Anda di halaman 1dari 309
Akuntansi Pajak Waluyo ‘Manajer Penerbitan: Edward Tanujaya Koordinator Penerbitan dan Produksi: Ariyanto Copy Editor: Deressi Oppie Perdana Yant Tata Letak: M. Arhari Desain Cover: = mastergrafis Hak Cipta © 2008, Penerbit Salemba Empat Wijaya Grand Center D7 J. Wijaya 2, Jakarta 12160 Telp. +: (021) 721 0238, 725 8239 Faks. — ; (O21) 7210207 Website : www.penerbitsalemba.com E-Mail: info@penerbitsalemba.com Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik seesra elektronik maupun mekanik, termasuk mem/fotokopi, merekam atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tonpa izin tertulis dari Penerbit. UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA tu ciptaan atau memberi 1. Baring sap dengan sengaj dan tanp ak mengsmamken sta emperbanyak sat cptan tw member 1 dends paling banyal icin untuk ite, dipidans dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun den Rp 5.000.000.000,00 (Lima miliar rupiah). 2, Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum svat ciptaan ‘tau barang hasil pelanggaren Tak Cipta slau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan gidaa pens pang inn 5 (Li) then dena dacs ating nya Ry 508.000.0800 (ie rata oa rupial Waluye Akuntansi Pajak Cetakan 1 Jakarta: Salemba Empat, 2008 1 ji, 19x 26 em, 3% hal ISBN 97) 179-691-454-8 1. Akuntansi 2 Pajake 1. Jucul I, Waly xiv Daftar Is MH Bab3_Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal 29 PENDAHULUAN. 0 LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL 2 \PORAN KEUANGAN FISKAL KERANGHA DASAR PENVUSUNAN | APORAN KEUANGAN 7 UMS! DASAR AKLINTANS! KONSEP DASAR ENTIT PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 34 PENGIDENTIFKASIAN DAN PENGUKURAN DATA 35 PEMROSESAN 35 LAPORAN KEUANGAN 5 AWALISIS DAN INTERPRETAS! | APOPAN EUANGAN 8 PERSAMMAN AKUNTANSL 35 PENGGUHAAN AKUNY 40 PENGELOMPOKAN AKUN 42 JURNAL 2 BUKU BESAR 43 LAPORAN KEUANGAN 3 Bagian 2_Neraca i Bab4 Akuntansi Kas dan Bank 49 PENDAHULUAN 50 AKUNTANSI KRS/PENGENDALIAN KAS 50 PENGELOLAAN DAN SISTEM PENCATATAN KAS KECIL 31 4. Imprest Method 51 2. Fuotuation Method 52 REKONSILIAS BANK 53 AKUNTANSI PAJAK 56 HH Babs Akuntansi Piutang 37 PENGERTIAN PIUTANG 58 PENYAJIAN DALAM LAPORAN KFUANGAN AKUNTANS! ATAS PIUTANG: 58 METODE PENGHAPUSAN PITAN 5 PENVISIAN PILTANG TIDAK TERTAGIHL a AYA PIUTANG TIDAK TERT "BENGHABUSAN PIITAN AKUNTANS! BAJA 6 PEMBENTUKAN CADANGAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH USAHA BANK a mB : i Potseatia < PENGERTIAN PERSEDIAAN 66 PENCATATAN PERSEDIAAN - PENETAPAN PERSEDIAAN DAN PELAPORAN DALAM L 5 ETODE PENILAIAN PERSEDIAAN 69 Daftar isi xv METODE PENLAIAN LAINNYA Akuniansi Pajak 75 i Bab7 Aset Tetap Berwujud 81 PENDAHULUAN 82 PENGAKUAN ASET TETAP 82 PEROLEHAN ASET TETAP 83 Perolehan Ase! Tela secara Gabungan es Ferolehan Ase! Teap secara Angsuran 83 Ferolehan Ase Tetap secara Pertukaran 8s Berolehan Ase Totap dengan Cara Membangun Sandi ea Porolehan Secara Hibah, Bantuan, dan Sumbangan 89 SET TETAP YANG DIHIBAHKAN 20 PENVUSUTANASET TETAP 22 METODE PENYUSUTAN SESUAI KETENTUAN KOMERSAL. 04 PEROLEHAN iA PENJUAL Di PEN HAN H AN. KA _ LIKUDAS, PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PEMEKARAN, PEMECAHAN, ATAU PENGAMBILALIHAN USAHA 104 ; : Harga Perolehan alau Harga Perjualan dalam Hal Tejadi Pengalihan Harta Karena Hibsh, Gantvan sau Sumbancan, dan Warisan 109 Harga Perolehan alau Harga Perjualan dalam Hal Terjadi Pangan Harta Trmasul Setoran Tunal ng Oitsima oleh Gaden Sebapsi Pengaanti Penvertaan Nodal a HARGA PEROLEHAN ASET MEMBANGUN SENDIRE METODE PENYUSUTAN SESUALKETENTUAN PERPAIAKAN un "Kelompok Harta Berwufud dan Tail Penyusutan 112 PENYUSUTAN HINGGA AKHR2 MAGA MABEANT is ‘Saat Penyusulan Asst atap 7 Fenghitungan Penyusulan Tahun 1996 alas Asel Tetap yang Diperolh Sebelum Tahun 1995 (Giwran Peale iz PENGELOMPOKAN ASET TETAP VANG DBELISERELUM aaa ATAS USANA JASA TELEKOMUNIKAS! SELULER 20 Jonis Harta yang Disusutkan dan Pengelompokannya 120 ‘Tata Cara Penghitungan Penyusutan Fiskal 421 PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS KOMPUTER, PRINTER, SCANNER, DAN SEJENISNYA 121 mT syusu/ KETENTUAN LAIN 123 @ Babs Akuntansi Aset Tetap Tidak Berwujud 125 PENDAHULUAN, 26 PENGGOLONGAN ASET TIDAK BERWIUJUD DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA 26, TERMASUK PENGERTIAN ASET TIDAK BERWWJUD 127 Hak Pa 32 Hak Giota 427 Merek Dagang 128 Waralaba 428 Leasehold 123 Bahan dengan hak cipta Daftar Isi ood 128 Biaya yang Ditanggunkan 130 DEPLest 130 AMORTISAS! 131 WMORTISASI DALAM AKUNTANS! PAIAK 1 engelompoken Ase! Tetap Tidak Berwujud dan Tarif Amortsas 138 <[ AMORTISASI DAN AMORTISASI PADA AIMIR MASA MANEAAT 1a Mtentuan Kh 134 PENGALIMAN HAK ASET TETAP TIDAK BERWUJUD 136 Bab9 Utang 137 PENDAHULUAN 138 KLASIFIAAS! KEWAJIBAN 138 UTANG DAGANG AKUNTANS! KOMERSIAL 139 UTANG DAGANG DENGAN JAMINAN (WARRANTY LABILITY) 140 \WESEL BAYAR ua UTANG DMIDEN 1a BIAVA YANG NASIM HAUS DIBAYAR 2 UTANG PAJAK 142 UTANG LAINNYA 143 UTANG DALAM MATA UANG ASING 143 UTANG BUNGA PINIAMAN 143 Bab 10 Akuntansi Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang 45 PENDAHULUAN 145 INVESTASI SAHAM 17 Investasi Bentuk Chigesi 149 AKUNTANSI PAJAK 150 Bab 11 Modal Saham dan Ekuitas 153 PENGERTIAN 154 Model Saham Sendiri Merupakan Bagian dari Ekutas 154 BENTUK HUKUM DAN EKUITAS 154 MODAL SAHAM 155 Bab12__Akuntansi Mata Uang Asing 159 PENDAHULUAN 160 ‘Alunfane! Seis Kurs Kerogian| 162 Bab13 Akuntansi Biaya Riset dan Pengembangan 167 PENDAHULUAN 168 KEGIATAN RISET DAN PENGEMBANGAN 168 DDENTIFIKASI KEGIATAN RISET DAN PENGEMBANGAN 168 PENGAKUAN BIAYA 170 AMORTISAS! BIAVA PENGEMBANIGAN 170 SAAT AMORTISASI 17 AKUNTANSI PJAK 7 Daftar isi xvii Bagian3_Dajtar Perhitungan Laba Rugi Bab 14 Akuntansi Pajak Penghasilan 175 PENDAHULUAN 176 PENGHASILAN SEBAGAI OBJEK PAJAK PENGHASLAN 176 Penghasilan Tertent 131 Bukan Objek Pajak Penghazilan 181 Fenghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) 184 TAR PAUAK, 185 Becamya Tarif Pajak Penghesilan 185 PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK 185 PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG 187 PENGGABUNGAN PENGHASILAN 187 PEMISAHAN FENGHASILAN 188 Penahasilan Anak yang Belum Dewasa 189 MUBUNGAN ISTIMEW 10 PRIA PENGHASIAN PASAL 21 199 ‘conten Penghiungan Pajak Penghasilan Pasa 21 191 PAIAK PENGHASILAN PASAL. 22 195 AKUNTANSI PPh PASAL 22 196 PAJAX PENGHASILAN PASAL 23 197 AKUNTANSI PPh PASAL 23 198 JENIS JASA LAIN DAN PERKIRAAN PENGHASLAN NETO ATAS JASA TEKNIK, JASA MANAJEMEN, DAN JASA LAIN 199 ‘Termasuk Jens Jasa Lain 199 PAJA PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA KONSULTAN D1 BIDANG PERIKLANAN 202 PERKIRAAN PENGHASILAN NETO SEWA 202 PAIAK PENGHASILAN PASAL. 25 203 AKUNTANSI PPh PASAL 25 208 PAJAK PENGHASILAN PASAL 26 205 AKUNTANSI PPh PASAL 26 208 AKUNTANS! PAJAK ATAS PPh YANG PENGENAANNYA BERSIFAT FINAL 207 Perlakuan Pajak Penghasilan terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi yang Berpenghasilan Rendah 207 Dikecualikan dari Pemctongan Fajak Penghaslan 208 BEBERAPA JENIS PENGHASILAN YANG PENGENAAN PAJAKNYA BERSIFAT FINAL 208 Hadiah Undian an Fersewaan Tanah an/etau Bangunan 212 AKUNTANS! PAJAK PENGHASILAN 213 BEREEDAAN TEMBORER 1 PEREEDAAN TETAP 15, REBAN PAJAK PENGHASH AN 1 PAJAA KIN! DAN PAJAK TANGGUMAN 216 WH Babs Kasifikasi Biaya dan Kompensasi Kerugian 221 PENDAHULUAN BIAYA MENURUT UNDANGUNDANG PERPAIAKAN 202 RIAYA VANG TIDAK ROIFH DIREBANKAN. 8 will Daftar Is IFIKASL ATURAN 1 A At KOMPENSAS! KERUGIAN 232 Akuniansi Perpajakan 209 Bab16__Rekonsiliasi Laporan Keuangan 235 PENDAHUL AN. 6 BENTUK REKONSILIAS! 23 Bab17__Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah 243 PENDAHULUAN 244 OBJEK PAJAK 244 (Objo PajaiePertambahan Nila 244 Barang Kena jek 245 ssa Kena Pail 24s BENVERAHAN BARANG KENA PAJAK (BKP) 247 Tidak Termasuic Penyerahan Barang Kena Pojak 248 PENYERAHAN JASA KENA DAIAK m slasa Kustodign 2 dasa Consumer Gredit, Credit Gard, dan Debit Card 249 365 1_[PTArmada | 10.000,00] ,000,00| 2.000,00| 3.000,00| 4.000,00| _— = __| 24,000.00] 2_[ercitra 5.000,00) 10.000,00] 5.000,00| 1.000,00 21,000,00] 3. [PTAbadi__| 15,000.00] 26.000,00| 1.000.00| 2.000.00| 3.000.001 - =| 44.000 09] 30.000,00] 35.000,00] 8.000,00| 6.000,00| 7.00.00] - - | 86.00.00 Dari data daftar umur piutang di atas kemudian diolah dan diklasifikasikan sesuai persentase piutang tidak tertagih seperti contoh berikut Kelompok Umur Saldo Persentase Tidak Jumtah Piutang Piutang (Rp) Tertagih Penyisihan (Rp) 1-30 hat 30,000.000,00 1% 300.000,00 31-60 hati 35.000,000,00 2% 700.000,00 61-90 han 8,000.000,00 5% 4400.000,00 91-120 hari 6.000.000,00 10% 600.000,00 121 - 180 her 7,000.000,00 15% 31,050.000,00 Total £26,000.000,00 3.050.000,00 Dari perhitungan tersebut, maka besarnya penyisihan piutang tak tertagih perusahaan adalah sebesar Rp 3.050.000,00. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 64 Akuntansi Pajak Ei PEMBENTUKAN CADANGAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH USAHA BANK Sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.01/1998 Tanggal 14 April 1998, tentang perubahan Keputusan Menteri Keuangan No. 80/KMK.04/1995 tentang Besarnya Dana Cadangan yang Boleh Dikenakan sebagai biaya yang menyatakan bahwa Bank dapat Membentuk Dana Cadangan Piutang Tak Tertagih. Besarnya dana cadangan piutang tak tertagih yang diperkenankan untuk dibebankan sebagai biaya Usaha Bank terscbut sebagai berikut: 5% dari kredit yang digolongkan perhatian khusus, 15% dari kredit yang digolongkan kurang lancar, 50% dari kredit yang digolongkan diragukan, 100% dari kredit yang digolongkan macet Penggolongan terscbut telah sesuai dengan yang digariskan dalam lampiran Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998. Masing- masing setelah dikurangkan dengan nilai agunan tunai, Agunan tunai dimaksud adalah agunan berupa giro, deposito, atau tabungan yang diblokir oleh bank. Pembentukan cadangan dan perhitungannya harus diaucit oleh kantor akuntan publik yang menyatakan perhitungan dana cadangan piutang tidak tertagih tersebut dilaksanaken sesuai ketentuan yang berlaku dan telah diperhitungkan ke laba rugi komersial. Kerugian sebenarnya yang disebabkan oleh piutang yang nyate-nyata tidak dapat ditagih dibebankan ke akun Cadangan/Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dengan ayat jurnal: Tat Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Fenyisihan Piutang Tidak Tertagih 200.000.000,00 Piutang Usaha 200.000.000,60 Dalam hal cadangan piutang tidak tertagih tidak atau tidak seluruhnya dipakai untuk menutup kerugian, maka kelebihan cadangan diperhitungksn sebagai penghasilan Demikian pula sebaliknya apabila cadangan tidak mencukupi, moka kokurangannya diperhitungkan sebagai kerugian, Masalah pembentukan dana Cadangan Penghapusan Piutang Ragu-Ragu atas Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang telah diatur dalam SE-22/P].42/1990 menjadi tidak berlaku. Dengan demikian SBPU yang tidak diendors oleh Bank Indonesia tidak termasuk pengertian kredit, oleh karena itu tidak diperkenankan membentuk Cadangan. Perubshan berkali-kali dilekukan dengen Keputusan Menteri Kevangan No. 68/ KMK.04/1999 diadakan perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan No. 80/ KMK.04/1995 yang telab pula dilakukan perubahan dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.01/1998. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 68 Akuntansi Pajak a. Pada saat pembelian Tat Alun Debit (Rp) | Kredit (Rp) Pembelian 1160.090.090,03 Utang Dagang 160.000.000,00 Pada saat penjualan Tat kun Debit (Rp) | Kredit (Rp) Piutang Dagang 135.000.000,00 Penjualan 135,000.000,00 Untuk sistem periodik, ayat jumal yang berhubungan dengan Harga Pokok tidak dibuat karena Harga Pokok Penjualan dibitung secara periodik pada akhir periode akuntansi. | | PENETAPAN PERSEDIAAN DAN PELAPORAN DALAM LAPORAN KEUANGAN Harga Pokok Penjualan terdiri atas seluruh pengeluaran, baik langsung atau tidak langsung, untuk memperoleh persediaan tersebut, dalam hal tertentu sebagai contoh dalam perusahzan industri, persediaan dapat dikategorikan sebagai persediaan bahan baku atau persediaan barang jadi, Selanjutnya dalam laporen keuangan, persediaan disajikan di neraca atau di Japoran laba rugi. Persediaan di neraca menggambarkan nilai persediaan pada tanggal penyusunan neraca, sedangkan di laporan laba rugi persediaan akan muncul dalom perhitungan Harga Pokok Penjualan. Nemun pada umumnya, nilai persedizan dinyatakan dalam neraca sebesar harga pokok atau harga perolehannya. Harga perolchan meliputi seluruh biaya yang secara langsung atau tidak langsung terjedt, sebagai contoh biaya pengangkutan dan premi asuransi, Nilai Persediaan di neraca dan di laporan laba rogi tersebut saling berhubungan. Hal ini dapat ditunjukkan yaitu apabila persediaan dinilai terlalu rendah pada akhir periode, maka laba pada akhir periode juga akan menjadi lebih rendah, demikian pula sebaliknya. Gambaran hubungan dan pengaruh keduanya terlihat seperti perhitungan berikut: (Dalam Ribuan Rupiah) Th 2006 Th 2007 Neraca ASET ka Rp 22,000,090 ip. 25,000,00 Piutang %p 30.000,00 ip. 30,000,00 Porsediaan % 40,000,090 —p__60,000,00 ‘Aset Lainnya Rp 290,000,009 Rp 302,000,00 Rp 382.000,00 Rp 417.000,00 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. R Akuntansi Pajak Contoh: 2 Januari Persedizan Awal 200 unit @ Rp 10.000,00 = Rp 2.000.000,00 1 Janvari Pembelian 400 unit @ Rp 11.500,00 Rp 4.600.000,00 18 Januari Pembclian 100 unit @ Rp 12.500,00 Rp 1.250.000,00 24 Januari Pembelian 200 unit @ Rp 12.000,00 = Rp 2.400.000,00 Persediaan per 31 Januari ciketahui sebesar 200 unit Rata-rata Persediaan = _10.000 + 11.500 + 12.590 + 12.000 4 = 46.000 4 = 11.500 Nilai Persediaan per 31 Januarl = 200 x Rp 11.500,00 = Rp 2.300.000,00 2.) Rata-rata Bergerak (Moving Average) Seperti pada penghitungan rata-rata tertimbang, pembebanan ke Harga Pokok Penjualan dilakukan setiap terjadi pembelian, Metode inidigunakan pada perpetual. Untuk lebih jelasnya dapat dikuti pada contoh berikut: Pembelian Pemakaian / HPP Sale tot | urin | kvant. |S | Keane. | S| tumish | avant. | HS | dumlah (enit) | (66) | unt) | (Re) (unit) | (80) a/r [salto 200 | 10.00.00] 2.000000,00 10/1 penbein | 400 | 11.500,00 600 | 11.000,00| 6.500000,00 1s frenbetan | 100 | 2.2000 2oo | 11.73,00| &550900,00 24/1 |Penbetin | 200 | 12.00,00 cor | 11:523,33] 6.950.000,00 30/1 [Penataian coo | 11.58233] 4232932] 200 | 11.583,23| 2316066.57 Harga Pokok Penjualan bulan Januari adalah Rp 7.933.333.33, Persediaan Akhir (200 unit x Rp 11.583,33) Rp. 2.316.666,67 Berdasarkan Estimasi Penetapan besarnya nilai persediaan axhir dapat dilakukan dengan mendasarkan estimasi pada: a. Metode Laba Kotor Pada metode ini nilai persediaan akhir dihitung mundur dan biasanya digunakan dalam keadaan khusus. Sebagai contoh, perusahaan dalam kondisi terbakar; schingga sulit menetapkan secara fisik nilai persedian akhir. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 76 Akuntansi Pajak Penetapan besarnya nilai persediaan atau nilai pemakaian menjadi sangat penting, karena berpengaruh ke harga pokok produksi. Cara penilaian persediaan yang berbeda pada akhirnya akan memengaruhi besarnya Penghasilan Kena Pajak. Beberapa kebiasaan bisnis yang dapat terjadi bahwa Wajib Pajak membuat perjanjian pembelian dengan. har perubahan harga. Perubahan yang dapat terjadi, berupa penurunan harga pasar, sehingga kerugian diakui pada saat terjadinya peaurunan harga, walaupun barang tersebutt belum diserahkan, Sebagai contoh, pada bulan Desember 2007 PT Baruna telah melakukan pembelian barang dengan perjanjian seperti di atas dengan harga pemibelian Rp 300,000.000,00. Barang tersebut diterima pada bulan Maret tabun 2008 dan pada bulan Desember tahun 2007 harga turun menjadi Rp 100.000.000,00. Sesuai praktik akuntansi komersial, kerugian sebesar Rp 200.000.000,00 dibebankan sebagai kerugian tahun 2007 dengan ayat jurnal: a telap, walaupun kenyat nya muncul Tat Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Kerugian Perubahan Harga 200.000.000,00 Persediaan 200.090.090,09, Praktik akuntansi pajak tidak mengakui kerugian sebesar Rp 200.000.000,00 Karena pajak melihat fakta cil (nyata-nyata) dan tidak menerima antisipasi kerugian Pajak akan mengakui sebagai kerugian apabila barang yang dijual tersebut yang memang benar-benar mengalami kerugian, Perbedaan harga pokok karens dasar penilsian persediaan dan pengukuran hacga pokok barang yang dijual akan mengakibatkan perbedaan nilsi persediaan pada aset lancar dan hargs pokok barang yang ditetapkan sebagai pengurang penghasilan. Kedua bagian inilah, yaitu Persediaan dan Harga Pokok Barang, menjadi penyebab terjadinya perbedean waktu (time difference) yang memunculkan beban dan atau kewajiban pajak tangguhan ataupun memunculkan adanya manfaat dan atau aset pajak tangguhan. Kejadian yang lebih mencolok apabila harga pokok persediaan selalu: mengalami perubahan. Dari sisi Undang-Undang Pajak Penghasilan juga herbeda dalam metode penilaian persediaan yang digunakan dibanding Standar Akuntanst Keuangan (SAK). Perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai beriku 1, Data mutasi barang dagangan PT Maju tahun 2008, 2009, dan 2010 socara rincit No. Keterangan Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Unit | Harga/Unit | Unit | Harga/Unit Unit Harge/Unit (Re) (Fe) (Fe) 7 | Parsediaan awal 3.000 7.000 2 | Pembelian ket 4.000 | 10.000 | 2000} 17.000 | 3.500 | 20.000 3. | Pembelian ke-2 4.000 15.000 3,000 20.000 2.000 25.000 4 | Penjualan ke-1 3.000 2,000 2.500 5 | Penjualan ke-2 2.000 2.000 4,000 6 | Persediaan akhir 3.000 4,000 3.000 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Akuntansi Pajak aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Akuntansi Pajak Aset tetap yang dibeli berupa mobil harge perolehan Rp [20.000.000,00 dibayar dalam 24 kali angsuran, masing-masing Rp 5.000.000,00 per bulan dengan bunga 20% pertahan, Perhitungen angsoran pertama: ‘Angsuran bulanan Rp 5.000,000,00 Bunge 1/12 x 209% x Rp120.000.000 Rp 2.000.000,00 Jumlah pembayaran Rp 7.000.000,00 Angsuran bulan kedua: Angsuran bulanan Rp 5.000.000,00 Bunga 1/12 x 20% x [Rp 120.000.000,00 ~ Rp 5.000.000,00] Rp 1.916.700,00 Jumlah pembayaran Rp 6.916.700,00 Ayat jurnal yang disusun: 1. Saat pembelian aset tetap Tol_| Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Mobil/Kendaraan (dalam angsuran} 120.000.000,00 Utang angsuran 120,000,000,00 Saat pembayaran Tat | Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Utang Angsuran 5.000.000,00 Beban Bunga 2,000.000,00 as dan Bank 7.009.000,00 3. Saat pembayaran angsuran kedua Tot | Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Utang Angsuran 5.000,000,00 Beban Bunga 1.816.700,00 kas dan Bank 6.916,700,00 Perhitungan pembayaran angsuran dibuat setiap bulan. Pada hitangan tersebut, bunga semakin Jama semakin menurun karena jumlsh pinjaman juga menurun. Penetapan bunga yang digunakan berdasarkan pada tingkat bunga efektif (effective interest rate), Cara lain yang dapat dilakukan untuk pembelian dengan angsuran ini, bergantung pada perjanjian, Terdapat pula harga dengan angsuran ditetapkan terlebil dabule dan angsuran yang harus dibayar setiap bulan tetap, maka setiap angsuran terdiri atas 2 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Akuntansi Pajak Bagaimanakah apabila pertukarannya dengan saham? Pengaturan perpajakan atas pertukaran tersebut diatur dalam Pasal 10 ayat (5) Undang-Undang Pajak Penghasilan bahwa apabila terjadi pengalihan harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan (perhatikan pengertian badan dalam Pasal 2 Undang-Undang Keientuan Umum dan Tata Cara Por} pengganti penyert maka dasar penilaian harta bagi badan yang menerima pengalihan sama dengan nilai pasar harta tersebut, Sebagai contoh, PT Anugerah menyerahkan mesin seharga Rp 300.000.000,00 kepada PT Rakhmat sebagai pengganti penyertaan sahamnya dengan nilai nominal Rp 250.000.000,00. Harga pasar mesin pada saat itu Rp 320.000.000,00. Maka, pencatatan yang dilakukan oleh: akan) sebagai pengganti modal, 1. PT Anugerah Penghasilan sebagal objek pajak penghasilan sebesar Rp 20.000.000 (Rp 320.000.000,00 ~ Rp 300.000,000,00). 2. PT Rakhmat * Meacatat mesin sebagai aset tetap Rp 320.000.000,00 + Mencatat agio salam (Premium on Stock) sebesar Ryp 70.000.000,00 (Rp 320.000.000 - 250.000.000,00) Perolehan Aset Tetap dengan Cara Membangun Sendiri Seswai akuntansi komersial, biaya perolehan suatu aset tetap terdiri atas harga belinya dan setiap biaya dapat diatribusikan secara langsung dalam membauwa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Demikian pula dalam aset yang diperalehnya. Karena membangun sendiri, tentu saja menggunakan prinsip yang sama seperti aset yang diperoleh, yaita meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan aset sampai siap pakai Bioya tidak Jangsung (overhead cost), efisiensi atau inefisiensi, dan bunga selama masa kenstruksi juga termasuk dalam nilai eset tetap karena membangun sendiri. Perlu diperhatikan setiap laba internal dicliminasi dalam menetapkan biaya. Sebagai contoh, biaya pembangunan Rp 250.000.000,00, sedangkan harga pasar aset tetap Rp 300.000.000,00. Maka penghematan Rp 50.000.000,00 tidak diakui sebagai penghasilan. Demikian halnya biaya dan jumlah yang abnormel dari bahan baku yang tidak terpakai, tenaga kerja, sumber daya lain yang terjadi dalam memproduksi suatu aset yang dikonstruksi sendiri tidak dimasukkan dalam biaya perolehan, tetapi segera diakui sebagai kerugian pada tahun yang bers ingkutan Dari aspek perpajakan perolchan aset tetap dengan cara membangun sendiri tersebut sebagai objek yang terutang Pajak Periambahan Nilai Bunga yang dikeluarkan atas pinjaman untuk pembangunan selama masa konstruksi zkan dikapitalisasi, Hal ini sesuai dengan ketentuan apabila bunga pinjaman dapat diatribusikan secara langsung dengan aset tertentu, maka biaya pinjaman tersebut harus dikapitalisasi terhadap aset tertentu, Perlakuan akuntansi komersial dlopat diikuti olch akuntansi pajak, sedangkan terhadap bunga yang dikopitalisasi akan dibebankan ke penghasilan melalui penynsutan selama masa manfaat aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 92 Akuntansi Pajak tersebut merupakan pengalihan harta, Oleh Karena itu harus dihitung laba atau rugi atas hibah harta, yaitu harga pasar dikurangi nilai sisa buku apabila harta tersebut aisusutkan, atau harga pasar dikurangt harga perolehan apabila harta tersebut tidak disusutkan, Penghibahan berupa tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi yang dikategorikan sebagai pengolahan harta dikenakan PPh Final Ei PENYUSUTAN ASET_TETAP Masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa manfaal aset tetap. Masa manfast diukur clengan periode suatu aset yang diharapkan digunakan perusahaan atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset oleh perusahaan. Sejalan dengan pemikiran bahia semua jenis aset tetep berwujud, kecual tanah, dengan berjalannya waktu akan semakin menurun kemampuannya untuk memberikan jasa, Kemampuan yangsemakin menurun sebagai skibat adanya pemakaian, keausan, atau adanya Ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diharapkan dan pada saat ini yang paling menonjol adalah perubahan teknologi, schingga dalam waktu yang relatif pendek, aset tetap tersebut menjadi terbelakang teknologinya, sebagai contoh komputer. Berkurangnya kapasitas otomatis akan membuat nilai aset tetap tersebut berkurang. Sebagai unsur pengakuan alas penurunan aset telap berwujud lersebut dialokasikan ke dalam penyusutan (depreciation) sebagai alokasi sistematis rasional harga perolehan harga asct berwujud. Berdasarkan hal tersebut, sebagaimans distur dalam PSAK No. 17 (2007), yang dimaksudkan penyusutan adalah alokasi jumlsh suatu aset yang dapat disusutkan sepanjangmasa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyusutan dilakukan terhadap aset tetap berwujud dengan syarat aset tetap berwajud tersebut: Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode akuntansis Memiliki suatu masa manfaat yang terbatass dan Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi, Penyusutan atau jumlsh disusutkan (depreciable amount) adalah biays peroleban sualu aset atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya delam laporan kewangan dikwrangi nilai sisa. Terdapat istilah penghapusan yang pengertiannya berbeda dengan penyusutan, Penghapusan adalah penghapusan nilai buku sustu aset yang dilakukan apabila nila’ buku yang tercantum dalam laporan keuangan tidak lagi menggambarkan manfaat dari aset yang bersangkutan, Seperti diketahui dalam akuntansi komersial, aset tetap yang dapat disusutkan sering kali merupakan bagian signifikan aset perusahaan. Oleh karena itu, penyusutan juga dapat berpengeruh secara signifikan dalam menentukan dan menyajikan pesisi Keuangan dari hasil usala. Dapat pula nilai sisa suatu aset sering kali tidak signifiken dan diabaikan dalam penghitungan jumlah yang dapat aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penghitungan penyusutan dapat dilakukan: Harga perolehan aset tetap Nilai residu Masa manfaat $ tahun Penyusutan tahun: Ke | = 5/15 x (Rp 300.000,000,00 ~ Rp 45,000.000,00) Ke2 =4/15 x (Rp = Rp £900,000,00) Ke 3 =3/15 x (Rp 255.000,000,00) Ke4 2/15 x (Rp 258.000.000,00) Ke 5 =1/15 x (Rp 255.000.000,00) Rp Rp Bp Daftar penyusutan selama 5 tahun sebagai berikut: Akuntansi Pajak = Rp 300.000.000,00 45,000.000,00 Rp 85.000,000,00 Rp 68.000.000,00 51.000.000,00 +34.000.000,00 17.000.000,00 (dalam upish) Th) Harge Tarif Biayo Akumulasi ital Perolehan _|Penyusutan| Penyusutan | Penyusutan Sisa Buku 1 | 300.000.000,00 | 5/15 | 85.000.000,c0 | 85.006.000,00 | 215.000.000,00 2 | 300,000.000,00 | 4/15 | 68.000.000,c0 | 153.000.000,00 | 147.000.000,00 3 | 300,000.000,00 | 3/15 | 51.000,c00,c0 | 204.000.000,00 | 96.000.000,00 4 | 300,000.000,00 | 2/15 | 34.000.000,00 | 236.000.000,00 | 62.000.000,00 5 | 200,000.000,00 | 1/15 | 17.000.000,00 | 255.000.000,00 | 45.000.000,00 a Bagaimanakah selanjutnya menghitung besarnya biaya penyusutan apabila awal penyusutan tidak sama dengan awal tahun bukunya? Pada umumnya perubahan membeli aset tetap sebagai contoh awal tahun 2000 tetapi juga terdapat aset tetap yang dibeli dalam tahun berjalan. Dalam Kondisi demikian perlu dipertimbangkan masa dalam bagian tahun buku tersebut. Sebagai contoh, aset yang dibeli pada bulan 3 Mei tahun 2000, maka perhitungan penyusuitan Biaya penyusutan = 8/12 X 5/15 x Rp 255.000.000,00 = Rp 56.096.700,00, Selanjutnya untuk tahun 2001, perlumemerhatikan masa yang menyangkut, tanggal | Januari 2001 sampai dengan tanggal 30 April 2001 dan 1 Mei 2001 sampai dengan 31 Desemder 2001 dengan perhitungan: Masa pertama tahun 2001 = 4/12 x 5/15 x Rp 255.000.0000 = Rp 28.333.300,00 ‘Masa kedue tahun 2001 = 8/12 xA/I5 x Rp 2 Total penyusutan selama tahun 2001 5.000,000,00 Rp 45.333.300,00 Rp 73.686.600,00 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 100 Masa Manfaat § Tahun Akuntansi Pajak (dalam rupiak) Truk ke | Harga perolehan | Jumlah yang Dapat Residu Disusutkan 1 1150,000.000,00 1140.000.000,00 10.090.000,00 2 1180.000.000,00 1140,000.000,00 10.000.090,09 3 200.000,000,00 +180.000.000,00 20.090.090,00 4 200.000.000,00 1180.000.000,00 20.000.090,00 5 1100.000.000,00 90.000.000,00 10.090.090,09 £800.000.000,00 730,000.000,00 70.000.000,00 1 Tarif Penyusutan Grup = ‘Taksiran rata-rata umur grup aset Apabila taksiran reta-rata umum grup aset tetap 5 tahun. Tarif penyusutan grup = 1/5 x 100% = 20%. Biaya penyusutan setiap tahun = 20% x Rp 730,000.000 = Rp 146,000.000,00. Dapat pula dicontohkan, PT Maju mempunyai 2 jenis mesin yang berlainan dengan data dan besarnya biaya penyusutan sebagaimana tampak dalam daftar berikut (dalam rupish) No. | denis Harga Nilai Biaya Masa | Penyusutan Aset Tetap | Perolehan Residu Peayusutan _|Manfaat _Tiap Tahun a [Truk 4100.000.000,00 | 20.000,000,00 | &0.000.000,00 | 4 Tahun | 20,000.000,00 2 |Bus 150,000.000,00 | 30.000.00¢,00 | 120.000.000,c0 | § Tshun | 24.000.000,00, Sedan 150,000.000,00_| _50.000,000,00 | 100.000.000,00_| § Tahun |_20.000.000,00 400,000.000,00 | 100.000,000,00 | 300.000.000,c0 64,000.000,00, 4.000.000 Dari data di atas tarif Penyusutan Gabungan ==“. 100% = 16% 490.000.000 Untuk memperoleh aset tetap sesuai akuntansi komersial dapat bermacam- macam cara, yaitu perolehan secara gabungan, angsaran, pertukaran, dan membangun sendiri, seria metode penyusutan yang digunekan juga telah diatur dalam PSAK 17 (207) Pasal 6 ayat (1) hurufb Undang Undang Pajak Penghasilan telah menjslaskan tentang pengeluaran-pengeluaran untuk memperolch harta berwujud dan harta tidsk berwajud serta pengeluaran lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun pembebanannys dilakukan melalui penyusuten atau amortisasi. Demikian pula halnys dalam Pasal 9 ayat (2), pengeluaran yang menurat sifatnya merupakan pembayaran di muka, sebagai contoh sewa untuk beberapa tahun yang dibeyarkan sekaligus pembebanannya akan dilakukan melalui alokasi-alokesi per tohun. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 104 Akuntansi Pajak Dari gambaran rekonsiliasi di atas terlihat bahwa aset tetap termasuk dalam Kelompok | (satu) yang disusutkan dengan menggunaken metode geris lurus yang telah berjalan selama 3 (tiga) tahun, Secara komersial, aset tetap tersebut juga disusutkan dengan metode garis lurus. Dengan dibandingkan dengan labs pertukaran akan ak menghasilkan angka yang sama antara akuntansi komersial dan akuntanst Ditinjau dari sisi PT Wiris ayat jurnal yang disusun: Tat Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Mesin 1180.000.000,00 ‘Akumuilasi Penyusutan Trak 72.000.000,00 Tuk 200.009,000,00 Laba Pertukaran 52.000.000,00 Fiskal yang disusun: {dalam eupiah) ‘Akuntansi Akuntansi Keterangan Komersiat Beda Pajak Penyusutan pada: Tahap 1 24,000.000,00 26.000.000,00 50.090.000,00 Tahap 2 24.000.000,00 26.000.000,00 530.090.000,00 Tahap 3 24.000.000,00 26.000.000,00 50,000.000,00 72,000.000,00 78.000.000,00 150.000.00,00 Laba pertukeran (52.000.000,00) | __(78.000.000,00) | __(130.090.000,00) 20,000.000,00 ° 20,090.000,00, Dasar asumsi yang digunakan sama, yaitu metode penyusutannya adalah metode garis lurus dan Kelompok 1 (satu) Seperti dalam akuntansi komersial, tuker-menukar aset tetap diikuti dengan tambahan uang. Pertukaran aset yang sejenis dan memiliki manfaat yang sama dalam ys sama tanpa diikuti tambahan wang, maka bidang usaha yang sama serta nilai wajarn’ secara Akuntansi Komersial tidak ada laba rugi yang diakui. Dalam Akuntansi Pajake tidak membedskan pertukaran sejenis atau tidak sejenis.. HARGA PEROLEHAN ATAU HARGA PENJUALAN DALAM HAL TERJADI PENGALIHAN HARTA DALAM RANGKA LIKUIDASI, PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PEMEKARAN, EI PEMECAHAN, ATAU PENGAMBILALIHAN USAHA Apabilaterjacii pengalihan hart, penilaian harta yang dialihkan dilakukan berdasarkan hharga pasar. Pengalihan harta tersebut dapat dilakukan dalam rangka pengembangan usaha berupa penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambil- alihan usaha. Di samping itu, pengelihan tersebut dapat pula dilakukan dalam rangka aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 108 . Penjualan Saham di Bursa Akuntansi Pajak Pajak Penghasilan Pasal 25 Kemungkinan penggabungan atau peleburan usaha dilakukan dalam tahun pajak berjalan, maka PPh Pasal 25 Wajib Pajak yang menerima pengalihan setelah penggebungan atu peleburan usahe tidak boleh lebih kecil dari penjumlahan PPh penggabungan atau peleburan usaha, Apabila Wajib Pajek yang menerima pengalihan yaita setelah penggabungan atau peleburan mengalami penurunan tusaha, maka Wajib Pajak yang bersangkutan dapat mengajukan pengurangan PPh Pasal 25. sal 25 dari seluruh Wajib Pajak yang terkait sebelum . Kewajiban Menyampaikan SPT Kewajiban menyampaikan SPT Masa atau Tahunan PPh bagi Wajib Pajale yang melakukan pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha dalam tahun berjalan diatur: a. Kewajiban formal menyampaikan SPT Masa atau Tahunan PPh bagi Wajib Pajak yang melakukan pengalihan hart dalam rangka penggabungan atau peleburan usaha berakhir sampai dengan mass pajak/bagian tahun pajak dilakukannya penggabungen ata peleburan acaba b. Kewajiban formal menyampaikan SPT Masa atau Tahunan PPh bagi Wajib Pajak yang menerima pengalihan harte dalam rangka menerima pengalihan harta dalam rangka peleburan dan pemekaran usaha, dimulai sejak Wajib Pajak terdaftar di KPP segera setelah pendirian badan usaha baru. Surat Ketetapan Pajak Pemeriksaan pajak yang dilakukan setelsh penggabungan atau peleburan terhadap Wajib Paiak yang melakukan pengalihan harta yang menyangkut tahun pajak sebelum tahun terjadinya penggebungan atau peleburan, maka surat ketetapan pajak hasil pemeriksaan serta tindakan penagihan dan atau restitusinya diterbitkan atas nama dan NPWP badan usaha lama yang melakukan pengalihan barta gq nama dan NPWP badan usaha baru yang menerima pengalihan Kelentuan Wajib Pajak yang akan menjual sehamaya di bursa efek dalam rangka pemekaran usaha: a. Selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Pajak untuk melakukan pengalihan harta dengan menggunakan nilai buku, horus sudah mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapezam) dalam rangka penawaran umum perdana dan pernyataan pendafiaran tersebut telah menjadi ofektif. b, Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat diperpanjang Karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak dengan persetujaan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Paiak yang berwenang paling lama 2 (dua) tahun ¢. Apabila setelah jangka waktu 3 (tige) tahun sebagaimana dimaksud dalam. butir a dan b Wajib Pajak belum dapat melaksanakan penawaran umum aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 12 Akuntansi Pajak 1. Metode garis lurus (straight line method), atau metode saldo menurun (declining balance method) untuk aset tetap berwujud bukan bangunan, 2. Metode garis larus untuk aset tetap berwujud berapa bangunan Penggunaan metode penyusutan aset tetap berwujud disyaratken taat asas (Konsisten). Dalam hal Wajib Pajak menggunakan metode saldo menurun, maka sisa buku pada akhir masa manfaat harus disusutkan sekaligus. Dengan memerhatiken pembukuan Wajib Pajak, apabila ditemukan adanya alat-alat kecil atau sering disebut small fools yang sama atau sejenis dapat disusutkan dalam satu golongan Kelompok Harta Berwujud dan Tarif Penyusutan Penentuan kelompok dan tarif penyusatan harta berwajud didasarkan pada Pasal 11 Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan: Kelompok Harta | Masa Tarif Penyusutan Tarif Penyusutan Berwujud Manfeat Berdasorkan Berdazorkan Metode Saldo Metode Garis Lurus Menurun I, Bukan bancunan Kelompok 1 4 tahun 25% 50% Kelompok 2 & tahun 12,50% 25% Kelompok 3 | 16 tahun 0,25%% 12,5% Kelompok 4 | 20 tahun 5% 10% IL, Banguran — Pemanen 20 tahun 5% - Tidak permanen | 10 tahun 10% = Untuk lebih memudahkan Wajib Pajak dan memberikan keseragaman dalam pengelompokan harta tetap berwujud, maka keluarlah Keputusan Menteri Keuangan No. 520/KMK.04/2000 Tanggal 14 Desember 2000 yang disempurnakan dengan keputusan Menteri Keuangan No. 138/KMK.03/2002 Tanggal 8 April 2002 yang mengatur tentang pengelompokan jenis-jenis Harta Berwujud sebagai berikut: Jonis.jenis Harte Berwujud yang Termasuk dalam Kelompok 1 Nomor Jenis Usaha Jenis Harta Urat 1. |Semua jenis usaha ‘a. Mebel dan peralaian dari kayu atau rotan termasuk meja, bangku, kursi,lemari dan sejenisnya yang fukan bagian dari bangunan, b. Mesin kantor seperti mesin ketik, mesin hitung, duptkator, masin fotokopi, accounting machine éan sajenisnya, . Perlenglapan lainnya seperti amplifier, ape/cassette, video recorder, televisi, dan sejenisnya. Sepeda motor, sepeda, dan becak. ‘at porlongkapan khusus (tools) bagi industri/jasa yang bersangkutan f.Alat dapur untuk memasat, makanan, dan minuman. gies, jigs, dan mould. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 16 Akuntansi Pajak Terhadap pengeluaran harta berwujad bukan bangunan pengelompokannya ditetapkan berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan. Khusus untuk bangunan tidak permanen dimaksudkan adalah bangunan yang bersifat sementara dan terbuat dari bahan yang tidak tehan lama atau bangunan yang dapat dipindah-pindahkan yang lebih dari 10 (sepuluhy misalnya bengunan berupa barak atau asrama dari kaya. sa manfaatnya fi hun, Contoh Penghitungan Penyusutan PT Maju memiliki Aset Tetap Berwujd yang diperolehnya tahun aval tahun 2006 sebagai berikut No. | Jenis Harta | Bulen/Tehun | Masa Menfact | HargaPerolehan | Kelompok Perolehan (Rp) 1 | Mesin 1 Januari 2006 8 tahun 200,000.000,00 ul 2 | Mesin 1 Janvari 2008 a tahun 150,000,000,¢0 1 3 | Truck Januari 2006 8 tahun 70.000,000,00 1 Aset telap tersebut disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (Dasar Penyusutan = Harga Perolehan), maka penghitungan penyusutan selama tahun 2006; Mesin I= 12,5% x Rp200.000.000,00 = Rp25.000.000,00 2. Mesin Il =12,5% x Rp150.000.000,00 = Rp18.750,000,00 3. Truk = 12,5% x Rp 70.000,000,00 = Rp_8.750,000,00 Jumlah penyusutan selama tahun 2006 Rp52.500.000,00 | PENYUSUTAN HINGGA AKHIR MASA MANFAAT Cara penghitungan penyusutan tersebut dilakukan untuk tahun-tahun selanjutaya sampai dengan masa manfaat aset tetap tersebut berakhir. Apabila Wajib Pajak menggunakan metode saldo menurun, besarnya biaya penyusutan semakin lama semakin menurun. Sebagai contoh, PT Nusantara memiliki aset tetap berwujud mesin dengan harga perolehan Rp 250.000.000,00 dengan masa manfaat 4 tahun, dasar penyusutannya adalah nilai buku pada awal periode. Besarnya Biaya Penyusutan selama masa manfaat terlihat pada tabel berikut: (dalam rupiah) Tahun Ke | Harga Perolehan | Biaya Peryusutan | Akumulasi Nilai Sisa Buko Penyusutan 1 250.000.000,00 | 125.000.000,00 | 125.000.000,00 _128.000.000,00 2 20.000.000,00 | — 62.500.000,00 | | 187500.000,.00 _62,500.000,00 3 20.000.000,00 | 31.250.000,00 | | 218.750.000.00 | 31.250.000,00 4 20,000.000,00 | _31.280.08,00 | _250.000.000,00 ° aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 120 Akuntansi Pajak Karena sebab lainnya, maka nilai buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumlah harga jual atau penggantian asuransinya yang diterima atau diperoleh, dibukukan sebagai penghasilan pada tahun terjadinya penarikan, sehingga Kcuntungan atau Kerugian Karena pengalihan atau penarikan harta dikenakan pajak tahuin dilakukan pengabhan harta, Apabila ha maka penerimaan neto dari penjulan harta yaitu selisia antara harga penjualan dengan biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan penjualan, dan atau penggantian asuransinya dibukukan sebagei penghasilan. Pada tahun terjadinya penjualan atau tahun diterimanya penggantian asuransi dan Nilai Sise Bukunya dibebankan sebagai kerugian dalam tahun pajak yang bersangkutan, Dalam hal penggantian asuransi ternyata jumlah yang diterims baru dapat diketahui dengan pasti beberapa waktu ia tersebut dijtsal atau terbaka kemudian, maka Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Pajak agar jumlah sebesar kerugian dapat dibebankan dalam tahun penggantian asuransi tersebut, Namun demikian apabila terjadi pengalihan harta karena bantuan, sumbangan, hibah, atau warisan (yang memenuhi syarat Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b Undang-Undang Pajak Penghasilan) berupa harta berwujud, maka jumlah sisa bukunya tidak boleh dibebankan sebagai kerugian oleh pihak yang mengalihkan. PENGELOMPOKAN HARTA BERWUJUD BUKAN BANGUNAN UNTUK i KEPERLUAN PENYUSUTAN ATAS USAHA JASA TELEKOMUNIKASI SELULER Terhadap pengelompokan harta berwujud buken bangunan untuk kepentingan penyusutan telah diatur setelah dilakukan perubahan terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 138/KMK.03/2002 ‘Tanggal 8 April 2002, Acuan lain yang dapat diguaakan adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 138 Tahun 2000 tentang Penghitungan Penghasilan kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan. Pasal 7 Peraturan Pemerintah dimaksud menyatakan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak dapat ditetapkan saat pengakuan penghasilan dan biaya dalam hal-hal tertentu dan atau bagi Wajib Pajak tertentu sesusi kebijakan pemerintaban. Dengan kewenangan tersebut keluarlah Keputusan Direktur Jenderal Paiak No. Kep.-520/PI./2002 Tanggal 11 Desember 2002 tentang jenis-jenis harta yang digunakan dalam usaha jasa telekomunikasi seluler yang termasul dalam kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk keperluan penyusutan. Jenis Harta yang Disusutkan dan Pengelompokannya Untuk jenis-jenis harta yang digunakan dalam usaha jasa telekomunikasi seluler termasuk dalam masing-masing kelompok harta berwujud bukan bengunan untuk keperluan penyusutan ditentukan sebagai berikut aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 124 Akuntansi Pajak aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 8 # Acuntansi Aset Tetap Tidek Berwujud 35 Contoh: PT Abadi mengeluarkan biaya untuk memperoleh hak penambangan minyak dan gas bumi ci sunt lokasi sebesar Kp 800,000.000,00. Taksiran jumilah kandungan minyak scbesar 200.000.000 barel produksi sebenarnya 50,000,000 barel. a. Tarif amortisasi = (50.000.000/200.000.000) x 100% = 25% Amortisasitahun T 9% x Rp $00.000.000,00 = Rp 200.000.0000 b. Produksi sebenarnya tahun II sebesar 75.000.000 barel 120.000/200.000.000) x 100% = 37.5% 37.5% x Rp 800.000.0000 = Rp 300.000.000,00 ‘Tarif amortisasi Yarif amortisasi Tahun IL 3. Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak penambangan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun selain minyak dan gas bumi, hak penguasaan hutan dan hak penguasaan sumber alam, serta hasil alam lainnya, seperti hak pengusahaan hasil laut, diamortisasi berdasarkan metode satuan produksi dengan jumlzh paling tinggi 20% (dua puluh persen) setahun Contoh: Pengeluaran untuk memperaleh hak penguasaan hutan sebesar Rp 800.000.000,00. Potensi hutan tersebut 10.000.000 ton kayu. a. Produksi sebenarnya tahun I = 1.090.000 ton asi = (1.000.000/10.000.000) x 100% = 10% 9% x Rp 800.000.000,00 = Rp 80.000.000,00 b. Apabila produksi sebenarnya tahun IT sebesar 3.000.000 ton ata 30% potensi tersedia, maka amortisasi tahun tersebut 20% x Rp 800.000,000,00 = Rp 160.000.000,00 ‘Tarif amor Amortisasi 4. Amortisasi atas pengeluaran yang dilakukan operasi komersial mempunyai ‘mesa manfaat lebih dari | (satu) tahun. Terhadap pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi terlebih dabulu, Pengertian biaya-biaya adalah yang dikelaarkan schelum operasi komersial, sebagai contoh biaya studi kelayakan dan biaya produksi percobaan tetapi tidak termasuk biaya operasional rutin (gaji pegawai, rekening listrik, dan sebagainya). Biaya rutin ini akan dibebankan sekaligus pada tahun pengeluaran, Amortisasi terhadap goodwill. Tampaknya dalam ketentuan perundang- undangan perpajakan tidak diperkenankan untuk mengamortisasi goodwill. Goodwill sobenarnya tormasuk juga aset tetap tidak berwujud, tetapi tidak dapat diidentifikasi khusus dan momang tidak terpisah dari perusehaan. Praktik akuntansi komersial justra memungkinkan dilakukennya amortisasi tethadap goodwill. Dalam praktik akuntansi pajak tidak mengetur secara jelas amortisasi ‘goodwill, Apabila ditinjau darisisi ckonomi, goodwill menunjukkan kemampuan lebih perusahaan dalam memperoleh aba ditzy normal dari rata-rata perusahaan, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 162 Akuntansi Pajak Pendekatan Temporal Pada pendekatan temporal ini kas dan bank (cash equivalent), piutang dan ‘utang Janear, dan utang jangka panjang disajikannya dengan menggunakan Kurs, berjalan, scdangkan Isinaya disajikan sesuai kuss historis. Metode yang dianut, seperti diatur dalam PASB Statement No. 8 Tahun 1975. Pendekatan mata wang fungsional (fienctional currency) Pendekatan ini merupakan penjabaran mata uang asing dengan mata uang yang berlaku pada satu negara sebagai contoh rupiah, dolar Amerika Serikat, dan lain sebagainya (perhatikan FASB Statement No. 52). Pada pendekatan ini juga menyajikan semua aset maupun kewajiban hacus dijabarkan dalam mata uang negare yang melakukan konsolidesi atau mata uang yang berlaku pada negara tersebut. Akuntansi Selisih Kurs Kerugian Perlakuan akibat kerugian lisih kurs ini terdapat beberepa teori yang umum digunakan yaitw: Pembehanan langsung dalam perhitungan laba atau regi pada periode terjadinya perubshan. Perubahan langsung ini menganut teori perspektif dua transaksi (two transactions perspective). Teor ini melekat bahwa transaksi yang menimbulkan utang piutang dipandang terpisah peristiwa moneter yang menimbulken selisih kurs, Sebagai contoh pembelian mesin secara kredit akan menimbulkan dua pencatatan, mesin di debit dan utang kredlit, antara utang dan mosin dianggap terpisah, Pembelian, barang modal melalui impor, utang yang timbul dari transaksi tersebut dianggap terpisah dengan barang modalnya, bila dikemudian hari terjadi selisih kurs dari pembelian tersebut tidak boleh dikapitalisasé atau ditanggubkan pembebanannya. Peristiwa tersebut dipandang sebagai kerugian, karena tidsk mempunyai mantaat ckonomi di masa mendatang dan kejadian tersebut sifatnya insidentil, Kelemahan dari perlakuan akuntansi dengan perspektif dua transaksi antara Jain adalah: 1, Pendekatan ini mengabaikan segi keuntungan/kenaikan harga dari aset nonmoneter yang pembeliannya menimbulkan utang dan dibayar berdasarkan nilei kurs saat pembayaran, 2. Pembebanan kerugian yang besar akan mengakibatkan terdistorsinya laporan laba rugi Penangguhan dan amartisasi selama periede berikut sesuai seat realisasi Pada pendekatan ini kerugian akibat selisih kurs yang dimasukkan dalam akun selisih kurs yang dilangguhkan (deferred charges). Sebagai dasar pemikiranaya yaitu keuntungan atau kerugian selisih kurs berkaitan erat dengan kebijakan pembelanjaan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Klasifikasi Biaya dan Kompensasi Kerugian ‘Tajuan Pombelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Mengeiahui jenisjenis biaya yang diperkenankan bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap untuk dibebankan sebagai biaya, 2, Mengetahui jenisjenis yang tidak diperkenankan bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap untuk dibebankan sebagai biaya. 3. Mengetahui cara melakukan kompensasi kerugian dan batas wakiu kompensasi. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 26 Akuntansi Pajak d. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajaks yang pelaksanaanaya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih diperkenankan untuk dibebankan, sebagai biaya dengan syarat Wajib Pajak telah mengakuinya sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial dan telah dilakukan upeya paya penagihan yang maksimal atau terakhie, Pengertian peserbitan umum atau khusus bukan berarti berskala nasional tetapi dapat pula penerbitan internal asosiasi dan sejenisnye. EE BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIBEBANKAN Tidak setiap pengeluaran itu boleh dibebankan sebagai biaya sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan mengatur yaitu untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha ‘Tetap tidak boleh dikurangkan yaitu: ly Pembagian laba dengan nama dalam bentuk apa pun seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi Pengeluaran-pengeluaran seperti terse’ut di atas tidak boleh dikurangkan dari penghasilan badan yang dibagikan Karena pembagian laba terscbut merupakan bagian dari penghasilan badan yang akan dikenakan pajak sesuai perundang- undangan perpajekan. Ketentuan inilah sebagal wujud pelaksanaan cussical system yang dianut oleh undang-undang perpajakan. Dengan dasar pemikican bahwa perusahaannya (corporation) dan pemegang saham (shareholders) sama-sama sebagai subjek hukum tetapi terpisah sehingga terhadap lata yang telah dikenakan pajak pada tingkat badan apabila selanjutnya dibagikan kepada, pemegang saham akan dikenakan pajak. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang, saham, sckutu atau anggota. Secara akuntansi komersial pun bahwa biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota tidak diperkenankan untuk dibebankan sebagai bieya. Demikian pula pada akuntansi pajak sebagei contoh perbaikan rumah pribadi, biaya premi asuransi yang dibayar perusahaan untuk kepentingan pribadi pemegang saham atau keluarganya, dan lain sebagainya. Pombentukan ata pemupukan dana cadangan, kecuali eadangan piutang tidak terlagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan uniuk usaka asuransi, dan cadangen biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat-syaratnya ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan, Dalam praktik akuntansi Komersial seperti perbankan ataulembaga keuangan, Jainnys termasuk juga leasing dengan hak opsidiperkenankan untuk membentuk cadangan piutang tidak tertagin, Besarnya cadangen piutang tidak tertagih untuk aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 20 Akuntansi Pajak Bioya Rekreasi dan Olshraga Bioya ini juga dianggap sebagai kenikmatan karyawan, sehingga tidak boleh dibebankan dan bukan objek PPh Pasal 21. Biaya Perumahan Bisya perumahanisewa rumah tidak diperkenankan untuk dibebankan tetapi dikecvalikan apabila karyawan yang bersangkutan diberikan tunjangan sewa rumah. Biaya Kendaraan Dinas Untuk bisya kendaraan dinas sebagai kendaraan operasional yang tidak slibawa pulang, segala biaya yang melekat pada kendaraan seperti penyusutan, pemeliharaan, dan lain-lain boleh disebanken ke perusahaan. Kendarsan bus dan sejenisnya untuk aniar jemput karyawan (tidak termasuk sedan) biaya peayusutannya termasuk Kelompok 2 boleh dibebankan ke perusahaan, Namun untuk kendaraan termasuk sedan yeng digunakan karyawan terteatu karena jabatannya dan dibawa pulang oleh karyawan yang bersangkutan, pe April 2002 (Kep.220/P}/2002). Penyusutan aset tersebut dalam Kelompok 2. Telepon Seluler Karyawan Mengikuti Kep. 220/Pj/2002 yang diberlakukan mulai 18 April 2002, terhadap telepon seluler yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk pegawai tertentu bebanannya diperkenankan hanya lima puluh persen yang mulai berlaku 18 karena jabatan atau pekerjaannya, pembebanan biaya yang diperkenankan adalah biaya penyusutan sebesar 50% (lima puluh persen) dengan Kelompok 1. Sedangkan untuk biaya pulsa, pembebanannya diperkenankan juga 50% (lima puluh persen). Sesuai Pasal 3 PP No, 138 Tahun 2000, yaitu pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan berdasarkan Pasal 9 ayat (8) Undang-Undang PPN dan PPn3M dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, kecuali: a. Pajak Masukan sesuai Pasal 9 ayat (8) huruf fdan huruf g Undang-Undang PPN dan PPaBM, sepanjang tidak dapat dibuktikan bahwa Pajak Masukan tersebut benar-benar telah dibayar b. Pajak Masukan berkenaan dengan pengeluaran yang tidak dikurangkan dalam menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak sesuai Pasal 9 ayat (1) Undang- Undang Pajak Penghasilan Pajak Masukan (PP No. 138 Tahun 2000) diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) sehubungan dengan pengeluaran untuk memperoleh aset berwujud serta biaya lainaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sesuai Pasal 11 dan, Pasal {1A Undang-Undang Pajak Penghasilan, yang terlebih dahulu harus dikapitalisasi dengan pengeluaran tersebut dan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi. Pasal 4 PP No. 138 Tahun 2000 yaitu pengeluaran dan biaye yang tidak boleh dikurangkan dalam menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak Wajid Pajak Dalam Negeri dan bentuk usaha tetap termasulk: aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ‘Akuntansi Pajak LUAN. Standar Aluntansi Keuangen telah memberikan gambaran tujuan penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umam, yaitu memberikan informasi tentang posisi kevangan, kkinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kelangan pengguna laporan dalam rangka membuat Keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan kevangan yang disusun menyajiken informasi mengenai perusahaan yang mencakup: set (aktiva atau harta); kewajiban; ekuitas: pendapatan dan beban (dalam buku ini, yang dimaksnd adalah biaya), termasuk an Kerugian; dan ae re e aruskes, Dari informasi itulah dan infocmasi Ikinnya yang diperolch dari catatan Isporan keuangan akan dapat membantu dalam memprediksi arus kas pada masa mendatang. Pihak mansjemen perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laperan keuangan ini haruslah menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, serta perubahan ekvitas dan arus kas perusahaan dengan cara menerapkan PSAK tersebut secara benar yang disertal dengan pengungkapan. Dasar-dasar tersebut yang melundasl dalam penyusunan laporan keuangan komersisl tetopi dari cic lain atas dasar landasen peraturan perundangan, perpajakan dapat menyusun laporan kéuangan fiskal. Laporan keuangan fiskal ini disusun dengan menggunaken pendekatan rekonsiliasi fiskal, sebagai akibat adanya perbedaan orientasi akuntansi dan pembukuan fiskal yang dilandasi peraturan perundang-undangen perpajakan, Pokok-pokok yang direkonsiliasi tidak terbatas paca penghasilan saja tetapi juga biaya pada suatu periode tertentu. Olch karena menyangkut pelaporan dalam oatu tahun pajak yang nantinya juga dituangkan dalam SPT Tahunan maka periode yang ditetapkan jugasatu tahun pajak, yaitu periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember ‘terkecuali Wajib Pajak yang mempunyai tahun buku tidak sama dengan tahun pajak. Rekonsilias{ in! lebih dimaksudkan untuk meniadakan perbedaan antara laporan, keuangan komersial yang mendasarken pada SAK dengan peraturan perundang- undangan perpajakan. Akibat diadakennya rekonsiliasi inilah memuncullan korcksi atau penyesnaian fiskal baik positif maupun negatif. Sejak SPT Tahunan 2002, rekonsiliasi ini sudah masuk di dalam lampiran SPT. Penyesuaian fiskal positif yaitu penyesuaicn yang bersifat menambeh atau memperbesar penghasilan berdasarkan laporan kewangan komersial sebagai akibat tambubnye bizya, pengeluaran dan kerugian yang tidak depat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam menghitung penghasilan kena pejak berdasarkan ketentuan ‘Undang- Undang Psjak Penghasilan beserta peraturan pelakeanaannys. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah ‘Tujuan Penibelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diherapkan dapat mampu 1, Menjelaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak ‘Penjualan atas Barang Mewah (PPaBM). 2. Menjelasken perlakuan aku: cee) pecs dan akuntansi pajak atas PN dan PP: aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 17 © Akuntans' Pajek Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas farang Mewah 249 4, Penyerahan Barang Kena Pajak dalam rangka perubahan bentuk usaha atau penggabungan usaha atau pengalihan seluruh aset perusahaan yang diikuti dengan perubahan pihak yang berhak atas Barang Kena Pajak Apabila terjadi perubahan bentuk usaha atau penggabungan ussha stau pengalihan seluruh aset perusahaan yang mengakibatkan juga terjadinya perubahan pihak yang berhak atas Barang Kena Pajak, maka peristiwa tersebut diperlakukan sebagai tidak terjadi penyerahan Barang Kena Pajak Ei PENYERAHAN JASA KENA PAJAK Pengertian Penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) adalah setiap kegiatan pemberian JKP, termasuk JKP yang diganakan untuk kepentingan sendiri atat Ja diberikan secara cuma-cuma oleh Pengusaha Kens Pajak. Pemakaian JKP untuk kepentingan sendiri atau pemberian JKP secara cuma- cuma termasuk dalam pengertian penyerahan JKP, dengan pertimbangan untuk mempertahankan adanya perlakuan yang sama sebagaimana halnya pada pemakaian 2 Kena Pajak yang, Barang Kena Pajak untuk kepenti uma oleh Pengussha Kena Pajak. Berikut ini akan diuraikan mengenai pengenaan wan sendiri atau penyerahan barang secara cuma- PPN atas beberapa jasa, Jasa Kustodian Jasa kustodian merupakan jasa yang dilakukan oleh bank yang dapat berupa jasa penitipan, jasa settlement, jasa aksi Korporasi (corporate actions), dan jasa re Jasa custodian yang berupa jasa penitipan adalah jasa yang terutang PPN. Sedangkan Jasa custodian yang berupa jasa settlement, jasa corporate actions, dan jasa registrasi merupakan jasa yang dikecualikan dari pengenaan PPN. strasi Jasa Consumer Credit, Credit Card, dan Debit Card Berdasarkan Surat Edaran No. 34/P}.53/1995 Tanggal | Agustus 1995, jasa consumer credit, credit card, dan debit cant merupakan Jenls jesa yang tidak dikenakan PPN, schingga atas penyerahannya tidak terutang PPN, Atas penyerahan Barang Kena Pajak atau JKP yang harganya dilunasi dengan menggunakan asilitas consumer credit atau credit card atau debit card, tetap terutang PPN dan/atau PPnBM sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jasa Penagihan Listrik dan Telepon oleh Bank Berdasarkan Surat Edaran No. SE. 63/P].53/1995 Tanggal 29 Desember 1995, jasa penagihan rekening listrik dan telepon yang dilakukan oleh bank merupakan jasa yang tidak dikenakan PPN, Dengan demikian atas penyerahan jasa penagihan listrik dan telepon tersebut tidak terutang PPN. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 17 © Akuntans' Pajek Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas farang Mewah 255 PPN atau PPnBM Menjadi Bagian dari Harga Dalam hal PN atau PPnBM telah menjadi bagian dari harga atau pembayaran atas penyerahan barang Kena pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak, maka PPN dan PPnBM yang terutang dihitung: 1/110 atau 1/130 (lergantung tari PPnBM) dikalikan dasar Pengenaan Pajak atau diartikan dengan dikelikan harga atau pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak atau Penyerahon Jasa Kena Pajak. Schagai contoh PT Cahaya membeli sebuah mobil scharga Rp 130.000.000,00 termasuk PPN dan PPnBM. Besarnya, PPN Terutang, 10 So. * RP 190.600.000,00 = Rp 19.000.000,00 20 PPnBM = <> x 130.000.000,00 = Rp 20.000.000,00 ‘Total Pajak Terutang Rp 30.000.000,00 Penghitungan PPN dan PPnBM dalam Satu Transaksi Dalam suatu transaksi dapat terjadi bahwa transaksi tersebut menjadi objek PPN dan objek PPaBM karena BKP yang dijual tergolong meweh. Sebagai contoh PT Yulanda adalah sebagai importir melakukan impor Air Conditioner (AC) sebanyak 2000 unit dari Jepang dengan harga impor (CIF) US $500,00 per unit, atas impor AC terutang Bea Masuk 50%. Kurs berdasarkan Keputusan Menteri Keusngan Rp 7.000,00 per US§1,00. Perhitungan PPN dan PPaBM: Harga imper (CIF) = 2.000 x $ 500,00 x Rp 7.000,00 = Rp. 7.000.000.000,00 Bea Masuk 50% x Rp 7.000.000.000,00 = Rp 3.500.000.000,00 Nilai Impor = Rp 10.500.000.000,00 PPN terutang 10% x Rp 10.500.000.000,00 = Rp 1.050,000.000,00 PPnBM 20% x Rp 10.590.000.000,00 = Rp 2.100,000.000,00 Jumlah yang harus dibayar importir = Rp 13.650.000,.000,00 Selanjutnya atas AC tersebut dijual kepada distribusi PT Segar dengan harga Rp 4.000.000,00 per unit AC. Perhitungan harga penyerahan sebagai jumlah yang harus dibayar PT Segar sebagai berikut: Harga per unit AC Rp 4,000.000,00 ‘Mengeliminasi PPnBM per unit 1/2000 x Rp 2.100.000.000,00 Rp _1.050.000,00 Dasar Pengenaan PPN Rp 2.950.000,00 PPN terutang 10% x Rp 2.950.000,90 Rp —_285.000,00 Jad, jumlak yang harus dibayar PT Segar Rp 4.000.000,00 + Rp 295.000,00 = Rp 4.295.000.00 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 260 Akuntansi Pajak Nama, Alamat, dan NPWP penerima dokumen, Jumlah satuan, Dasar Pengenaan Pajak, dan Jumlah Pajak yang terutang. Dokumen-dokumen tersebut di bawah ini sepanjang memenuhi persyaratan scbagaimana dimaksud di atas depat diperlakukan sebagai Fakiur Pajak Standas, yaitu: 1, Pemberitahuan Impor Barang untuk Dipakei (PIUD) yang dilampiri dengan Surat Sctoran Pajak untuk impor Barang Kens Pajaks 2. Faktur Nota Bon Penyerahan (FNBP) yang dibuat/dikelwarkan oleh Pertamina uniuk penyerahan BBM dan/atau bukan BBM; 3. Tanda Pembayaran atau Kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikast; Tiket atau tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill) yang dibuat atau dikeluarkan uniuk penyerahan jasa angkutan dalam negeris 5. Surat Setoran Pajak (SSP) untuk pembsyaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan Barang Kene Pajak tidak berwujud atau Jasa Kena Pajok dari Luar Daerah Pabeans 6. Nota penjualan jasa yang dibuat/dikeluarkan antuk penyerahan jasa pelabuhan. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dapat diperlakukan sebagai Faktur Pajak Standar asalkan memenuhi persyaratan administrasi di Iuar neg 1. Memuat sekurang:kurangnya: a. Identitas eksportir yang berwenang menerbitkan Faktur Pajak; b, Nama dan alamat pembeli di luar negeris ¢. Jumlah satuan barang yang diekspors 4d. Nilai ekspor sebagai Dasar Pengenaan Pajak (DPP). 2. Telah dimaat oleh pejabat yang berwenang dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 3, Dilampiri dengan faktur yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pembcritahuan Ekspor Barang (PEB) terscbut, ‘Tanggal penerbitan Surat Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ditetapkan sebagai tanggal pembuatan Faktur Pajak 2. Faktur Pajak Gabungan Faktur Pajak Gabungan adalah Faktur Pajak Standar yang meliputi semua penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Palak yang terjadi selama satu bulan talewim kepada pembeli yang sama atau penerima Jaca Kena Pajak yang sansa. Faktur Pajak Gabungan merupakan Fektur Pajak Standar, sehingga harus dibuat sesuai dengan Ketentuan pembuatan Faktur Pajak Standar sebagaimana telah diuraikan sebelumaya. Pembuatan Faktur Pajak Gabungan tidak memerlukan izin Direktur Jenderal Pajak. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 20 * Pemeriksaan Pajak 307 17. Kuesioner pemeriksaan adalah formulir yang berisikan sejumlah pertanyzan yang terkait dengan pelaksanaan pemeriksaan, 18, Pemeriksaan buktt permulaan adalah pemertksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan teleh terjadli tindak pidana di didang perpajaka Ei TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK ‘Tujuan pemeriksaan pajak dan kewenangan pihak yang melakukan pemeriksaan sebagaimana dimust dalam Pasal 29 ayat (1) Undang- Undang Ketentuan Umum dan ‘Tata Cara Perpajakan menyatokan “Direktur [enderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rengka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan” Ei RUANG LINGKUP DAN KRITERIA PEMERIKSAAN PAJAK Untuk melaksanakan pemeriksaan pajak perlu diketahui mengenai ruang lingkup pemeriksaan, Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No, 199/PMK 03/2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak, membedakan jenis pemeriksaan, ruang lingkup, dan kriteria pemeri Jenis pemeriksaan pajak meliputis an. 1, Pemeriksa kantor adalah pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktokrat Jenderal Pajak. 2. Pemeriksa lapangan adalah pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat kegiaton usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak Ruang lingkup pemeriksaan untuk menguji kepatehan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat meliputi satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak dalam tahun-tabun Jalu maupun tahun berjalan Pemeriksaan pajak dapat dilakukan berdasarkan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran paiak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang- ‘Undang KUP demikian juga dalam Peraturan Menteri Keuangan bahwsa Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak harus dilakukan dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Pemeriksaan pajak dengan Kriteria Pemeriksaan Pajak Terhadap Wajib Pajak yang mengajukan permohenan pengembalian pembayaran paiak dilskukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor atau Pemeriksaan Lapangan. Kriteria pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Waiib Pajak dapat dilakukan dalam hal Wajib Pajak: aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 312 Akuntansi Pajak Pemeriksaan Lapangan Dalam hal pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenvhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis pemeriksaan lapangan, pemeriksa pajak waji a, Menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tentang akan dilakukan pemeriksaan kepada Wajib Pajak; Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Paiak dan Surat Perinteh Pemeriksaan, kepada Wajib Pajak pada waktu melakukan pemeriksaans Menjelaskan alasan dan tujuan pemeriksaan kepada wajib Pajaks Mempe hatkan Surat Tugas kepada Wajid Pojak apabila sustuinan tim pemeriksa pajak mengalami perubahans Menyampsikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemerikszan kepada Wajib Pajak; Memberikan hak hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam batas waktu yang telah ditentukans Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenshi kewajiban pezpajaknnys scsuai dengan ketentusn peraturen perundang-undangen perpajakan; Mengembalikan buku ata catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib Pajak paling Jama 7 (tujuh) hari sejak tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan; dan Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahai atau diberhahukan kepadanya oleh Wajib Pajek dalam rangka pemeriksaan, Pemeriksaan Kantor Dalam hal pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanaken dengan jenis pemeriksaan kantos, pemeriksa pajak wajib a, ‘Memperlihatken Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Wajib Pajak pada waktu pemeriksaans Menjclaskan alasen dan tujuan pemeriksaan kepada Wajib Pajak yang akan diperiksas Memperlibatkan Surat Tugas kepada Wajid Paiak apabila sustuinan tim pemeriksa pajak mengalami perubahans Memberitahukan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajaks Melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan apabila Wajib Pajak hadir dalam bates waktu yang telah ditentukans Memberi petunjuk kepaca Wajih Pajak dalam memenuhi kewajiban petpaiakannya agar pemenuhan Kewajiban perpaiakan delam tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan pepajakans Mengembalikan buku atau catatan dokumen yang menjadi dasar pembukwan atau pencatatan dan dokumen lainnys yang dipinjam dan Wajib Pajak paling, Jama 7 (tujuh) hari sejak tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan; dan Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahai atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka pemeriksaan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 20 * Pemeriksaan Pajak 317 konsep dan LPP dan diberitahukan kepada Wajib Pajak secara tertib dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksean (SPHP) yang dilampirkan daftar temuan perusahaan. 6. Walib Pajak akan menanggapi SPIIP dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam SPHP. Apabila Wajib Pajak menye menandatangani_ SPHP, lembar pernyataan persetujuan hasil pemeriksaan, dan Berita Acara Persetujuan Hasil Pemeriksasn. Sebaliknya dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau selursh hasil pemeriksaan, maka Wajib Pajak harus mengisi menandatangani dan menyampaikan Surat Tanggapan Hasil Pemeriksaan dengan dilampiri bukt-bukti pendukung sanggahan dan seluruhnya harus penjelasannya. Pada bagian terakhir yaitusetelah membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan, Pemeriksa meayusun LPP sebagal laporan hesil pemeriksaan dan menertibkan Nota Penghitungan Pajak Terutang. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 21. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan 321 2. Mdakukan dan mencocokkan data, informasi, laporan, dan/atau pengaduan tersebut dengan data subjek pajak, SPT Pajak Penghasilan, dan SP'T Mass Pajak Pertambahan Nilais 3. Menganalisis data lain yang ada hubungannya dengan objek yang diamatis 4. Menyusun hasil pengamat Kegiatan pengamatan di bidang perpajakan merupakan bagian dari pemeriksaan pajak untuk memperoleh gambaran di lapangan dari objek yang diperiksa sehingga dapat diperolch tambahan data atau informasi yang dimanfaatkan bagi kepentingan analisis Icbih lanjut, Umumnya kegiatan pengamatan ini termasuk juga kegiatan penelitian data internal seperti data yang bersumber dari berkas Wajib Pajak Dengan telah selesainya kegiatan pengamatan perlu disusun laporan pengematan. Dari laporan pengamatan dapat dilanjutkan dengan tindakan lanjutan sesuai dengan kesimpulan yang diperoleh dari pengamatan. Tindakan lanjutan tersebut yaituberupa dilakukannya pemeriksaan pajak untuk menetapkan besarnya pajak-pajak terutang, bila dari hasil pengamatan ternyata peristiwanya bukan merupakan tindak pidana. Scbaliknya bila ternyata terdapet indikasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidane di bidang perpajakan, maka dilakukan pemeriksaan bukti permulaan. Demikian halnya bila dianggap tidak berbobot, maka tidak perlu ditindaklanjuti Ei PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN Sebelum membahas masalab pemeriksaan bukti permulaan, terlebih dahulu perlu mengetahut tahapan pengujian kepatuhan Wajib Pajak sebagai akibat digunakan soif assessment sebagai sistem pemungutan pajak di Indonesia. Pasal 29 Undang-Undang KUP menyebutkan kewenangan Direktur Jenderal Pajak melakukan Pemeriksaan Kewajiban Perpajakan untuk menguji kepatuhan Wajid Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Khusus pemeriksaan bukti permulaan paca hakikatnya merupakan pemeriksaan pajek lengkap yang meliputi semua jenis pajak dan juga depat meliputi beberapa tahun paiak. Dilakukannya pemeriksaan bukti permulaan ini dengan dasar: 1. Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan inilah dapat diperoleh fakta-fakta atau data yang mengindikasikan adanya dugaan telah terjadi tindak pidana dibidang perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak. 2. Hasil Pemeriksaan Dari hasil pemeriksaan lengkap atau sederhana dapat diperoleh fakta-fakta atau data yang kuat adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan. Dasar tersebut digunakan sebagai landasan atau alasan diperlukan untuk dilakukannya pemeriksaan yang lebih mendalam dengan tujuan memperoleh bukti-bukti yang cukup dan digunakan untuk menentukan apabila dapat dilakukan penyidikan atau tidak dilakukan penyidikan, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 21. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan 327 Ei WEWENANG PENYIDIK PAJAK Mengacu pada Pasal 44 ayat (2) UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan ‘Tata Cara Perpajakan yang menjadi kewenangen Penyidik Pajak: 1. Menerima, mencari, mengumpulken, dan menoliti keterangen atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebat menjadi lebih lengkap den jelass, 2. Meneliti, mencari, dan mengumpulken keterangan mengenal orang atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan schubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan; 3. Meminta keterangan dan bahan buktidari orang pribadi atau badan schubungan dengan tindak picana di bidang porp 4. Memeriksa buku-buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak di bidang perpajakan; 5. Melakukan penggeledahan untuk mendapatken bahan bukti pembukuan, pencatatan, clan dokumen Jain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebuts 6. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak picana di bidang perpajakans Menyuruh bethenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang danjatau dokumen yang dibawas 8. Memoiret se aig yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakans 9. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi: 10, Menghentikan penyidikan; dan/atau 11. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang- undangan. Sesuai wewenangnya, maka dalam rangka melaksanekan kewenangan penyidikan, penyidik depat meminta bantuan aparat penegak hukum lain. Pelaksanaan penyidikan tersebut penyidik memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum melalui penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Pasal 44B Undang- Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan babwa untuk kepentingan penerimaan Negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan penyidiken tindak pidana di bidang perpajakan paling Jama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan. Penghentian penyidikan dimaksud hanya dilakukan setelah Wajl Pajak mekunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksi administras! berupe denda sebesar 4 (empat) kali jumlah pajek yang tidak atau kurang dibayar, atau yang scharusnya dikembalikan, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Soal dan Pembehasen Akuntansi Pajak 333 5. Berdasarkan data di atas, beban yang diperhitungkan dalam SPT PPh Badan tahun 2009 schubungan dengan leasing mesin tersebut berdasarkan ketentuan pajak adalah: a, Beban penyusutan Rp 41.656.667,00 dan beban leasing Rp 128.433.858,00 b. Beban penyusutan Rp 48.152,696,00 dan beban bunga Rp 28.523.492,00 ¢. Beban penyusttan Rp 83,333.333,00 dan beban bunga Rp 28.523.000,00 858,00 al. Beban angsuran leasing Rp 128. fe. Semua jawaban di atas salah 6. Berdasarkan data di atas, jumlah Penghasilan Kena Pajak (PhKP) setelah kompensasi kerugian (jika ada) yang harus dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2009 adalah: Rp 295,333.333,00 Rp 195.422.968,00 Rp 262,000,000,00 Rp 162.089,635,00 ©. Rp 174.089.635,00 ap 7. Berdasarkan data di atas, jumlah PPh terutang yang harus dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2009 adalah: a. Rp 41.900,000,00 b. Rp 31.100,000,00 Rp 27.500.000.00 d. Rp 13.369.700,00 e. Rp 11.813.300,00 Data untuk Soal Nomor 8 sampai dengan 10 Pada tanggal | Januari 2009, PT Mitta Sejati menukaskan mesin yangdibeli pada tanggal 28 Juli 2007 dengan mesin baru sejenis yang mempunyai harga pasar Rp 400.000.000.00. Mesin lama dibeli seharga Rp 500.000.000,00, Penyusutan akuntansi menggunakan metode gars lurus dengan miasammanfat 5 tahun, nilaisisa Rp 100.000,000,00 sedangkan penyusutan fiskal menggunakan metode saldo menurun (Kelompok 3), 8, Schubungan dengan soal tersebut, berapakeh laba (rugi) yang diakui dalam transaksi pertukaran mesin tersebut: Laba akuntansi Rp 41.666.667,00 sedangkan rugi fiskal Rp 10.156.250,00 Laba akuntansi Rp 41.666.667,00 sedangkan leba fiskal Rp 10.156.250,00 Tidak ada laba (rugi) akuntansi, sedangkan rugi fiskal Rp 10.156.250,00 Laba akuntansi Rp 41.666.667,00 sedangkan fiskal tidak ada lzba {rugi) Jawaban a, b, ¢,dan d tidak ada yang benar. eae re aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Soal dan Pembehasen Akuntansi Pajak 339 Penghitungan laba tahun 2007 adalah sebagai berikut: Penjualan tunai 2009 (25% x Rp 160.000.000,00) = Rp 40.000.000,00 Penjualan cicilan 2007 (15% x Rp 25.000.000,00) = Rp 3.750,000,00 Penjualan cicilan 2008 (20% x Rp 30.000.000,00) = Rp 6.000,000,00 Penjualan cicilan 2009 [25% ¥ Rp 130.000.000,00) = Rp _32.500.000,00 (4 ‘Total Rp 82.250.000,00 Catatan: Penghitungan persentase laba bruto tersebut didasarkan laba bruto terhadap nilai peniualan: Jawaban: Terjadi kesalahan penjurnalan yang dilakukan PT Nida Perkasa atas transaksi penjualan investasi miliknya. [Tal tersebut mengakibatkan laba yang dilaporkan menjadi lebih besar sebesar Rp 60.000.000,00 atau laba akuntansi komersial hanyalah sebesar Rp 90.000.000,00 (Rp 150.000.000,00 - Rp 60.000.000,00). Sebelum Penyesuaian (Rp) Setalah Penyesuaian (Rp) Bonk 75.000.000,00 es 75,000.000,00 Labs Panjualan 75,000.000,00 | Investasi 60.000.000,00 aba Fenjualan 15.000.000,00 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1994 jo Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1997, bahwa penghasilan yang diperoleh dari transaksi penjualan saham di bursa efek di Indonesia sebagei objek PPh yang bersifat final, Oleh Karena itu, laba hasil penjualan investasi saham tersebut haruslah dikeluarken dalam menentukan Penghasilan Kena Pajak (PhKP). Penghasilan Kena Pajak yang dilaporkan dalam SPT = Laba Akuntansi — Laba Penjualan Investasi = Rp 90.000.000,00 ~ Rp 15.000,000,00 = Rp 75.000.000,00 3. Jawaban: D Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1169/KMK.01/1991 mengatur beberapa hak: a. Lessee tidak boleh menyusutkan aset yang dimilikinya yang berasal dari perjanjian sews guna usaha deagan hak opsis b. Lessee dapat mengurangkan pengeluaran yang dilakukannya (termasuk pokok angsuren dan bunga), kecuali pengeluaran untuk tanah untuk menghitung, Penghasilan Kena Pajak. Nilai leasing yang diperhitungkan dalam PY’ sedesar pembayaran pokok dan bunga leasing yang dibayar masing-masing pada tanggal 31 Agustus 2009 dan 31 Desember 2009 senilai Rp 128.433.858,00. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 354 Metode unit produksi (productive output method) 98 N Nomor Pokok Wajid Pajak (NPWP) u Nota Retur 263 ° Obligasi 146 Obligasi Konvertibel (Convertible Bonds) 147 Operating Lease (True Lease) 283 opini akurtan publik 305 COpinitidak memberikan pendapat (disclaimer opinion) 305 Cpini tidak waiar (adverse opinion) 305 Opiniwajar dengan pengecvalian (qualified opinion) 305 ‘piniwajer tanpa pengecualian (ungualified opinion) 305 P Pajak Keluaran 273 Pajak Masukan 264 Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) 244 Pajak Pertambhan Nilai (PPN) 244 Pajak Sederhana 287 Pomberitahuan Ekspor Barang, (PEB) 252 Pemeriksaan kantor 305, Pemeriksaan lopangan 305 Pemeriksa pajak 305 Penanaman Modal Asing (PMA) 10 pengembangan 168 Penghasilan Kena Pajak(PRKP) 186 penghasilan tidak kena pajak (TKD) 184 Penyewa guna usaha (lessee) 280 penyidikan 324 Ponyidik Pajake 327 penyusutan (depreciation) 92 Perbedaan Permaneny Tetap (Permanent Diflerence) 238 Perbedaan Temporer Kena Pijak (axable Temporary Differences) 216 perbedaan tetap (permanent digerence) 215 Perbedaan Waktu Pengakuan (Time Difference) 238 Perseroan Terbatas (PT) 4.155 itang lain-lain (other receivables) 58 Prutang usaha (account receivables) 58 R Rata-rata Bergerak (Moving Average) 2 Rata-rata Sederhana (Simple Average) 71 Reformasi Perpajakan Tahun 1983 304 sekonsiliasi bank 54 rekonsiliasifiskal 238 Reksadana (Mutual Fund) 147 revaluasi 160 Right (Klaim) 147 riset 169) Ss Scham 146 Saham biasa (common stock) 158 Saham Bonus 147 Scham Dividen 147 Saham preferen (preferered stock) 155 self assessment 304 Self assessment system 22 self assessment system 6,203 sewa guna usaha (leasing) 280 Sewa Guna Usaha Penjualan (Sates Type Lease) 282 Indeks Sowa operasi (operating lease) 280 Sewa pembiayaan (finance lease) 28), 283 Sewa Pembiayaan Langsung (Direct Financing Lease) 282 Sewa Usaha Langsung (Direct Lease) 283 sistem Periodik 67 Sistem Perpetual 67 stakeholder 18, Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak 309 Standar Umum Pemeriksaan Pajak 308 Surat Berharga Pasar Ueng (SBPU) ca Surat Setoran Pajak (SSP) 200, T ‘Tambshan modal disetor (paid in capital) 155 tata buku berpasangan (double entry bookkeeping) Ai, tox treaty 206 teori perspektifdua transaksi 162 tindak pidana 325 U ‘Undang-Undang tentang Pasar Modal 4. UU No, LTahun 1995 4. UU No. 402007) 4 w Waralaba (franchise) 128 Waran 147 Wosel bayar 141 Withholding System 190 withholding tax 31. Praktik akuntansi sangat erat kaitannya dengan praktik perpajakan. Namun, standar manpun aturan yang menjadi acuan dari kedua bidang tersebut memiliki beberapa perbedaan penting, sehingga tidak jarang Pe ene se ae ee te eT eee ret cg yang dihasilkan sesuai dengan standar akuntansi menjadi masukan (input) dalam perhitungan pajak Buku Akuntansi Pajak ini membahas praktik akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (per 1 September 2007) sekaligus dengan peraturan perpajakan terbaru. Buku ini dapat digunakan untuk kepentingan perkuliahan dalam mata kuliah Akuntansi Pajak ataupun untuk kalangan praktisi yang Peer eee ee meee me Oey Pere nee en ee es eee ee ee Aen ee ae Cy Ce UE caer Ae Coe esc CSS tee eae ey eng Bab 15 Klasifikasi Biaya dan Kompensasi Pee ee crue unio ponents CoRR eT et omen re! Poe ae eS n Pee eect os eeu COD c cca Pee ete ee ketal aa e ard ROE ncaa Bab 8 Akuntansi Aset Tetap Tidak Berwujud Cees CE eee Su Loud CRON Tec ee nes) Peers eeeuni Ce i en eee er eee CR ne te CREE Re nr Co PS eee case a Cae ee ee ce ee eee Se Um OMe nC RS ct cee oan Ont CORO CRC UTE Lea Cee ee eer oom eC else Netherlands tahun 1987, dan program 83 llmu Ekonomi bidang Kajian Akuntansi di Cc a re ao ee ey Taxation Short Course di Japan International Cooperation Agency (JICA) pada Coe eee. eee Kegiatan penulis di bidang pendidikan dan pelatihan adalah sebagai staf pengajer pada beberapa perguruan tinggi di Jakarta, Bandung, dan beberapa kota di luar Jawa OTe eMC Mo Recut Lm etd Akuntansi Universitas Trisakti, Universitas Mercu Buana, Universitas Tarumanagara, Soret ete ts? ISBN: 9 b- F HH Deeg Pee eed

Anda mungkin juga menyukai