Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi Topik/Masalah/Tema

Dari latar nelakang jurnal yang kami dapat dan ketahui bahwa topik yang dibawah di
dalam jurnal ini adalah pemahaman tentang bagaimana pengelolaatau n/ cara penanganan a
pengobatan pada pasien penderita disseminated intravascular coangulation.
Koangulasi intravaskular diseminata adalah kelainan atau gangguan kompleks
pembekuan darah akibat adanya stimulasi yang berlebihan pada mekanisme prokoagulan dan
juga anti koagulan sebagai respon terhadap injury (Yan Efrata Sembiring, Paul Tahalele).
Koangulasi Intravaskular Diseminata (DIC) merupakan aktivitas koangulasi darah sistematik
yang dapat menyulitkan spektrum gangguan yang luas seperti keganasan ataupun sepsis.
Istilah dari “Non-Overt DIC biasanya digunakan untuk menunjukkan apakah ada
aktivitas kompensasi sistem hemostatik, sedangkan istilah “DIC terbuka” merupakan suatu
keadaan dekompensasi yang mungkin dapat mengakibatkan tromosis pembuluh darah kecil
atau pembuluh darah besar. Dan terjadinya pendarahan yang disebabkan karena konsumsi
trombosit dan juga faktor koangulasi.
Ada atau tidak adanya standar umum yang digunakan untuk diagnosis DIC dan tidak
adanya tes laboratorium tunggal yang dilakukan telah menunjukkan adanya akurasi
diagnostik yang cukup tinggi untuk menetapkan ataupun mengesampingkan diagnosa DIC.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pendekatan diagnostik dan juga pola
praktik managemnet yang digunakan untuk pasien penderita DIC saat ini denga atau tanapa
adanya perdarahan dan juga komplikasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjawab
bagaimana pengelolaan atau cara pengobatan/penanganan penyakit koangulasi intravaskular
diseminata (DIC).

Alasan memilih topik/tema

Gejala dan tanda-tanda dari penyakit DIC dapat sangat bervariasi tergantung kepada
penyebabnya. Hal ini menrupakan menjadi salah satu sabab mengapa banyak sekali istiah
yang yang dipakai untuk koangulasi intravaskular diseminata (DIC). Isitilah yang digunakan
misalnya konsumsi koangulopati, hyperfibrinolisi, defibrinasi dan juga sindrom trombo-
hemoragik. Keberhasilan pengobatan/penanganan yang dilakukan pada pasien DIC
ditentukan oleh keberhasilan dalam mengatasi penyakit dasar yang menjadi pencetus
penyakit DIC dan keberhasilan pengobatan juga ditentukan oleh akibat penyakit itu sendiri.
Sepsi atau syok septik dilaporkan/diduga sebagai penyebab DIC yang paling sering
terjadi di dalam praktik kedokteran sebenyak 88% dan diikitu dengan kanke r hematologi
(29%), kehamilan dan juga komplikasi kebidanan (18%).
Proporsi responden yang lebih rendah menunjukkan/melaporkan adanya penyebab
lain yang menyebabkan penyakit DIC anatara lain termasuk kanker (11%), trauma (11%),
penyakit hati (8%), pembedahan (7%), malformasi vaskular (4%) dan toksik berat atau reaksi
imunologi (3%).
Peran seorang peraeat sanagt dibutuhkan dalam pengelolaan tau cara
pengobatan/penangan penyakit DIC ini.

Anda mungkin juga menyukai