Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS BIAYA PRODUKSI

Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB


Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id

A. PENDAHULUAN D. BIAYA PRODUKSI


B. KONSEP BIAYA JANGKA PANJANG MODUL
PRODUKSI - Biaya total jangka
C. BIAYA PRODUKSI panjang
JANGKA PENDEK - Biaya marjinal jangka
- Biaya total
- Biaya rata-rata
- Biaya marjinal
panjang
- Biaya rata-rata jangka
panjang
E. ANALISIS PULANG
POKOK
8
Modul 8 ini membahas mengenai analisis biaya produksi. Setelah
mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Memahami dan menjelaskan konsep biaya produksi.
2. Memahami dan menerapkan biaya produksi jangka pendek
3. Memahami dan menerapkan biaya produksi jangka panjang
4. Memahami dan menerapkan analisis pulang pokok

ANALISIS BIAYA PRODUKSI


A. PENDAHULUAN
Kegiatan produksi dan biaya produksi merupakan dua hal
yang saling berkaitan satu sama lain. Jika ukuran kegiatan
produksi adalah jumlah output yang diproduksi, pada sisi lainnya,
biaya produksi diukur dengan nilai mata uang. Adanya
keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, maka
perusahaan harus menganalisis biaya produksi untuk mendanai
kegiatan produksinya. Untuk memahami mengenai teori biaya
produksi, pembahasan ini diasumsikan bahwa:
1. Perusahaan berada pasar persaingan sempurna, yakni:
a) Jumlah output produksi perusahaan ditentukan oleh pasar
dan berapapun unit ouput yang diproduksi akan diserap oleh
pasar, sehingga perusahaan tidak perlu memikirkan strategi
penjualan.
b) Input produksi yang digunakan adalah tenaga kerja dan
modal. Untuk waktu jangka pendek, hanya input tenaga
kerja yang sifatnya variabel.
2. Faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi produk
hanya terbatas pada faktor modal dan faktor tenaga kerja
Ekonomi Manajerial / Struktur Pasar Brawijaya University 2012

B. KONSEP BIAYA PRODUKSI


Untuk membahas mengenai teori biaya produksi, terlebih dahulu kita
memahami mengenai: definisi biaya produksi dan beberapa konsep biaya produksi.
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh input produksi (faktor-faktor produksi) yang akan
digunakan untuk mendukung kegiatan produksi untuk memproduksi produksi
produk yang akan ditawarkan ke pasar. Pada dasarnya terdapat dua konsep biaya
produksi, yaitu: a) biaya produksi implisit dan b) biaya produksi eksplisit. Biaya
produksi implisit merupakan biaya produksi yang tidak terlihat dalam laporan
keuangan, sedangkan biaya produksi eksplisit merupakan biaya produksi yang
terlihat dalam laporan keuangan. Contoh dari biaya produksi implisit adalah biaya
kesempatan, sedangkan contoh dari biaya produksi eksplisit adalah biaya
akuntansi, dan biaya ekonomi.

C. BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK


Terdapat tiga konsep untuk mempelajari biaya produksi jangka pendek, yaitu:
1. Biaya total (total cost = TC)
Biaya total adalah jumlah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh input produksi. Biaya total merupakan penjumlahan biaya
tetap dan biaya variabel perusahaan. Secara matematis, rumus untuk
menghitung biaya total adalah:

TC = FC + VC

Keterangan:
TC = biaya total
FC = biaya tetap, yaitu merupakan biaya produksi yang jumlahnya tetap dan
tidak terpengaruh dengan jumlah produk yang diproduksi oleh
perusahaan.
VC = biaya variabel, yaitu merupakan biaya produksi yang jumlahnya berubah-
ubah mengikuti jumlah produk yang diproduksi oleh perusahaan. Secara
matematis, rumus untuk menghitung biaya variabel adalah:
VC = VC per unit x Q
2. Biaya rata-rata (average cost = AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memproduksi satu unit produk. Biaya rata-rata merupakan penjumlahan biaya
tetap rata-rata (average fixed cost=AFC) dan biaya variabel rata-rata (average
variable cost=AVC). Secara matematis, rumus untuk menghitung biaya rata-rata
adalah:

AC = AFC + AVC
atau
TC FC VC
= +
Q Q Q

Keterangan:
AC = biaya rata-rata
AFC = biaya tetap rata-rata
AVC = biaya variabel rata-rata

124
Ekonomi Manajerial / Struktur Pasar Brawijaya University 2012

3. Biaya marjinal (marginal cost = MC)


Biaya marjinal merupakan tambahan biaya yang ditanggung oleh
perusahaan karena perusahaan menambah kapasitas produksinya. Secara
matematis, rumus untuk menghitung biaya marjinal adalah:
∂TC
MC =
∂Q
Untuk waktu jangka pendek, perubahan biaya marjinalnya hanya disebabkan
perubahan biaya variabelnya. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
∂VC
MC =
∂Q
Berikut ini contoh yang dapat memperjelas konsep biaya produksi dalam
waktu jangka pendek.

Contoh 8.1

Diketahui: TC = 0,15Q2 – 35Q + 25.000


Hitung: 1. biaya tetap
2. biaya variabel
3. biaya rata-rata
4. biaya marjinal
Pembahasan:

Berdasarkan pada fungsi TC = 0,15Q2 – 35Q + 25.000 dapat diketahui biaya


tetapnya sebesar 2.500 dan biaya variabelnya sebesar 0,15Q2 – 35Q. Untuk
menghitung biaya marginalnya dapat diketahui dengan menurunkan persamaaan
TC = 0,15Q2 – 35Q + 25.000, sehingga menjadi MC = 0,30Q – 35. Secara
perhitungan angka, akan dijelaskan dalam tabel berikut:

Q FC 0,15Q2 – 35Q TC AC 0,30Q – 35


1.000 25.000 115.000 140.000 140,00 265
1.250 25.000 190.625 215.625 172,50 340
1.500 25.000 285.000 310.000 206,67 415
1.750 25.000 398.125 423.125 241,79 490
2.000 25.000 530.000 555.000 277,50 565
2.250 25.000 680.625 705.625 313,61 640
2.500 25.000 850.000 875.000 350,00 715
2.750 25.000 1.038.125 1.063.125 386,59 790
3.000 25.000 1.245.000 1.270.000 423,33 865

D. BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG


Biaya produksi untuk jangka panjang, sifatnya adalah variabel. Biaya-biaya
produksi yang terkait dengan biaya produksi jangka panjang adalah: biaya total,
biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marginal. Berikut ini akan dijelaskan
beberapa konsep biaya produksi jangka panjang, yaitu:
1. Biaya total jangka panjang (long-term total cost = LTC)
Biaya total jangka panjang merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi produknya dan sifatnya biayanya adalah
variabel. Secara matematis, biaya total jangka panjang dapat dirumuskan
sebagai berikut:

125
Ekonomi Manajerial / Struktur Pasar Brawijaya University 2012

LTC = LVC
Keterangan:
LTC = biaya total jangka panjang
LVC = biaya variabel jangka panjang

2. Biaya marjinal jangka panjang (long-term marginal cost = LMC)


Biaya marjinal merupakan biaya yang timbul dikarenakan perusahaan
menambah kapasitas produksinya. Secara matematis, biaya marjinal jangka
panjang dapat dirumuskan sebagai berikut:
∂LTC
LMC =
∂Q
Keterangan:
LMC = biaya marjinal jangka panjang
∂LTC = perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = perubahan output
3. Biaya rata-rata jangka panjang (long-term average cost = LAC)
Biaya rata-rata merupakan biaya total jangka panjang dibagi jumlah output
yang diproduksi. Secara matematis, biaya rata-rata jangka panjang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
LTC
LAC =
Q
Keterangan:
LAC = biaya rata-rata jangka panjang
LTC = biaya total jangka panjang
Q = perubahan output

E. ANALISIS PULANG POKOK


Analisis pulang pokok (break even point) merupakan analisis untuk
menentukan tingkat produksi yang dilakukan oleh perusahaan agar semua biaya
produksinya dapat tertutupi. Untuk melakukan analisis pulang pokok, terdapat
beberapa asumsi yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Biaya produksi perusahaan dapat dikelompokkan pada biaya tetap dan biaya
variabel.
2. Perubahan biaya variabel total seiring dengan perubahan penjualan produk
perusahaan, tetapi biaya variabel per unitnya tetap.
3. Biaya tetap tidak mengalami perubahan, walaupun terjadi perubahan penjualan
produk perusahaan.
4. Harga jual produk adalah tetap pada saat dianalisis.
5. Perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu produk saja.
Secara matematis, analisis pulang pokok dapat dirumuskan sebagai berikut:

FC
BEP (unit) =
P - VC
atau
FC FC
BEP (Rupiah) = =
1 - VC 1 - VC
P S

126
Ekonomi Manajerial / Struktur Pasar Brawijaya University 2012

Keterangan:
BEP = analisis pulang pokok
FC = biaya tetap
VC = biaya variabel
P = harga produk
S = penjualan
Berikut ini contoh yang dapat memperjelas konsep analisis pulang pokok, yaitu
sebagai berikut:

Contoh 8.2

Diketahui: 1. Harga produk sebesar Rp.500.000


2. Biaya tetap sebesar Rp.20.000.000
3. Biaya variabel sebesar Rp.300.000
Hitung: Jumlah produk yang mencapai titik pulang pokok
Pembahasan:
FC
BEP (unit) =
P - VC
20.000.000
BEP (unit) = = 100 unit
500.000 - 300.000
FC FC
BEP (Rupiah) = =
1- VC 1 - VC
P S
20.000.000
BEP (Rupiah) = = Rp.50.000. 000
1- 300.000
500.000

Analisis pulang pokok di atas dapat digunakan untuk keadaan yang berubah secara
linear. Analisis pulang pokok berikut ini akan dibahas mengenai analisis pulang
pokok untuk keadaan yang berubah secara tidak linear. Secara matematis, analisis
pulang pokok tidak linear dapat dirumuskan sebagai berikut:

TR = TC

Keterangan:
TR = penerimaan total
TC = biaya total

Berikut ini contoh yang dapat memperjelas konsep analisis pulang pokok, yaitu
sebagai berikut:

Contoh 8.3

Diketahui: 1. P = -5Q + 500


2. TC = Q2 + 22Q + 4.000
Hitung: 1. Jumlah produk yang mencapai titik pulang pokok
2. Pendapatan maksimal
3. Keuntungan maksimal
Pembahasan:

127
Ekonomi Manajerial / Struktur Pasar Brawijaya University 2012

TR = PxQ
= (-5Q + 500) x Q
= -5Q2 + 500Q
TC = Q2 + 22Q + 4.000
TC = TR
Q2 + 22Q + 4.000 = -5Q2 + 500Q
Q2 + 22Q + 4.000 + 5Q2 - 500Q = 0
6Q2 - 478Q + 4.000 = 0
2
Q - 79,67Q + 666,67 = 0

- b ± b2 − 4 . a . c
Q1,2 =
2.a
- (-79,67) ± (-79,67) 2 − 4 . 1 . 666,67
Q1,2 =
2 .1
79,67 ± 6.347,31 − 2.666,68
Q1,2 =
2
79,67 ± 3.680,64
Q1,2 =
2
79,67 ± 60,67
Q1,2 =
2
79,67 + 60,67 140,34
Q1 = = = 70,17 = 70 unit
2 2
79,67 − 60,67 19
Q2 = = = 9,5 = 10 unit
2 2

Untuk Q1 = 70 unit
TR = -5Q2 + 500Q
= -5 (70)2 + 500 (70)
= 10.500
P = -5Q + 500
= -5 (70) + 500
= -350 + 500
= 150

Untuk Q2 = 10 unit
TR = -5Q2 + 500Q
= -5 (10)2 + 500 (10)
= 4.500
P = -5Q + 500
= -5 (10) + 500
= -50 + 500
= 450

Jadi BEP tercapai pada saat:


BEP1 Q1 = 70 unit dan P1 = 150
BEP2 Q2 = 10 unit dan P2 = 450

128
Ekonomi Manajerial / Struktur Pasar Brawijaya University 2012

Pendapatan maksimal tercapai pada Q = -b/2a, sehingga:


TR = -5Q2 + 500Q
−b
Q=
2.a
− 500 − 500
Q= = = 50 unit
2 . (−5) − 10

TR = -5Q2 + 500Q
= -5 (50)2 + 500 (50)
= -12.500 + 25.000
= 12.500

Berdasarkan pada perhitungan di atas, dapat diketahui penerimaan total maksimalnya


adalah sebesar 12.500 yang dicapai pada saat penjualan produk sebesar 50 unit.

Keuntungan maksimal, dicapai pada saat:


Laba = TR – TC
= (-5Q2 + 500Q) – (Q2 +22Q + 4.000)
= -6Q2 + 478Q + 4000
−b
Q=
2.a
− 478 − 478
Q= = = 39,8 = 40 unit
2 . (-6) − 12

REFERENSI
Arsyad, Lincolin. 2011. Ekonomi Manajerial. BPFE
Latief, Wasis A. 2011. Pengantar Ekonomi Mikro. UM Press
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2002. Teori Ekonomi Mikro. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sarnowo, Henry dan Danang Sunyoto. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. CAPS
Suki
Sukirno, Sardono. 1995. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada

PROPAGASI
1. Sebut dan jelaskan konsep dalam biaya produksi jangka pendek.
2. Sebut dan jelaskan konsep dalam biaya produksi jangka panjang.
3. Jelaskan definisi dari analisis pulang pokok.
4. Jelaskan asumsi-asumsi yang perlu diperhatikan didalam analisis pulang pokok.
5. Diketahui: TC = 0,10Q2 – 30Q + 20.000
Hitung: 1. biaya tetap
2. biaya variabel
3. biaya rata-rata
4. biaya marjinal

129
Ekonomi Manajerial / Struktur Pasar Brawijaya University 2012

6. Diketahui: 1. Harga produk sebesar Rp.600.000


2. Biaya tetap sebesar Rp.15.000.000
3. Biaya variabel sebesar Rp.250.000
Hitung: Jumlah produk yang mencapai titik pulang pokok
7. Diketahui: 1. P = -6Q + 600
2. TC = Q2 + 20Q + 2.000
Hitung: 1. Jumlah produk yang mencapai titik pulang pokok
2. Pendapatan maksimal
3. Keuntungan maksimal

130

Anda mungkin juga menyukai