Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PANCASILA

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PANCASILA

Tugas ini Diperuntkan untuk Memenuhi Tugas mata Kuliah Pendidikan Pancasila di E-Learning
Universitas Terbuka

Di Susun Oleh:

Dewi Puji Rahayu (191234013)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Jurusan Teknik Mesin

Program Studi D-4 Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin

2019/2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha esa yang dengan rahmat dan
karunianya saya bias menyelesaaikan artikel yang berjudul “Pendidikan Karakter Berbasis
Pancasila”

Banyak penyimpangan yang terjadi berakar dari karena tidak mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu, kita harus bias mengerti, memahami dan
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sediri sebagai pendidikan karakter.

Pendidikan karakter yang merupakan upaya untuk mewujudkan amat pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 di latar belakangi oleh realita yang berkembang saat ini di lembaga
pendidikan. Dengan perilaku yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia saat ini.

Membina dan mendidik karakter bertujuan untuk menciptakan karakter yang baik dan sesuai
untuk bangsa ini. Agar karakter ini terbenruk, maka perlu pembiasaan mandiri, sopan santun,
kreatif dan tangkas, rajin, dan bertanggung jawab.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang akan ditanyakan dalam artikel ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter berbasis Pancasila?

2. Mengapa memerlukan pendidikan karakter berbasis Pancasila?

3. Mengapa harus berbasis kepada Pancasila?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER

Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis,
menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari
pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus,
dan karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah pola perilaku yang bersifat
individual, keadaan moral seseorang?. Setelah melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki
karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang
ada di sekitar dirinya (Kevin Ryan, 1999: 5).

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu
tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter
adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih
kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.

Agar lebih memahami apa arti pendidikan karakter, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:

1. T. Ramli

Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan


esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk
pribadi peserta didik yang baik.

2. Thomas Lickona

Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja
untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti.

3. John W. Santrock
Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan
pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan
pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang
dilarang.

4. Elkind

Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang
dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat
bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang
teladan.

a. Fungsi Pendidikan Karakter

Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik
sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku
baik.

Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut;

 Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang
berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.
 Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.
 Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan
internasional.
Pendidikan karakter seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak.
Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta
memanfaatkan berbagai media belajar.

b. Tujuan Pendidikan Karakter

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang
tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-
nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya. Berikut adalah
nilai-nilai pembentuk karakter tersebut:

1. Kejujuran
2. Sikap toleransi
3. Disiplin
4. Kerja keras
5. Kreatif
6. Kemandirian
7. Sikap demokratis
8. Rasa ingin tahu
9. Semangat kebangsaan
10. Cinta tanah air
11. Menghargai prestasi
12. Sikap bersahabat
13. Cinta damai
14. Gemar membaca
15. Perduli terhadap lingkungan
16. Perduli social
17. Rasa tanggungjawab
18. Religius

c. Tujuh Alasan Perlunya Pendidikan Karakter di Sekolah

Menurut Lickona ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus disampaikan:

1. Merupakan cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik
dalam kehidupannya;
2. Merupakan cara untuk meningkatkan prestasi akademik;
3. Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat lain;
4. Mempersiapkan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam
masyarakat yang beragam;
5. Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral-sosial, seperti
ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan seksual, dan etos kerja
(belajar) yang rendah;
6. Merupakan persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja; dan
7. Mengajarkan nilai-nilai budaya merupakan bagian dari kerja peradaban.

2.2 PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang sangat penting bagi kita terutama bagi anak-
anak yang masih dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dalam dunia pendidikan
ini dijadikan sebagai wadah atau proses untuk membentuk pribadi anak agar menjadi pribadi
yang baik. Selain dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter sangatlah penting untuk
kemajuan bangsa Indonesia.

Ada beberapa penamaan nomenklatur untuk merujuk kepada kajian pembentukan karakter
peserta didik, tergantung kepada aspek penekanannya. Di antaranya yang umum dikenal ialah:
Pendidikan Moral, Pendidikan Nilai, Pendidikan Relijius, Pendidikan Budi Pekerti, dan
Pendidikan Karakter itu sendiri. Masing-masing penamaan kadang-kadang digunakan secara
saling bertukaran (inter-exchanging), misal pendidikan karakter juga merupakan pendidikan nilai
atau pendidikan relijius itu sendiri (Kirschenbaum, 2000).

Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan,
yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka
menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah
melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya
jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan
bahwa problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi
kehidupan manusia kapan dan di mana pun.

Kenyataan tentang akutnya problem moral inilah yang kemudian menempatkan pentingnya
penyelengaraan pendidikan karakter. Rujukan kita sebagai orang yang beragama (Islam
misalnya) terkait dengan problem moral dan pentingnya pendidikan karakter dapat dilihat dari
kasus moral yang pernah menimpa kedua
Sebagai kajian akademik, pendidikan karakter tentu saja perlu memuat syarat-syarat
keilmiahan akademik seperti dalam konten (isi), pendekatan dan metode kajian. Di sejumlah
negara maju, seperti Amerika Serikat terdapat pusat-pusat kajian pendidikan karakter (Character
Education Partnership; International Center for Character Education). Pendidikan karakter
berkembang dengan pendekatan kajian multidisipliner: psikologi, filsafat moral/etika, hukum,
sastra/humaniora.

Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh dari
seseorang: mentalitas, sikap dan perilaku. Pendidikan karakter semacam ini lebih tepat sebagai
pendidikan budi pekerti. Pembelajaran tentang tata-krama, sopan santun, dan adat-istiadat,
menjadikan pendidikan karakter semacam ini lebih menekankan kepada perilaku-perilaku aktual
tentang bagaimana seseorang dapat disebut berkepribadian baik atau tidak baik berdasarkan
norma-norma yang bersifat kontekstual dan kultural.

Menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia dewasa ini, terutama di
kalangan siswa, menuntut deselenggarakannya pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk
memainkan peran dan tanggungjawabnya untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai
yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-
nilai yang baik. Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai
tertentu –seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, dan adil– dan membantu siswa untuk
memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.

2.3 PANCASILA MENJADI DASAR PENDIDIKAN KARAKTER

Mengapa harus berdasar pada Pancasila? Karena Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang menjadi ciri khas negara Indonesia, sehingga segala sesuatu apapun harus
berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Panacasila, termasuk pendidikan Karakter
ini. Tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi, pendidikan karakter sangatlah penting. Selain untuk diri sendiri, pendidikan karakter
juga sangat penting dalam pendidikan, kemajuan bangsa Indonesia dan menciptakan generasi
selanjutnya yang lebih baik. Banyak sekali alasan mengapa pendidikan karakter berdasar pada
Pancasila ini sangat penting. Misalnya untuk mengembalikan moral penduduk Indonesia yang
saat ini kurang baik karena sudah terpengaruhi oleh budaya luar yang kurang sesuai atau bahkan
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila.

3.2 SARAN

Bangsa dan rakyat Indonesia haruslah memiliki karakter yang baik untuk membantu
menunjang bangsa Indonesia agar menjadi negara yang lebih baik dan maju tentunya. Dan
pendidikan karakter ini harus lah berbasis pada Pancasila. Tidak boleh bertentangan dengan
dasar negara kita itu.
KAJIAN PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_karakter

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pendidikan-karakter.html

https://www.kompasiana.com/said_samsudin/59eb7961ff24052aa1296c62/pentingnya-
pendidikan-berkarakter-di-sekolah?page=all

Anda mungkin juga menyukai