BAB II
KAJIAN TEORI
A. Budaya Organisasi
10
sikap, nilai-nilai inti dan pola perilaku, dibagikan oleh orang dalam
berbeda dengan yang ada dalam organisasi yang lain. Namun budaya
kolektivisme)
kelompok.
orang lain.
membingungkan.
sosial.
b. Kerjasama
c. Penampilan Karyawan
penampilannya.
c. Control (Pengawasan)
melakukan sesuatu).
Serta Schein (Riska, 2012) yaitu: pola asumsi dasar bersama, nilai dan
cara untuk melihat, berfikir dan merasakan, dan artefak. Terlepas dari
setiap ahli, secara umum elemen budaya organisasi terdiri dari dua
elemen pokok yaitu elemen yang bersifat idealistik dan elemen yang
bersifat perilaku.
a. Elemen idealistik
diperdebatkan keabsahannya.
b. Elemen Behavioural
dalam organisasi.
“baik” atau “buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau
a. Kepemimpinan
b. Perilaku Organisasi
konsumen.
a. Kebijakan Perusahaan
b. Gaya Perusahaan
ditonjolkan perusahaan.
a. Pendiri Organisasi
meninggalkan organisasi.
nilai.
organisasi tersebut.
yaitu:
feodal)
dicapai.
harus dilakukan pada waktu yang berbeda dan juga apa yang
harus berperilaku.
sebagai berikut:
organisasi.
yang disebut sebagai self monitoring (Penrod dalam Anin, Rasimin &
2008).
pengaturan diri (Snyder & Gangestad dalam Adi, 2012). Snyder (Adi,
sekitarnya.
bertingkah laku yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.
Snyder dan Monson (Adi, 2012), seorang individu yang memiliki self
kontradiksi yang luar biasa antar penampilan didepan umum dan diri
watak asli mereka dalam setiap situasi, karena itu, terdapat konsistensi
perilaku yang tinggi antara siapa mereka dan apa yang mereka
lakukan
yaitu:
ekspresif
situasi-situasi penting.
penampilannya
sekitar.
yang meliputi:
berperilaku.
mengubah perilakunya.
berikut:
control emosi.
2) Suka melucu
peran seperti apa yang diharapkan oleh orang lain dalam situasi
lain (conformity)
b. Minat kerja
c. Kebutuhan sosial
hidup dengan orang lain disebut dengan gregariousness dan karena itu
masyarakat
yaitu suatu proses yang dilewati oleh suatu norma yang baru untuk
situasi sosial
d. Hubungan interpersonal
C. Kerangka Berfikir
lingkungan luar (Robbins dalam Adi, 2012). Individu yang memiliki self
sosial, kurang dapat menjaga dan tidak peduli dengan kata orang lain,
ekspresi diri lebih dipengaruhi oleh pendapat dirinya pada situasi sekitarnya.
Budaya Organisasi
Self Monitoring:
- Hubungan antar manusia
- Expressive self control
dengan manusia
- Social stage presence
- Kerjasama
- Other directed self present
- Penampilan Karyawan
D. Hipotesis
Purwokerto”