UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2019 Laporan Kunjungan Laboratorium Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
1. Teknik Preparasi Fisik dan Kimia
A. Preparasi Kimia a. Sampel Ditimbang b. Dikeringkan dengan cara diangin – angin selama 1 malam c. Dioven dengan suhu 400C selama 4 jam untuk dihilangkan free moisturenya d. Ditimbang untuk diketahui selisihnya B. Preparasi Fisik a. Sampel ditumbuk hingga mesh 10 – 18 b. Sampel dicor atas dan bawahnya c. Sampel dipoles hingga tebal 1 cm dab beratnya antara 2 – 3 gram d. Pastikan sampel bersih, bersih dari retakan, dan permukaan rata 2. Analisis Kimia A. Analisis Proximat Untuk mendapatkan hasil tentang kandungan Moisture, Volatile Matter, Ash, serta Fixed Carbon dilakukan beberapa pengujian pada alat Thermo Gravimetrc Analysis : 1. Moisture i. Free Moisture Dipanaskan dengan suhu 400C selama 4 jam dan diukur selisih berat sebelum dan sesudah dipanaskan ii. Inherent Moisture Dipanaskan dengan suhu 1000C selama 4 jam dan diukur selisih berat sebelum dan sesudah dipanaskan 2. Volatile Matter Dipanaskan selama 9000C selama 7 menit tanpa O2, maka setelah itu akan ada pembacaan volatile matter apa saja yang terkandung oleh mesin ananlisis. 3. Ash / Abu Dipanaskan selama 7500C selama 7 menit menggunakan O2 4. Fixed Carbon 100% - Abu – Moisture – Volatile Matter B. Analisis Ultimat Analisi Ultimat digunakan untuk mengetahui kandungan unsur organic pada suatu batubara seperti C, H, O, N, S dengan menggunakan alat LECO CHN 2000. Analisis ini sangat berguna untuk industry karena dapat mengetahui berapa banyak oksigen yang dibutuhkan untuk pembakara batubara per massanya. Sampel seberat 0,1 gram ditaruh pada thin foil dan dimasukkan ke dalam mesin untuk nantinya dianaskan dengan suhu 9370C dan diukur menggunakan detector berupa inframerah di dalamnya. C. Calory meter Sampel dengan mesh 60 dimasukkan ke dalam Bomb calorimeter dan sampel dibakar. Tabung berisikan fluida berupa air untumengamati perubahan suhu dari pemanasan yang dihasilkan dari kalor hasil pembakaran sampel. Perbedaan suhu air per 180 detik menjadi tolak ukur untuk hasil Qvad (cal / gram).
3. Analisis Fisik Petrografi Organik
A. Analisis Maseral Analisis Maseral dilakukan pada sampel yang telah dipreparasi berupa sayatan poles dan dianalisis di bawah mikroskop polarisasi. Analisis Maseral digunakan untuk mengidentifikasi maseral yang terkandung pada suatu sampel dan dapat menggolongkannya pada maseral group. Analisis ini berguna untuk menentukan lingkungan pengendapan dan jenis tumbuhan yang menyusun lapisan batubara tersebut. B. Analisis Vitrinite Reflectance Analisis Maseral dilakukan pada sampel yang telah dipreparasi berupa sayatan poles dan dianalisis di bawah mikroskop polarisasi dan menggunakan cahaya white light. Maseral group Vitrinite akan memantulkan cahaya white light dan nantinya akan terbaca oleh software. Analisis ini dapat menentukan peringkat dari sampel batubara tersebut dengan nilai Ro / Rv < 0.4 maka tergolong rendah, dan nilai Ro / Rv > 0.4 maka tergolong tinggi. Lampiran
Gambar. 1. dan 2. menunjukkan beberapa peralatan yang terdapat pada laboratorium analisis kimia batubara
Gambar. 3 menunjukkan tampak depan dari ruang alat berat PSDMBP