SI – A
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
A. Pendahuluan
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti
LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus
menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan
menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi
atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah
ini.
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4
merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah
maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation
/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang
dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh
NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah
pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan
kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk
jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
VLAN 1 2 2 1
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat table
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu
VLAN.
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak
mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan
VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di
jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi
maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC
addresses.
5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang
dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan.
Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan
Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
Sebuah VLAN merupakan fungsi lojik dari sebuah switch. Fungsi lojik ini mampu
membagi jaringan LAN ke dalam beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung
ke dalam perangkat fisik yang sama. Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan
seorang administrator dalam membagi secara lojik grup-grup komputer secara fungsional
dan tidak dibatasi oleh lokasi.
Gambar 1.2. Jaringan yang terdiri dari 4 switch dengan 1 broadcast domain
Pada gambar 1.2. dapat dilihat sebuah jaringan dengan 4 buah switch yang
menggunakan 1 broadcast domain. Pada jaringan tersebut, seluruh komputer akan
menerima paket broadcast yang dikirimkan oleh sebuah komputer. Akibatnya, akan ada
banyak traffic yang tidak diperlukan oleh setiap komputer, yang dilewatkan oleh switch.
Virtual LAN menawarkan sebuah metode untuk membagi satu fisik network ke
dalam banyak broadcast domain. Dalam network besar, broadcast domain ini biasanya
sama dengan batas IP subnet, yang masing-masing subnet mempunyai satu VLAN.
Pada gambar 2.5, dapat dilihat bahwa VLAN menyisipkan 4 byte data ke dalam
frame di layer 2 OSI. Dengan adanya header tersebut, switch akan membaca isi dari header
VLAN dan meneruskan paket berdasarkan ketentuan yang telah dikonfigurasikan pada
switch.
Broadcast Domain
Topologi yang dibuat oleh pengelola jaringan dari perusahaan tersebut hanya terdiri
dari 1 (satu) broadcast domain, dengan jumlah penghuni broadcast domain adalah 7 host
(6 unit komputer dan 1 router). Kondisi ini menyebabkan jika salah satu komputer
mengirimkan packet broadcast, maka packet tersebut akan diterima oleh 6 host yang lain
(termasuk router tadi). Untuk memahami broadcast domain ini, sebaiknya Anda sedikit
membaca materi-materi dasar jaringan, terutama tentang pembahasan jenis-jenis
komunikasi, seperti unicast, multicast maupun broadcast. Packet broadcast adalah jenis
packet yang ditujukan bagi seluruh penghuni jaringan. Beberapa protocol akan
menggunakan packet broadcast, seperti ARP (Address Resolution Protocol), bahkan
aplikasi NetCut juga bekerja dengan memanfaatkan broadcast.
Jika ternyata ada komputer yang menjalankan NetCut, maka keseluruhan komputer
akan terkena dampak serangan NetCut tersebut. Ini dikarenakan semua komputer tersebut
berada di dalam satu broadcast domain, berada dalam satu switch, berada dalam satu
segmen jaringan, seperti gambar berikut ini :
Basic Idea of VLAN
Untuk mengendalikan broadcast domain tersebut (ini hanya salah satu mengapa
VLAN digunakan), maka penyelesaian masalah yang dilakukan pada perusahaan tersebut
adalah melakukan segmentasi jaringan dengan menggunakan switch. Karena memiliki 3
divisi, maka pengelola jaringan berinisiatif untuk menggunakan 3 switch, masing-masing
1 (satu) switch untuk setiap divisi. Dengan terpisah kedalam beberapa switch, maka si
pengguna NetCut tadi hanya akan bisa menyerang komputer yang berada satu switch
dengan dirinya. Karena sudah menggunakan 3 switch, maka jaringan tersebut akan
tersegmentasi (terpecah) menjadi 3 bagian pula, terpecah menjadi 3 broadcast domain,
seperti gambar berikut ini :
Karena sudah terpecah menjadi 3 broadcast domain, maka router pada kantor
tersebut juga harus menyediakan 3 interface yang nantinya akan digunakan setiap divisi
tadi untuk menuju Internet, interface-interface tersebut juga akan digunakan untuk
mengirimkan data ke divisi tetangga.
Pada gambar di atas, terlihat bahwa pengelola jaringan harus menyediakan 3 unit
switch, dan harus pula menyediakan 3 interface pada router. Terlihat sangat tidak efisien,
dan akan menghabiskan jumlah interface pada router. Untuk meningkatkan efisiensi pada
jaringan tersebut, maka teknik VLAN dapat diterapkan. Dan jika memang VLAN akan
diterapkan, maka pengelola jaringan cukup hanya akan menyediakan satu unit switch dan
satu interface pada router. Yang perlu diingat bahwa switch yang mampu menjalankan
VLAN adalah Manageable Switch, atau switch yang dapat dikonfigurasi.
Ide dasar dari VLAN adalah membuat Switch di dalam Switch, jadi sebenarnya
pada saat Anda membuat VLAN, Anda sebenarnya membuat Switch Virtual di dalam satu
casing switch fisik. Jika pada contoh skenario sebelumnya terdapat 3 divisi yang ingin
disegmentasi, maka pengelola jaringan cukup membuat 3 VLAN, 3 switch virtual di dalam
1 unit switch fisik, seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar di atas merupakan gambar ilustrasi VLAN, tentunya Anda tidak akan dapat
melihat ketiga switch virtual tadi. Yang dapat dilihat nantinya pada konfigurasi switch
adalah port-port mana saja yang menjadi anggota VLAN 10, VLAN 20 dan seterusnya.
Sehingga jika digambarkan ulang maka switch yang sudah memiliki VLAN tadi akan
terlihat seperti gambar berikut ini :
The Trunk
Jika diamati perubahan topologi yang dihasilkan seperti pada gambar (5), maka
terlihat bahwa setiap VLAN membutuhkan satu port untuk terhubung ke router, terlihat
bahwa dibutuhkan 3 kabel lagi untuk menghubungkan masing-masing VLAN ke router.
Jika ternyata jumlah VLAN bertambah dikemudian hari, maka kabel yang terhubung ke
router harus ditambah pula, sesuai dengan jumlah pertambahan VLAN yang terjadi pada
switch. Begitu pula dengan router, yang harus menyediakan interface baru lagi jika ternyata
switch menambah VLAN. Jika pada switch terdapat 100 VLAN, maka router haruslah
menyediakan 100 interface pula, satu interface untuk satu VLAN. Ini terlihat sangat tidak
efisien dan membuat teknik VLAN malah memberatkan router dan membuat jaringan
bertambah rumit.
Dalam teknik VLAN sebuah port dapat dikonfigurasikan sebagai trunk, sehingga
port tersebut dapat dilewati oleh semua VLAN. Jika pada switch tadi dikonfigurasikan
sebuah port untuk menjadi trunk, maka hanya dibutuhkan satu kabel saja untuk terhubung
ke router, begitu pula dengan router yang cukup menyediakan satu interface untuk
digunakan bersama-sama oleh VLAN 10, 20 dan 30 tadi. Jika port 1 sudah digunakan
sebagai trunk, maka topologi pada gambar (5) tadi dapat disederhanakan seperti pada
gambar berikut ini :
Pada gambar (5), Anda akan menghabiskan 9 (sembilan) port pada switch untuk
digunakan oleh 3 (tiga) VLAN, maka dengan hadirnya trunk, Anda cukup menyediakan 7
(tujuh) port pada Switch, 6 (enam) port yang akan digunakan oleh VLAN 10, 20 dan 30
serta sebuah port trunk yang akan digunakan bersama-sama oleh VLAN-VLAN tersebut.
Nantinya dapat dikonfigurasikan sehingga hanya VLAN-VLAN tertentu saja yang dapat
melewati trunk tersebut.
Konfigurasi VLAN dilakukan melalui perangkat lunak (software), sehingga
walaupun komputer tersebut berpindah tempat, tetapi ia tetap berada pada jaringan VLAN
yang sama.