Semua : Huuuuuuuuuuuuuuu!
Etrin : Terus kenapa kalo pacar. Kamu kamu pada marah gitu?
Cham : Ya enggak juga. Kita itu seorang muslimah, sudah sepatutnya bagi kita
meninggalkan perkara-perkara yang tidak syar’i seperti itu
Sinta : Ooh..Mas Rizky ya? Hehe itu bukan siapa-siapa ku kok. Kami tu cuma ta’arufan.
Sinta : Eh, pada gak percaya ya? Buktinya nih Ustadzah, saya selalu diajak makan
bersama, dibayarin lagi, dibeliin jam baru, anting-anting baru, baju baru,
semuanya pokoknya!(berusaha meyakinkan dengan sedikit pamer)
Kiki : Kamu tuh cuma diboongi tuh sama Mas Rizky mu itu. Kalo nanti Mas kamu
udah bosan sama kamu, kamunya nanti juga dibuang. (menasehati)
Ustadz : Udah,,udah. Gitu aja kok berantem, ingat kita itu saudara semuslim. Memang
dalam islam, mendekati zina itu hukumnya haram. Mendekati saja nggak boleh
apalagi melakukannya. Jangankan berzina, berduaan di tempat sepi saja yang
bukan mahramnya dilarang. Oh, jangankan berduaan, bersentuhan kulit yang
bukan mahramnya saja sudah disiapkan tuh api neraka bagi kalian. Oh, kok itu.
Melihat dengan syahwat itu saja sudah dilarang.Sedangkan pacaran itu identik
dengan itu. Jadi hukumya..?
Semuanya : (serentak)HARAAAM!
Ustadzah : (melerai) Eh, mulai lagi. Sudah-sudah, dalam islam tidak ada yang namanya
ta’arufan. Berboncengan dari utara ke selatan, sambil pegangan tangan,
berciuman, apalagi bermesra-mesraan. Yang namanya ta’arufan itu usaha saling
mengenal antara dua calon mempelai dengan didampingi wali dari mempelai
perempuan agar nanti ketika berumah tangga tidak ada hal yang disesalkan
lagi.(menasehati)
Kiki : Sinta perlu bawa bapaknya dong kalo mau ta’arufan ma Mas Rizky?(sambil
meledek)
Ustadzah : Ya pacar!
Etrin : (maju ke depan)Ustadzah, saya pamit pulang dulu ya! Saya takut jika bapak saya
marah-marah kalau saya pulang malam-malam.
Ustadzah : Anak-anakku untuk beberapa bulan ke depan, ustadzah akan ada undangan ke
Amerika. Meskipun demikian kalian harus tetap mengaji ya, nanti akan
digantikan oleh ustadzah Afifah.
Sinta : (menengok ke arah jam) Ustadz udah jam 09.00 nih pulang yuk!
Cham : (berceramah) Mengaji itu lebih baik daripada salat, sedangkan salat itu lebih
baik daripada tidur.
Ustadzah : Gak apa-apa Cham, ustadzah juga mau siap-siap. Ayo berdo’a dulu!
Semua : (berdoa)
Pengajian di serambi masjid pun selesai.Mereka semua bergegas pulang menuju rumah masing-
masing.
Setelah pulang mengaji bukannya langsung pulang ke rumah, Sinta justru bermesra-mesraan
bersama Mas Rizky di Taman
Rizky&Sinta : (merenung dan tiba-tiba ada suara “ mendekati zina itu hukumnya haram”)
Rizky : (merenung dan tiba-tiba ada suara “bersentuhan kulit yang bukan mahram
diancam api neraka”
Rizky : (merenung dan tiba-tiba ada suara “memandang dengan syahwat hukumnya
sama dengan zina”
Rizky : Ya udah deh dik. Kita pulang aja. Lagian juga udah malam, nggak baik berdua-
duaan apalagi ditempat yang sepi kayak gini!
Akhirnya mereka mengurungkan niat yang jelek tersebut dan pulang ke rumah masing-masing.