KOLOID TANAH
Nama Kelompok:
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2019
Yang dimaksud dengan Koloid Tanah adalah : Bahan mineral dan bahan
organik tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas permukaan yang
sangat tinggi persatuan berat (massa).
Koloid berasal dari kata Yunani yang berarti seperti lem (glue like).
Termasuk koloid tanah adalah liat (koloid anorganik) dan humus (koloid organik).
Partikel-partikel koloid yang sangat halus yang disebut micell (mikro cell)
umumnya bermuatan negatif. Karena itu ion-ion bermuatan positif (kation)
tertarik pada koloid tersebut sehingga terbentuk lapisan ganda ion (ionic double
layer). Bagian dalam dari lapisan dalam lapisan ganda ion ini terdiri dari partikel
koloid yang bermuatan negatif (anion) sedang bagian luar merupakan kerumunan
kation yang tertarik oleh partikel-partikel tersebut.
Fraksi liat yang berukuran kurang dari 1 mikron bersifat koloid. Koloid liat
tersusun dari mineral –mineral liat silikat dan bukan silikat yang yang mengkristal
secara amorf. Sifat dan ciri masing-masing mineral liat akan menentukan sifat dan
ciri koloid liat. Mineral liat merupakan mineral baru hasil pengkristalan dari
berbagai senjawa hasil penguraian mineral primer. Liat ini terbentuk dari
senyawa SiO2, Al2O3 dan air, adakalanya magnesium, besi, dan kalium.
Fraksi liat merupakan koloid tanah yang dapat menyelaputi atau bersifat
perekat/semen dari butir – butir primer tanah sehingga dapat membentuk agregat
mikro yang dapat menjerap atau mengikat unsur hara bagi tanaman. Dengan
demikian kompleks koloid tanah ini dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia
atau kesuburan tanah.
Fraksi liat di dalam tanah terdiri dari beberapa jenis mineral yaitu :
Golongan mineral liat ini umumnya dibagi menjadi beberapa tipe yaitu :
a. Tipe Liat 1 : 1. Struktur mineral liat tipe ini tersusun dari satu lempeng
Silika-tetrahedron dan satu lempeng alumina-oktahedron. Jenis mineral
ini adalah Kaolinit, Haloysit, Anauksit, Dikit.
b. Tipe Liat 2 : 1. Struktur mineral liat tipe ini tersusun dari dua lempeng
Silika-tetrahedron yang mengapit satu lapisan alumina - oktahedron. Jenis
mineral ini adalah Montmorilonit,Vermikulit, Illit.
c. Tipe Liat 2 : 2. Struktur mineral liat tipe tersusun dari dua lempeng silika-
tetrahedron dan dua lempeng alumina-oktahedron.
Masing-masing unit melekat dengan unit lain dengan kuat oleh ikatan H,
sehingga tidak dapat mengembang dan mengerut.
Air dan kation dapat masuk pada ruang antar lapisan tsb.
Mineral liat yang amorf dalam tanah adalah Allofan yaitu suatu
kombinasi silika dan aluminium sesquioksida dengan komposisi kira – kira
Al2O3. 2SiO2. H2O. Bahan ini terdapat sebagai bagian dari tanah. Akan tetapi
paling banyak terdapat dalam tanah gunung berapi.
Alofan dalam tanah tidak dapat diabaikan, karena ia mempunyai
pertukaran kation besar. Kemampuan ini rupanya tergantung pada pH. Alofan
juga memiliki kemampuan pertukaran anion sangat besar yang cukup nyata.
Meskipun cara perkembangan muatan negatif dan positif pada koloid tidak
diketahui, terdapatnya didalam tanah dapat mempengaruhi sifat tanah.
Amorf
Tanah dari abu volkan
KTK Tinggi
Luas permukaan tinggi
Dapat menyebabkan fiksasi P dengan kuat
Terbentuk dari :
3. Oksida-oksida Fe dan Al
Tanah – tanah yang kaya akan oksida Fe dan Al adalah tanah yang telah
mengalami pelapukan lanjut (tua), umumnya didaerah tropik. Sifat-sifat dari
oksida-oksida tersebut secara umum adalah sebagai berikut :
Sifat ini disebabkan kandungan air relatif, terutama yang berada diantara
satuan struktur sel. Jika kisi hablur liat mengembang, misalnya montmorillonit,
akan terjadi penggembungan pada waktu pembasahan. Kaolinit dan kebanyakan
hidraoksida dengan kisi yang statis tidak menunjukkan pengembangan yang
berarti, sedangkan illit pengembangannya sedang, antara montmorillonit dan
kaolinit. Sesudah mengalami kekeringan yang cukup lama tanah liat
montmorillonit kerap kali retak-retak cukup dalam dan tidak beraturan yang
memungkinkan hujan pertama mudah masuk ke dalam tanah. Akan tetapi karena
penggembungan, tanah alan kelihatan menutup dan tidak dapat ditembus melebihi
tanah yang dikuasai kaolinit.
Koloid liat atau koloid anorganik bersama dengan koloid humus atau koloid
organik membentuk kompleks koloid liat humus yang menyelaputi butir-butir
pasir dan debu atau berada bebas dalam tanah . kompleks ini memegang peranan
penting dalam tanah sebagai penyerap dan pengatur persediaan unsur hara,
mengatur kemasaman tanah, membantu pembentukan struktur, menahan air tanah
dan peran-peran lainnya dalam tanah.
Koloid liat dan humus dapat melakukan pertukaran ion, yaitu pertukaran
kation- kation yang terjerap dengan kation kation yang terdapat bebas didalam air
tanah . Urutan pertukarannya dari yang paling sukar ke yang paling mudah
ditukar adalah : H, Al, Ba, Ca, Mg, K, NH4 dan Na.
Untuk memudahkan memahami koloid liat dan koloid humus maka dapat
dilihat dari perbedaan kedua koloid tersebut pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Perbedaan Antara Koloid Humus dan Koloid Liat
Muatan listrik pada permukaan misel timbul dari subtitusi isomorfik dan
ionisasi gugus fungsional pada permukaan butiran padat yang menyusun matrik
tanah. Kedua mekanisme yang menghasilkan muatan permanen (permanent
charge) dan muatan tergantung-pH (pH-dependent charge) dari tanah.
1. Muatan Permanen
Muatan ini terjadi dari peristiwa subtitusi isomorfik mineral liat silikat.
Subtitusi isomorfik kebanyakan terjadi selama kristalisasi dari mineral liat silikat.
Sekali muatan tersebut terbentuk, maka besar muatannya tidak tergantung lagi
pada lingkungan. Subtitusi isomorfik tidak selalu menghasilkan muatan negatif
pada mineral, tetapi pada kebanyakan tanah subtitusi menghasilkan muatan
negatif. Subtitusi isomorfik umumnya terjadi pada mineral liat silikat tipe 2 : 1.
Muatan listrik koloid tanah tergantung pada susunan koloid tanah dan
lingkungan ion. Kebanyakan tanah bermuatan negatif yang bersumber dari
muatan negatif mineral silikat dan bahan organik. Tetapi pada tanah yang
mengalami pelapukan lanjut, yang banyak mengandung oksida-oksida Fe dan Al,
tanah mungkin akan bermuatan positif pada pH yang rendah.
Sumber muatan tergantung pH adalah dari protonisasi gugus fungsional pada
permukaan misel. Gugus fungsional tersebut adalah hidroksil (-OH), karboksil,
(- COOH), fenol (-C6H4OH) dan amin (-NH2). Pada mineral liat silikat
gugus fungsional adalah – Al(OH)2+1, -(Al-OH-Si)+1/2 dan –SiOH.