Anda di halaman 1dari 5

EKLAMPSIA

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

HK.02.04/1.1/224/2017 00 1/5

RSIA Rika Amelia

Ditetapkan oleh :
Direktur Utama

Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
20 Januari 2017
(SPO)

Dr. Syahrul Muhammad, MARS

Kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita
Pengertian
tadi menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia berat ( kejang-
kejang timbul bukan akibat kelainan neurologik )

1. Memberikan pelayanan dan perawatan medis secepat


mungkin pada penderita eklampsia
Tujuan
2. Mencegah kejang ulangan dan komplikasi lanjut

Kebijakan Direktur Utama RSIA Rika Amelia Palembang Nomor :


Kebijakan HK 02.04/I.1/163/2017 tentang Kebijakan Penyelenggaraan usaha
penurunan angka kematian ibu dan bayi serta peningkatan
kesehatan ibu
1.- Anamnese keluhan pasien
2. Pemeriksaan fisik umum dan tanda vital dari ibu serta menilai
Prosedur indeks gestosis
3. Pemeriksaan obstetri
4. Tinggi fundus uteri
5. Denyut jantung janin
6. Taksiran martunitas janin
7. Melengkapi pemeriksaan lab yang belum diperiksa,
pemeriksaan lab biasanya mencakup:
a. Urine rutin : - Protein
- Darah urine
- Glukosa
- Bilirubin
- Sedimen
b. Darah rutin : - Hemoglobin
- Leokosit
- Hematokrit
Prinsip pengobatan :
EKLAMPSIA

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

HK.02.04/1.1/224/2017 00 2/5

RSIA Rika Amelia

1. Menghentikan dan mencegah kejang-kejang


2. Memperbaiki keadaan umum ibu / janin se-optimal mungkin
3. Mencegah komplikasi
4. Terminasi kehamilan / persalinan dengan trauma se-minimal
mungkin pada ibu

1. Obat-obat untuk anti kejang :


a. MgSO4
1) Dosis awal : 4 gr 20% I.V. pelan-pelan selama 3 menit
atau lebih, disusul 10 gr 20% I.M. terbagi pada bokong
kanan dan kiri
2) Dosis ulangan : tiap 6 jam diberikan 4 gr 40% I.M.
diteruskan sampai 24 jam pasca persalinan atau 24 jam
bebas kejang
3) Apabila ada kejang lagi, diberikan 20 gr MgSO4 20% I.V.
pelang-pelan. Pemberian I.V. ulangan ini hanya sekali
saja, apabila masih timbul kejang lagi, maka diberikan
Penthotal 5 mg/kgBB/I.V. pelan-pelan
4) Bila ada tanda-tanda keracunan MgSO4 diberikan
antidotum Glukonas Kalsikus 10 gr %, 10 ml I.V. pelan-
pelan selama 3 menit atau lebih

b. Diazepam
1) Dosis awal : 20 mg I.V. pelan-pelan selama 4 menit atau
lebih, disusul dengan 40 mg dalam 500 ml Dextrose 5%
infus dengan kecepatan 30 tetes/menit
2) Pengobatan diberikan sampai dengan 12 jam pasca
persalinan atau 12 jam bebas kejang
3) Apabila ada kejang-kejang ulangan, diberikan 10 mg I.V.
Pemberian ulangan ini hanya sekali saja, bila terjadi
kejang lagi diberikan Penthotal 5 mg/kgBB I.V. pelan-
pelan.

c. Apabila sudah diberikan Penthotal & Diazepam diluar,


maka:

1) Kalau pemberian belum lewat waktu 3 jam (I.V/I.M),


maka dosis Diazepam yang telah diberikan
diperhitungkan dan pengobatan dengan diazepam
dilanjutkan
2) .Kalau pemberian sudah 3 jam atau lebih, maka diberikan
pengobatan dengan MgSO4 atau diazepam dosis penuh
3) Bila Diazepam tidak tersedia, maka pengobatan boleh
diterus dengan MgSO4 10 mg I.M., bila timbul kejang lagi
bisa diberikan 2 gr I.V.
EKLAMPSIA

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

HK.02.04/1.1/224/2017 00 3/5

RSIA Rika Amelia

d. Perawatan kalau kejang


1) Kamar isolasi yang cukup terang
2) Pasang sadap lidah ke dalam mulut
3) Kepala direndahkan dan orofaring di hisap
4) Oksigen yang cukup

e. Perawatan kalau koma


1) Monitor kesadaran dan dalamnya koma dan tentukan
skor tanda vital.
2) Perlu diperhatikan pencegahan dekubitus &makanan
Penderita
3) Pada koma yang lama bila nutrisi parenteral
tidakmungkin maka berikan dalam bentuk NGT

2. Memperbaiki keadaan ibu :

a. Infus D5 %
b. Pasang CVP untuk :
1) Pemantauan keseimbangan cairan
(pertimbanganpemberian Low Molecule Dextran)
2) Pemberian kalori ( Dextrose 10 % )
3) Koreksi keseimbangan asam-basa ( pada keadaan
asidosis maka diberikan Bic-Nat / Meylon 50 mEq I.V.)
4) Koreksi keseimbangan elektrolit ( didasarkan atas hasil
pemeriksaan laboratorium
3. Mencegah komplikasi

Obat-obat anti hipertensi diberikan pada penderita-penderita


dengan tekanan darah 180 / 110 mmHg atau lebih

a. Diuretika, diberikan atas indikasi :


1) Edema Paru
2) Kelainan fungsi ginjal ( apabila faktor prerenal sudah
diatasi )
b. Kardiotonika, diberikan atas indikasi :
1) Ada tanda-tanda Payah Jantung
2) Edema Paru
3) Nadi lebih dari 120 x/m
4) Sianosis
c.Diberikan digitalisasi cepat dengan Cedilanid
1) Antibiotika diberikan Ampicilin 3 x 1 gr I.V.
2) Antipiretika : Xylomidon 2 ml I.M. dan atau kompres
dingin / alkohol
d. Kortikosteroid
Pada penderita yang koma, bila pada pemeriksaan
tidak didapatkan tanda-tanda CVA, maka boleh
EKLAMPSIA

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

HK.02.04/1.1/224/2017 00 4/5

RSIA Rika Amelia

diberikan Oradexon 40 mg I.V, untuk mengatasi


Edema Otak

4. Terminasi kehamilan / persalinan


Stabilisasi : 4-8 jam setelah salah satu atau lebih keadaan
di bawah ini :
a. Setelah kejang terakhir
b. Setelah pemberian anti kejang terakhir
c. Setelah pemberian anti hipertensi terakhir
d. Penderita mulai sadar
e. Untuk yang koma, tentukan skor tanda vital ( STV )
- STV > 10 boleh terminasi
- STV < 9  tunda 6 jam  kalau tak ada
perubahan terminasi.
Cara pengakhiran kehamilan & persalinan sama denganPEB

Tindak Lanjut
1. Perawatan di rumah sakit , ICU
a. Setelah melahirkan dilakukan konsultasi dengan
bagianNeurologi, Mata & Penyakit Dalam
b. Prognosis
Ditentukan berdasarkan Kriteria Eden :
1). Koma yang lama ( 6 jam atau lebih )
2). Nadi > 120 x/m
3). Suhu > 103° F atau > 39° C
4). Tekanan darah > 200 mmHg
5). Konvulsi > 10 kali
6). Proterinuria > 10 gr
7). Tak ada edema, edema menghilang,Kalau dijumpai
satu atau lebih dari gejala tersebut diatas prognosis
ibu buruk
2. Pengobatan Medisinal
a. Istirahat dirumah, tirah baring miring 1 jam pagi dan
1jam siang hari
b. Fenobarbital 3 x 300 mg atau Diazepam 3 x 2 mg
selama satu minggu.
Keterangan
a. Bila dengan perawatan diatas, tekanan darah Diastole
tetap diatas 90 mmHg, maka dapat diberikan obat
antihipertensilaldomet 500-2000 mg perhari atau40-200
mg perhari atau Conidine(terapi awal ½ tablet2-3 kali
sehari)
b. Bila tekanan darah belum turun, dapat
EKLAMPSIA

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

HK.02.04/1.1/224/2017 00 5/5

RSIA Rika Amelia

ditambahkanPropanolol dengan dosis permulaan 4 x 10


mgperhari dinaikan 4 x 40 mg perhari
c.Bila terjadi Pseudo-toleransi terhadap obat-obat anti
hipertensi dapat diberikan HTP 50 mg per oral hari
sekali
d. Bila terjadi Superimposed Pre-eklampsia / Eklampsia
maka pengobatan medisinal disesuaikan dengan
pengobatan pre-eklampsia / eklampsia
3. Pengobatan Obstetrik
Pengobatan hipertensi kronik maupun superimposed,
disesuaikan dengan pengobatan obstetrik pada pre
eklampsia – eklampsia.

1. Ruang Kebidanan
2. Unit Gawat Darurat
Unit Terkait 3. Kamar Operasi
4. Ruang Bayi /NICU
5. Ruang ICU

Anda mungkin juga menyukai