B. Pembahasan
IABP merupakan alat bantu mekanik yang digunakan sementara untuk memberikan bantuan akibat
kegagalan sirkulasi dimana terapi medik tidak berhasil dan pasien dalam kondisi yang mengacam
jiwa. Cateter masuk kedalam aorta melalui arteri femoralis sampai kedalam bagian distal arteri
subclavia sinistra (+/-1cm dibawah arteri subclavia sinistra) sedangkan bagian bawah dari IABP
berada diatas arteri renalis. Dibagian ujung balon dihubungkan dengan mesin IABP yang bisa
ditriger dengan menggunakan gelombang EKG dan gelombang tekanan arteri.
Indikasi Pemasangan :
3. Sebagai support hemodinamik selama dan setelah prosedur ( Cor Angiografi, PTCA,
Weaning CPB )
Persiapan pasien yang akan dipasang IABP adalah penjelasan kepada pasien dan keluarganya
tentang tujuan pemasangan IABP dan segala resiko yang akan terjadi atas tindakan pamasangan
IABP, surat ijin tindakan juga harus dimintakan kepada keluarga setelah dokter memberikan
penjelasan kepada pasien dan keluarga yang disaksikan oleh perawat. Lain halnya dengan di kamar
bedah, ICU/ICCU alat alat untuk pemasangan IABP harus disediakan lengkap dengan perawat
setempat, lampu penerang juga harus tersedia. Alat alat bedah untuk melakukan arteriotomi harus
tersedia bila diperlukan. Cara pemasangan harus tepat dan sempurna, waktu tidak boleh terbuang,
foto rontgen harus siap diambil supaya posisi balon dapat segera ditentukan.
Pengertian ALI
Menurut Inter-Society (2007), Konsensus Pengelolaan Penyakit Arteri Peripheral (TASC II), Acute
Limb Ischemia (ALI) didefinisikan sebagai penurunan perfusi tiba-tiba anggota tubuh yang
menyebabkan ancaman potensial terhadap viabilitas ekstremitas (dimanifestasikan dengan nyeri
istirahat iskemik, ulkus iskemik, dan atau gangren) pada pasien yang hadir dalam waktu dua
minggu dari peristiwa akut. Pasien dengan manifestasi yang sama yang hadir lebih dari dua minggu
dianggap memiliki iskemia tungkai kritis.
Menurut IA- Khaffaf (2005), Acute Limb Ischemia merupakan suatu kondisi dimana terjadi
penurunan aliran darah ke ekstremitas secara tiba-tiba yang menyebabkan gangguan pada
kemampuan pergerakkan, rasa nyeri atau tanda-tanda iskemik berat dalam jangka waktu dua
minggu dan umumnya iskemia akut tungkai disebabkan oleh proses oklusi akut atau adanya
aterosklerosis.
ETIOLOGI
1. Trombosis
Faktor predisposisi terjadi trombosis adalah dehidrasi, hipotensi, malignan, polisitemia, ataupun
status prototrombik inheritan, trauma vaskuler, injuri Iatrogenik, trombosis pasca pemasangan
bypass graft, trauma vaskuler. Gambaran klinis terjadinya trombosis adalah riwayat nyeri hilang
timbul sebelumnya, tidak ada sumber terjadinya emboli dan menurunnya (tidak ada) nadi perifer
pada tungkai bagian distal.
2. Emboli
Sekitar 80% emboli timbul dari atrium kiri, akibat atrial fibrilasi atau miokard infark. Kasus lainnya
yang juga berakibat timbulnya emboli adalah katup prostetik, vegetasi katup akibat peradangan
pada endokardium, paradoksikal emboli (pada kasus DVT) dan atrial myxoma. Aneurisma aorta
merupakan penyebab dari sekitar 10% keseluruhan kasus yang ada, terjadi pada pembuluh darah
yang sehat.
C. Rencana Tindak Lanjut
Kepala Ruangan
(............................)