Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR

OPERASI SWITCHING BATANG KENDALI

Disusun Oleh :

Nama : Andru Irvanda Y (NIM.021400381)


Marili Santi (NIM. 021400397)
Thera Sahara (NIM.021400411)
Wijanarko (NIM.021400415)
Kelompok :1
Jurusan : Teknofisika Nuklir
Prodi : Elektronika Instrumentasi

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2017
SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR

OPERASI SWITCHING BATANG KENDALI

I. TUJUAN
Memahami prinsip proses operasi switching batang kendali
II. DASAR TEORI
Motor mekanisme penggerak batang kendali di reaktor Kartini merupakan
bagian dari mekanisme penggerak batang kendali reaktor riset TRIGA Kartini. Yang
secara kelistrikan digerakan secara linier terhadap posisi dan kendali gerak batang
kendali reaktor. Motor diaktuasi dengan penggerak linier yang dilengkapi pengkait
magnetik dan potensiometer umpan balik. Motor menggerakan roda gigi dan melalui
potensiometer bisa memberikan gerakan via rantai untuk menaik-turunkan batang
kendali. Pada mekanisme ini terdapat tiga buah micro switch yang dipakai untuk
memberikan limit kontak untuk motor dan sistem batang kendali, terdiri dari: Magnet
up limit switch, Magnet down limit switch, Rod down limit switch
Pada prinsipnya batang kendali yang berada diantara bahan bakar
disambungkan ke atas menggunakan sambungan batang kendali (connection rod).
Sambungan batang kendali ini dapat diangkat naik dengan dikait oleh elektro magnet
yang digerakkan naik/turun oleh motor listrik tersebut di atas. Aktuasi elektro magnet
dilakukan dengan rangkaian switching manual yang berfungsi untuk mengendalikan
agar batang kendali hanya dapat dinaikkan satu per satu secara bergantian namun
dapat diturunkan secara bersama-sama.
Gambar 3. Rangkaian switching penggerak Batang Kendali
III. ALAT
- Multimeter Analog atau Digital
- Tool set
- Power Supply
- Rangkaian Relay
- Rangkaian switching penggerak batang kendali

IV. LANGKAH PRAKTIKUM


A. Batang Kendali Pengatur
1. Menyiapkan modul praktikum Switching batang kendali
2. Menekan tombol “up” untuk menaikkan batang kendali pengatur
3. Mengukur nilai input digital (input relay) dan output digital (output relay)
4. Menekan tombol “down” untuk menurunkan batang kendali pengatur
5. Mengukur nilai input digital (input relay) dan output digital (output relay)

B. Batang Kendali Pengaman


1. Menyiapkan modul praktikum Switching batang kendali
2. Menekan tombol “up” untuk menaikkan batang kendali pengaman
3. Mengukur nilai input digital (input relay) dan output digital (output relay)
4. Menekan tombol “down” untuk menurunkan batang kendali pengatur
5. Mengukur nilai input digital (input relay) dan output digital (output relay)

C. Batang Kendali Kompensasi


1. Menyiapkan modul praktikum switching batang kendali
2. Menekan tombol “up” untuk menaikkan batang kendali kompensasi
3. Mengukur nilai input digital (input relay) dan output digital (output relay)
4. Menekan tombol “down” untuk menurunkan batang kendali pengatur
5. Mengukur nilai input digital (input relay) dan output digital (output relay)

D. Pengukuran Input dan Output Batang Kendali Diturunkan Secara Bersamaan


1. Menyiapkan modul praktikum switching batang kendali
2. Menekan tombol “down” masing-masing batang kendali
3. Amati yang terjadi
4. Mengukur nilai input dan output batang kendali jika semua batang kendali
diturunkan.

E. Pengukuran Input dan Output Batang Kendali Dinaikkan Secara Bersamaan


1. Menyiapkan modul praktikum switching batang kendali
2. Menekan tombol “up” pada semua batang kendali
3. Amati yang terjadi
4. Lakukan pengukuran pada input dan output batang kendali yang terjadi.
V. DATA PRAKTIKUM
Tabel 1. Hasil pengamatan operasi switching batang kendali.

No. Input Batang Kendali (UP) Input Batang Kendali (DOWN) Gerakan Motor
Pengaman Pengatur Kompensasi Pengaman Pengatur Kompensasi
1. 1 1 1 1 1 1 Ketiga motor batang
kendali tidak bergerak
2. 1 1 0 1 1 1 Tombol kompensasi UP
ditekan (active low)
motor batang kendali
kompensasi bergerak
pada arah naik.
3. 1 0 1 1 1 1 Tombol pengatur UP
ditekan (active low)
motor batang kendali
pengatur bergerak pada
arah naik.
4. 1 0 0 1 1 1 Tombol pengatur dan
kompensasi UP ditekan
(active low) ketiga motor
batang kendali tidak
bergerak pada arah
naik.
5. 0 1 1 1 1 1 Tombol pengaman UP
ditekan (active low)
motor batang kendali
pengaman bergerak pada
arah naik.
6. 0 1 0 1 1 1 Tombol pengaman dan
kompensasi UP ditekan
(active low) ketiga motor
batang kendali tidak
bergerak pada arah naik.
7. 0 0 1 1 1 1 Tombol pengaman dan
pengatur UP ditekan
(active low) ketiga motor
batang kendali tidak
bergerak pada arah naik

.
No. Input Batang Kendali (UP) Input Batang Kendali (DOWN) Gerakan Motor
Pengaman Pengatur Kompensasi Pengaman Pengatur Kompensasi
8. 0 0 0 1 1 1 Tombol pengaman,
pengatur, dan
kompensasi UP ditekan
(active low) ketiga motor
batang kendali tidak
bergerak pada arah naik.

9. 1 1 1 1 1 1 Ketiga motor batang


kendali tidak bergerak
10. 1 1 1 1 1 0 Tombol kompensasi
DOWN ditekan (active
low) motor batang
kendali kompensasi
bergerak pada arah
turun.
11. 1 1 1 1 0 1 Tombol pengatur
DOWN ditekan (active
low) motor batang
kendali pengatur
bergerak pada arah
turun.
12. 1 1 1 1 0 0 Tombol pengatur dan
kompensasi DOWN
ditekan (active low)
motor batang kendali
pengatur dan kompensasi
bergerak turun.
13. 1 1 1 0 1 1 Tombol pengaman
DOWN ditekan (active
low) maka motor batang
kendali pengaman
bergerak pada arah
turun.
14. 1 1 1 0 1 0 Tombol pengaman dan
kompensasi DOWN
ditekan (active low)
maka motor batang
kendali pengaman dan
kompensasi bergerak
turun.
15. 1 1 1 0 0 1 Tombol pengaman dan
pengatur DOWN ditekan
(active low) motor
batang kendali pengaman
dan pengatur bergerak
turun.
16. 1 1 1 0 0 0 Tombol pengaman,
pengatur, dan
kompensasi DOWN
ditekan (active low)
ketiga motor batang
kendali bergerak turun.
17. 0 0 0 0 0 0 Tombol pengaman,
pengatur, dan
kompensasi UP dan
DOWN ditekan (active
low) ketiga motor batang
kendali bergerak turun
(DOWN lebih
diprioritaskan).

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan dari praktikum ini yakni memahami prinsip proses operasi
switching batang kendali. Hal ini meliputi pengaturan UP dan DOWN batang kendali
pengaman (safety rod), batang kendali pengatur (regulating rod), dan batang kendali
kompensasi (shim rod) dimana variasi nilai logika yang diberikan dapat dilihat pada
subbab data praktikum. Susunan rangkaian untuk menggerakkan batang kendali
terdiri dari keyboard yang memberikan nilai masukan sesuai dengan tombol yang
ditekan oleh operator (kondisi active low) yang kemudian sinyal tersebut dikirim ke
gerbang logika not untuk membalik logika input, lalu sinyal dikirim ke rangkaian
switching untuk diolah sehingga sinyal pengaturan gerak batang kendali yang dikirim
ke relay sesuai dengan yang dikehendaki oleh operator, yang kemudian relay akan
menggerakkan motor batang kendali untuk bergerak UP atau DOWN. Untuk lebih
jelas, blok diagram rangkaian dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Blok diagram rangkaian untuk menggerakkan batang kendali
Proses operasi switching batang kendali dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Salah satu batang kendali bergerak naik (UP)

Untuk membuat salah satu batang kendali bergerak naik (UP), maka
operator menekan tombol release dan UP secara bersamaan pada masing-
masing batang kendali yang dikehendaki naik. Misalnya dengan menekan
tombol release dan tombol UP bersamaan pada batang kendali kompensasi,
sehingga sinyal masukan tersebut akan diproses pada rangkaian switching, di
mana proses nilai logika rangkaian switching untuk batang kompensasi UP
dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Proses nilai logika rangkaian switching pada batang kendali


kompensasi naik

Jika tombol UP batang kendali kompensasi ditekan, maka akan


memberikan nilai input logika 0 atau active low (logika batang kendali yang
lain bernilai 1, begitu juga dengan kondisi DOWN juga bernilai 1), yang
menjadi inputan gerbang not sehingga keluarannya menjadi bernilai 1.
Kemudian sinyal tersebut akan menjadi masukkan bagi rangkaian flip flop, di
mana kombinasi keluaran rangkaian flip flop batang kendali kompensasi,
batang kendali pengaman, dan batang kendali pengatur menjadi masukkan bagi
gerbang logika NAND. Sehingga keluaran gerbang logika NAND batang
kendali kompensasi bernilai 0, yang kemudian kembali melewati gerbang
logika NAND sehingga keluaran nilai logikanya bernilai 1. Lalu output
gerbang logika NAND yang bernilai 1 dan output gerbang logika NOR yang
juga bernilai 1 menjadi masukan bagi gerbang logika AND, sehingga
keluarannya bernilai 1 (active high) untuk kondisi UP batang kendali
kompensasi sedangkan batang kendali lainnya memiliki keluaran logika akhir
bernilai 0. Kemudian, relay pada batang kendali kompensasi akan terhubung
dengan relay pada tombol release, di mana relay tombol release terhubung
dengan grounding. Maka secara langsung motor batang kendali kompensasi
mendapat ground dan akan menjadi aktif atau operasi naik (UP). Proses ini juga
sama terjadi pada masing-masing batang kendali lainnya ketika dioperasikan
bergerak naik.

B. Salah satu batang kendali bergerak turun (DOWN)

Untuk membuat salah satu batang kendali bergerak turun (DOWN),


maka operator menekan tombol release dan DOWN secara bersamaan pada
masing-masing batang kendali yang dikehendaki turun. Misalnya dengan
menekan tombol release dan tombol DOWN bersamaan pada batang kendali
kompensasi, sehingga sinyal masukan tersebut akan diproses pada rangkaian
switching, di mana proses nilai logika rangkaian switching untuk batang
kompensasi DOWN/turun dapat dilihat pada Gambar 6.

Jika tombol DOWN batang kendali kompensasi ditekan, maka akan


memberikan nilai input logika 0 atau active low pada kondisi DOWN
(sedangkan logika batang kendali yang lain bernilai 1, begitu juga untuk
kondisi UP juga bernilai 1), yang menjadi inputan gerbang NOT sehingga
keluarannya menjadi bernilai 1. Kemudian sinyal tersebut akan menjadi
masukkan bagi rangkaian flip flop, di mana keluaran rangkaian flip flop kondisi
DOWN untuk batang kendali kompensasi bernilai 1 (active high) sedangkan
keluaran flip flop kondisi DOWN batang kendali lainnya bernilai 0 (tidak
aktif). Keluaran rangkaian flip flop ini diteruskan ke rangkaian relay, di mana
relay pada batang kendali kompensasi akan terhubung dengan relay pada
tombol release, dan relay tombol release terhubung dengan grounding. Maka
secara langsung motor batang kendali kompensasi mendapat ground dan akan
menjadi aktif atau operasi DOWN/turun. Proses ini juga sama terjadi pada
masing-masing batang kendali lainnya ketika dioperasikan bergerak turun.

Gambar 6. Proses nilai logika rangkaian switching pada batang kendali


kompensasi turun

C. Ketiga batang kendali tidak dapat naik bersamaan

Sistem rangkaian switching batang kendali tidak dapat membuat ketiga


batang kendali naik bersamaan/UP hal ini dikarenakan adanya sistem interlock
yang bekerja, di mana proses nilai logika rangkaian switching untuk ketiga
batang kendali naik bersamaan dapat dilihat pada Gambar 7. Ketika ketiga
tombol UP batang kendali dan tombol release ditekan, maka akan memberikan
nilai input logika 0 atau active low untuk kondisi UP (sedangkan input logika
DOWN semua batang kendali bernilai 1) , yang menjadi inputan gerbang NOT
sehingga keluarannya menjadi bernilai 1. Kemudian sinyal tersebut akan
menjadi masukkan bagi rangkaian flip flop, di mana kombinasi keluaran
rangkaian flip flop batang kendali kompensasi, batang kendali pengaman, dan
batang kendali pengatur menjadi masukkan bagi gerbang logika NAND.
Sehingga keluaran gerbang logika NAND ketiga batang kendali bernilai 1,
yang kemudian kembali melewati gerbang logika NAND sehingga keluaran
nilai logikanya bernilai 0. Lalu output gerbang logika NAND yang bernilai 0
dan output gerbang logika NOR yang bernilai 1 menjadi masukan bagi gerbang
logika AND, sehingga keluarannya bernilai 0 (beradasarkan tabel kebenaran)
sehingga untuk kondisi UP ketiga batang kendali memiliki keluaran logika
akhir bernilai 0 (tidak aktif). Maka hal ini tidak mengaktifkan ketiga relay
batang kendali, sehingga tidak dapat menggerakkan motor ketiga batang
kendali untuk bergerak naik/UP. Hal ini berkaitan dengan sistem keselamatan
reaktor, agar reaksi berantai yang terjadi di teras reaktor tidak berlebihan atau
menjadi terkendali maka batang kendali hanya bisa dinaikkan satu per satu (hal
yang sama juga terjadi jika operator menekan dua tombol UP batang kendali
bersamaan, maka kedua batang kendali tidak bergerak naik).

Gambar 7. Proses nilai logika rangkaian switching saat ketiga batang kendali naik
bersamaan

D. Ketiga batang kendali dapat turun bersamaan

Sistem rangkaian switching batang kendali dapat membuat ketiga


batang kendali turun bersamaan/DOWN, di mana proses nilai logika rangkaian
switching untuk ketiga batang kendali turun bersamaan dapat dilihat pada
Gambar 8. Ketika ketiga tombol DOWN batang kendali dan tombol release
ditekan, maka akan memberikan nilai input logika 0 atau active low untuk
kondisi DOWN (sedangkan input logika UP semua batang kendali bernilai 1) ,
yang menjadi inputan gerbang NOT sehingga keluarannya menjadi bernilai 1.
Kemudian sinyal tersebut akan menjadi masukkan bagi rangkaian flip flop, di
mana keluaran rangkaian flip flop kondisi DOWN untuk ketiga batang kendali
bernilai 1 (active high). Keluaran rangkaian flip flop ini diteruskan ke
rangkaian relay, di mana relay pada ketiga batang kendali akan terhubung
dengan relay pada tombol release, dan relay tombol release terhubung dengan
grounding. Maka secara langsung motor ketiga batang kendali mendapat
ground dan akan menjadi aktif atau operasi DOWN/turun secara bersamaan.
Hal ini terkait dengan sistem keselamatan reaktor agar reaksi fisi dapat
dihentikan (tidak berlebihan) misalnya untuk kegiatan perawatan reaktor,
batang kendali turun penuh sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi
berhenti atau reaktor shutdown.

Gambar 8. Proses nilai logika rangkaian switching saat ketiga batang kendali turun
bersamaan

E. Batang kendali ketika ditekan naik (UP) dan turun (DOWN) bersamaan

Ketika operator menekan tombol UP dan DOWN secara bersamaan


pada batang kendali, maka yang lebih diprioritaskan adalah gerakan DOWN.
Misalnya operator menekan tombol UP dan tombol DOWN secara bersamaan
pada batang kendali kompensasi, di mana proses nilai logika rangkaian
swithcing ketika tombol UP dan DOWN batang kendali kompensasi ditekan
bersamaan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Proses nilai logika rangkaian switching saat batang kendali kompensasi ditekan
tombol UP dan DOWN bersamaan

Ketika tombol UP dan DOWN batang kendali kompensasi ditekan


bersamaan maka akan memberikan nilai input logika 0 atau active low untuk
kondisi DOWN dan kondisi UP batang kendali kompensasi (sedangkan kondisi
UP dan DOWN batang kendali yang lain bernilai 1), yang menjadi inputan
gerbang NOT sehingga keluarannya menjadi bernilai 1. Kemudian sinyal
tersebut akan menjadi masukkan bagi rangkaian flip flop. Di mana untuk
kondisi UP, sinyal tersebut akan menjadi masukkan bagi rangkaian flip flop, di
mana kombinasi keluaran rangkaian flip flop batang kendali kompensasi,
batang kendali pengaman, dan batang kendali pengatur menjadi masukkan bagi
gerbang logika NAND. Sehingga keluaran gerbang logika NAND batang
kendali kompensasi bernilai 0, yang kemudian kembali melewati gerbang
logika NAND sehingga keluaran nilai logikanya bernilai 1. Lalu output
gerbang logika NAND yang bernilai 1 dan output gerbang logika NOR yang
bernilai 0 (hal ini dikarenakan pengaruh masukan gerbang logika NOR yang
merupakan kombinasi keluaran rangkaian flip flop kondisi DOWN di mana
keluaran batang kendali kompensasi bernilai 1, keluaran batang kendali
pengaman bernilai 0, dan keluaran batang kendali pengatur bernilai 0 sehingga
keluaran gerbang logika NOR bernilai 0 hal ini dapat ditentukan dari tabel
kebenaran) menjadi masukan bagi gerbang logika AND, sehingga keluarannya
bernilai 0 (tidak aktif) untuk kondisi UP batang kendali kompensasi dan batang
kendali lainnya untuk kondisi UP juga memiliki keluaran logika akhir bernilai
0.

Sementara untuk kondisi DOWN juga mendapat nilai input logika 0


atau active low pada batang kendali kompensasi (sedangkan logika batang
kendali yang lain bernilai 1), yang menjadi inputan gerbang NOT sehingga
keluarannya menjadi bernilai 1. Kemudian sinyal tersebut akan menjadi
masukkan bagi rangkaian flip flop, di mana keluaran rangkaian flip flop kondisi
DOWN untuk batang kendali kompensasi bernilai 1 (active high) sedangkan
keluaran flip flop kondisi DOWN batang kendali lainnya bernilai 0 (tidak
aktif). Sehingga walaupun tombol UP dan tombol DOWN batang kendali
kompensasi ditekan bersamaan, maka hanya kondisi DOWN yang memberikan
logika akhir bernilai 1, yang kemudian sinyal ini diteruskan ke rangkaian relay,
di mana relay pada batang kendali kompensasi akan terhubung dengan relay
pada tombol release, dan relay tombol release terhubung dengan grounding.
Maka secara langsung motor batang kendali kompensasi mendapat ground dan
akan menjadi aktif atau operasi DOWN/turun. Hal ini juga terkait dengan
sistem keselamatan reaktor, gerakan DOWN lebih diprioritaskan dari pada
gerakan UP batang kendali untuk mencegah reaksi fisi tidak terjadi berlebihan.
Sistem ini juga sama terjadi pada batang kendali lainnya saat ditekan
bersamaan tombol UP dan DOWN.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dari praktikum ini, yakni praktikan dapat memahami prinsip
proses operasi switching batang kendali meliputi:
1. Untuk menggerakkan batang kendali, operator memasukkan input melalui
keyboard, yang kemudian mengirim sinyal ke rangkaian logika NOT dan
rangkaian switching, yang kemudian mengirim sinyal ke relay dan
menggerakkan motor batang kendali.
2. Berdasarkan sistem rangkaian switching, operator dapat menaikkan batang
kendali satu per satu namun batang kendali tidak dapat dinaikkan secara
bersamaan karena adanya sistem interlock agar reaksi fisi berantai yang terjadi
di teras reaktor tidak berlebihan atau dapat terkendali.
3. Berdasarkan sistem rangkaian switching, operator dapat menurunkan batang
kendali satu per satu dan dapat menurunkan batang kendali secara bersamaan
hal ini untuk membuat reaktor shutdown misalnya untuk kegiatan perawatan
reaktor, sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti.
4. Berdasarkan sistem rangkaian switching, ketika operator menekan tombol UP
dan DOWN secara bersamaan maka yang lebih diprioritaskan adalah gerakan
DOWN/turun batang kendali (output gerbang logika NOR bernilai 0 sehingga
membuat output kondisi UP bernilai 0 atau tidak aktif) hal ini terkait dengan
sistem keselamatan reaktor untuk mencegah reaksi fisi terjadi berlebihan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Taxwim, Dkk. 2017. Modul Praktikum Sistem Instrumentasi dan Kendali Reaktor.
Yogyakarta : STTN-BATAN.
LAK rev 7

Yogyakarta, 17 November 2017

Mengetahui,

Asisten Praktikum
Lampiran

Tabel 1. Tabel Kebenaran

Anda mungkin juga menyukai