Anda di halaman 1dari 1

Jum’at, 29 November 2019

Khotib : Ihya Al Ansory


Khutbah Jum’at
“Ketika Hatimu Keras dan Membatu”

   


   
   
  
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT
 Kembali kita bersyukur hanya kepada Allah SWT. karena hanya Allah lah yang memberikan kita
segala kenikmatan, yang kita rasakan pada saat sekarang ini, sehingga dengan kenikmatan itu kita
masih dapat menjalankan ibadah shalat jum’at dan segala aktivitas kita sehari-hari.
 Shalawat beserta salam kita hadiahkan kepada nabi kita Muhammad SAW. dengan mengucapkan
“Allahuma sholli ‘ala saidina Muhammad wa ‘ala ali saidina Muhammad”. Bentuk cinta kita kepaa
Rasulullah tidak hanya sekedar shalawat di lidah saja, namun kita dapat mengaplikasikan Akhlak
yang dicontohkan oleh Rasulullah, di kehidupan kita sehari-hari.
 Selanjutnya khatib berwasiat, kepada jamaah sekalian, terutama diri khatib pribadi, Marilah kita
sama-sama meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, yakni dengan
menjalankan segala perintah Allah, dan Menjauhi segala larangan Allah, agar apa? agar kita
mendapatkan kesuksesan tidak hanya di dunia, tetapi juga kesuksesan di Akhirat.
 Pada kesempatan khutbah yang singkat ini, saya ingin membahas hal yang ringan namun sering sekali
terjadi pada diri kita, yaitu qaswatul qolbu atau ketika hati keras dan membatu.

Hadirin kaum Muslimin jamaah shalat Jum'at yang mulia.

Saudaraku, sekali waktu barangkali kita pernah merasakan sulit sekali bersyukur. Hidup
terasa hampa. Banyak keinginan tak kunjung terpenuhi. Akibatnya, hati terasa keras dan
membatu. Kesombongan menyelimuti kehidupan dari hari ke hari. Dan saat mendapat
nasehat dari saudara, teman, atau kiai sekalipun, kita merasa digurui. Ketahuilah
sesungguhnya kita tengah terjangkit penyakit “qaswatul qolb” atau hati yang membatu.

Anda mungkin juga menyukai