Anda di halaman 1dari 6

RESUME KEPERAWATAN NY.

M
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RS DUREN SAWIT RUANGAN BERRY

Disusun Oleh :
Ina Octavia
2018740094

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2019
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : F 20.3 (Skizofrenia tidak tergolongkan)
Tanggal Pengkajian : 09 April 2019

2. Data Fokus
Ny. M mengatakan tidak mau bertemu keluarganya nlagi, terkadang kesal
dengan teman sekamarnya. Saat di wawancarai klien tampak begitu kesal dengan
menceritakan teman sekamarnya yang ngomongin dia. Saat bercerita wajah klien
tampak tegang, emosi labil mudah terstimulus, bicara kadang berteriak, banyak
permintaan, sering berjalan mondar-mandir dan ekspresi wajah tampak sinis.

B. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan

C. Rencana Tindakan Keperawatan


SP I :
1) Identifikasi penyebab PK
2) Identifikasi tanda dan gejala PK
3) Identifikasi PK yang biasa dilakukan
4) Diskusikan akibat dari PK
5) Latih klien untuk mencegah PK dengan cara fisik I yaitu tarik napas dalam
6) Anjurkan klien untuk memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
D. Implementasi Tindakan Keperawatan
Tanggal / Hari : Senin, 08 April 2019 Jam 16.00
SP I :
1) Mengidentifikasi penyebab PK
2) Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3) Mengidentifikasi PK yang biasa dilakukan
4) Mendiskusikan akibat dari PK
5) Melatih klien untuk mencegah PK dengan cara fisik I yaitu tarik napas
dalam
6) Menganjurkan klien untuk memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
E. Evaluasi
S:
- Klien mengatakan merasa lebih tenang, lega, sudah tidak kesal lagi
- Klien mengatakan senang bisa mengobrol dengan perawat
- Klien mengatakan mau latihan tarik napas dalam
- Klien menggatakan mau memasukkan latihan tarik napas dalam ke dalam
jadwal kegiatan harian.
O:
- Klien mau berjabat tangan dan menyebutkan nama
- Klien bercerita tentang penyebab PK, tanda dan gejala PK dan akibat dari
PK
- Klien menjelaskan PK yang biasanya dilakukan
- Klien dapat mengikuti cara mencegah PK dengan tarik napas dalam
- Klien tampak sedang memasukkan latihan tarik napas dalam ke dalam
jadwal kegiatan harian.

A : Resiko Perilaku Kekerasan

P : (Planing Pasien)
- Anjurkan klien untuk latihan tarik napas dalam saat marah
- Anjurkan klien memasukkan latihan tarik napas dalam ke jadwal kegiatan
harian.
(Planning Perawat)
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
- Lanjut SP II (Mengontrol PK dengan cara fisik II yaitu memukul bantal)
- Ajarkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

TTD

(Ina.Octavia)
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
GANGGUAN SENSORIK PERSEPSI : HALUSINASI

Nama : Ny. M
Hari / Tanggal : Selasa, 09 April 2019
Ruangan : Berry
Pertemuan / SP :I/I

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ny. M mengatakan tidak mau bertemu keluarganya nlagi, terkadang kesal dengan
teman sekamarnya. Saat di wawancarai klien tampak begitu kesal dengan
menceritakan teman sekamarnya yang ngomongin dia. Saat bercerita wajah klien
tampak tegang, emosi labil mudah terstimulus, bicara kadang berteriak, banyak
permintaan, sering berjalan mondar-mandir dan ekspresi wajah tampak sinis.

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan
Tujuan Umum : klien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I
yaitu tarik napas dalam
Tujuan Khusus :
1) Klien mampu mengidentifikasi penyebab PK
2) Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3) Klien mampu mengidentifikasi PK yang biasa dilakukan
4) Klien mampu menjelaskan akibat dari PK
5) Klien mampu memperagakan mencegah PK dengan cara fisik I yaitu tarik napas
dalam
6) Klien mampu untuk memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan
1) Membantu klien mengungkapkan kemarahan
2) Mendiskusikan pada klien PK yang biasa dilakukan selama ini
3) Mendiskusikan pada klien kerugian yang dilakukan terhadap Pk bagi disir
sendiri, orang lain/keluarga dan lingkungan
4) Mendiskusikan bersama klien cara mengontrol PK
5) Mengajarkan klien cara mengontrol PK dengan cara fisik I yaitu tarik napas
dalam
6) Menganjurkan klien untuk memasukkan ke dalam jadwal kegiatan

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Asalammualaikum, selamat sore bu. Perkenalkan nama saya Ina Octavia,
panggil saja Ina. Saya mahasiswa dari UMJ yang akan berdinas disini dari jam
15.30 - 20.00. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini? Ada keluhan apa sehingga ibu dibawa
kesini?”
c) Kontrak
 Topik : Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita akan membicarakan
tentang apa yang menjadi penyebab ibu kesal dan bagaimana cara
mengontrol rasa kesal tersebut.
 Waktu : Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya? Baiklah 20 menit
yah.
 Tempat : Mau dimana kita berbincang-bincangnya? Yasudah disini saja yah
bu.
 Tujuan : Tujuan kita mengobrol ini agar ibu dapat mengungkapkan rasa
kekesalan ibu dan ibu bisa mengontrol rasa marah ibu.

2. Fase Kerja
“Coba sekarang ibu ceritakan kenapa ibu jadi kesal? Saat ibu kesal apa yang ibu
rasakan? Apakah dada ibu jadi berdebar-debar, mengatupkan gigi, atau tangan
mengepal? Lalu saat sedang kesal apa yang ibu lakukan? Apa dengan cara seperti itu
marah ibu jadi terselesaikan? Iya bu, saat sedang kesal jangan marah-marah atau
sampai berteriak nanti ibu sendiri yang lelah dan teman yang lain juga merasa
terganggu. Baik bu, sekarang saya akan mengajarkan cara untuk mengontrol rasa
kesal ibu. Jadi, saat ibu merasa kesal ibu bisa mengontrolnya dengan cara tarik napas
dalam. Caranya ibu bisa duduk tegak atau berdiri tegak lalu ibu tarik napas dalam-
dalam melalui hidung, tahan sebentar lalu keluarkan dari mulut perlahan-lahan.
Setelah itu ibu bisa ucapka istigfar. Lakukan sampai kesal ibu hilang. Coba sekarang
ibu lakukan yang sudah saya ajarkan tadi. Tarik napas dalam lewat hidung rasakan
udaranya yang masuk, tahan sebentar lalu keluarkan melalui mulut secara perlahan-
lahan. Ya, bagus ibu seperti itu yah. Ibu dapat melakukannya 5x sampai kesal ibu
mereda atau hilang.

3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang tentang penyebab
marah ibu dan cara mengontrol marah ibu dengan tarik napas dalam? Lebih
tenang ya bu. Bagus.
2) Evaluasi Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara mengontrol marahnya dengan tarik napas dalam
yang sudah kita praktekkan tadi? Ya, bagus seperti itu ya bu.
b) Rencana Tindak Lanjut
Baiklah ibu, tadi kita sudah latihan tarik napas dalam, bagaimana kalau latihan
ini kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. Saat ibu merasa kesal ibu
bisa lakukan tarik napas dalam untuk mengontrolnya.
c) Kontrak yang akan datang
 Topik : Baiklah bu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi?
Dan saya akan ajarkan cara mengontrol marah dengan cara yang lain.
 Waktu : Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya? Baiklah 20 menit
yah.
 Tempat : Mau dimana kita berbincang-bincangnya? Yasudah disini saja yah
bu.
Baiklah sampai bertemu besok ya bu.. Asalammualaikum.

Anda mungkin juga menyukai