Makalah Agama SMSTR Ii
Makalah Agama SMSTR Ii
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti termaktub dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104 yang diterjemahkan :
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalahorang-orang
yang beruntung.”[3:104]
Maka Muhammadiyah telah berpedoman pada Imam segala muslim yaitu “Al-
Qur’an” dalam menyusun setiap butir matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah
dengan penelaahan dan persetujuan dari segala pihak dalam lingkup Muhammadiyah
diharapkan matan ini menjadi visi dan misi yang dipegang teguh para masyarakat
Muhammadiyah. Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah merupakan keputusan
tanwir pada tahun 1969 di Ponorogo dan Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan
dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk tewujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah
SWT,untuk melaksanakan fungsi dan misi sebagai hamba dan khalifah Allah di
muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya, sejak nabi Adam, Nuh, Musa, Isa, dan seterusnya sampai
kepada Nabi penututp Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada
umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spiritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
a. ‘Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh
Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muammalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah
(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat ) dengan berdasarkan ajaran
Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada
Allah SWT.
2
4. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah SWT :
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnyamasyarakat islam yang sebenar-benarnya, adil dan makmur yang diridhai Allah
SWT, untukmelaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di
muka bumi.
3
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaranajaran Al-Qur’an yang
diberikan oleh NabiMuhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.
2. Fungsi aqidah dalam persoalan Keyakinan dan Cita-cita hidup adalah sebagai sumber
yang menentukan bentuk keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri. Berdasarkan Islam,
artinya ialah: Islam sebagai sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita
hidupnya. Ajaran Islam, yang inti ajarannya berupa kepercayaan: tauhid membentuk
keyakinan dan cita-cita hidup; bahwa hidup manusia di dunia ini sematamata hanyalah untuk
beribadah kepada Allah SWT, demi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hidup beribadah menurut ajaran Islam, ialah hidup bertaqarrub kepada Allah SWT,
denganmenunaikan amanah-Nya serta mematuhiketentuan-ketentuan yang menjadi
peraturan-Nya guna mendapatkan keridhaan-Nya.Amanah Allah yang menentukan fungsi
dan misi manusia dalam hidupnya di dunia, ialah manusia sebagai hamba Allah dan khalifah
(pengganti)Nya yang bertugas mengatur dan membangun dunia serta menciptakan dan
memelihara keamanan dan ketertibannya untuk memakmurkannya.
4
3. Fungsi cita-cita/tujuan dalam persoalan Keyakinan dan cita-cita hidup ialah sebagai
kelanjutan/ konsek-wensi dari Aqidah. Hidup yang beraqidah Islam, seperti yang
disimpulkan pada angka 4 diatas, tidak bisa lain kecuali menimbulkan kesadaran
pendirian, bahwa cita-cita/tujuan yangakan dicapai dalam hidupnya di dunia,
ialah terwujudnya tata-kehidupan masyarakat yang baik,guna mewujudkan kemak-
muran dunia dalam rangka ibadahnya kepada Allah SWT.
4. Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang beraqidah Islam dan dikuatkan
oleh hasil penyelidikan secara ilmiah, historis dan sosiologis, Muhammadiyah berkeyakinan,
bahwa ajaran yangdapat untuk melaksanakan hidup yang sesuai dengan “Aqidahnya” dalam
mencapai “cita-cita/ tujuan” hidup dan perjuangannya sebagaimana dimaksud, hanyalah
ajaran Islam. Untuk itu sangat diperlukan adanya rumusan secara kongkrit, sistematis dan
menyeluruh tentang konsepsi ajaran Islam yang meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan
manusia/masyarakat, sebagai isi dari pada masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
5
Mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-qur’an dan
sunnah Rasul
Mengetahui maksud yang tercantum dalam al-qur’an dan sunnah rasul
4) Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihat senantiasa terbuka
5) Muhammadiyah berpendirian bahwa dalam beragama hendaklah berdasarkan
pengertian yang benar dengann ijtihad dan ittiba’
6) Muhammadiyah dalam menetapkan tuntunan yang berhubungan dengan masalah
agama baik bagi kehidupan perseorangan atau pun bagi kehidupan gerakan, adalah
dengan dasar-dasar seperti tersebut di atas, dilakukan dalam musyawarah oleh para
ahlinya dengan cara yang sudah lazim disebut “tarjih” ialah membanding-bandingkan
pendapat dalam musyawarah dan kemudian diambil mana keputusannya yang lebih
kuat.
7) Dengan dasar dan cara memahami agama seperti tersebut di atas Muhammadiyah
berpendirian bahwa ajaran islam merupakan “kesatuan ajaran” yang tak mungkin di
pisahkan yang meliputi:
Aqidah
Akhlak
Ibadah
Mu’amalat
6
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Majelis dikti litbang, dan Lpi pp muhammadiyah. 2010. Satu abad muhammadiyah Jakarta:
Kompas media pustaka
Suara Muhammadiyah. 2010. MANHAJ GERAKAN MUHAMMADIYAH. Yogyakarta
Membuat Teks Ulasan Buku Seorang pengulas pada prinsipnya adalah kritikus. Dalam mengulas
sebuah buku atau bahan lain, ia harus bersikap jujur dalam mengungkapkan pendapat dan
pandangannya. Jujur di sini berarti bersikap terbuka dalam mengemukakan kelebihan dan
kekurangan buku yang diulas. Memang, kekurangan dapat menjadi dorongan untuk menyatakan
kritik dalam ulasan, tetapi pada saat Anda bertindak sebagai pengulas Anda juga perlu melihat
bagian-bagian positifnya untuk dikemukakan kepada khalayak. Apabila memungkinkan, dalam
mengulas sebuah karya dari sisi negatifnya, Anda menawarkan pemikiran untuk memecahkannya.
Dengan demikian, kritik yang dikemukakan harus bermanfaat serta bernilai jujur, benar, dan objektif.
Kritikus yang menghasilkan ulasan yang seperti itu akan disegani, dihormati, dan didengar
pendapatnya. Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip seperti itu, Anda diajak untuk membuat
teks ulasan. Berdasarkan model ulasan buku yang telah Anda eksplorasi pada Subbab B, dan dari
pengalaman dalam mengerjakan tugas-tugas di atas, sekarang Anda diminta untuk menulis teks
ulasan buku Anda sendiri. Anda boleh bertanya kepada siapa pun dan mencari sumber rujukan dari
mana pun untuk memantapkan hasil ulasan Anda. TUGAS: (1) Bacalah teks ulasan “Resensi buku
tentang variasi bahasa Inggris” sekali lagi. Jelaskan struktur teksnya dengan menunjukkan tahapan-
tahapan yang ada: identitas^ orientasi^tafsiran isi^evaluasi^rangkuman evaluasi. (2) Ulasan tersebut
belum disusun menurut tahapan-tahapan seperti yang telah Anda pelajari sebelumnya. Ulasan itu
tidak mengandung Tahapan Orientasi dan Tahapan Rangkuman Evaluasi. Nama tahapan-tahapan
yang lain pun berbeda dengan yang sudah Anda kenal. Rekonstruksilah agar teks tersebut
mengandung tahapan-tahapan dengan realisasi genre mikro yang seharusnya ada. (3) Dalam
rekonstruksi itu, gunakan bahasa Anda sendiri (bahasa Indonesia yang baik dan benar), tetapi hasil
rekonstruksi Anda dan ulasan yang Anda rekonstruksi mempunyai isi yang sama. Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi 80 Untuk menghasilkan ulasan yang baik, diperlukanlah prosedur yang
mengandung langkah-langkah operasional. Langkah-langkah itu adalah dapat diuraikan sebagai
berikut. (1) Mencari buku yang diulas. Buku yang akan Anda ulas sebaiknya buku yang menjadi
bidang minat Anda. Hal ini diharapkan dapat mempermudah Anda karena bidang itu bukan bidang
yang asing bagi Anda. Selain itu, hasil ulasannya dapat membantu proses studi Anda. (2) Membaca
secara kritis. Sebelum membuat ulasan, membaca dengan teliti dan kritis perlu dilakukan. Bagian-
demi bagian perlu dibaca, termasuk Bab Pendahuluan. Orang sering mengira bahwa Bab
Pendahuluan tidak penting, padahal pada bab itu diuraikanlah logika dan arah penulisan buku itu,
wilayah dan aliran ilmu yang dianut, tujuan penulisan dan pembaca yang ditargetkan. Sambil
membaca, Anda dapat membuat catatan-catatan untuk bagian-bagian yang Anda anggap penting.
Catatan-catatan itu dapat Anda masukkan ke tahapan tertentu pada ulasan.
8
Di era modern ini dunia ilmu pengetahuan yang semakin luas dan maju, menuntut seseorang
yang bergelut di dunia pendidikan harus mengetahui tata cara mengulas buku atau sebuah
karya lainnya. Tetapi dalam pelaksanaannya masih minim pengetahuan tentang tata cara
mengulas sebuah buku, masih sering ditemukan banyak kesalahan dalam mengulas buku atau
karya. Fungsi mengulas sebuah buku dalam dunia pendidikan adalah untuk menambahkan
kutipan dalam sebuah laporan, proposal, skripsi, tesis, disertasi atau tugas lainnya yang
membutuhkan kutipan.
Selain dalam dunia pendidikan yang membutuhkan ulasan, juga diperlukan dalam mengulas
buku yang baru saja diterbitkan. Fungsinya untuk menilai dan menimbang buku yang baru
saja diterbitkan untuk mengetahui gambaran mengenai buku tersebut. Banyaknya buku-buku
yang diterbitkan baik buku pelajaran, buku fiksi maupun buku non-fiksi. Fungsi ulasan dalam
hal ini adalah untuk mengetahui isi buku secara ringkas mengenai isi, gaya bahasa, kualitas
buku, kelemahan dan kelebihan buku untuk bisa membandingkan dengan buku lainnya.
Gunanya agar calon pembeli buku mudah memilih buku mana yang akan dia pilih dan beli,
selain itu berguna untuk penerbit dalam penjualan bukunya dan untuk penulisa bisa
memperbaiki karya dalam terbitan berikutnya.
Mengingat pentingnya mengulas buku atau karya dalam berbagai bidang, maka makalah ini
berisi tentang cara mengulas buku sesuai tata cara yang benar. Untuk membantu siapapun
yang kesulitan dalam proses pembuatan ulasan sebuah buku ataupun karya.