Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No.

2, September 2014 ISSN: 2355-3774

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA


SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DENGAN
TEORI VAN HIELE

Romika1
Yuli Amalia2
1STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, E-mail: romika_mika@yahoo.com
2STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat

23615, E-mail: amalia.y@yahoo.com

Abstrak: Kemampuan pemecahan masalah adalah suatu cara yang baik untuk meningkatkan kualitas siswa
dalam memahami setiap materi ajar yang diterima. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat
kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika yaitu materi bangun ruang sisi datar khususnya materi
balok dan kubus dengan menggunakan media visual dan non visual dengan teori Van Hiele. Penelitian ini
menggunakan metode pendekatan kualitatif dan dengan jenis penelitian deskriptif, dimana setiap hasil dari
analisis ini akan diungkapkan secara lebih cermat dan jelas tentang kemampuan pemecahan masalah siswa
dalam menyelesaikan soal. Subjek penelitian ini adalah 25 siswa kelas V di SD Negeri 26 Leupung.
Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, tes kemampuan pemecahan masalah, dan pedoman
wawancara. Teknik analisis datanya menggunakan validitas konstruk yaitu dengan cara melakukan validasi
kepada 2 orang dosen bidang geometri. Dari penelitian yang telah dilakukan hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kemampuan siswa di SD Negeri 26 Leupung dalam pembelajaran menggunakan media visual dan
nonvisual dengan teori Van Hiele telah mencapai tingkat yang tinggi yaitu yang memiliki nilai dari 81-100
(tergolong sangat tinggi) adalah 13 orang yaitu sebesar 54,16%,nilai 61-80 (tergolong tinggi) 2 peserta didik
sebesar 8,3% , yang memiliki nilai dari 41-60 (tergolong cukup) adalah 2 peserta didik yaitu sebesar 8,3 %.
Peserta didik yang memiliki nilai dari 21-40 (tergolong rendah) adalah 4 peserta didik yaitu sebesar 16,6 %, dan
yang terakhir nilai dari 0-20 (tergolong sangat redah) adalah 3 orang beserta didik yaitu sebesar 12,5% siswa
tidak memiliki nilai. Sesuai hasil yang telah diperoleh maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa di SD
Negeri 26 Leupung memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi dengan 15 atau 62,46% siswa telah
bisa menyelesaikan soal yang telah diteskan, siswa-siswa tersebut sudah mampu memahami dengan baik apa
yang ditampilkan dari soal tes yang di diberikan. Walaupun dalam proses penyelesaian soal siswa juga mendapat
kesulitan, namun sudah cukup baik. Siswa di SD Negeri 26 Leupung telah mampu mencapai tahap deduksi yaitu
tingkat ke 3 (deduksi) dari 4 tingkatan yaitu ada tingkat 0 (visualisasi), tingkat 1 (analisis), tingkat 2 (abstraksi),
tingkat 3 (deduksi) dan tingkat 4 (rigor) ,walaupun ada juga beberapa orang siswa yang masih kurang dalam
tahap deduksi ini.

Kata Kunci: Pemecahan Masalah, bangun ruang, van hiele.

PENDAHULUAN 17 juli 2016 menurut Johnson dan Rising


(1972). Siswa masih belum mendapatkan
Belajar merupakan tanggung jawab
matematika seperti yang di katakan oleh
setiap siswa dan kualitas hasil belajar sangat
Johnson.
tergantung pada kemampuan siswa. Saat ini
Saat ini para guru mengajar tentang
matematika merupakan salah satu pelajaran
matematika tidak menjelaskan secara jelas dan
yang di anggap sangat sulit untuk di pahami
akurat tentang materi yang diajarkan misalnya
oleh beberapa siswa, bahkan hampir
pada bangun ruang sisi datar sehingga
keseluruhan. Siswa masih merasa belum bisa
akibatnya siswa kurang memahaminya.
menerjemahkan seperti apa matematika itu.
Dalam sehari-hari siswa di SD Negeri 26
Seperti yang di kutip Choto, diakses tanggal
Leupung belajar untuk memecahkan soal-soal

17
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

masalah pada pembahasan sebuah materi yang dalam disiplin ilmu lain, dan masalah dalam
telah disampaikan oleh guru, salah satunya kehidupan sehari-hari. Namun demikian hasil
materi bangun ruang sisi datar, ini merupakan pembelajaran belum mampu untuk memenuhi
salah satu cara untuk mengembangkan pola tuntutan kebutuhan tersebut.
pikir siswa agar siswa lebih mampu berfikir Siswa merupakan peserta didik yang
sendiri untuk memecahkan masalah yang nanti secara langsung akan menerima pembelajaran
akan hadir dalam proses belajar mengajar maka dari itu kita memerlukan media yang
berikutnya . bisa mendukung kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah tentang bangun ruang
Selama ini kegiatan pembelajaran yang
sisi datar misalnya dengan media visual.
dilakukan oleh guru matematika berlangsung
Dengan media ini siswa mampu memahami
didalam kelas saja siswa tidak bisa melihat
dan bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan
gambaran yang jelas tentang materi yang
sehari-hari, sehingga siswa menjadi lebih
dipelajari selain itu pembelajaran juga hanya
mampu dalam memecahkan maslah-masalah
berpusat kepada guru, sehingga siswa
yang hadir dalam pembelajarannya. Jika tidak
cenderung kurang aktif. Pembelajaran yang
maka siswa akan kurang mampu saat
berlangsung didalam kelas saja tanpa adanya
memecahkan masalah tentang pelajaran
keterkaitan dengan lingkungan sekitar juga
bangun ruang sisi datar itu sendiri.
menjadi faktor yang membosankan untuk
Adanya proses belajar mengajar yang
siswa dan menghambat proses pemahaman.
lebih menekankan pada kemampuan siswa
Penelitian yang dilakukan Shimizu dan
dalam pemecahan masalah , maka akan
Yamada (2000) mengungkapkan bahwa guru
menjadi lebih mudah saat siswa melanjutkan
memiliki peranan yang sangat sentral dalam
materi yang akan dilanjutkan pada pertemuan
proses pembelajaran melalui pengungkapan,
di lain waktu. Pemecahan masalah juga
pemberian dorongan, serta pengembangan
merupakan suatu langkah yang menentukan
proses berpikir siswa. Tapi kenyataannya
siswa bisa atau tidak dalam menghadapi
sangat jauh dari apa yang diharapkan.
masalah-masalahnya karena pemecahan
Berkaitan dengan pentingnya
masalah sangat besar efeknya bagi penunjang
pemahaman dalam bangun ruang sisi datar,
kemampuan siswa oleh sebab itu pemecahan
(Sumarmo, 2002) juga mengatakan visi
masalah sangat diperlukan untuk siswa.
pengembangan pembelajaran matematika
Salah satu ahli pendidikan yang
untuk memenuhi kebutuhan masa kini yaitu
memperhatikan tingkat kemampuan kognitif
pembelajaran matematika (bangun ruang sisi
adalah Van Hiele. Penelitian yang di lakukan
datar) perlu diarahkan untuk pemahaman
Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan
konsep dan prinsip matematika (bangun ruang
mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif
sisi datar) yang kemudian diperlukan untuk
anak dalam memahami geometri.
menyelesaikan masalah matematika, masalah

18
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Sebagaima dikutip Herlambang dalam 1. Teori Van Hiele berfokus pada materi
tesismya Teori Van Hiele menyatakan tingkat geometri.
bepikir geometri siswa secara berurutan 2. Teori Van Hiele mengkaji tingkatan-
melalui 5 tahap/level. Menurut Slameto tingkatan pemahaman dalam belajar
(1995:13),Van Hielemenyatakan bahwa geometri.
terdapat 5 tingkat berpikir anak dalam bidang 3. Teori Van Hiele menjelaskan deskripsi
geometri, yaitu : umum pada setiap tingkatan yang
a. Tingkat 0 (visualisasi). Pada tingkat dijabarkan dalam deskripsi yang lebih
ini siswa mengenal bentuk-bentuk operasional.
geometri hanya sekedar karakteristik 4. Teori Van Hiele memiliki keakuratan
visual dan penampakannya. untuk mendeskripsikan tingkatan berpikir
b. Tingkat 1 (analisis). Pada tingkat ini siswa dalam geometri.
siswa sudah mulai mengenal sifat-sifat Berdasarkan latar belakang masalah di
yang dimiliki bangun geometri yang atas yang menjadi rumusan masalah adalah
diamati. Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa
c. Tingkat 2 (abstraksi). Pada tingkat ini dalam pemecahan masalah matematika
siswa sudah mengenal dan memahami menggunakan media visual dan non visual
sifat-sifat suatu bangun geometri yang pada materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan
satu sama lainnya saling berhubungan. Teori Van Hiele ?
d. Tingkat 3 (deduksi). Pada tahap ini
Mengacu pada rumusan masalah yang
siswa telah mampu menarik
telah dikemukakan di atas, maka tujuan
kesimpulan secara deduktif, yaitu
penelitian adalah (1) Berapakah besar
menarik kesimpulan yang bersifat
peningkatan kemampuan siswa terhadap
umum dan menuju ke hal-hal yang
materi bangun ruang sisi datar yang akan
bersifat khusus.
disampaikan dengan menggunakan media
e. Tingkat 4 (rigor). Pada tingkat ini,
visual dan non visual ? (2)Berapa besarkah
siswa sudah mulai menyadari
siswa mampu memecahkan masalah dalam
pentingnya ketepatan prinsip-prinsip
materi bangun ruang sisi datar dengan teori
dasar yang melandasi suatu
Van Hiele? (3) Apa saja kendala-kendala yang
pembuktian.
akan muncul selama proses pembelajaran
materi bangun ruang sisi datar menggunakan
Peneliti memilih Van Hiele sebagai dasar
media visual dan non visual?
pengklasifikasian dalam menyusun soal-soal
Menurut Suriasumantri (Saleh Haji, 2011),
geometri karena materi bangun ruang sisi datar
“Matematika adalah bahasa yang
merupakan bangun-bangun yang berbentuk
melambangkan serangkaian makna dari
geometri alasan lainnya sebagai berikut:
pernyataan yang ingin kita sampaikan”.

19
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Sedangkan kemampuan berasal dari kata adapun yang termasuk dalam bangun ruang
mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) sisi datar adalah kubus, balok, prisma dan
melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan limas.
berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan Van Hiele adalah seorang pengajar
(Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa matematika di Belanda, dia telah mengadakan
Indonesia, 1989: 552-553). Pengertian- penelitian di lapangan melalui observasi dan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tanya jawab.Penelitian Van Hiele ditulis dalam
kemampuan adalah kesanggupan atau disertasinya pada tahun 1954 yang melahirkan
kecakapan seorang individu dalam menguasai beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap
suatu keahlian dan digunakan untuk perkembangan kognitif anak dalam memahami
mengerjakan beragam tugas dalam suatu geometri. Lima tahap pemahaman geometri
pekerjaan. Pemecahan masalah adalah proses menurut Van Hiele, yaitu (1) tahap
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. pengenalan, (2) tahap analisis, (3) tahap
Menurut Polya (1973: 5-17), ada empat tahap pengurutan, (4) tahap deduksi, dan (5) tahap
utama dalam pemecahan masalah matematika keakuratan.
yaitu: (a) memahami masalah, (b) membuat
METODE
rencana, (c) melaksanakan rencana, (d)
melihat kembali. Jenis pendekatan yang digunakan
Media adalah segala bentuk dan saluran dalam penelitian ini adalah pendekatan
yang digunakan untuk menyampaikan kualitatif dengan jenis penelitian yang diambil
informasi atau pesan. Media visual adalah dalam penelitian ini adalah penelitian
media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. deskriptif. Objek penelitian ini adalah
Media ini mengandalkan indra penglihatan dan kemampuan pemecahan masalah, dengan
peraba. Media non visual adalah kebalikan subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SD
dari media visual, dimana yang bersifat Negeri 26 Leupung. Untuk mengumpulkan
abstrak dan hanya bisa kita fikirkan secara data peneliti menggunakan tes dan wawancara,
tidak nyata. agar hasil yang diperoleh lebih jelas dan
Sri Subarinah (2006: 36) mengatakan akurat. Soal yang di teskan sebanyak 5 soal
bahwa bangun ruang merupakan bangun yang berbentuk essey. Skor yang paling tinggi
geometri dimensi 3 dengan batas-batas adalah 25 dan yang paling rendah 15 tiap soal
berbentuk bidang datar dan atau bidang skor yang diberikan berbeda-beda. Soal yang
lekung. Bangun ruang sisi datar adalah suatu diberikan pada siswa diberi waktu untuk
bangun ruang dimana sisi yang membatasi menyelesaikannya selama 90 menit. Soal yang
bagian dalam atau luar berbentuk bidang datar telah di teskan akan dihitung sebagai berikut:

20
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Tabel 1 Tabel Kemampuan Pemecahan Masalah

Nilai Kriteria
0≤ SKPM ≤20 Sangat Rendah
21≤ SKPM ≤40 Rendah
41≤ SKPM ≤60 Cukup
61≤ SKPM ≤80 Tinggi
81≤ SKPM ≤100 Sangat tinggi

(Salatiga,2013)

Setelah hasil tes dan wawancara maka


akan dilakukan analisis data melalui tahap-
Persentase tingkat kemampuan siswa dicari
tahap sebagai berikut.
dengan menggunakan rumus persentase untuk
1. Reduksi Data
melihat berapa persen siswa yang mampu
2. Penyajian Data
memecahkan masalah rumusnya yaitu:
𝑓 3. Pengecekan keabsahan Data
P= 𝑥 100%
𝑁
4. Penarikan Kesimpulan
Keterangan:
f = frekuensi yang sedang dicari
HASIL DAN PEMBAHASAN
persentasinya
Dari hasil pemecahan soal diketahui
N =Number of Cases (jumlah
bahwa peserta didik yang memiliki nilai dari
frekuensi/banyaknya individu)
0-20 (tergolong sangat redah) adalah 3 orang
P = angka persentase
beserta didik yaitu sebesar 12,5% siswa tidak
(Sudijono, 2008:43)
memiliki nilai. Peserta didik yang memiliki
Untuk mengetahui tinggi rendahnya
nilai dari 21-40 (tergolong rendah) adalah 4
persentase kemampuan pemecahan masalah
peserta didik yaitu sebesar 16,6 %, yang
penulis menggunakan acuan sebagai berikut:
memiliki nilai dari 41-60 (tergolong cukup)
0 % < P < 20 % tergolong sangat rendah
adalah 2 peserta didik yaitu sebesar 8,3 %,
20 % < P < 40 % tergolong rendah
yang memiliki nilai dari 61-80 ( tergolong
40 % < P < 60 % tergolong cukup
tinggi) 2 peserta didik sebesar 8,3 % , dan
60 % < P < 80 % tergolong tinggi
yang terakhir yang memiliki nilai dari 81-100
80 % < P < 100 % tergolong sangat tinggi
(tergolong sangat tinggi) adalah 13 orang yaitu
(Linggar, 2016)
sebesar 54, 16%.

1. a. Kelompok bawah
Tabel 2. Tabel Wawancara Kelompok Rendah
Subjek Nomor Data Temuan
soal
Aang Husaini 1, 2, - Dari soal yang diujicobakan aang merasa soal tersebut susah
(S-1) 3, 4, dan - Aang tidak paham dengan soal yang diberikan
5 - Aang hanya menjawab yang dia ketahui saja

21
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

- Tidak menjawab

1 dan 2
3 dan 4
Alfi Khairani - Peserta didik merasa sulit dalam soal tersebut
Ismar 2,3,4,dan - Siswa membaca soal berulang-ulang
(S-3) 5 - Kurang paham
- Soal tersebut alfi bisa memahami
4,2,3
1, dan 5

b. Kelompok sedang
Tabel 3 Tabel Wawancara Kelompok Sedang
Subjek Nomor Data Temuan
soal
Budi - Untuk memahami soal Budi membaca berulang-ulang soal tes tersebut .
Giovano 1,2,3,4, - Soal nomor 4 tidak paham
(S-4) dan 5 - Soal nomor 3 Budi menganggap sulit karena dari jawaban yang dia jawab dia
merasa kesulitan
4 - Pada soal nomor 1 dan 2 Budi paham
- Untuk soal 3 dan 4 kurang paham, tapi Budi mencoba menyelesaikan juga
3

1 dan 2
3 dan 4

c. Kelompok atas
Tabel 4 Tabel Wawancara Kelompok Atas
Subjek Nomor Data Temuan
soal
M. 1, 2, 4, - Peserta didik paham tentang masalah yang ada dalam soal tersebut
Fakhoor 5 - Peserta didik dapat menentukan rumus apa yang digunakan untuk menyelesaikan
Starta soal
(S-12) 3 - Pengubahan meter3 ke liter
Endra - Paham tentang masalah yang ada dalam soal tersebut
Dewi - Bisa menentukan penyelesaian dalam menjawab soal
Agustin - Agak susah menentukan rumus-rumus karna tidak semua rumus ingat.
(S-8) 1,2,3,4
dan 5

Deri 1,2 - Dalam kelima soal tersebut ada yang paham dan ada yang tidak paham tentang hal
Anggraini ,4,dan yang ditanyakan dalam soal
(S-5) 5 - Memiliki sedikit kesusahan dalam menentukan rumusnya karena lupa.
- Tentang volume, debit air.

2. Proses Pemecahan Masalahan yang a. Kelompok Bawah


Dilakukan Peserta Didik  Aang Husaini (S-1)

22
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Gambar 1. jawaban soal nomor 1 (S-1)


Berdasarkan kutipan-kutipan wawancara yang prosedur penulisan, penarikan kesimpulan, dan
telah dilakukan berdasarkan soal yang diatas, perkalian. S-1 pada soal nomor 1 sudah
S-1 belum begitu mampu menjawab masuk kedalam tahap level 2, itupun tidak
pertanyaan peneliti secara tepat, ini terlihat sepenuhnya berada dalam level tahap 2 ini
pada kutipan wawancara terakhir. S-1 juga karena S-1 belum begitu sempurna dalam
tidak begitu terlalu paham dengan soal nomor menguasai pada level 2 ini.
1 ini. Selain itu S-1 masih kurang dalam

Gambar 2. Gambar jawaban soal nomor 2 (S-1)

Pada kutipan wawancara soal nomor peneliti. Pada soal nomor 2 S-1 belum
2, S-1 mampu memahami tapi dalam menuliskan prosedur penulisan yang lengkap
menyusun rencana penyelesaian S-1 juga dan penarikan kesimpulan. Pada soal nomor 2,
belum tahu apakah rencana penyelesaian soal S-1 sudah mampu pada tahap level 2 juga.
yang dilakukannya itu benar atau tidak, tidak
membuat penarikan kesimpulan dan prosedur  Triangulasi Data S-1
penulisannya tidak terurut. S-1 juga tidak Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan
mengerjakan 3 soal yang diberikan oleh tertulis dan analisis data wawancara,

23
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

selanjutnya dilakukan perbandingan untuk dalam melaksanakan rencana penyelesaian


mengetahui valid tidaknya data yang (dalam perkalian), prosedur penulisannya juga
diperoleh. Pada soal nomor 1 dan 2 S-1 sudah belum terurut, belum bisa dalam penarikan
mampu menuliskan apa yang diketahui dan kesimpulan dan ada beberapa soal yang tidak
apa yang ditanyakan. Hal ini menunjukkan S-1 dijawab.
mampu memahami masalah walaupun tidak  Kesimpulan
begitu paham, dalam menyusun rencana Dari hasil triangulasi data diatas diperoleh
penyelesaian juga sudah bisa walaupun dari kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan
kutipan wawancara diatas S-1 masih begitu masalah S-1 berada pada level 2 (abstraksi),
bingung dengan soal tersebut. Tapi dalam karena S-1 mampu memahami masalah
melaksanakan rencana penyelesaian belum walaupun tidak secara keseluruhan dan dalam
begitu mampu dalam hasil perkalian pada soal proses perencanaan penyelesaian sudah
nomor 1, S-1 menulis 4080 padahal 480 tapi melakukan dengan baik walaupun pada soal
hasil dari pembagian yang dilakukannya benar nomor 1 tidak begitu sempurna.
ini menunjukkan S-1 belum begitu mampu
b. Kelompok Sedang
 Budi Giovano (S-4)

Gambar 3. Gambar jawaban soal nomor 1 (S-4)

Pada soal nomor 1 S-4 melakukan pengerjaan dan S-4 sudah bisa menarik kesimpulan. Pada
dengan baik ini menunjukkan S-4 paham dan soal nomor 1 S-4 sudah mampu dalam tahap
mampu menyelesaiakan proses penyelesaian, level 3 belum menguasai secara penuh.
tapi dalam prosedur penulisan belum lengkap

24
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Gambar 4. Gambar jawaban soal nomor 1 (S-4)

Pada soal nomor 2 penyelesaian yang ditanyakan dalam soal. S-4 juga tidak
dilakukan S-4 sama dengan soal nomor 1, membuat penarikan kesimpulan dan satuan
tidak melakukan prosedur penulisan secara dari volume. Maka, S-4 baru berada pada level
terurut yaitu tidak menuliskan rumus terlebih 2 saja.
dahulu sebelum mencari waktu yang

Gambar 5. Gambar jawaban soal nomor 3 (S-4)

Butir soal nomor 3 S-4 dalam soal nomor 3 ini tapi S-4 berusaha
melakukan penyelesaian hasil yang diperoleh menyelesaikannya juga. Dari hasil wawancara
dari proses penyelesaian kurang tepat karna S- S-4 mampu menyusun rencana penyelesaian
4 mendapatkan jawaban yang tidak sesuai walaupun dalam melaksanakannya tidak
dengan kunci jawaban yaitu 10 L/detik begitu bisa. tapi S-4 seperti ragu saat
seharusnya 600 liter/menit tapi jawaban ini menjawab pertanyaan dari peneliti. Pada soal
benar, dan belum bisa dalam menentukan nomor 3 ini S-4 berarti baru bisa pada tahap
rumusnya. Ini karna kurang paham dengan level 2 juga.

25
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Gambar 6. Gambar jawaban soal nomor 5 (S-8)

Pada soal nomor 5 S-4 mampu memahami sudah lengkap. Dari hasil wawancara dan
dan menyusun rencana penyelesaian hanya jawaban siswa peneliti menemukan bahwa S-4
saja tidak sesuai dengan kunci jawaban belum begitu bisa dalam melaksanaka rencana
seharusnya S-4 membuat 60 cm3 pada angka penyelesaian yaitu pada soal nomor 3. Ketika
yang dikolomi dengan warna merah terlebih peneliti menanyakan dari mana angka-angka
dahulu lalu baru kesimpulannya. Selain itu S-4 tersebut S-4 merasa ragu dalam menjawabnya,
juga tidak membuat penarikan kesimpulan, S-4 sehingga S-4 hanya mampu dalam tahap level
mampu dalam tahap level 2 saja. 2 secara penuh.
 Triangulasi Data S-4  Kesimpulan Data S-4
Dari proses penyelesaiannya dan hasil Dari hasil triangulasi data diatas dapat
wawancara yang telah dilakukan bahwa S-4 diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan
mampu memahami masalah, menyusun pemecahan masalah S-4 berada pada level 3
rencana penyelesaian dengan baik pada walaupun tidak secara sepenuhnya. Karena ada
beberapa soal. Sebelumnya S-4 memahami 1 soal yang tidak dikerjakan, selain itu S-4
terlebih dahulu apa saja masalah yang ada sudah mampu memahami masalah,
dalam soal, menyusun rencana penyelesaian, merencanakan penyelesaian dan melaksanakan
dan menentukan strategi penyelesaian penyelesaian dengan cukup baik.
walaupun tidak selesai sampai pada jawaban
akhir dan ada 1 soal yang tidak dikerjakan.
Secara penulisan dengan prosedur yang benar
S-4 belum bisa walaupun pada soal nomor 5

26
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

a. kelompok atas
 M. Fakhoor Starta (S-12

Gambar 7. Gambar Jawaban Soal Nomor 1 (S-12)

Pada soal nomor 1 S-12 bisa


rumus untuk mencari banyak kandang
memahami soal dan kalimat soal dengan baik
tersebut yaitu banyak besi : panjang total
dan menentukan rumus yang digunakan untuk
rusuk. Pada soal nomor 1 S-12 sudah mampu
penyelesaian S-12 juga mampu menyelesaikan
dalam tahap level 3.
proses pemecahan masalah dengan baik hanya
tidak menulis dengan prosedur penulisan
secara terurut saja yaitu tidak menuliskan

Gambar 8. Gambar Jawaban Soal Nomor 2 (S-12)

Soal nomor 2 S-12 melakukan jawaban sudah benar tidak menulis rumus
penyelesaian sama dengan nomor 1 mampu mencari volume dan waktu yang diperlukan
memahami dengan baik dan menyusun mengisi bak mandi yaitu volume kubus = s3
penyelesaian dengan benar. Hanya prosedur dan waktu yang diperlukan = volume : debit
penulisannya tidak terurut tapi secara hasil air. S-12 tidak membuat penarikan

27
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

kesimpulan. Pada soal nomor 2 sudah mampu mempertanggung jawabkan jawaban yang
dalam tahap level 3 karena dari hasil telah dia selesaikan, maka dari itu S-12 sudah
pengerjaan dan wawancara S-12 bisa mampu dalam tahap levevl 3.

Gambar 9. Gambar Jawaban Soal nomor 3 (S-12)

Berdasarkan kutipan wawancara diatas hanya saja tidak sama dengan kunci jawaban
terlihat S-12 mampu memahami masalah dan tapi secara hasil sudah tepat 10 L/detik = 600
merencanakan penyelesaian walaupun dalam liter/menit . pada soal nomor 3 S-12 juga
proses melaksanakan rencana penyelesaian S- sudah mampu dalam tahap level 3 karena dari
12 mengalami kesulitan. Peosedur penulisan hasil pengerjaannya S-12 sudah mampu
belum terurut dan bisa menentukan rumus membuat rencana penyelesaian yang berbeda.

Gambar 10. Gambar Jawaban Soalnomor 4 (S-12)

Pada soal nomor 4 prosedur berarti pada soal ini S-12 sudah mampu dalam
penyelsaiannya juga sudah sesuai hanya saja tahap level 3.
siswa tersebut tidak menuliskan rumus yang
digunakan dalam penyelesaiaannya tapi
langsung ke proses pencarian jawaban. Tapi
S-12 bisa membuat penarikan kesimpulan,

28
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Gambar 11. Gambar Jawaban Soal nomor 5 (S-12)

Penyelesaian soal nomor 5 juga sama Hanya saja tidak menulis prosedur penulisan
siswa menyelesaikannya dengan baik sesuai dengan terurut tapi secara hasil S-12 sudah
dengan prosedur penyelesaian soal nomor 1. benar hasil dari pengerjaannya. Maka dari itu
S-12 tidak menulis prosedur penulisan secara S-12 sudah mampu menguasai secara
terurut, S-12 bisa membuat penarikan sepenuhnya pada tahap level 3.
kesimpulan. Pada soal nomor 5 berarti S-12  Kesimpulan Data S-12
sudah mampu dalam tahap level 3. Dari hasil triangulasi data diatas dapat
 Triangulasi Data S-12 diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan
Setelah diperoleh hasil analisi pekerjaan dan pemecahan masalah S-12 berapa pada level 3.
wawancara siswa, maka S-12 telah mampu S-12 telah memiliki kemampuan pemecahan
dalam memahami soal dengan sangat baik, S- masalah yang sangat bagus. Mampu menyusun
12 menulis apa saja yang diketahui dan dan melaksanakan rencana penyelesaian
ditanya dalam soal dari soal nomor 1 sampai dengan sangat baik sekali.
soal nomor 5. Dalam menyusun dan
melaksanakan rencana penyelesaian telah KESIMPULAN
mampu ini terbukti dari kutipan wawancara Setelah peneliti melakukan
diatas dimana siswa tersebut mampu pembahasan terhadap data-data yang diperoleh
menjawab bahkan menjelaskan apa yang dari hasil penelitian, maka peneliti mengambil
ditanyakan oleh peneliti dengan baik. Selain kesimpulan , yaitu : (1) Letak pemecahan
itu S-12 juga bisa menyelesaikan proses masalah peserta didik pada materi bangun
perkalian dan pembagian dengan sangat baik. ruang sisi datar tergolong dalam kategori

29
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

sebesar 54,16% untuk siswa yang memiliki DAFTAR PUSTAKA


tingkat pemecahan masalah kategori sangat
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
tinggi dan yang tergolong tinggi sebesar 8,3% Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta
Jadi sebesar 62,46% siswa yang memiliki
. (2009). Prosedur Penelitian
kategori tinggi, maka dapat disimpulkan siswa Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta. Jakarta.
kelas V di SD Negeri 26 Leupung telah
memiliki kategori tinggi .(2) Peserta didik Choto, Aan. (19 September 2010).
Hakikat atematika .
dalam melakukan pemecahan masalah lebih
http://www.rumusmatematikadasar.c
benar-benar melihat terlebih dahulu masalah om/2014/09/pengertian-matematika-
menurut-pendapat-ahli-dan-
apa yang disajikan dalam soal tersebut, lalu
kurikulum.html.(Diakses 14 januari
baru menentukan teknik penyelesaian masalah 2014)
yang akan dilakukan untuk menjawab soal
Dedi. (16 Juni 2011). Pengertian
tersebut. (3) Siswa dalam menjawab soal juga Media Visual .
menentukan prosedur seperti apa yang akan http://drusminto.blogspot.co.id/2011
/06/pengertian-media-
dilakukan untuk dapat memecahkan masalah visual.html.(Diakses 26 September
dari soal tersebut. (4) Siswa masih kurang teliti 2013)

dalam melakukan prosedur penulisan, banyak Herlambang. (2014). Analisis Kemampuan


siswa tidak lengkap dalam prosedur penulisan. Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas V SD Negeri 1
(5) sebagian siswa masih salah dalam proses Kepahiang Tentang Bangun Datar
pengoperasian jawaban. Ditinjau Dari Teori Van Hiele.
repository.unib.ac.id/8426/2/I,II,III,
Siswa yang memiliki kemampuan 2-13-her.FI.pdf. (Diakses 05
dalam pemahaman akan lebih mudah Januari 2014)

memecahkan masalah yang sedang diberikan Fatkul, A.(2014). BAB II KAJIAN


dalam soal. Siswa pada kelas tersebut tidak PUSTAKA A. Pembelajaran
Matematika 1.
keseluruhan bisa dalam tahap 4 yaitu rigor,
http://repo.iain-
hanya sampai pada tahap deduksi saja tulungagung.ac.id/69/3/BAB%20
walaupun ada juga beberapa orang siswa yang 011%2011-50.pdf. (Diakses 10
Januari 2014)
masih kurang dalam tahap ini, maka dari itu
penulis menyarankan agar siswa lebih sering Isna, Rating. (2015). Matematika 1
Definisi
belajar dan mencoba menyelesaikan soal Mathematic.
dalam bentuk problem solving (pemecahan http://www.kamusq.com/2013/06/m
atematika-adalah-pengertian-
masalah) agar untuk kedepannya siswa telah dan.html.(Diakses 25 September
memiliki kesiapan dalam menghadapi soal 2013)

atau materi ajar yang jauh lebih sulit. Mahanai Galih Linggar. (2013). Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika
Aljabar Berbasis Timss Pada Siswa
Smp Kelas VIII. Artikel Publikasi

30
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014 ISSN: 2355-3774

Ilmiah. Program Studi Pendidikan


Matematika.

Moleong, J Lexy. (2005). Metodologi


Penelitian Kualitatif. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.

Rofiqoh, Zeni. (2015). Analisis Kemampuan


Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran
Discovery Learning Berdasarkan
Gaya Belajar Siswa.Skripsi.
Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Negeri
Semarang. Semarang. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta.

Salatiga.
(2013). Upaya Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah
dan
Pemahaman Matematika Siswa Melalui
Strategi Kooperatif Tipe TGT
(TEAMS GROUP TOURNAMENT).
Prosiding. Prodi Pendidikan
Matematika Universitas Negeri
Medan (UNIMED). Medan.

Sudijono, Anas. (2008). Statistik Pendidikan.


PT Raja Drafindo Persada. Jakarta.

Sugiyono. (2005). Statistik untuk Penelitian.


Alfabeta. Bandung.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian


Pendidikan. PT Bumi Aksara.
Jakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai